Bab Tiga

Juwita yang merasa tidak enak terlalu lama di kamar, ia mencoba membuka pintu, seolah melirik sekeliling rumah besar yang harus ia tahu agar tidak tersasar.

"Mau kemana kamu ..?" Gwen mendekati bibi Lau yang membawa nampan, berisi makanan dan segelas bening berisi air putih.

"Mau ke kamar nona Juwita. Nyonya."

"Eh .. Sejak kapan mom dia manja, baru kali ini aku lihat pelayan nya mengantar ke atas." Viona memanasi sang mama.

"Apa .. suruh dia turun ke bawah, untuk apa di antar makanan itu ke atas. Sekalian dia bersihkan dapur, dan turun menghadapi ku untuk klarifikasi dia sengaja mengacau ulang tahun Viona dengan menceburkan diri ke kolam." Gwen meneriaki pelayan.

Bibi Lau, tidak menanggapi, ia pergi cepat menuju kamar Nona. Yang membuat Gwen semakin naik satu oktaf.

"Apa kau tidak punya kuping .. Ha .."

Bibi Lau tetap jalan, hingga di arah menuju tangga ia menoleh dan memohon. "Nona sedang sakit, Nyonya harap mengertilah."

"Dasar pelayan kurang ajar! Apa kamu mau di pecat ..?" teriaknya, Gwen pun menarik pelayan tersebut hingga nampan tumpah ke lantai.

Prang ...

Bibi Lau terkejut, ia menatap makanan yang terbuang begitu saja, tanpa mendengarkan Nyonya yang masih mengomel, bahkan memunguti makanan itu membuat Gwen menginjak tangan bibi Lau, yang terkena pecahan kaca piring.

Ah ..

Meringis bibi Lau, membuat Viona di sebelahnya tertawa.

"Haha .. Itu hukuman pelayan bodoh tidak menurut seperti mu bibi tua, dasar pelayan tua jelek."

"Ku bilang, suruh dia makan di bawah, di dapur seperti biasa. Dan bukan makanan baru, tapi makanan sisa kemarin. Jika kau tidak menurut, maka aku pecat kau. Mengerti ..." Gwen tersenyum miring.

"Tapi Nyonya .."

"Dia itu juga harusnya pergi dari rumah ini, memang siapa dia. Atau kau pergi juga dari rumah ini, juga anak bodoh itu! Dia bukan siapa siapa di rumah ini. Heh .."

"Nyonya. Tapi Nona besar itu juga anak dari Tuan Steve, dan dia sah pemilik Nona besar disini, jangan lupakan Den .. Arman yang saat ini kritis di Australi, saya sudah menutup rapat semuanya. Dan anda juga bukan siapa siapa disini, jika tidak menikah dengan Tuan Steve, bahkan Tuan besar sakit keras anda tidak menjenguknya sekalipun, di rumah ini pun anda tidak merawatnya." bibi Lau, seolah keceplosan begitu kesal.

"Apa .. Kau berani berkata kurang ajar! Kau .. Pergi dari sini, dan kau .. Di PECAT. Kau bukan pelayan lagi di rumah ini .. !!" Gwen membelalak membuat bibi terdiam, mungkin hatinya tak terbendung sehingga mengungkapkan kekesalan.

"Siapa yang berani memecatnya?"

Seseorang turun dari anak tangga, bibi Lau menoleh menatap putri besar Tuannya yang sebenarnya ia menyukai perubahan nona kecilnya itu.

"Kau .. !! Dia kakinya baik baik saja, dan sepertinya tidak sakit mom?" Viona berbisik.

Juwita. Tepat turun menatap Gwen ibu tiri yang seolah olah melingkar segitiga di mana bibi Lau masih tak percaya sikap nona kecilnya itu sedikit berani menatap sangat dekat.

"Kau yang harusnya pergi Gwen. Ingat kau itu disini yang menumpang! Berani memecat pelayan pribadiku, kau cepat pergi dari rumah ini!" Juwita menatap nanar, membuat Gwen sesak nafas.

"Kamu lancang sekali, aku itu ibumu dan kamu berani bicara begitu padaku Juwita .."

"Hem .. Ibu? Hahaha kau bukan ibuku .. Dan .. Kau yang menumpang disini, kau juga yang membuat aku lancang bicara pada wanita tua seperti nenek sihir. Harusnya kau yang pergi dari sini. Ayo .. Cepat minta maaf pada bibi Lau! Sebelum aku berubah pikir."

'Apa ..'

"Mana mungkin mama harus minta maaf pada pelayan, dasar Juwita gila." Viona berteriak kecil, lalu mengumpat di balik punggung mamanya saat Juwita melotot ke arahnya.

"Kau juga harusnya pergi, dan terima akibatnya jika menyentuh pelayan pribadiku. Cepat minta maaf sekarang!" teriak Juwita.

"Aku hitung mundur .. 3 .. 2 .. " Juwita kesal karena ibu tirinya tidak mau minta maaf.

"Bibi makanan nya ..?"

"Ah .. Baik Nona, sebentar!"

"Sup hangat ah .. Atau panas juga boleh." teriak Juwita lembut, masih menatap dua wanita di depannya itu dengan tengil.

"Nona .. Ini sup nya masih hangat, atau bibi panaskan kembali."

"Bibi .. Sekarang tumpahkan ke wajah Gwen!"

"Ha .."

Apa .. Kau berani lakukan itu pada mama? Viona seolah ikut kesal maju membela.

"Jangan berani macam macam denganku Juwita, kau lupa peraturan di rumah ini!" Gwen mengancam emosi.

Byurr

Aw ..

Mangkok sup masih sedikit panas itu di raih oleh Juwita, ditumpahkan sengaja mengenai wajah Gwen hingga rembes ke bagian depan, membuat Viona gigit jari akan sikap Juwita yang biasanya lemah tak melawan.

KAU ..

"Ingat, peraturan di rumah ini hanya aku. Dan kalian semua .. Yang melihat situasi ini, kalian harus dengar baik baik. Aku pemilik sah di rumah ini, ingat papaku masih hidup. Dan aku pewaris sesungguhnya. Dua orang ini tidak ada hubungan darah denganku, bahkan mengakui Nyonya disini, ha .. sangat lucu. Jika ada yang menyentuh asisten pribadiku bibi Lau, kau berhadapan denganku. Dan peraturan di rumah ini, semua akan kembali seperti awal." Juwita senyum meninggalkan kekacauan.

Bibi Lau yang sempat terkejut akan Nona kecilnya, ia pun segera mengekor namun Juwita kembali meraih plaster dan obat merah.

"Bibi pakai ini, bersihkan lukanya. Tidak usah membereskan hal tidak penting, tugas bibi adalah bersamaku dan tidak melakukan tugas bersih bersih di rumah ini. Biarkan yang lain bertugas kebersihan di rumah ini." senyum Juwita, membuat bibi Lau menelan saliva, bahkan ia melirik yang lain ikut ngeri melihat situasi ini, atau sedikit kesal karena pekerjaannya berubah drastis.

"Baik Nona."

Sementara Gwen dan Viona ia pergi berteriak tidak jelas, hal itu membuat Juwita kembali menoleh dengan senyuman miring.

"Bibi bisa ambilkan dokumen perusahaan dimana Arman tinggal dan aku ingin bertemu Papa."

"Baik Nona, bibi akan ambil dan antar." senyumnya sedikit lega, berharap Nona Kecilnya tegas, berani seperti ini terus menerus dan keadaan rumah besar ini baik seperti dulu.

BERSAMBUNG ..

Terpopuler

Comments

Dewi Ansyari

Dewi Ansyari

Juwita adalah jiwa Dewi jadi tentu saja harus tegas

2024-09-20

0

azka aldric Pratama

azka aldric Pratama

GK ada ingatan yg tertinggal kah dr pemilik tubuh 🤔🤔🤔

2024-06-30

4

Pupy

Pupy

lah putri pemilik emang kudu begini siapa mereka ber modal nikah ama bapaknya menguasai 😆 koplak rakus

2024-06-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!