Michel bersama sang kakak bermain didekat rumah saja, sebenarnya Marchel malas berkumpul dengan anak - anak kecil disekitar rumahnya, karena Michel sejak dari pagi minta ditemenin bermain.
Tapi yang bermain hanya Michel dengan temannya saja, mereka bermain masak - masakan dan boneka - bonekaan sedangkan Marchel dia hanya mengawasi adiknya bermain, sambil fokus dengan ketapelnya. Disana juga ada anak laki - laki, tapi dia tidak mau ikut bergabung dia malas dengan mereka.
Tidak lama datang seorang anak laki laki yang bernama Dio mengajaknya bermain.
"Chel yuk main" ajak Dio, belum sempat Marchel menjawab ajakan dari Dio, Krisna bicara langsung melarangnya.
"Dio, ngapain kamu ngajak main dia, dia kan anak haram tidak pantas bermain dengan kita" perkataan dari Krisna membuat Marchel menoleh yang tadinya fokus dengan ketapelnya.
"Apa kamu bilang?" tanya Marchel wajahnya berubah menjadi tidak bersahabat.
"Anak haram, iya kan benar kamu anak haram terlahir dari ibu murahan" hina Krisna.
Darah Marchel mendidih ibunya dihina, tanpa pikir panjang dia mendorong Krisna hingga terjatuh lalu wajahnya dipukul hingga babar belur dan keluar darah.
"Aaaaa..." jerit seorang ibu - ibu yang melihat aksi Marchel yang memukul Krisna, dengan segera ibu itu memisahkannya.
*
"Saya tidak terima anak saya dipukul seperti ini" marah ibu nya Krisna. Setelah Krisna dibawa kerumah sakit untuk diobati. Dan semua pengobatan yang nanggung Rania karena semua ini adalah ulah anaknya dia harus bertanggung jawab.
"Maafkan anak saya bu Hanis" ucap Rania, dia merasa bersalah.
"Maaf? Enak saja minta maaf, aku akan tuntut kalian ya. Anak nakal seperti anakmu ini harus diberi pelajaran biar kapok. Pantas saja anak kamu brutal kayak preman, la wong ibunya murahan semua tidak ada yang bener" hina ibu itu, Marchel kembali marah, dia tidak terima ibunya dihina seperti itu.
Tapi tubuh Marchel ditahan oleh Rania agar tidak lari, karena Marchel sangat marah dia ingin melakukan sesuatu kepada bu Hanis. Hampir ada keributan dirumah sakit karena bu Hanis masih marah tanpa henti, untung satpam segera menengahi. Bu Hanis marah - marah hingga sampai dirumah, dia masih mempermasalahkan anaknya yang dipukuli, dia meminta Rania beserta anak - anaknya pindah dari sana. Dari dulu dia ingin sekali mengusir Rania dari tempat sana, ini lah kesempatannya untuk membuat Rania se keluarga bersalah.
"Kampung ini sudah tercemar jelak hanya gara - gara kamu" kesal bu Hanis sambil nunjuk - nunjuk wajah ayu Rania "Hamil diluar nikah, ngakunya sudah nikah tapi nikah sirih, nikah sirih sama suami orang hah" kata - kata dari bu Hanis masih teringat jelas diingatanya. Hinaan demi hinanan membuatnya kesal dan segera pindah dari sana.
Apa dia harus benar - benar pindah? Dan menerima tawaran dari sahabatnya Mia. Setelah dia berfikir lumayan lama akhirnya dia pindah dari kontrakannya ketanggerang.
Semua yang menyayanginya sedih, Rania mau pergi dari sana, banyak yang membantu Rania beres - beres menata barang.
"Kamu jangan pindah ya" minta Tika dengan wajah yang sedih. Rania buang nafas sebenarnya dia juga tidak mau tapi ini juga demi semua orang, dia ingin hidup tenang.
"Terimakasih" ucap Rania karena selama ini dia banyak membantu dan sayang "Terimakasih untuk semuanya, kamu adalah teman baikku" lanjutnya lagi. Tika mewek tapi tidak sampai keluar air mata. Lalu mereka berpelukan.
"Nanti kita tidak bisa ketemu lagi" kata Tika sedih. Dia juga tidak bisa melarang sahabatnya untuk tetap disini, pindah dari sini sudah menjadi keputusannya.
"Kamu lebay banget sih, ah kita bisa ketemu, nanti deh kalau aku datang kemakam ibu aku, aku akan mampir kesini. Atau kamu yang ketempat aku nanti, sekalian kamu jalan - jalan" kata Rania.
"Boleh tu" kata Tika senang. Dia membayangkan jalan - jalan ketanggerang, kejakarta, kemonas pokoknya banyak nanti yang akan dia datangi. Yang sedih bukan cuma Tika saja melainkan bu Rida sama bu Santi juga.
"Kamu disana jaga kesehatan, nanti ibu kan tidak nisa menengok kalian" ucap bu Santi sedih harus ditinggal Rania yang sudah dia anggap anak sendiri.
"Iya bu, terimakasih selama ini ibu baik sekali sama aku dan anak - anak" ucap Rania.
"Hah rumah ini jadi sepi deh" sedih bu Rida, Rania tersenyum.
"Rania juga terimakasih bu, semuanya pokoknya aku sangat - sangat berterimakasih pada kalian" ucap Rania dia bersyukur dikelilingi orang - orang baik dan sayang padanya dan anak - anaknaya. Putri sedih dia harus pisah adik gantengnya.
"Beneran kamu mau ninggalin kakakmu yang cantik ini" PD nya.
"Hmmm" hanya dijawab deheman oleh Marchel saja.
"Nanti kalau kakak rindu gimana?" tanya Putri.
"Bodo amat" jawab Marchel berjalan keluar membawa tas nya, membuat Putri melongo dengan jawaban bocil yang satu ini.
"Ha"
(Maaf ya kalau masih ada kalimat yang berantakan🙏)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
🍒⃞⃟🦅Rivana84
pantesan anak nya bisa ngomong kasar, ternyata emak nya aja bgni mulutnya 😎😎pdhl Rania & anak2 nya gk prnh nyusahin situ kan.. heh
2024-10-25
1
🍒⃞⃟🦅Rivana84
astaga anak sekecil ini aja udh ngerti & bisa ngomong kasar kyk gini🙈
2024-10-25
1