episode 14 neloni

Setyo sedang berada di ladang, ia mengalami kerugian akibat hama tikus. Tanaman yang siap ia panen ternyata lebih dulu di panen oleh tikus tikus, "waduhhh kok bisa sih!"

"Lohh tyo kok gini?" Tanya pak yanto yang baru saja datang, ia datang ke ladang Setyo karena di minta membantu panen. Namun ia cukup terkejut melihat kebun singkong dan cabai milik Setyo ludes berantakan.

"Wahhh cabai nya kena wereng ini tyo, pasti kurang di semprot,"

"Iya pak, aku udah gak ada uang lagi. Kurang pupuk juga,"

"Lakok bisa? Mak yem kan kaya, masa kamu minta uang untuk kebun gak di kasih,"

"Aku sudah pinjam banyak uang pak, gak enak kalau pinjam terus. Lagipula uangnya kan untuk istriku, masa mau merepotkan emak terus," keluh Setyo.

"Iya sih soalnya kamu kan harus bertanggung jawab dengan pilihanmu nikah muda ini, owalah to tyo tyo kamu ini gegabah sekali. Kalau gini kan kasihan istrimu juga,"

Setyo tampak lesu, ia memunguti semua bekas cacahan tikus untuk di buang atau di buat pupuk organik. Ia berniat berhenti menanam dulu sampai ia punya modal lagi.

......................

"Lesu amat tyo?" Tanya bu eko saat melihat Setyo lewat di depan warungnya.

"Iya buk, gagal panen,"

"Lohhh kok bisa padahal musim ini kan tanahnya pada bagus. Cuacanya juga mendukung, ada hujan dan panas yang siap menyuburkan tanaman,"

"Di serang wereng sama tikus buk,"

"Tapi cuma punyamu saja? Kulihat kemarin kasno habis panen dan bagus bagus kok. Ini lihat coba," bu eko menyodorkan satu bakul berisi kentang, di meja juga terlihat tomat dan wortel yang gemuk dan warnanya bagus.

"Kok bisa ya, punyaku di serang sendiri," gumam Setyo sambil melihat lihat dagangan bu eko yang di beli dari pak kasno.

"Tapi tanahmu kan memang jauh ya dari sawah dan rumah warga jadi tidak terjaga," komentar bu eko.

"Kayaknya begitu buk, apalagi ladang pak kasno kan dijaga secara bergilir sama anak buahnya,"

"Yakan uangnya banyak, sampai di kasih pagar bumi kan itu kebun. Kamu bisa lah tyo, jual aja kerbau emak mu. Beli tanah yang bagus dan di kelola dengan anak buah," saran bu eko, walaupun ia galak dan judes namun ia selalu baik hati memikirkan nasib tetangganya.

"Belum waktunya buk, yasudah saya balik dulu buk,"

"Iyaa, cari kerjaan lain coba. Kasihan sumin kalau harus jadi babunya santi dan aris melulu hanya untuk dapat uang. Ya walaupun makan di tanggung mak yem tapikan dia istrimu tyo apalagi sedang hamil,"

"Iya buk,"

Setyo duduk di gazebo dengan wajah murung, ia banyak pikiran sekali akhir akhir ini. Beberapa kali ia di datangi sosok wanita cantik memakai siger, wanita itu terus meminta Setyo untuk mencarinya. Hal itu juga yang membuat Setyo makin berubah dan ketus terhadap sumin.

"Kayaknya itu pesugihan deh, tanyakan ke emak deh," Setyo lekas pergi ke belakang, ia melihat emaknya yang sedang merajut di meja makan.

"Mak...."

"Namanya nyai Iskandar, kalau mau bertemu pergi ke ngalas wetan. Kamu bawa dupa dan sesajen," ucap mak yem padahal Setyo baru memanggilnya.

"Kok emak tau,"

"Yakan dia juga mendatangi emak untuk memberitahumu, kamu mau pesugihan?"

"Aku bingung mak, takut juga,"

"Halahh sudah lah gak usah takut kayak anak kecil aja, tinggal tumbalin si sumin kan beres,"

"Jangan lah mak dia ini istriku, susah susah aku dapatkan,"

"Sudah tau susah lalu kenapa kamu pukuli?" Tanya mak yem heran.

"Aku juga gak tau, rasanya tu ada yang terbakar tiap dia mengajak beribadah,"

"Sudah mendingan kamu ke ngalas wetan nanti malam untuk bertemu nyai Iskandar. Kalau mau kaya ya emang harus begitu,"

"Tumbalnya apa mak?"

"Tanya dulu pada nyai, kalau emak dan santi sih punya junjung sendiri. Nyi woro namanya,"

"Aku ikut emak saja,"

"Ehhh jangan, nyai Iskandar itu sudah tertarik padamu, kamu bisa lah nego dengannya," cegah emak.

"Tertarik?"

"Ya, sudah nanti mak siapkan kamu mandi sana,"

......................

"Min kamu lekas cerai saja dengan Setyo,"

"Tiba tiba sekali mas, kenapa? Aku tau sih aku habis di pukuli tapi gak bisa gegabah dulu lah. Aku ada anak ini yang mau lahir,"

"Tapi Setyo itu sudah sesat, lebih baik kita menyelamatkan diri. Bagaimana kalau kita kabur dan urus perceraian sendiri? Aku akan bayar semua urusan pengadilan untukmu," tawar aris.

"Mas jangan ahh, nanti di kira kita ada main belakang. Aku gak mau di kira aneh aneh begitu apalagi nanti jadi perkara dan di kirimi santet,"

"Tidak mungkin lah, oh ya ini aku bawa dari pak somad di pakai untuk gelang ya," titah aris sambil menyerahkan tali benang berwarna merah.

"Terimakasih mas,"

"Kamu gak perlu khawatir min sebenarnya kalau cerai dan tidak punya ayah untuk anakmu....,"

"Kenapa kok gitu?"

"Sebenarnya aku siap siap saja untuk menikahimu, tapi kita tinggal di kota dan meninggalkan semua ini,"

"Gendeng, apa sih mas! Jangan mikir aneh aneh!"

......................

Sumin dan aris pulang pukul 4 sore, acara pamongan juga sudah di gelar oleh mak yem dan santi. Setelah datang, sumin langsung di sambut dan di beri jamuan oleh mak yem.

Tetangga lainnya juga ikut di jamu, santi juga sudah menyalakan wewangian untuk ritual neloni ala mak yem. Sampai acara selesai, aris hanya berdiri bersandar di tiang gazebo melihat ke arah sumin dan santi bergantian. Tak ada rasa ingin ikut mencicipi dan bergabung bersama keluarga sesatnya.

Astaghfirullah kenapa setiap kali melihat wajah santi yang kulihat malah monyet, mulutnya juga menjijikan sekali kelihatannya. Ngeri ahh..... Kapan ya aku akan meninggalkan keluarga ini?

"Mas ayo makan," Santi menghampiri suaminya sambil membawa pincukan nasi, namun belum sampai menyentuh suaminya. Aris sudah lebih dulu menolak, "tidak tidak, sudah kenyang tadi makan ayam bakar pas di warung,"

"Sama sumin?"

"Sendiri lah,"

"Aku mana mas?"

"Ya kalau mau nanti bisa beli atau order sama pak dadang,"

"Oke,"

......................

Malamnya sumin merasa kesakitan yang amat luar biasa di perutnya, ia sampai muntah beberapa kali di lantai kamarnya. Ada sedikit darah juga yang keluar dari mulutnya. Ia tiba tiba mengalami pendarahan dan pingsan begitu saja.

Santi yang memang sudah bersiaga malam ini langsung masuk dan pura pura terkejut, ia langsung memanggil aris untuk membawa sumin ke rumah sakit.

"Mas ayo mas cepet," ucap santi panik.

"Ya sebentar ini macet jalannya, tumben banget sih jalan kecamatan macet gini," gerutu aris sambil menekan nekan klakson mobil.

Dalam hati santi, ia berteriak senang, akhirnya tumbal 7 jabang bayi sudah terpenuh, kini saatnya ia menikmati kekayaan dari nyi woro. Setelah ini ia hanya perlu memberi sesajen saja dan satu tahun sekali kepala sapi.

Sesampainya di rumah sakit, sumin harus di rawat karena ia belum juga sadarkan diri. Setyo juga tak datang karena ia pergi ke ngalas wetan untuk bertemu nyai Iskandar, wanita yang membuatnya bergairah.

Terpopuler

Comments

🍭ͪ ͩ🇸 🇺 🇱 🇱 🇾🍒⃞⃟🦅

🍭ͪ ͩ🇸 🇺 🇱 🇱 🇾🍒⃞⃟🦅

jabang bayi sumin jadi tumbal ,
Setyo lagi bergairah sama demit
cerai in sumin tyo

2025-03-27

0

🍭ͪ ͩ🇸 🇺 🇱 🇱 🇾🍒⃞⃟🦅

🍭ͪ ͩ🇸 🇺 🇱 🇱 🇾🍒⃞⃟🦅

jabang bayi sumin jadi tumbal ,
Setyo lagi bergairah sama demit

2025-03-27

0

Andri

Andri

sumin ** akhir nya pekok juga

2024-09-25

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 di usir mak ju
2 episode 2 digunjing
3 episode 3 gapura macan kidul
4 episode 4 bala
5 episode 5 tumbal
6 episode 6 rahasia santi
7 episode 7 wajah gosong santi
8 episode 8 ketahuan setyo
9 episode 9 kambing hitam
10 episode 10 ketakutan aris
11 episode 11 tidur dengan pria lain
12 episode 12 tidur dengan gendruwo
13 episode 13 teror pocong
14 episode 14 neloni
15 episode 15 nyai Iskandar
16 episode 16 ular pesugihan
17 episode 17 uang halal dan haram
18 episode 18 diikuti pocong
19 episode 19 bau ayam tiren
20 episode 20 sumin meregang nyawa
21 episode 21 santi mau di talak
22 episode 22
23 episode 23 separuh sukma ranum
24 episode 24 nyusoni tuyul
25 episode 25 malam Jumat legi
26 episode 26 pengkhianat
27 episode 27 tengkorak hitam
28 episode 28 mak sarti mati
29 episode 29 lepas tali pocong
30 episode 30 minta cerai
31 episode 31 tusuk dari belakang
32 episode 32 melihat calon mertua
33 episode 33 buka bukaan
34 episode 34 di rudal paksa si babi dayat
35 episode 35
36 episode 36 mahar untuk mbah Darsimah
37 episode 37 pdkt dengan jordi
38 episode 38 kota/ kampung
39 episode 39 pocongan mbah mol
40 episode 40 tanah mekar aji
41 episode 41 amplop jaman baheula
42 episode 42 kegaduhan di warung bakso
43 episode 43 di talak
44 episode 44 batu jimat
45 episode 45
46 episode 46 tipuan Jordi
47 episode 47 alas tutupan
48 episode 48 buka aib sendiri
49 episode 49 welasih
50 episode 50 santi hampir jadi tumbal
51 episode 51
52 episode 52 rekening baru
53 episode 53 siti di guna guna
54 episode 54 mak jum menuju kampung aris
55 episode 55 pak gembur
56 episode 56 anak anak durhaka
57 episode 57 masa lalu narti, bono dan siti
58 episode 58 kota atau desa
59 episode 59 jordi tau aib santi
60 episode 60 jordi bimbang
61 episode 61 diperas
62 episode 62 mencari cinta joko kampung
63 episode 63 siti hamil anak siapa?
64 episode 64 siti mau menikah
65 episode 65 uang panas
66 episode 66 mayat di irigasi
67 episode 67
68 episode 68 kedatangan riana
69 episode 69 selebgram kampung
70 episode 70 aliran sesat pak broto
71 episode 71 lautan api
72 episode 72 gelap
73 episode 73 banaspati
74 episode 74 santi dan riana
75 episode 75 maria
76 episode 76 "barges kadaluwarsa"
77 episode 77 ikan bandeng
78 episode 78 ritual pembangkitan mayat
79 episode 79
80 episode 80 ijab kabul
81 episode 81 gagal malam pertama
82 episode 82 salah ritual
83 episode 83 keluar dari penjara
84 episode 84 Puspita dan ikan bandeng
85 episode 85 kemarahan tetangga
86 episode 86 dipasung
87 episode 87 larsi
88 episode 88 jatuh
89 episode 89 ulah kades
90 episode 90 pemungutan suara
91 episode 91 santi mulai berubah
92 episode 92
93 episode 93 poligami
94 episode 94 yatim piatu
95 episode 95 pelet makanan
96 episode 96
97 episode 97
98 episode 98 hamil
99 episode 99 mbah mulyo
100 episode 100
101 episode 101 kolot
102 episode 102 sifat dan muka yang jelek
103 episode 103 kandang bubrah
104 episode 104 monyet
105 episode 105
106 episode 106 Bu Ida sakit
107 episode 107
108 episode 108
109 episode 109 mak lampir
110 episode 110
111 episode 111
112 episode 112
113 episode 113
114 episode 114
115 episode 115
116 episode 116
117 episode 117
118 episode 118
119 episode 119
120 episode 120
121 episode 121
122 episode 122
123 episode 123
124 episode 124
125 episode 125
126 episode 126
127 episode 127
128 episode 128
129 jangan lupa mampir
Episodes

Updated 129 Episodes

1
Episode 1 di usir mak ju
2
episode 2 digunjing
3
episode 3 gapura macan kidul
4
episode 4 bala
5
episode 5 tumbal
6
episode 6 rahasia santi
7
episode 7 wajah gosong santi
8
episode 8 ketahuan setyo
9
episode 9 kambing hitam
10
episode 10 ketakutan aris
11
episode 11 tidur dengan pria lain
12
episode 12 tidur dengan gendruwo
13
episode 13 teror pocong
14
episode 14 neloni
15
episode 15 nyai Iskandar
16
episode 16 ular pesugihan
17
episode 17 uang halal dan haram
18
episode 18 diikuti pocong
19
episode 19 bau ayam tiren
20
episode 20 sumin meregang nyawa
21
episode 21 santi mau di talak
22
episode 22
23
episode 23 separuh sukma ranum
24
episode 24 nyusoni tuyul
25
episode 25 malam Jumat legi
26
episode 26 pengkhianat
27
episode 27 tengkorak hitam
28
episode 28 mak sarti mati
29
episode 29 lepas tali pocong
30
episode 30 minta cerai
31
episode 31 tusuk dari belakang
32
episode 32 melihat calon mertua
33
episode 33 buka bukaan
34
episode 34 di rudal paksa si babi dayat
35
episode 35
36
episode 36 mahar untuk mbah Darsimah
37
episode 37 pdkt dengan jordi
38
episode 38 kota/ kampung
39
episode 39 pocongan mbah mol
40
episode 40 tanah mekar aji
41
episode 41 amplop jaman baheula
42
episode 42 kegaduhan di warung bakso
43
episode 43 di talak
44
episode 44 batu jimat
45
episode 45
46
episode 46 tipuan Jordi
47
episode 47 alas tutupan
48
episode 48 buka aib sendiri
49
episode 49 welasih
50
episode 50 santi hampir jadi tumbal
51
episode 51
52
episode 52 rekening baru
53
episode 53 siti di guna guna
54
episode 54 mak jum menuju kampung aris
55
episode 55 pak gembur
56
episode 56 anak anak durhaka
57
episode 57 masa lalu narti, bono dan siti
58
episode 58 kota atau desa
59
episode 59 jordi tau aib santi
60
episode 60 jordi bimbang
61
episode 61 diperas
62
episode 62 mencari cinta joko kampung
63
episode 63 siti hamil anak siapa?
64
episode 64 siti mau menikah
65
episode 65 uang panas
66
episode 66 mayat di irigasi
67
episode 67
68
episode 68 kedatangan riana
69
episode 69 selebgram kampung
70
episode 70 aliran sesat pak broto
71
episode 71 lautan api
72
episode 72 gelap
73
episode 73 banaspati
74
episode 74 santi dan riana
75
episode 75 maria
76
episode 76 "barges kadaluwarsa"
77
episode 77 ikan bandeng
78
episode 78 ritual pembangkitan mayat
79
episode 79
80
episode 80 ijab kabul
81
episode 81 gagal malam pertama
82
episode 82 salah ritual
83
episode 83 keluar dari penjara
84
episode 84 Puspita dan ikan bandeng
85
episode 85 kemarahan tetangga
86
episode 86 dipasung
87
episode 87 larsi
88
episode 88 jatuh
89
episode 89 ulah kades
90
episode 90 pemungutan suara
91
episode 91 santi mulai berubah
92
episode 92
93
episode 93 poligami
94
episode 94 yatim piatu
95
episode 95 pelet makanan
96
episode 96
97
episode 97
98
episode 98 hamil
99
episode 99 mbah mulyo
100
episode 100
101
episode 101 kolot
102
episode 102 sifat dan muka yang jelek
103
episode 103 kandang bubrah
104
episode 104 monyet
105
episode 105
106
episode 106 Bu Ida sakit
107
episode 107
108
episode 108
109
episode 109 mak lampir
110
episode 110
111
episode 111
112
episode 112
113
episode 113
114
episode 114
115
episode 115
116
episode 116
117
episode 117
118
episode 118
119
episode 119
120
episode 120
121
episode 121
122
episode 122
123
episode 123
124
episode 124
125
episode 125
126
episode 126
127
episode 127
128
episode 128
129
jangan lupa mampir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!