episode 4 bala

Tiba di rumah mertuanya, sumin langsung masuk ke dalam kamar yang di arahkan mbak santi, ia tak mendapati ada ibu setyo di rumah ini.

"Mbak, la emak dimana?"

"Matun (menanam padi) di sawah,"

"Sudah kamu istirahat dulu, nanti lekas makan kalau setyo sudah balik. Dia lagi ke warung sebentar," titah mbak santi.

"Njihh mbak,"

Sumin merasakan hawa aneh di rumah ini, mungkin belum terbiasa. Ia akhirnya memutuskan untuk bermain ponsel sambil berbaring di ranjang, "astaghfirullah ternyata sudah jam satu, aku belum sholat dzuhur,"

Sumin segera mencari kamar mandi untuk mengambil wudhu, baru saja ia mengikat rambutnya di depan kamar mandi, tiba tiba santi sudah berdiri di belakangnya, "mau apa min?"

"Ambil wudhu mbak, aku belum sholat dzuhur udah jam satu,"

"Halah gak usah sholat lah, kalau mau sholat jangan di sini. Nanti di marahin emak loh,"

"Loh mbak tapi kenapa? Bukannya emak harusnya marah kalau aku gak sholat,"

"Sudahlah min nurut aja, kalau mau sholat keluar aja ke masjid sana," usir santi sambil pergi keluar.

"Aneh banget," gumam sumin, ia kembali ke kamar untuk mengambil mukena.

Saat di pelataran, sumin melihat suaminya yang baru saja tiba, "mau kemana dek?"

"Mas kenapa aku gak boleh sholat di rumah ini?" Tanya sumin sambil mendekati suaminya.

"Gak boleh? Siapa yang gak bolehin?" Tanya setyo heran, padahal dia dulu mengaji dan sholat juga di rumah ini sejak kecil.

"Mbak santi, katanya takut emak marah kalau aku sholat di dalem jadi di suruh ke masjid, ada apa toh?" Tanya sumin penasaran.

"Aku juga gak tau dek, yasudah ke masjid saja, mau pake motor? Itu pake motor nya embak gak papa," tawar setyo.

"Heh tyo, sudah bilang sama mas aris?" Tanya santi yang tiba tiba keluar rumah.

"Sudah mbak tenang saja, oh ya mbak pinjam motornya ya biar di bawa sumin ke masjid kasihan kalau jalan, panas,"

"Yaudah pake aja, awas loh jangan sampai lecet, baru dua minggu tu motor baru. Kamu lekas beli lah buat istrimu, mas aris aja udah beliin aku motor dan perhiasan," pamer mbak santi sambil memperlihatkan gelang dan kalung yang bertengger di lengan dan lehernya.

"Iya mbak lagi nabung ini,"

"Sudah sana min, terus kamu tyo jemput emak sana di sawah,"

Sumin mengambil kunci motor dari tangan setyo, ia langsung pergi menuju masjid yang saat berangkat tadi ia lihat. Pelataran masjid tampak sepi, mungkin karena sudah lewat waktu sholat.

"Nduk," panggil bu atik yang rumahnya ada di sebelah masjid.

"Eh buk, numpang sholat njih," sapa sumin sambil melempar senyum manis ke arah bu atik.

"Sholat ya sholat saja, tamu baru?"

"Saya istrinya mas setyo buk,"

"Lohh sudah nikah aja dia, gak adain selametan di sini?"

"Ndak tau buk, belum di rembug soalnya baru aja sampai disini. Saya sholat dulu buk, mari,"

"Iya iya silahkan,"

Selepas sholat sumin duduk di depan masjid, ia tampak melamun karena memikirkan perkataan mbak santi, "kenapa sih gak boleh sholat di rumah? Apa nanti aku sholat diem diem aja ya? Masa ya tiap mau sholat harus pinjem motornya mbak santi, mana jauh lagi,"

*****

Sesampainya di rumah, sumin langsung masuk ke dalam, ia menaruh mukenanya dan berjalan ke arah dapur untuk minum, "mas? Mbak santi? Emak? Sumin minta minum yaa?"

Tampak sepi dan hening, sampai di dapur sumin langsung minum begitu saja karena mengira rumahnya sepi.

"Dek,"

"Loh mas tadi ku panggil gak nyaut," tanya sumin sambil mencuci gelas di wastafel.

Rumah emak setyo, memang sudah magrong magrong (bagus kokoh) ia juga melihat beberapa rumah di sini sudah bagus bagus, malahan nampak lebih bagus daripada yang di kota.

"Mas abis dari samping rumah tadi kasih makan kambing, ayo makan sudah di tunggu emak di gazebo,"

"Nama emak sampean siapa sih mas?"

"Yemi, panggil saja mak yem," setyo menarik tangan sumin untuk pergi keluar rumah.

"Sini min," panggil mak yem.

"Nggeh mak,"

"Nanti kita adakan berkatan saja, kita bagi bagi makanan ke tetangga sebagai bentuk selametan nikahan kalian. Kamu setuju kan?" Tanya mak yem.

Sumin tampak senang karena mertua dan iparnya sangat baik hati padanya, "saya manut saja mak, mau bagaimana,"

"Yaudah mak nanti sembakonya ambil di warungku aja, nanti kamu ke warung lagi ya tyo," titah mbak santi sambil mengambilkan lauk pauk untuk sumin.

*****

Setelah sholat magrib di kamar, sumin beranjak keluar untuk membantu acara selametan namun tiba tiba di depan kamarnya ada ular sebesar lengan tangannya, ular itu sudah mati dan berbau busuk.

"Astaghfirullah, mas, mbak tolong ada ular!" Teriak sumin sambil memegang dadanya yang berdebar.

setyo dan santi langsung lari tergopoh-gopoh saat mendengar teriakan sumin, "weee lakok bisa, pasti kamu sholat ya di rumah ini?"

"Iya mbak soalnya sudah malam aku takut kalau keluar sendiri,"

"Ngeyel banget sih! Sukurin di datengin ular! Udah di kasih tau jugak. Makk!!! Liat ini mak," teriak santi membuat sumin makin takut di marahi mertuanya.

"Mas," panggil sumin lirih melihat suaminya yang sedang memasukkan bangkai ular itu ke dalam karung goni, "sudah dek gak papa, lain kali dengerin aja kata mbak santi sama mak. Kalau gak berani minta anter mas aja ya,"

"Maaf mas,"

"Walah walah ular opo iku tyo?" Tanya mak yem yang baru datang dengan raut wajah marah.

"Gak tau mak,"

Mak yem tampak menatap sumin dengan wajah garangnya, ia tidak berbicara namun aura yang di keluarkan mak yem mampu membuat sumin serba salah dan takut.

"Min, kamu di sini tuh numpang mbokya tau diri, kan setiap rumah itu ada aturannya sendiri to. Sudah baik loh kami mau menerima kamu disini daripada mengusirmu dan setyo. Awas sekali lagi kamu aneh aneh di rumah ini, kalau mau petingkah ya di rumahmu sendiri," cerca santi sambil berkacak pinggang.

"Maaf mbak,"

"Maaf maaf, bisa datengin malapetaka tau nggak! Ada bangkai ular di rumah tu pertanda buruk,"

"Wes wes mbak, sudahlah sumin kan gak tau kalau bakalan begini. Lagipula dia takut ke masjid sendiri waktu surup surup gini," bela setyo.

"Lakan tadi sudah kubilangin, masih ngeyel aja, aku bilang tu buat memperingati bukan cuma omong kosong,"

"Njihh mbak maaf banget, sumin yang salah gak mau dengerin embak sama emak,"

"Wongya motor sudah ku pinjemi loh, susah banget sih manut. Sudah ayo mak kita panjat doa saja untuk keselamatan rumah ini,"

Setelah kepergian santi dan mak yem, sumin lekas masuk kembali ke dalam kamar, "kenapa ya? Kok bisa sih, sholat mendatangkan bala. Apa.....rumah ini pake....,"

"Dek,"

"Eh mas, maaf ya, nanti isya aku ke masjid aja sama mas,"

"Iya, kamu disini harus manut ya sama emak sama mbak santi. Takut di usir, aku belum bisa beli rumah buat kita tinggal,"

"Iya mas, sumin bakalan nurut,"

Terpopuler

Comments

🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🍒⃞⃟🦅ˢᵘˡˡʸ

🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🍒⃞⃟🦅ˢᵘˡˡʸ

piye sihh, keluarga ne Tyo ,
opo tyo pura2 ora eruh ,perihal ular kui ,
nasibmu min sumin ,
emak Dewe galak ,mertuo Karo ipar tambah gualak polll

2025-03-25

0

Roewina

Roewina

Thor kalau di tempatku matun itu nyabutin rumput di sawah, kalau nanam padi namanya tandur😀

2024-10-02

3

Andri

Andri

kok aneh rumah ap itu

2024-09-25

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 di usir mak ju
2 episode 2 digunjing
3 episode 3 gapura macan kidul
4 episode 4 bala
5 episode 5 tumbal
6 episode 6 rahasia santi
7 episode 7 wajah gosong santi
8 episode 8 ketahuan setyo
9 episode 9 kambing hitam
10 episode 10 ketakutan aris
11 episode 11 tidur dengan pria lain
12 episode 12 tidur dengan gendruwo
13 episode 13 teror pocong
14 episode 14 neloni
15 episode 15 nyai Iskandar
16 episode 16 ular pesugihan
17 episode 17 uang halal dan haram
18 episode 18 diikuti pocong
19 episode 19 bau ayam tiren
20 episode 20 sumin meregang nyawa
21 episode 21 santi mau di talak
22 episode 22
23 episode 23 separuh sukma ranum
24 episode 24 nyusoni tuyul
25 episode 25 malam Jumat legi
26 episode 26 pengkhianat
27 episode 27 tengkorak hitam
28 episode 28 mak sarti mati
29 episode 29 lepas tali pocong
30 episode 30 minta cerai
31 episode 31 tusuk dari belakang
32 episode 32 melihat calon mertua
33 episode 33 buka bukaan
34 episode 34 di rudal paksa si babi dayat
35 episode 35
36 episode 36 mahar untuk mbah Darsimah
37 episode 37 pdkt dengan jordi
38 episode 38 kota/ kampung
39 episode 39 pocongan mbah mol
40 episode 40 tanah mekar aji
41 episode 41 amplop jaman baheula
42 episode 42 kegaduhan di warung bakso
43 episode 43 di talak
44 episode 44 batu jimat
45 episode 45
46 episode 46 tipuan Jordi
47 episode 47 alas tutupan
48 episode 48 buka aib sendiri
49 episode 49 welasih
50 episode 50 santi hampir jadi tumbal
51 episode 51
52 episode 52 rekening baru
53 episode 53 siti di guna guna
54 episode 54 mak jum menuju kampung aris
55 episode 55 pak gembur
56 episode 56 anak anak durhaka
57 episode 57 masa lalu narti, bono dan siti
58 episode 58 kota atau desa
59 episode 59 jordi tau aib santi
60 episode 60 jordi bimbang
61 episode 61 diperas
62 episode 62 mencari cinta joko kampung
63 episode 63 siti hamil anak siapa?
64 episode 64 siti mau menikah
65 episode 65 uang panas
66 episode 66 mayat di irigasi
67 episode 67
68 episode 68 kedatangan riana
69 episode 69 selebgram kampung
70 episode 70 aliran sesat pak broto
71 episode 71 lautan api
72 episode 72 gelap
73 episode 73 banaspati
74 episode 74 santi dan riana
75 episode 75 maria
76 episode 76 "barges kadaluwarsa"
77 episode 77 ikan bandeng
78 episode 78 ritual pembangkitan mayat
79 episode 79
80 episode 80 ijab kabul
81 episode 81 gagal malam pertama
82 episode 82 salah ritual
83 episode 83 keluar dari penjara
84 episode 84 Puspita dan ikan bandeng
85 episode 85 kemarahan tetangga
86 episode 86 dipasung
87 episode 87 larsi
88 episode 88 jatuh
89 episode 89 ulah kades
90 episode 90 pemungutan suara
91 episode 91 santi mulai berubah
92 episode 92
93 episode 93 poligami
94 episode 94 yatim piatu
95 episode 95 pelet makanan
96 episode 96
97 episode 97
98 episode 98 hamil
99 episode 99 mbah mulyo
100 episode 100
101 episode 101 kolot
102 episode 102 sifat dan muka yang jelek
103 episode 103 kandang bubrah
104 episode 104 monyet
105 episode 105
106 episode 106 Bu Ida sakit
107 episode 107
108 episode 108
109 episode 109 mak lampir
110 episode 110
111 episode 111
112 episode 112
113 episode 113
114 episode 114
115 episode 115
116 episode 116
117 episode 117
118 episode 118
119 episode 119
120 episode 120
121 episode 121
122 episode 122
123 episode 123
124 episode 124
125 episode 125
126 episode 126
127 episode 127
128 episode 128
129 jangan lupa mampir
Episodes

Updated 129 Episodes

1
Episode 1 di usir mak ju
2
episode 2 digunjing
3
episode 3 gapura macan kidul
4
episode 4 bala
5
episode 5 tumbal
6
episode 6 rahasia santi
7
episode 7 wajah gosong santi
8
episode 8 ketahuan setyo
9
episode 9 kambing hitam
10
episode 10 ketakutan aris
11
episode 11 tidur dengan pria lain
12
episode 12 tidur dengan gendruwo
13
episode 13 teror pocong
14
episode 14 neloni
15
episode 15 nyai Iskandar
16
episode 16 ular pesugihan
17
episode 17 uang halal dan haram
18
episode 18 diikuti pocong
19
episode 19 bau ayam tiren
20
episode 20 sumin meregang nyawa
21
episode 21 santi mau di talak
22
episode 22
23
episode 23 separuh sukma ranum
24
episode 24 nyusoni tuyul
25
episode 25 malam Jumat legi
26
episode 26 pengkhianat
27
episode 27 tengkorak hitam
28
episode 28 mak sarti mati
29
episode 29 lepas tali pocong
30
episode 30 minta cerai
31
episode 31 tusuk dari belakang
32
episode 32 melihat calon mertua
33
episode 33 buka bukaan
34
episode 34 di rudal paksa si babi dayat
35
episode 35
36
episode 36 mahar untuk mbah Darsimah
37
episode 37 pdkt dengan jordi
38
episode 38 kota/ kampung
39
episode 39 pocongan mbah mol
40
episode 40 tanah mekar aji
41
episode 41 amplop jaman baheula
42
episode 42 kegaduhan di warung bakso
43
episode 43 di talak
44
episode 44 batu jimat
45
episode 45
46
episode 46 tipuan Jordi
47
episode 47 alas tutupan
48
episode 48 buka aib sendiri
49
episode 49 welasih
50
episode 50 santi hampir jadi tumbal
51
episode 51
52
episode 52 rekening baru
53
episode 53 siti di guna guna
54
episode 54 mak jum menuju kampung aris
55
episode 55 pak gembur
56
episode 56 anak anak durhaka
57
episode 57 masa lalu narti, bono dan siti
58
episode 58 kota atau desa
59
episode 59 jordi tau aib santi
60
episode 60 jordi bimbang
61
episode 61 diperas
62
episode 62 mencari cinta joko kampung
63
episode 63 siti hamil anak siapa?
64
episode 64 siti mau menikah
65
episode 65 uang panas
66
episode 66 mayat di irigasi
67
episode 67
68
episode 68 kedatangan riana
69
episode 69 selebgram kampung
70
episode 70 aliran sesat pak broto
71
episode 71 lautan api
72
episode 72 gelap
73
episode 73 banaspati
74
episode 74 santi dan riana
75
episode 75 maria
76
episode 76 "barges kadaluwarsa"
77
episode 77 ikan bandeng
78
episode 78 ritual pembangkitan mayat
79
episode 79
80
episode 80 ijab kabul
81
episode 81 gagal malam pertama
82
episode 82 salah ritual
83
episode 83 keluar dari penjara
84
episode 84 Puspita dan ikan bandeng
85
episode 85 kemarahan tetangga
86
episode 86 dipasung
87
episode 87 larsi
88
episode 88 jatuh
89
episode 89 ulah kades
90
episode 90 pemungutan suara
91
episode 91 santi mulai berubah
92
episode 92
93
episode 93 poligami
94
episode 94 yatim piatu
95
episode 95 pelet makanan
96
episode 96
97
episode 97
98
episode 98 hamil
99
episode 99 mbah mulyo
100
episode 100
101
episode 101 kolot
102
episode 102 sifat dan muka yang jelek
103
episode 103 kandang bubrah
104
episode 104 monyet
105
episode 105
106
episode 106 Bu Ida sakit
107
episode 107
108
episode 108
109
episode 109 mak lampir
110
episode 110
111
episode 111
112
episode 112
113
episode 113
114
episode 114
115
episode 115
116
episode 116
117
episode 117
118
episode 118
119
episode 119
120
episode 120
121
episode 121
122
episode 122
123
episode 123
124
episode 124
125
episode 125
126
episode 126
127
episode 127
128
episode 128
129
jangan lupa mampir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!