Beberapa waktu hanya diam, Gober pun pergi dari kamarnya meninggalkan perempuan bersanggul tinggi tanpa sepatah kata pun.
Akan tetapi saat Juwita ingin beristirahat di kamarnya, sesuatu membuat nya terdiam karena ketukan pintu.
Tok
Tok
"Juwita, buka pintunya!"
Krek.
"Ada apa paman, ada yang tertinggal .. ?"
"Paman lupa mengatakan sesuatu, apa boleh paman katakan .."
"Katakan saja paman, Juwita pasti mendengarkan." Juwita sesekali mengantuk.
"Begini. Ehm .. Paman tahu kamu sejak kecil sudah di tinggal ibu. Tapi paman rasa, kamu harus berdamai dan menerima Gwen sebagai ibumu. Kesehatan papa mu sangat sangat tidak baik jika ia mendengar kejadian itu, terlebih sakitnya masih syok atas kecelakaan Arman." diam sang paman, membuat Juwita paham.
"Paman tidak perlu khawatir, Juwita bersikap begini karena tidak mau ditindas lagi. Juwita lelah dengan sikap orang yang manis hanya di depan papa, untuk urusan Juwita dengan Gwen dan Viona. Paman tidak perlu khawatir, Juwita bisa urus masalah Juwita sendiri."
Gober mendengar itu pun hanya mengangguk, lalu ia pamit yang membuat dirinya meraih sebuah ponsel, tetapi saat menuju kamarnya, seorang Gwen datang mengejutkan Gober.
"Kenapa kemari ..?" Gober dengan menatap mata yang mewaspadai.
"Balkon, lantai tiga aku tunggu sekarang!" Gwen pun pergi dengan cepat, mungkin penuh harapan adik iparnya itu bisa bekerja sama dan terus di pihak nya.
🪻🪻🪻
Keesokan harinya, rumah sakit yang di kunjungi Juwita hari ini adalah menjenguk papanya, hari itu ia mendengar berita dari Bibi Lau, jika kesehatan papa nya sudah membaik dan siuman alias sudah sadar, dari itu ia segera datang sebelum keduluan Gwen dan Viona.
Di sana terlihat asisten papa membuka pintu berjaga di luar, sementara bibi Lau pun ikut masuk dan berjaga di balik pintunya. Juwita senyum, sebenarnya ia bingung saat mata pria paruh baya itu masih terjaga, dan belum tahu kedatangannya.
'Sebenarnya aku tidak tahu siapa dirimu yang di sebut papa oleh pemilik tubuh ini, tetapi aku sangat berterimakasih karena aku diberi kesempatan, menempati tubuh putri anda Tuan. Tapi aku pastikan putri anda akan baik baik saja, dan tidak mudah ditindas seperti sebelumnya. Jadi lekas lah sehat, dan jangan cemaskan putrimu yang sekarang.'
Samar samar pria itu membuka mata, senyuman indah menyapa membuat Juwita meraih tangan pria itu.
"Papa. Juwita senang sekali." memeluk.
"Putri papa tersayang! Bagaimana keadaan mu sekarang, maafin papa Juwita."
Entah isyarat perkataan apa, sebab Juwita tidak ingat memori sebagai putri pria di depannya ini, bahkan papanya terkena serangan jantung secara tiba tiba, ia pun tidak tahu hari terakhir dengan sang papa pemilik tubuh ini bagaimana. Namun hanya dirinya lah sendiri yang merasakan bagaimana suasana terjebak di tubuh orang lain, bahkan kehidupannya sangat sangat membingungkan karena rutinitas awal dimulai sangat berbanding dengan dirinya dahulu.
"Papa lekas sembuh, cepat kembali ke rumah. Juwita kangen."
"Papa juga, ingin segera sembuh Juwita. Kamu harus jaga diri baik baik ya!"
"Hm .. Papa tidak usah khawatir, Juwita akan baik baik saja, papa fokus dengan kesehatan papa ya!"
Hari itu hampir seharian di rumah sakit, Juwita yang ingin pulang, ia meminta pada asisten papa untuk menerima tamu selain dirinya saja, bahkan Gwen, Viona ia tidak izinkan menjenguk menemui papa, bahkan siapapun yang menjenguk perlu izin darinya, tidak perduli akan heboh jika Gwen tahu dirinya di larang menemui papa di rumah sakit, sebab hanya itulah yang bisa Juwita lakukan untuk dua mahluk penuh siasat, dan tidak mencelakai papa di kemudian hari.
Hingga Sore Pun Tiba.
Juwita yang baru pulang dari rumah sakit, di hampiri oleh Gwen dan Viona dibalik punggung sang mama dengan keadaan marah.
"Apa apaan kamu Juwita. Dasar anak durhaka, bisa bisanya mama ingin menjenguk papa tidak bisa, aku itu istrinya." teriak Gwen.
Juwita yang baru datang, kembali tersulut emosi namun ia mencoba menjelaskan dengan tenang.
"Hm .. Mungkin saat ini masih status istri, tetapi besok aku tidak yakin nama itu masih di ucap. Ingat Tante Gwen .. Patuhilah peraturan dimana Aku yang berhak, jika tidak mau cepat terusir dari kediaman bak surga disini. Bahkan seekor lalat yang menaruh racun pun di rumah ini, aku tidak segan menendangnya dan menghalanginya sekalipun berdalih ingin merawatnya, kemana saja kemarin tante ...?"
"KAU .." Viona menunjuk Juwita.
Aw .. Aw .. ( Juwita Memelintir telunjuk Viona, karena dianggap tidak ramah )
"Kenapa tidak suka aku bicara begini Viona?"
"Lepas .. Kau tidak sopan Juwita, berani bilang begitu sama mama?" Viona yang menyembunyikan tangannya, saat Juwita sudah melepas tangan Viona yang mungkin kesakitan saat ini.
"Pikirkan baik baik, yang tidak sopan dan kurang ajar di rumah ini siapa, apa perlu aku putar sebuah bukti dan rekaman jejak kalian berdua agar kalian tidak lupa ingatan?" seringai senyum Juwita dan ia pun langsung pergi.
Gwen sebal dan murka tapi ia tak bisa memarahi Juwita, bahkan Viona berbisik semakin kesal karena Juwita tidak pernah melawan seperti ini.
'Mama .. Kenapa dia makin berani, kita harus lakuin sesuatu mah.' bisiknya membuat Gwen frustasi, hingga keluar mencari udara segar.
Sementara Juwita yang sudah ada di kamar, ia sebenarnya hanya menggertak. Beruntung bibi Lau selalu menceritakan secara detail, sehingga dirinya bisa berani berkata seperti tadi, padahal dia benar benar tidak tahu jika bukan karena bantuan bibi.
"Nona .. Besok harus sekolah, pukul delapan Nona paling telat, karena harus ikut kompetisi."
"Hah .. Sekolah?" tercengang Juwita.
Bahkan menepuk kening, ia lupa jika saat ini ia berada di tubuh remaja 19 tahun yang berstatus mahasiswi semester awal.
"Nona .. Apa nona tidak ingat masih pelajar di universitas I ..?" bibi Lau bertanya, membuat Juwita kembali diam.
BERSAMBUNG ..
Yuk jejak lagi, lika komentarnya yuk ramaikan biar dapat cidukan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Lestari
thor sebenarnya umur Juwita berapa pertama 17 terus 18 lah sekarang kok jadi 19
2024-11-12
0
Evelina Rose
ayolah, kalau universitas bukannya mahasiswa ya.. dan kuliah bukan sekolah bibi lau
2024-07-25
1
cinta ariani
masih misteri si gober paman nya mau nguasain jangan jangan selengki ama mak tiri ni
2024-07-04
2