Tok tok tok.
Suara ketukan pintu dari luar, Rania berjalan dengan pelan untuk membuka pintu. Semakin mendekati hari H semakin dia kesulitan untuk bergerak bebas.
"Eh bu Rida..." sebut Rania pemilik kontrakan yang dia tempati "Ada apa bu, malam - malam begini kemari?" tanyanya.
"Mau lihat keadaanmu, sekalian ibu bawakan bubur kacang hijau, siapa tau kamu lagi ngidam" kata bu Rida, karena masih panas dia buru - buru menaruh mangkok berisi bubur kacang hijau itu diatas meja.
Rania tersenyum "Terimakasih buk. Ibu baik sekali padaku, padahal aku sering bayar kontrakan telat" dia merasa tidak enak, bu Rida tidak pernah mempermasalahkan hal itu, malah dia selalu mengingatkan untuk mementingkan kebutuhan buat sang bayi.
"Kaki kamu sudah bengkak" bu Rida melihat kaki Rania yang sudah membengkak "Kalau kaki kamu bengkak begini diolesi pake minyak angin biar enakan" lanjutnya sambil mengeluarkan minyak angin dari dalam saku dasternya.
"Nggak usah buk" tolak Rania karena bu Rida mau mengoleskan minyak angin kekaki Rania.
"Udah diam aja" bu Rida mulai mengusapkan minyak angin kekaki Rania.
"Tapi" bu Rida tetap maksa akhirnya Rania membiarkan bu Rida mengoleskan minyak angin kekakinya.
"Kamu harus sering - sering merendam kakimu pake air hangat, agar sirkulasi darah bisa lancar" ucap bu Rida, dia merasa kasiaan dengan wanita hamil tanpa suami ini, seharuskan Rania mendapat perhatian dan kasih sayang dari suami, sungguh tega suaminya yang menelantarkan Rania dengan keadaan hamil seperti ini.
Seperti ibunya sendiri, bu Rida memperhatikan Rania seperti anaknya, Rania tersenyum dan mengangguk, dia sangat bersyukur dikelilingi orang - orang baik. Ya walaupun ada orang yang masih tidak suka dengannya dia tidak terlalu memikirnya. Lalu mereka mengobrol banyak.
Tidak lama Rania merasakan sakit diperut sampai dia berdesis. Tanpa pikir panjang bu Rida memanggil suaminya untuk mengantarkan Rania kerumah sakit terdekat.
Didalam ruang bersalin yang seharusnya Rania ditemani oleh sang suami, dia harus berjuang melahirkan sang buah hati sendiri, tapi didalam dia ditemani bu Rida sama bu Santi.
Karena Rania belum berpengalaman dalam melahirkan, dokter memberikan arahan - arahan agar proses melahirkan bisa berjalan dengan lancar.
"Mmmmm..." Rania mengejan sekuat tenaga.
Detik berikutnya lahir seorang bayi laki - laki yang tampan. Semua mengucapkan hamdallah, setelah beberapa menit Rania mengumpulkan tenaga dulu kemudian dia mengejan kembali, dan lahir lagi seorang bayi perempuan yang cantik seperti ibunya. Semua kembali mengucapkan hamdallah.
Semua terkejut dengan Rania yang melahirkan bayi kembar, tidak ada satu orang pun yang dia beri tau kalau bayi yang dikandung Rania kembar. Dokter mengatakan bahwa bayi yang dia kandung adalah kembar saat dia memeriksakan kandungannya waktu itu.
Marchelo lucero dan Michela lucia adalah nama yang dia berikan untuk baby twins nya. Semua kagum dengan wajah baby twins yang lucu, menggemaskan, tampan dan cantik. Baby twins jadi rebutan para emak - emak untuk bergilir memangku.
***
Waktu cepat berlalu baby twins sudah tumbuh besar hampir berusia 4 tahunan. Marchel yang super dingin, pemberani, kadang juga suka ngerjain orang - orang dewasa yang menurutnya belagu, suka bawa ketapel kemana - kemana, walau pun dia masih kecil banyak cewek - cewek yang suka menggodanya karena ketampanannya yang tidak kalah seperti orang dewasa. Sedangkan Michel imut cantik suka bawa boneka beruang kesukaannya, yang pasti cantik seperti mamanya.
Seperti saat ini Marchel lagi digoda putri bersama temannya. Mereka mencoba merayu bocil yang super tampan ini.
"Nanti kalau udah besar mau ya jadi pacar kak Putri, aku akan sabar menunggumu sampai kamu tumbuh dewasa, ya ganteng" kata putri, tangannya sambil akan mencubit pipi yang gemesin karena greget, tapi Marchel keburu menjauhkan pipinya.
"Jangan mau sama dia, sama aku aja" kata Riska temanya Putri, dia memandang tanpa henti wajah tampan bocil ini.
Marchel yang sibuk dengan ketapelnya tidak memperdulikan dua pengganggu baginya. Menurutnya wanita - wanita ini menyebalkan.
"Ganteng, mau ya? Sama kakak Putri yang cantik ini" PD nya.
Rania geleng - geleng melihat mereka, apakah putranya setampan itu sehingga para gadis - gadis seperti Putri suka sekali. Dia jadi kepikiran ayah dari anaknya, kayak apa wajahnya, apa seperti Marchel?
"Iih kenapa sih diam aja" ucap Riska agak kesal "Walau kamu diam tapi tetep ganteng kok" lanjutnya lagi.
"Atau kamu mau kakak belikan apa, jajan? tawar Putri.
"Brisik" hanya mengucapkan satu kata Marchel langsung pergi dari sana.
"Dasar sombong sekali sih" kesal Putri, yang selalu dicuekin bocil yang satu ini.
Sedangkan Michel tertawa yang melihat dua kakak - kakak cantik dicuekin saudara kembarnya.
"Kakak mau tau cara agar kak Marchel mau sama kakak - kakak?" tanya Michel dengan nada bicara yang imut dan gemesin, sambil menggendong boneka beruangnya
"Ho oh, gimana Michel?" tanya Putri karena dia masih penasaran, masih kecil aja susah sekali dirayu apa lagi kalau sudah besar.
"Es krim dulu" Michel menengadahkan satu tangannya untuk minta bayaran.
"Heh ni bocil udah pandai ya" kata Putri.
"Udah nanti aja kakak belikan, sekarang katakan bagaimana caranya" kata Riska.
"Nggak mau, maunya sekarang" kata Michel, sambil mengerak - gerakan jarinya, Putri sama Riska saling pandang. Dan akhirnya mereka membelikan es krim dulu untuk Michel, masing - masing satu orang membelikannya eskrim, jadi Michel dapat dua.
"Cepetan bagaimana caranya?" tanya Putri, ni kakak apa nggak laku ya pikir Michel. Sambil memakan es krimnya.
"Kak Marchel nya, ya nggak bakal maulah sama kak Putri sama kak Riska, yang sudah tua" setelah mengatakan itu Michel pergi sambil makan es krimnya.
"Apa?" Riska kaget dengan perkataan Michel.
"Hee dasar bocil" lalu mereka tertawa, kok bisa dikerjain sama anak kecil.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
🍒⃞⃟🦅Rivana84
/Facepalm//Facepalm/ya ampun anak umur 4thn udah lancar ngomong nya😅😅knp gk 6thn aja sih thorrr
2024-10-25
1
🍒⃞⃟🦅Rivana84
ya ampun gak berasa udh 4thn aja ya thoorrr😅😅
2024-10-25
0