Rania dia diam terpaku melihat rumah yang akan dia tempati dengan anak - anaknya nanti. Apa nggak salah Mia memintanya untuk tinggal dirumah sebagus ini, dia jadi nggak enak sendiri.
Sedangkan dibelakangnya si sopir pick up membantu menurunkan barang - barang miliknya dan dibantu seorang laki - laki paruh baya yang menjaga dan membersihkan rumah tersebut.
Michel senang kegirangan melihat rumah bagus bertingkat satu tersebut, dia terkagum tak henti - hentinya tersenyum bahagia, apa lagi ada taman didepan halaman rumah ya walau tidak terlalu luas tapi bisa buat bermain bersama teman - temannya nanti. Kalau Marchel biasa aja dia akan ikut mamanya kemana mamanya tinggal.
"Kamu tidak salah Mia, rumah sebagus ini kamu suruh aku menempatinya?" tanya Rania melalui sambungan telfonnya. Sahabatnya tidak bilang kalau rumah bekas pamannya besar dan bagus.
"Iya, kamu suka?" tanya Mia diseberang telfon sana.
"Suka, tapi aku jadi tidak enak" kata Rania.
"Sudah jangan nggak enak gitu, rumah itu kosong nggak ada yang menempati, dari pada nanti rusak terbengkalai lebih baik kamu huni dan jaga dengan baik" kata Mia.
"Iya, tapi..."
"Jangan pake tapi - tapi lagi, oke. Mmm maaf Nia aku nggak bisa mengantarkanmu, semoga kamu betah dirumah pamanku ya" sebenarnya Mia sendiri belum pernah datang kerumah pamannya.
"Iya, aku terimakasih banyak Mia" ucap Rania lalu menutup sambungan telfonnya.
Setelah semua barang dimasukan kedalam rumah, bapak - bapak penjaga rumah tersebut menyerahkan kunci ke Rania.
Pamannya yang sudah lama meninggal membuat rumah kosong tidak ada yang mau menempati, karena rumah ini milik pamannya, mantan istrinya sudah tidak berhak lagi tinggal disana dan mantan istrinya pula sudah nikah lagi sekarang ikut suaminya karena pamannya tidak mempunyai anak, akhirnya rumah tidak ada yang menempati hanya dibersihkan saja oleh penjaga kebun.
Tapi suatu saat nanti kalau Rania ada rezeki akan dia beli saja ya walaupun nanti dia akan menyicilnya.
Ada sebuah mobil keluar dari rumah mewah sebelah setelah melintasi depan rumah Rania mobil berhenti sejenak.
"Kayaknya kita punya tetangga baru pa" kata bu Regina, tersenyum melihat seorang wanita yang sedang memasukan barang - barangnya dan dibantu dua anak kecil.
Anggara hanya berdehem dia juga melihat mereka dan sedikit menarik ujung bibirnya.
"Aduh mereka lucu sekali ya pa" kagum Regina dengan Marchel sama Michel.
"Jalan pak" suruh Anggara pada sopirnya, lalu mobil kembali berjalan.
"Jadi ingat Excel waktu masih seumuran seperti mereka ya pa, suka bandel tapi menggemaskan" kata Regina, lalu mobil menghilang.
***
Besok sorenya Rania bersama kedua anaknya datang kerumah tetangga sebelah untuk memperkenalkan diri dan membawa semangkok soto ayam buatannya. Setelah melewati gerbang dan minta izin ke pak satpam dia terpukau dengan rumah mewah didepannya ini.
Sempat dia berfikir apakah tetangganya yang kaya ini akan mau menerima masakan buatannya yang sederhana ini, rumahnya aja sangat besar sekali pasti tetangganya bukan orang sembarangan. Tapi dia tidak berkecil hati dia hanya berniat berkenalan kalau tidak mau menerima juga tidak apa - apa.
Karena satpam sudah memberitahukan pada majikannya kalau tetangga sebelah yang baru itu datang, pintu langsung terbuka lebar, dengan tersenyum sangat lebar Regina menyambut Rania dengan senang hati.
"Selamat sore bu..." sapa Rania tersenyum.
"Sore juga, kamu yang tinggal disebelah ya?" balas Regina tersenyum dan bertanya.
"Mmm iya bu saya Rania yang tinggal dirumah sebelah, dan ini kedua anak saya, Marchel sama Michel" ucap Rania memperkenalkan dirinya dan kedua anaknya.
"Aduh cantik - cantik dan genteng - ganteng, ayo - ayo masuk" ajak Regina.
"Nggak usah bu, disini saja, saya cuma mau kasih ini, tanda perkenalan kita" tolak Rania sambil menunjukan mangkok ditangannya.
"Udah ayo masuk" ajak Regina lagi, akhirnya Rania mau masuk kedalam rumah, mereka terkagum dengan ruangan yang ada didalam rumah benar - benar sangat mewah.
"Mbok" panggil Regina keasisten rumah tangganya, tangannya sambil menerima mangkok yang berisi soto ayam tersebut.
"Makasih lo" ucap Regina. Lalu mangkok pindah ketangan asistennya.
"Iya bu eee..."
"Regina, panggil aja bu Gina juga nggak apa - apa" kata Regina.
Lalu mereka mengobrol sebentar, Regina senang sekali dengan kehadiran Rania dan kedua anaknya, hingga beliu meminta Rania ikut makam malam dengannya nanti tapi Rania menolaknya dia tidak enak saja. Tidak lama Rania pamit pulang.
Ternyata pemikiran Rania salah kalau bu Regina orangnya sombong, galak dan judes biasanya kalau orang kaya seperti itu ternyata bu Regina orangnya sangat baik, bahkan beliu meminta kedua anak - anaknya untuk sering - sering datang bermain kerumahnya dan beliu melarang satpam mengunci pintu gerbang kalau sewaktu - waktu si kembar datang bermain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
🍒⃞⃟🦅Rivana84
jgn2 Bu Regina ini nenek nya si kembar ya 😁
2024-10-25
1