Bab. 10. Perdamaian

Malam harinya, semua adik-adik ayahnya berkumpul di rumah Aurora, tanpa terkecuali para sepupunya.

Para tetangga sempat bingung ada apa lagi keluarga itu, namun Pak RT berkata, biarkan saja, barangkali mereka sudah sadar dan minta maaf pada Selina, biar mereka menyelesaikan masalah keluarga mereka, Selina mau fokus ke usahanya, mungkin dia tidak ingin masalah keluarga nya akan membebani pikirannya, kata pak RT.

"Selina, ada apa, kamu minta kami berkumpul, ucap Paman keduanya.

"Pertama, saya mungkin tidak akan menetap disini, mulai tahun depan, karena saya, harus mengurus Perusahaan saya di Jakarta, terserah kalian mau percaya atau tidak.

Kedua, saya hanya ingin menyelesaikan masalah di keluarga kita, apakah say masih berhak atau tidak menjadi anggota keluarga ini, jika tidak, saya harap kalian tidak pernah menyinggung saya lagi,

Ketiga, Rumah ini, akan saya bongkar, kalian semua tau tanah ink warisan kakek untuk Ayah ku, dan kalian rebut selajutnya di berikan kepada bibi, ibunya Aurora, benar atau tidak, silahkan jawab dalam hati.

Saya akan membangun kembali rumah ini dengan baik,agar Aurora hidupnya nyaman, saya tak peduli sepupu lain mau ngomong apa, saya hanya fokus ke Aurora.

Dan rumah itu, tetap milik paman dan bibi, yak akan saya minta ganti rugi apapun.

"Sekarang, tolong jawab pertanyaan saya dengan jujur,ucap Selina.

"Kamu atau orangtuamu, tidak pernah berbuat kesalahan, kami juga bukan minta ampun padamu atas perbuatan kami, ini keserakahan kami, biarlah dosa ini paman yang menanggungnya, kami juga sudah sepakat, tidak akan pernah mengganggu kamu, kami sudah di hukum warga kampung, Paman juga malu, kami semua minta maaf, hanya itu yang bisa Paman dan Bibi ucapkan,

"Soal kebun warisan Ayahmu, semua masih lengkap, tidak ada yang kurang, ini surat-suratnya, sudah kami kumpulkan.

Kalau kamu sudah buka usaha, Paman hanya bisa berdoa agar usahamu lancar, kami tidak akan minta bantuan apapun padamu, hanya saja saat ada waktu, pulang lah, lihat makam kedua orang tuamu, Ucap paman kedua dan meletakkannya beberapa map sertifikat tanah.

"Sertifikat aku terima, tapi silahkan Paman dan bibi kelola lahan itu, asal jangan di Jual, lahan tempat tinggal ku, sudah ku percaya kan sama Mawarni dan suaminya, tolong jangan di ganggu.

"Kak Farel, adalah kakak sepupu tertua, apakah seumur hidup akan terus seperti itu, pengangguran dan menyusahkan Paman dan bibi? Tanya Selina.

"Kakak sudah cacat, menyesal tapi sudah terlambat, ucapnya tertunduk.

'Jika kakak bisa sembuh, apa yang akan kakak perbuat? Tanya Selina.

"Ingin melanjutkan sekolah Kapal, dan akan bekerja baik-baik, ucap Farel.

"Ambil Pill ini, besok pagi telanlah, dan lanjutkan sekolah mu, saya akan membantumu dengan tapi ada syaratnya.

"Apa itu, sergah Farel.

"Hitung biayanya, termasuk biaya hidup selama sekolah, saya akan berikan untukmu secara gratis jika kak Farel benar-benar sekolah dengan baik dan lulus dengan nilai baik, tapi jika kak Farel gagal, maka, kak Farel Harus mengembalikan uang saya secara utuh, bagaimana? tantang Selina

Begitu juga kakak - kakak lain, mau kuliah bilang, asal pegang komitmen.

"Dek, kalau kakak mau kedokteran di ibukota provinsi, kos disana mahal, bolak-balik jauh, apakah bisa kamu bantu, kakak sangat ingin jadi dokter spesialis kandungan, dan bercita-cita ingin punya klinik sendiri, ucap Ferni adiknya Farel ragu-ragu.

Silahkan, jika sudah berhasil dengan nilai juga baik, semua biaya juga gratis, soal klinik, lihat prestasimu di masa depan, ambil ini 1 juta, besok datanglah ke kampus itu dan ambil brosur nya.

"ujian nilai raport kakak sudah lulus, tinggal tinggal tunggu ijazah atau surat bukti lulus, maka tes terakhir, bulan depan. Jawab nya.

"Baiklah, jika sudah beres, carilah kos-kosan yang bagus dan nyaman, juga apa kebutuhanmu silahkan kasih tau, percayalah jika kalian sukses, nama keluarga kita akan jadi bagus.

Tapi jika kita selalu ribut percayalah tidak akan ada yang menganggap keluarga kita, Kak Farel Pemimpin kita generasi ketiga, buat lah prestasi agar yang lain juga punya motivasi, ucap Selina.

"Terimakasih, pencerahan nya, ucap Farel.

Dan yang masih SMP dan SMA, belajar lah, saya akan membantu kalian saat kuliah, tapi dengan syarat yang sama.

Aldi dan Andi serta Prily, kalian rubah sikap, kelak kalian juga pasti akan kakak Bantu, ucap Selina.

"Untuk para Paman apa ada yang ingin katakan lagi? Tanya Selina

"Kebun milikmu Paman ingin gunakan untuk beternak Ayam Pedaging dan Petelur, tapi modal tidak ada, bisakah kamu pinjamkan, tanya paman keduanya.

"Buatlah konsep usaha apa yang kalian inginkan, syaratnya 1, jika kalian berhasil mempertahankan uang saya berikan, maka itu milik kalian, jika bangkrut karena kesalahan sendiri, kalian harus ganti, bagaimana? hanya Selina.

"Baik, kami terima tantangan nya, ucap mereka

"Saya tunggu hingga akhir bulan, dan kita kumpul kembali di sini, ucap Selina.

"Ini untuk biaya sehari-hari selama kalian fokus membuat usaha, ucap Selina sambil memberikan cek senilai 50 juta kepada masing-masing paman dan bibi.

Aurora sendiri bangga dengan kakak nya, dia bahagia karena permintaan nya di kabulkan oleh Selina.

"Terimakasih kak, terimakasih sudah mengabulkan permintaan Aurora, ucap anak 7 tahun itu sambil meneteskan air mata.

"Kakak sudah janji, apapun yang kamu minta, selama kakak mampu dan masuk akal, pasti kakak akan kabulkan, tapi ingat, jangan sampai kamu di manfaatkan oleh siapapun, apa Aurora mengerti? Tekan Selina.

"Mengerti kak, jawabnya dan memeluk Selina.

"Jujur saja saya sangat tidak ingin memaafkan kalian, apalagi membantu kalian.

Selama di Jakarta, Aurora minta agar saya memaafkan kalian, umurnya baru 7 tahun, tapi ternyata dia tahu apa yang terjadi di keluarga kita, dia minta kau memaafkan kalian, dia lebih mau tidak dapat apa-apa dari saya, asalkan aku memaafkan kalian, jadi ingatlah baik-baik ini yang terakhir kita membahas masalah seperti ini.

Seharusnya tugas kak Farel yang mendamaikan kita, tapi ini si bungsu dari keluarga kita, ucap Selina.

"Kami sudah mengerti, biarpun terlambat, tapi kami ingin jadi yang terbaik, ucap paman kedua.

Para tetangga yang mendengar pertemuan keluarga itu, akhirnya merasa lega, karena sudah ada perdamaian.

"Kakak, tadi bibi pelayan telpon Aurora, katanya kapan kakak akan kembali, ucap Aurora.

'Wah kakak sudah punya asisten kalau begini, berarti bibi Tasya di perusahaan kakak, ganti saja Aurora, ucap Selina menggoda Aurora

"Hahahaha, Mereka semua lucu, mereka memanggilku Nona Muda, saat aku berkeliling Perusahaan kakak, semua menundukkan kepalanya dan bilang begini, ' Halo Nona Muda, ucap Aurora sambil berjalan dan menirukan saat karyawan Selina memberi hormat.

Melihat tingkah Aurora yang lucu, membuat suasana jadi gembira

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!