Hampir setiap hari Robbi datang kebutik dijam istirahat dan dia juga mengantarkan Rania beserta anak - anaknya pulang. Dia juga sering mengajak bermain Michel, seperti ayahnya sendiri Michel sangat lengket padanya. Mungkin Robbi juga sangat menyayangi Michel layaknya anaknya sendiri. Tapi berbeda dengan Marchel dia sibuk dengan kesenangannya sendiri dia juga tidak mau memanggil Robbi ayah.
Setiap kali Robbi ingin mengobrol dengan ibu muda beranak dua ini, Rania selalu menghindar dia selalu menyibukan dirinya, agar Robbi tidak ada kesempatan untuk mendekatinya lagi. Di tidak masalah jika Robbi sering datang, bukan untuk dirinya tapi untuk Michel yang penting anaknya bisa bahagia.
Robbi melihat Rania yang selalu sibuk, dia merasa menyesal dulu dia tidak percaya pada wanita yang sangat dia cintai, lebih percaya egonya, lalu dia kembali menemani Michel bermain sambil belajar.
Sorenya seperti biasa Robbi mengantar Rania pulang. Kalau bukan karena Michel Rania tidak akan mau diantar pulang mantannya ini. Rania melihat Michel sangat bahagia mempunyai ayah walaupun dia tau Robbi bukan ayahnya. Apa dia harus mencari ayah untuk anak - anaknya. Mana ada seorang laki - laki mau padanya yang sudah punya anak hamil diluar nikah.
"Terimakasih" ucap Rania setelah semua turun dari mobil.
"Iya" jawab Robbi.
"Ayah nggak mau masuk dulu?" tanya Michel dia berharap ayahnya mau mampir sejenak.
Robbi melihat Rania tanda dia minta izin, apa dia boleh masuk kerumahnya.
"Sayang, om Robbi masih banyak urusan" kata mama Nia.
"Yaaa..." sedih Michel dia kecewa, sebenarnya dia ingin selalu bersama ayahnya.
"Tenang saja Michel, kalau ayah nggak sibuk lagi ayah akan mampir dan kita akan bermain lagi" kata Robbi.
"Beneran yah?" Michel mulai tersenyum.
"Iya, sudah sana masuk" suruh Robbi.
"Ya udah Michel masuk dulu ya yah, makasih ayah, dada..." ucap Michel sedikit melambai dengan centilnya dia berjalan masuk kedalam rumah. Sedangkan Marchel tidak memperdulikan drama adiknya, dia berjalan dengan cuek dibelakang Michel tanpa berterimakasih dengan Robbi.
"Nia" panggil Robbi ketika Rania akan menutup gerbangnya.
"Robbi aku minta maaf telah merepotkanmu dan aku berterimakasih kamu mau menjadi ayah bagi Michel. Tapi bukan berarti aku memperbolehkan selalu datang, aku hanya tidak mau anak - anakku terlalu dekat padamu" Rania tau Robbi akan bicara apa padanya, makanya dia menekankan lagi agar Robbi tidak banyak berharap padanya.
Robbi mengangguk, lalu Rania menutup pintu gerbangnya dan Robbi pergi setelah Rania masuk kedalam rumahnya.
Lagi - lagi Regina tidak sengaja melihat mereka, dari balkon atas lantai 3 rumahnya, sepertinya Rania sudah menutup pintu hatinya sama mantan suaminya, terlihat dia seakan tidak mau lagi dekat dengan laki - laki itu duga Regina.
***
Malam harinya disebuah jalanan sepi yang sudah tidak ada kendaraan yang lewat tempat dimana anak - anak muda mudi nongkrong dan sekaligus tempat untuk balap motor liar.
Semua para penonton bersorak menyoraki para pemaian, salah satunya yang ikut balapan adalah Excel, dia selalu menang dalam balapannya.
Ada 4 orang yang ikut balapan yang paling ujung Excel. Mereka bersiap digaris start dan mereka diposisi mereka masing - masing, seorang wanita cantik dan seksi ditengah - tengah membawa sebuah kain, dengan hitungan mundur wanita itu melemparkan kainnya.
"3..."
"2..." terjeda beberapa detik.
"1..." kain dijatuhkan dan wuusss motor bergerak cepat meninggalkan start, para penonton berteriak.
Keempat pemain balap motor sama - sama mengencangkan laju motornya, mereka sama - sama ingin menang dalam pertandingan tersebut. Yang paling depan adalah lawannya Excel, tapi dia tidak khawatir kalau dia akan dikalahkan. Dia selalu membiarkan lawanya duluan, karena pastinya nantinya dia akan memenangkan balapan tersebut.
Sudah beberapa menit berlalu, para pembalap sudah mulai terlihat dari kejauhan akan menuju finis, yang tadinya Excel di nomor kedua sekarang dia menyalip motor lawanya dengan cepat. Dan akhirnya Excel bisa sampai digaris finis terlebih dahulu. Semua bersorak meneriaki Excel pemenangnya.
Setelah sampai digaris finis Excel mengerem dengan gaya memutar motornya, semua kembali bersorak.
"Wooww..." teriak Riski senang.
"Wow, keren" puji Haikal sambil bertepuk tangan, temanya ini selalu menang. Excel membuka helmnya lalu menata rambutnya yang habis kena helm.
"Hebat lu bro" puji Galih bertos dengan Excel.
"Biasa aja" kata Excel, dia tidak suka menyombongkan diri. Semua teman - temanya bangga padanya.
Lawanya kesal karena sampai sekarang dia belum bisa mengalahkan Excel, dengan tatapan tajamnya dia akan membuat Excel kalah nantinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
🍒⃞⃟🦅Rivana84
kpn ya Excel & Rania ketemu nya😁😁
2024-10-26
1