Bab Sebelas

Juwita mengikuti kemauan karena masih berfikir keras. Sebenarnya ingin ia berteriak minta tolong, tetapi kondisi saat itu sangat sepi dan jika ia lari, maka mereka akan muncul dan bersikap seperti ini terus menerus padanya.

'Berapa banyak lagi musuh pemilik tubuh ini, sungguh sangat melelahkan. Bagaimana bisa aku mencari Jack, jika setiap kegiatan musuh mu banyak sekali hai pemilik tubuh. Huuuft ..'

"Ga usah teriak, kalau gak mau leher tersayat!" Wanita pirang menutup pintu mobil, yang mengancam Juwita.

'Dasar .. Kau pikir aku akan diam saja setelah ini.'

Wanita berambut pirang untuk kedua kalinya, Juwita baru tahu namanya Rini. Terlihat di name tag, dia adalah mahasiswi gedung sebelah berbeda jurusan, tapi kenapa tadi dia bilang senior lebih tua darinya. Bahkan dia sebut nama Viona, bukankah Viona hanya beda jurusan dan sama saja masih semester awal seperti pemilik tubuh ini.

Keluar dari mobil, Juwita di dorong oleh Rini yang saat ini tangannya sudah di pegang ikat, bahkan saat keluar pun perlakuan sangat kasar.

Plak ..

"Kamu berani menamparku, di tempat seperti ini. Apa mau kalian sih?" tanya Juwita kesal.

Pipi Juwita di tampar, wajahnya masih miring ke sebelah kiri, emosinya membuat reflek tangan Juwita menahan keras, agar lilitan tali terlepas dari ikatannya meski Rini masih saja menertawakan Juwita yang berdiri mundur mendekati tembok.

"Kalian lihat kan, ayo kalian berdua bebas ingin lakukan apa saja. Aku akan ambil ponsel ku dulu, kita lihat setelah ini apa dia masih berani melempar cat, bahkan tidak menuruti kata kata ku!" Rini tawa sinis, dan satu teman perempuan lainnya tertawa.

"Hoo Hoo ...Siap bos, ini sih namanya makanan lezat." salah satu pria, menjulurkan lidahnya, dan satu lagi mendekat meraba rambut pipi Juwita.

Tetapi Juwita masih mencari cara, bagaimana tangan ikatannya terlepas, mereka berempat sangat menjijikan membuat Juwita melirik kesekeliling.

Ya saat ini ia berada di gedung tebu, seingat Juwita saat mengamati jalan yang dilewati semakin sempit, hingga berhenti di gedung seperti pabrik yang bekas kebakaran, membuat Juwita reflek menuruti, cara memancing umpan agar senjata makan tuan, adalah ia mengikuti kemana alurnya, sampai mencapai finish ia akan tahu kejelasannya.

"Kalian mau apa, jangan pegang dan macam macam denganku ya!" ucap Juwita

Haa Haa Haa ... Dua pria menertawakan.

( Tawa mereka itu menggelitik, membuat Juwita semakin Jijik )

"Kita bersenang senang dulu cantik! Kita berdua pasti bikin enak dan nagih." dua pria yang ingin meraih Juwita disebelah kiri namun sesuatu terjadi.

Buuuk ..

Buuuk ..

Kaki Juwita menendang ke pemilik pria bertubuh bandot, badan besar tapi mengecil kebawah membuat pria itu kesakitan. Dan salah satu pria lain tercengang, karena wanita di depannya bisa melempar diri menendang temannya, bahkan ia langsung mengejar Juwita yang berusaha kabur.

"Jangan sampai kabur! Kamu ga bisa pergi dariku Juwita, ingat ini adalah film perdana keren yang aku buatkan loh. Haa Haa .." Rini merekam, saat Juwita di kejar.

Hingga di depan Juwita ada tiang besi, dengan sayatan tajam di atasnya. Juwita Melompat merentangkan tangan lurus, membuat salah satu tali ikatan tangannya perlahan putus, meski bergelantungan beberapa detik, tetapi kaki Juwita sangat cepat, ia hempaskan dalam posisi balik badan, membuat kempitan kedua kakinya pada pria yang mengejarnya. Bahkan kepala pria itu memerah matang kesakitan, apalagi saat tali itu putus semua, Juwita ikut memelintir tubuhnya, membuat pria itu terjepit oleh kedua kaki Juwita hingga jatuh.

Bruuuk ..

Bruuuk ..

Jatuh Bersamaan, tetapi Juwita masih bisa menahan, meski tangannya lecet berdarah sedikit tapi ia bisa menahannya.

Bug ..

Bug ..

Juwita memukul tengkuk leher pria jangkung kurus, botak. Pria itu terlentang kaku dengan teriakan kesakitan.

Aaaak AMPUN .. AMPUN.

Juwita pun bangun.

Hingga Rini yang merekam syok karena dua pria orang suruhannya, tak satu pun bisa berbuat apa apa, bahkan salah satu syarafnya bermasalah tak becus melawan Juwita.

"Kenapa jadi begini sih, kalian berdua bodoh!" teriak Rini, ia mundur.

"Jadi begini cara kalian ingin menjebak ku. Lantas, bagaimana jika aku yang gantian membuat film untuk mu Rini?" senyum seringai Juwita.

Huuus ..

Rini kabur, tetapi Juwita menarik rambut wanita disebelah Rini lebih dulu, membuatnya jatuh dan menampar berkali kali, hingga tas ransel berat yang dibawanya Juwita Raih, dan di lemparkan ke punggung Rini.

Buuk ..

Aaak .. ( Rini terjatuh, bahkan kakinya terkena batu tajam mengenai dengkulnya )

"Juwita aku mohon, sudahi semua ini. Aku mengaku kalah."

"Apa aku bodoh, kau yang memulai. Bahkan aku belum sempat membuat film terbaik untuk mu Rini, dan kenapa kau datang menganiaya ku, apa salah ku sebenarnya .. apa lemparan cat kemarin belum puas?"

Juwita yang meraih ponsel Rini, ia ambil dan ingin ia hapus beberapa vidio yang membuat ia urungkan adalah, beberapa banyak foto Juwita di aniaya di dalam ponselnya.

"Ciih .. Gila kau ya, semua ini bisa jadi barang bukti. Ponselmu aku tahan!"

"Jangan Juwita. Aku janji akan menghapusnya!" pinta Rini.

Teman Rini masih saja menangis, ia meminta maaf di kaki Juwita agar memaafkannya, dan jangan melibatkannya.

"Juwita aku mohon, aku hanya di suruh. Aku tidak terlibat, tolong bebaskan aku dari sikap Rini dan teman teman lainnya, aku bersumpah aku bahkan tidak ikut menganiaya kamu dari awal hingga saat ini."

"Diam kau bodoh!" Rini kesal, karena terbongkar.

"Jadi kau itu hanya kacung, jika sudah sampai disini. Aku bisa saja lepaskan, tapi satu hal tampar bos mu itu sampai aku bilang berhenti! Dan bukti apalagi yang kamu tahu tentang kebusukannya, mungkin aku bisa melepas jeratan nama KACUNG." bisik Juwita saat itu.

DEG ..

"Apa .. menampar dia?"

"Ya, jika kamu ingin bebas. Lakukanlah!" senyum Juwita, lalu menoleh ke arah Rini penuh sirat emosi.

Gadis itu terpaksa melakukan perintah Juwita, hingga dua pria yang masih saja tergeletak tak jauh masih berteriak membuat Juwita mendekati Rini, dan menaikkan wajah Rini kasar.

"Jadi apa masalah ini belum selesai, atau part lanjutan ada kau dan komplotan mu itu terus menggangguku ..?" bisik Juwita lalu memelototinya.

"Sebenarnya aku begini maksud ku sejak awal hingga kini, aku di perintah Viona. Jika ingin di restui menjadi kekasih David, aku harus menyingkirkan kamu karena kamu menyukai David. Jadi Viona benar jika kau itu penyulit hubunganku nanti, lagi pula Viona bilang kau adalah anak pungut dari papanya yang tak pernah Viona suka, jika ingin David harus singkirkan Juwita lebih jauh dari pandangannya." jelas Rini, lalu menunduk.

Haa Haa Haa ( Juwita terbahak bahak )

"Ciih .. Hahaha, ya ampun bodoh sekali kau ini Rini. Katanya senior lebih tua dari angkatan baru seperti Viona, kok bisa kau bodoh! Mending cari tahu lebih awal, siapa yang anak pungut, dan numpang. Dan papa yang dia sebut .. Itu yakin papa kandungnya? Ingat, semua ini belum beres, kau harus cari tahu omongan Viona itu asli atau palsu. Dan perlu aku ingatkan .. David si keponakan Viona itu hanya numpang, kerjaan tidak jelas. Mana mungkin aku menyukai pria yang hanya modal kaki, lagi pula tampangnya pas pas an. Ingat itu!" Juwita pun pergi, ia meraih kunci mobil Rini dan cepat pergi dari tempat tersebut.

AAAARGH ..

Juwita pergi, dengan mobil yang tadi ia dibawa. Beruntung ia bisa mengendarai mobil, melupakan teriakan Rini yang masih menangis, bahkan dua pria itu tergeletak kesakitan masih tak bisa bangun.

"Kalian semua .. aku duluan ya! Aku taro mobil mu Rin, di kampus tempat kau menjemput ku tadi ya! Bye .." senyum Juwita melambai, sebelum melajukan pedal gas.

BERSAMBUNG ...

Terpopuler

Comments

cinta ariani

cinta ariani

keroyokan cuaks ujungne kalah halah

2024-07-04

0

obiz

obiz

gue kacian ama juwita asli yang tau dah metong.dewi yang bingung ada di tubuh orang lain capek bener.anggap aja ini latihan dewi sebelum bertemu jack dan petinggi kerjaan kamu terbunuh.good luck tor lanjutt teros

2024-07-04

4

Mr Azusi

Mr Azusi

kok tiba tiba diem udah di iket diem aja juwita

2024-07-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!