Setelah puas muter - muter komplek hingga menjelang malam, akhirnya Rania berhenti diwarung bakso dipinggir jalan. Mereka makan duduk lesehan sambil ngelihatin jalanan dan orang - orang lewat.
Seorang perempuan membawa nampan istri dari bapak tukang bakso, menaruh satu persatu mangkok berisi bakso didepan mereka. Michel kegirangan sekali baksonya sudah jadi.
"Bisa sayang?" tanya mama Nia karena Michel kesulitan memotong bakso yang besar dengan sendok.
"Susah ma" lalu Rania membantu memotongkan bakso menjadi kecil - kecil. Sedangkan Marchel makan baksonya dengan diam dia tidak terlalu heboh seperti adik perempuannya.
Saat mereka menikmati makan makanan mereka dari kejauhan didalam mobil ada Clarisa yang menatapnya benci.
"Tu orangnya" tunjuk seorang wanita disebelah Clarisa yang bernama Poppy, dia pernah melihat Robbi bersama Rania.
"Minggu - minggu ini Robbi aneh, pasti dia digoda sama janda kegatelan itu" asumsi wanita itu.
"Ngapain dia ada disini?" tanya Clarisa, dia bisa bertemu lagi dengan saudara tiri yang dia benci.
"Kamu kenal dia Cla?" tanya Poppy.
"Dia yang merebut Robbi dari gue" kata Clarisa bohong, sambil menatap tidak suka dengan saudara tirinya, yang tidak pernah menganggap Rania sebagai saudara tirinya.
"Apa karena wanita itu Robbi menceraikanmu?" tanya Poppy lagi. Clarisa menoleh ke Poppy seakan mengatakan jangan banyak tanya.
Dia tidak mau Poppy tau kalau wanita yang sedang makan bakso adalah saudara tirinya. Ya mungkin Robbi menceraikannya gara - gara Rania, pikir Clarisa.
Poppy garuk - garuk kepalanya, apa pertanyaannya salah mengapa dia melotot begitu banget ke aku batin Poppy.
***
Excel mengendarai motor sport dijalanan ketika dia melawati jalanan yang sepi tiba - tiba motor nya dihadang oleh seseorang didepanya hingga dia mengerem mendadak.
Excel heran siapa orang ini dan mau apa orang ini. Orang itu turun dari motornya lalu membuka helmnya, dia adalah Reno.
"Oh jadi ini, yang katanya adalah orang yang paling hebat yang tidak dapat dikalahkan" kata Reno menatap Excel ketua dari geng White Tigar didepannya. Excel tersenyum sinis.
Walaupun benar Excel tidak menyombongkan dirinya "Ada apa?" tanyanya malas.
"Gue rasa tidak" kata Reno melihat penampilan Excel yang keren, apa lagi dilihat dari motor nya yang mahal pasti banyak cewek - cewek yang tergila - gila padanya.
"Gue ada waktu untuk bocah kemaren sore" kata Excel malas berhadapan dengan remaja ini, lagian dia masih ada urusan.
"Kenapa, lu takut?" tanya Reno, Excel yang akan memakai helmnya kembali balik badan. Excel tidak kenal dengan remaja ini tapi rupanya mau cari gara - gara dengannya.
"Mau lu apa?" tanya Excel berjalan maju kedepan.
"Duel" tantang Reno, dia ingin tau seperti apa sih ketua geng dari White Tigar.
"Ck" rupanya remaja ini belum tau siapa dia. Ya lebih baik dia turuti saja dulu. Akan dia tunjukan siapa dia sebenarnya.
Reno menyerang lebih dulu dengan menggunakan kakinya, tapi Excel dengan cepat menangkisnya. Mereka saling pukul saling tendang, berulang - ulang Reno mendapat pukulan. Karena dia tidak mau kalah dia memukul pipi Excel saat Excel lengah.
Excel menatap tajam Reno darahnya mendidih dia mendapat pukulan dari bocah ingusan ini.
Dengan gerakan cepat Excel menendang tubuh Reno hingga terjatuh. Excel mencengkram kerah Reno lalu dia mengeluarkan pisau dari dalam sakunya dan diarahkan kewajah Reno. Reno panik Excel akan membunuhnya.
Detik berikutnya entah kenapa Excel melepaskan cengkramannya lalu agak sedikit didorong.
"Katakan pada Gilang bos lu itu, gue nggak akan takut sama siapa pun, termasuk bocah ingusan kayak lu yang nggak ada apa - apanya" remeh Excel. Setelah mengatakan itu dia pergi.
"Bre**sek" kesal Reno, dia tidak dapat mengalahkan ketua White Tigar.
*
Reno memarkirkan motor nya didepan rumah, lalu dia berjalan memasuki rumah. Betapa terkejutnya Lisa, ibunya melihat wajah anak laki - lakinya penuh dengan lebam.
"Reno muka kamu kenapa nak?" tanya ibu Lisa tangannya memegangi wajah putranya.
"Jatuh" bohong Reno.
"Kamu berkelahi lagi?" tanya ayah Irwan "Suka kelayapan nggak jelas, pulang seenaknya sendiri, mau jadi apa kamu ha?" marah ayah Irwan. Reno malas kalau ayahnya marah dia balik badan dan akan beranjak pergi.
"Reno kamu mau kemana?" tanya ibu Lisa.
"Reno malas berada dirumah" Reno hanya menoleh sedikit lalu pergi.
"Reno" panggil Lisa tapi Reno tetap menyalakan motor nya dan pergi.
"Yah, ayah jangan seperti itu sama Reno" minta Lisa, dia sangat menyayangi anak laki - lakinya.
"Biarkan saja dia" kesal Irwan.
Semenjak kakaknya Rania menghilang entah dimana Reno jadi tidak betah dirumah, apa lagi saat Robbi menikah dengan kakaknya Clarisa dia semakin malas, kenapa dengan teganya Robbi sangat tidak peduli dengan kakaknya Rania.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
🍒⃞⃟🦅Rivana84
Reno? adik nya Rania yg seayah kan..
2024-10-26
1