Michel memakai bajunya dengan bersenandung ria menyanyikan lagu sesukanya, sambil berlenggak lenggok berputar - putar didepan cermin.
Bagaimana tidak hari minggu ini adalah hari dimana mamanya berjanji mengajaknya jalan - jalan kemall bersama sang kakak beberapa tempo hari lalu. Semenjak mereka usia dua tahun sudah belajar apa - apa sendiri hal - hal yang kecil, seperti, mandi sendiri, memakai baju sendiri atau makan sendiri karena Rania selalu sibuk bekarja, dia bersyukur anak - anaknya nurut dan tidak pernah rewel dari kecil.
"Udah selesai sayang?" tanya mama Nia berdiri dipintu kamar.
"Udah ma, michel dah siap" kata Michel berjalan dengan gaya centilnya mendekat ke sang mamanya.
"Lama sekali sih" komen Marchel dengan wajah dinginnya.
"Kan bentar doang kak, hihihi" balas Michel. Bentar kok dari tadi.
"Udah sayang ayo berangkat" ajak Rania keburu siang panas.
Mereka menaiki motor scopy yang terparkir didepan rumah kontrakan mereka, lalu motor berjalan meninggalkan halaman rumah.
Setelah sampai mereka mengelilingi mall sebentar untuk melihat - lihat. Michel senang sekali walau hanya melihat - lihat, kalau Marchel jangan ditanya dia sebenarnya malas.
Mereka memasuki toko pakain dan toko sepatu. Setelah mereka mendapat apa yang mereka butuhkan, mereka menuju tempat bermain anak - anak disana hanya Michel saja yang bermain, mama Nia sama Marchel hanya duduk ditempat dudukan dekat tempat bermain Michel.
"Kenapa nggak ikut main sayang?" tanya mama Nia.
"Itu hanya untuk bermain anak - anak" kata Marchel Rania tersenyum anaknya yang satu ini berbeda terkadang seperti orang dewasa.
"Kamu juga masih anak - anak sayang" kata Rania tersenyum mengusap kepala putranya. Marchel hanya diam sibuk dengan ketapel yang dia pegang.
Karena sudah lumayan lama hampir satu jam Michel bermain disana lalu mereka pulang. Ditengah perjalanannya motor yang Rania naiki bersama anak - anaknya tidak sengaja disenggol pengendara motor lainnya yang membuat motor keduanya terjatuh. Tapi si orang yang menyenggol motor milik Rania tadi malah dia yang marah - marah.
"Gimana sih kamu sengaja ya?" marah orang itu. Rania yang membantu Michel berdiri.
"Kamu nggak apa - apa sayang?" tanya Rania, mencari luka ditubuh Michel lalu ke tubuh Marchel dia mengkhawatirkan anak - anaknya. Michel menggeleng.
"Hey" bentak orang itu karena dia malah dicuekin.
"Maaf ya bu, bukannya anda tadi yang naik motor kecang lalu menyenggol motor kami?" tanya Rania kalem.
"He enak saja kamu yang nggak bisa bawa motor malah mau nyalahin saya" marah ibu itu lagi.
Karena Marchel kesal dengan orang ini, dia yang salah malah mamanya yang disalahin dan dibentak - bentak. Marchel menendang kaki ibu itu yang lecet sedikit.
"Aw" teriak ibu itu.
"Kamu ya, dasar anak nakal" marah ibu itu akan menjewer telinga Marchel tapi Marchel lari lebih dulu dan ibu itu mengejar dengan kakinya agak sedikit pincang.
Marchel menjulurkan lidahnya mengejek. Ibu itu semakin kesal masih berusaha mengejar hingga dilihat orang banyak.
Ada sebuah mobil yang melaju melewati mereka dan didalam mobil itu ada Mia sedang fokus dengan ponselnya dikursi belakang. Saat dia tidak sengaja menoleh kejendela sebentar dan kembali fokus keponselnya, dia baru sadar bahwa dia melihat sekilas orang yang pernah dia kenal diantara kerumunan orang - orang itu.
"Stop pak stop" minta Mia pada sopirnya, lalu mobil berhenti mendadak "Mundur sedikit pak" lanjutnya lagi.
Mia membuka jendela mobilnya "Rania" gumannya. Lalu dia segera turun dari mobilnya.
"Marchel udah berhenti" minta Rania sambil menangkap tubuh anaknya.
"Kamu nggak pernah mendidik anak kamu ini ya" marah ibu itu lagi dia semakin kesal.
"Rania" semua menoleh.
Setelah beberapa menit semua bubar dan masalah sama ibu itu tadi sudah beres karena sudah dibantu dengan Mia.
"Rania" Mia mengulurkan tangannya untuk minta dipeluk.
"Mia" Rania menerima pelukan dari sahabatnya ini untuk melepas rindu.
"Akhinya aku ketemu kamu juga, aku seneng bisa ketemu sama kamu lagi" kata Mia setelah mereka melerai pelukan mereka.
"Sama aku juga seneng banget" kata Rania.
"Waktu itu aku pernah mencarimu dirumah tapi kamu sudah setahun nggak tinggal disana. Dan kamu juga sudah tidak bekerja ditempat Robbi ya?" tanya Mia. Dia tau kalau temanya ini memiliki hubungan dengan Robbi. Rania mengangguk.
"Ceritanya panjang" ucap Rania.
"Ma" panggil Michel karena dari tadi dia dicuekin mamanya.
"Oya, sini sayang mama kenalkan sama teman mama" kata Rania, mama apa Rania sudah menikah? Pikir Mia.
"Ini Michel salim sayang" lalu Michel salaman dan mencium tangan Mia.
"Aduh kamu cantik banget Michel" puji Mia.
"Makasih tante" ucap Michel.
"Dan ini Marchel" kata Rania.
"Mereka kembar?" tanya Mia, Rania mengangguk, Marchel juga sama mencium tangan dari sahabat mamanya ini.
"Waw" takjub Mia, sahabatnya ini bisa memiliki anak kembar.
Lalu mereka mengobrol sebentar saja karena Mia masih ada urusan dia harus segera pergi, kalau ada waktu dia akan mampir kerumah Rania, dia masih penasaran apa yang terjadi sama sahabatnya inu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments