Bab Empat

Gwen mencari cari sesuatu, ia tidak terima atas perlakuan gadis penakut yang tiba tiba berubah. Benar, sebuah benda tongkat baseball berwarna hitam merah ia lihat, segera Gwen meraih dan pergi menyusul langkah Juwita dari anak tangga, beberapa pasang mata nampak melotot dan menutup mulut.

Juwita yang sedikit tidak beres, dan melihat bayangan aneh selain bibi di sampingnya, ia segera berhenti dan menunduk, benar saja Gwen yang ingin memukulnya dari belakang membuat terkejut semua orang termasuk Bibi Lau, hampir syok tidak sangka Nyonya menyusul ingin memukul Nona Juwita.

Sreth ..

Prang ..

Tongkat baseball segera diraih, dilempar setelah Juwita melintir tangan Gwen saat itu juga.

"Aw sakit. Juwita lancang kamu pada mama! Lepaskan ..!!" teriaknya.

"Hm .. maaf kan saya Tante .. Satu lagi, saya tidak akan pernah memanggil mu Mama! Untung saja dewa penyelamat masih di pihak ku. Jika tante sekali lagi membuat kesalahan fatal seperti ini padaku atau kepada asisten pribadiku, aku akan buat tangan Tante hancur seperti kayu yang keropos lembek tak bertulang. Mengerti ..!"

He ..

Juwita melepas tangan Gwen, lalu kembali pergi menuju kamar. Di mana Gwen memegang tangannya karena sakit akibat cengkraman Juwita yang kini membekas di tangannya.

"Mama ... kenapa ga lawan Juwita tadi, kenapa ga langsung tarik dia jatuh ke bawah tangga." ucap Viona membuat Gwen melotot ke arah putrinya.

"Dasar bodoh! Kamu tidak lihat mama hampir memukulnya, tapi dia tidak lihat ke belakang gerak tangan dan matanya bisa menghindar. Kamu ga sadar dia banyak berubah, bahkan mengancam mama dia berani sekali .. Semua ini pasti gara gara selamat dari tenggelam."

"Eh .. Benar juga, aduh kenapa juga sih Juwita enggak mati aja, kalau dia mati selangkah lagi kita untung mama. Pasti otaknya ga beres, ah .. Harusnya waktu party aku dorong dia pas sepi, mungkin karena di tolong seseorang mama."

"Kamu yang bodoh, melakukan sesuatu selalu salah! Lebih baik pergi, kita cari cara baru, Juwita biasanya tidak melawan, bahkan matanya sangat tajam seperti pisau. Mulutnya pedas, dan sikapnya dingin seperti dendam yang terpendam, mama khawatir dia berubah jadi psikopat dan membalas pada kita nanti. Kita tidak boleh kalah Viona .. kita harus cari cara."

"Iya mama, Viona setuju dengan mama kali ini. Tapi, bisa saja dia memang hilang ingatan. Sudah pasti dia tidak ingat perlakuan kita sebelumnya."

"Semoga saja." nafas Gwen berat.

Entah kenapa, dua orang itu pergi tanpa melihat beberapa pasang mata melihatnya, bahkan pelayan lain berbisik karena perubahan Nona Juwita yang berani melawan. Terlebih di suatu kamar, bibi Lau merasa sedikit sedih karena keadaan nona Kecilnya yang mungkin lupa ingatan, tetapi ia ikut senang ketika nona Juwita bersikap berani seperti saat ini.

'Aku merasa sedih dan ingin sekali Nona ke dokter, untuk di periksa lebih lanjut. Tapi jika nanti setelah berobat kembali lemah, bibi sangat tidak suka jika Nona kembali seperti dulu. Biarlah hilang ingatan ini terjadi selamanya, bibi bisa kembali cerita memori memori manis Nona yang lupa.'

"Bibi, jika boleh ambilkan aku makanan lagi. Aku lapar!"

"Ah .. Baik Nona, tunggu sebentar!"

Bibi Lau yang melamun, memperhatikan Juwita membuatnya lupa memberi makanan.

Setelah kembali, Juwita pun makan dengan lahap, bahkan ia meminta bibi Lau untuk makan bersamanya meski bibi enggan, tapi Juwita tidak mau makan jika bibi tidak ikut makan bersamanya.

"Ah .. Kenyang, makanannya enak bi. Oh ya bibi, aku sangat bosan. Nanti temani aku berkeliling ya, biar aku ga kesasar. Sambil ceritakan semua keluarga disini, penghuni disini dan juga tentang Papa."

"Baik Nona, bibi akan lakukan apa yang Nona ingin."

Juwita senyum, ia bahkan meminta bibi Lau berganti pakaian, sebab ia ingin mengajak bibi bersamanya berkeliling dan pastinya mengenal banyak keseharian pemilik tubuh ini.

'Biarlah, aku bantu dendam pemilik tubuh ini dulu, dengan begitu aku bisa menemukan Jack. Lagi pula, wajah Viona itu benar benar mirip dengan pacar baru Jack saat itu, tapi apa ini kebetulan atau dia hanya mirip?' Juwita berpikir keras berusaha mengingat.

Tidak lama kemudian, bibi Lau sudah berganti pakaian. Termasuk Juwita yang meraih celana jeans dan kaos putih ketat, sebab yang lainnya pakaian terlalu feminim. Bahkan itu bukan seleranya, jadi ia ambil lah pakaian casual yang pas untuknya.

"Bibi udah siap ..?" tanya Juwita.

"Nona, modis sekali. Tapi, kenapa nona pakai Jeans ..?"

"Kenapa ada yang salah ..?"

"Enggak nona, enggak ada. Dan ini kunci mobilnya, Nona yakin mau mengendarai mobil?"

"Iya bi, memang kenapa ..?"

"Bukan begitu, selama ini Nona tidak pernah mengendarai mobil. SIM saja tidak punya, apa ga sebaiknya pake supir aja Nona?"

Juwita menelan saliva, tapi jika benar si pemilik ini tidak bisa mengendarai, tapi saat ini dia tahu benar cara mengendarai mobil.

"Tenang aja, bibi ga usah khawatir. Beberapa hari lagi aku pasti punya SIM dengan mudah, aku punya banyak teman kenalan polisi, polres, bahkan intel sekalipun." lirihnya, Juwita jalan lebih dulu.

Bibi Lau, semakin bingung. Sejak kapan Nona kecilnya itu punya kenalan, dan teman seperti itu. Tetapi mau gimana lagi, bibi Lau hanya bisa mengekor dan menurut meski hatinya berdebar panik dan takut.

Juwita saat di ruang parkir, ia bahkan menelan saliva sejak tadi begitu terhipnotis dengan isi di sekeliling rumah besar, kali ini mobil sport dan mobil mewah sejajar di lahan parkir bawah tanah, tetapi sebelum ia menyalakan alarm mobil sesuatu mendekat.

Di tempat yang sama, gerbang parkir terbuka di mana satu mobil masuk, membuat Juwita diam mematung siapa yang datang, apakah penghuni rumah ini juga di isi orang lain, selain nenek sihir dan anaknya.

BERSAMBUNG ..

Terpopuler

Comments

cinta ariani

cinta ariani

mama gelo

2024-06-23

1

Lolita

Lolita

jahat bener emak sama anak kaya dajjal

2024-06-23

0

Moroko olshop

Moroko olshop

duh sejak banyak viral juwita mending tak usah temenan ama kaya ono deh🤣

2024-06-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!