Besoknya Rania datang keklinik untuk memeriksakan dirinya, dia masih nggak percaya, dia ingin membuktikan bahwa alat tes kehamilan tersebut salah, dia ingin mendengar sendiri dari dokter. Dan ternyata dia benar - benar hamil sudah 2 bulan lebih.
Tidak tau apa yang harus dia lakukan dia hamil diluar nikah. Dia ingin minta pertanggung jawaban pada ayah dari yang dia kandung, tapi dia tidak tau siapa orang itu, mau cari kemana dia tidak tau dimana dia siapa, kenapa dia bisa sebodoh itu setelah melakukan hubungan badan waktu itu kenapa tidak minta pertanggung jawaban dari orang itu, dia tidak terfikirkan kalau dia akan hamil yang dipikirkan waktu itu hanya ingin menjelaskan pada Robbi, tapi nasi sudah menjadi bubur, percuma dia menyesalinya.
Dia mendatangi makam ibunya lagi, dia memakai pakain serba hitam dan memakai kerudung hitam untuk menutupi kepalanya agar tidak ada orang yang mengenalinya. Dia menangis sambil memeluk batu nisan yang bertuliskan nama Erni Yulia binti Arhan. Andai ibunya masih hidup pasti dia tidak akan mengalami hal seperti ini.
"Ibuu... Hiks hiks hiks... Maafkan Rania bu..." ucapnya menangis tak henti dia menyesal.
Setelah puas dia menangis diatas makam ibunya, dia kembali pulang kekontrakannya. Dia harus bisa menghadapi semuanya walau akan berat nantinya.
Sempat dia berfikir untuk menghilangkan bayi yang dia kandung, dia sudah berdosa melakukan hubungan pada orang yang bukan pada suaminya, apa dia harus berbuat dosa lagi dengan bayinya yang tidak berdosa apa - apa, dia tidak tega melakukannya.
*
Sudah beberapa hari kehamilannya belum ada yang mengetahuinya termasuk Tika. Dia binggung dan malu kalau orang - orang pada tau kalau dia hamil tanpa suami, yang mereka tau Dia belum menikah bagaimana jadinya kalau kehamilannya diketahui orang - orang, pasti banyak yang mengira dia wanita tidak benar.
Walaupun begitu dia harus bisa menghadapinya walau nanti banyak menggunjingnya. Tapi Tika curiga ada yang aneh dengan rekan kerjanya ini tidak seperti biasa. Dan akhirnya Rania menceritakan kehamilannya bahwa dia hamil diluar nikah. Tika sangat terkejut dia sangat perihatin terhadap Rania harus bisa mengahadapi semua ini sendiri tanpa suami.
Lama - lama kehamilannya bocor ke orang - orang, semua heran pada Rania, Bukanya dia belum menikah kok hamil? Semua pada bertanya - tanya. Ada yang mengira Rania wanita tidak baik tapi ada pula yang kasian padanya, biasa ibu - ibu menggosip.
Terpaksa Rania sedikit berbohong pada orang - orang yang pada penasaran dengannya. Bahwa dia pernah menikah tapi hanya kawin sirih karena suatu alasan. Ada percaya dan ada pula yang tidak percaya, biarkanlah itu hak mereka untuk percaya atau tidak, yang penting dia tidak diusir dari kontrakannya.
Waktu cepat berlalu, kehamilannya sekarang sudah berusia jalan 7 bulan. Banyak orang yang tadinya mengira Rania adalah wanita tidak baik, semenjak perutnya membuncit banyak pula yang perhatian sama dia mereka merasa iba, ada seorang wanita hamil yang berjuang sendiri tanpa didampingi oleh sang suami, Rania adalah wanita yang luar biasa bagi mereka. Mungkin kehamilannya mempunyai aura positif tersendiri untuk menarik perhatian pada setiap orang.
Dikehamilannya ini jarang sekali dia mual atau rewel apa lagi ngidam tidak terlalu aneh - aneh. Mungkin dede bayinya mengerti kalau tidak punya ayah untuk diminta manja - manjaan hihihi.
Banyak yang datang memberi makanan untuknya, seperti saat ini dia baru istirahat karena habis pulang dari bekerja ada tetangga memberikan kolak untuknya.
"Kak Nia..." panggil seorang gadis dari luar, sambil nyelonong masuk kedalam kontrakan Rania.
"Putri ada apa?" tanya Rania, gadis yang bernama putri itu memperlihatkan deretan giginya sambil menunjukan mangkok yang dia bawa.
"Ini kak aku disuruh ibu mengantarkan kolak untuk kakak" kata Putri.
"Ibumu baik sekali sih, jadi nggak enak sering dikasih"
"Nggak apa - apa kak buat dedenya, kasian kan kalau nggak merasakan masakan yang enak buatanku" canda Putri agak centil. Rania tersenyum.
"Terimakasih ya" ucap Rania.
"Perut kakak besar sekali" kata Putri yang melihat perut Rania yang besar tidak seperti perut ibu hamil pada umumnya.
"Didalam kan ada dedenya ya pasti perutku besarlah" Putri tertawa, bener juga.
Kalau saat kerja juga semua rekan kerjanya pada baik padanya temasuk si bos, pak Edi. Rania dilarang kerja yang berat - berat, apa lagi semenjak Rania hamil seperti membawa keberuntungan bagi pak Edi toko mebelnya semakin banyak pembeli, penghasilannya semakin meningkat dan sebentar lagi dia juga akan membuka cabang untuk toko mebelnya. Sekarang Rania sudah dibagian kasir.
Dijam istirahat semua karyawan pak Edi sedang menikmati makan siang mereka sambil bercanda.
Rania yang baru kembali dari kamar mandi karena sekarang dia sering bolak balik kekamar mandi.
"Kapan kamu lahiran Nia?" tanya Yoga, dia melihat tamannya ini kalau berjalan sudah agak kesusahan.
"Kurang seminggu lagi" jawab Rania setelah kambali duduk bergabung lagi dengan mereka.
"Mending kamu libur dulu, nanti kalau habis lahiran kerja lagi" saran Eki.
"Iya ni, aku udah bilang liburnya mulai dari seminggu yang lalu dia masih ngotot pengen kerja" kata Tika sambil mengunyah makanannya.
Rania tersenyum dia senang semua teman - temanya perhatian padanya. Teman - temannya heran semangat kerjanya luar biasa.
"Ya habis dirumah mau ngapain, disini enak ada temenya" kata Rania, memang Rania super aktif walau sudah hamil tua.
"Dirumah kan enak bisa tiduran" kata Eki.
"Yeee emang kamu pengenya tiduran terus" timpal Tika. Ya begitulah mereka saling melempar candaan, mereka asik mengobrol sampai jam istirahat selesai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
🍒⃞⃟🦅Rivana84
kembar kah?
2024-10-25
1
🍒⃞⃟🦅Rivana84
jgn bikin dosa lg Rania,,, rawat lah calon anak mu baik2 smga nanti akan ada saat nya untuk mu & anakmu bahagia..
2024-10-25
1
🍒⃞⃟🦅Rivana84
kira2 siapa ya org yg tidur dg Rania wkt itu?
2024-10-25
1