Dua Garis Merah

Reno datang ketempat kerja Rania setelah dia diberi tahu Clarisa kalau kakaknya yang dia banggakan adalah perempuan gampangan. Reno tidak percaya kalau Rania kakaknya bisa melakukan berbuatan dengan disengaja.

"Dimana kak Rania?" tanya Reno yang masih memakai seragam SMP nya, dia melihat pacar kakaknya yang akan masuk kedalam mobilnya tanpa basa basi dia langsung menanyakan keberadaan kakaknya. Walaupun Reno baru kelas 1 SMP dia bisa mengerti keadaan.

"Tidak tau" jawab Robbi lalu kembali memasuki mobilnya tapi dicegah Reno.

"Kamu kan pacarnya kenapa bisa tidak tau?" kesal Reno.

"Kita sudah putus" jawab Robbi santai, seakan tidak merasa sedih kalau putus dari Rania.

"Hah... Laki - laki macam apa kamu ini ceweknya dalam masalah malah meninggalkannya" ingin sekali Reno menonjok muka Robbi yang bre**sek menurutnya.

"Apa kamu rela bila pacarmu melakukan hubungan suami istri sama orang lain" Reno diam, memang benar apa yang dikatakan Robbi dia tidak bisa berbuat apa - apa, dia hanya bisa bemenahan amarah. Tapi setidaknya sebagai pacar tidak langsung meninggalkannya.

"Aku mau pergi, jangan halangi aku" terpaksa Rene membiarkan Robbi pergi dari sana.

"Aaaarrrgg..." kesal Reno, sebagai pacar Robbi tidak melindungi kakaknya. Seandainya dia kemaren malam dia ada dirumah dia tidak akan membiarkan kakaknya pergi.

***

Tadinya Rania niat hati ingin pindah dari kota tempat kelahirannya untuk melupakan semua yang terjadi akhirnya dia mengurungkan niatnya, karena dia ingin selalu datang ke makam ibunya dia ingin terus mendo'akan dan membersihkan makam ibunya.

Dia masih berada disekitaran bandung tapi dia mencari tempat yang jauh dari orang - orang yang dia sayangi.

Dan disinilah dia sekarang dikontrakan kecil yang sederhana, murah dan pasti nyaman setelah 3 jam dia muter - muter mencari tempat tinggal. Karena sudah malam dia tertidur karena capek dan lelah, besoknya dia baru beres - beres dan mencari pekerjaan baru.

Semua tetangga baik padanya, mereka senang kedatangan orang baru dikampung mereka, apa lagi Rania orangnya baik dan ramah mudah bergaul, kalau Rania butuh bantuan mereka siap membantu. Keesokan harinya Rania sudah mendapatkan pekerjaan ditoko mebel tidak jauh dari tempat tinggalnya hanya 15 menit bila dia berjalan kaki, dia mendapat info dari ibu - ibu warung.

Bekerja ditoko mebel memang gajinya tidak seberapa yang penting halal. Hanya memliki ijah SMA dia mau berharap bekerja sebagai apa? Saat ini yang dia pikirkan adalah dia bisa bekerja untuk memenuhi kebutuhannya.

Sudah dua minggu, Rania disana dan bekerja dengan baik. Dia selalu semangat bekerja disana ada Tika rekan kerjanya dan Eki sopir pick up yang mengantarkan barang pesanan kepelanggan dibantu Yoga.

Rania duduk istirahat menyeka keringatnya setelah selesai membantu memindahkan barang - barang. Tidak tau kenapa akhir - akhir ini dia seperti tidak enak badan.

"Ni" Tika menyodorkan botol minuman dingin ke Rania, dia tau temannya ini sangat bekerja keras.

"Terimakasih" ucap Rania tersenyum lalu dia langsung meminumnya.

"Kalau kamu sakit mending istirahat dirumah aja dulu" saran Tika duduk disebelahnya. Dia tau Rania sepertinya tidak enak badan.

"Sakit, siapa yang sakit?" tanya Rania bercanda.

"Tu muka kamu agak pucat" kata Tika, Rania tersenyum ah temannya ini tau aja.

"Iya sih aku kayak tidak enak badan dari kemaren, tapi aku masih kuat bekerja kok" kata Rania menunjukan lengannya.

"Jangan dipaksakan kalau nggak kuat, mending berobat, kamu harus jaga kesehatan" saran Tika.

"Aduh temenku ini perhatian banget sih" puji Rania.

"Yee dibilangin"

"He he he iya, iya makasih ya Tik" ucap Rania mengangguk. Rania senang bisa memilliki teman seperti Tika.

"BTW aku mau membeli pembalut ketoko biru sebentar, kamu mau nitip nggak?" tanya Tika berdiri mengambil tasnya.

"Aku nitip, sabun mandi, sabun cuci, sampo,, pasta gigi, roti, mie, makanan, minuman...(bla bla bla)" canda Rania

"Heh kamu mau nitip apa mau borong" kata Tika sambil tertawa.

"Hi hi hi..." tawa Rania "Nggak, aku cuma bercanda kok. Nggak ada"

"Benaran?" tanya Tika ulang.

"Iya"

"Ya udah" lalu Tika beranjak pergi.

Pembalut? Rania baru ingat bulan ini kok dia belum mendapat jatah bulanan ya. Dia kepikiran lagi saat dia berhubungan badan dengan seseorang. Dia jadi sedikit khawatir, apa lagi dia merasa tidak enak badan akhir - akhir ini.

Keesokan paginya dia membuktikan kekhawatirannya, kemaren setelah dia pulang bekerja dia mampir keapotik untuk membeli tespek. Semalam dia tidak bisa tidur karena memikirkannya.

Dengan ragu dia akan mencelupkan alat tersebut kedalam air seninya, dia takut kalau hasilnya dua garis merah. Dia berharap apa yang dia khawatirkan salah. Dengan mengucapkan bismillah dia mencelupkan alat tersebut.

Tidak lama muncul garis merah pertama lalu kedua. Betapa terkejutnya dia apa yang dia pikirkan ternyata benar, dia menangis dia tidak tau harus bagaimana.

Terpopuler

Comments

🍒⃞⃟🦅Rivana84

🍒⃞⃟🦅Rivana84

sabar ya Nia,,, smga kmu & calon anak mu kuat menghadapi keras nya dunia yg fana ini,,

2024-10-25

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Kehancuran
2 Diusir
3 Dipecat
4 Dua Garis Merah
5 Aura Positif
6 Baby Twins
7 Preman Tikus
8 Bertemu Sahabat
9 Bercerita
10 Pindah
11 Tetangga Baru
12 Ketemu Mantan
13 White Tiger
14 Nggak Penting!
15 Rasain Tu!
16 Balapan Liar
17 Motor Baru
18 Duel
19 Tikus Kecil
20 Bertemu Saudara Tiri
21 Tom And Jerry
22 Om Ganteng
23 Kotak Makanan
24 Kecil - Kecil Tampan
25 Berdebat
26 Coret - Coret Pakai Spidol
27 Makan Malam
28 Dikeroyok
29 Bertemu Kakek
30 Gulai Ikan
31 Adu Kekuatan
32 Marah - Marah
33 Lu Harus Jadi Pacar Gue!
34 Hubungan Rahasia
35 Ketangkap Polisi
36 Menginap
37 Versi Kecil
38 Mengacau
39 Temen Apa Temen?
40 Bagai Pinang Dibelah Dua
41 Seperti Ayah Dan Anak
42 Oleh - Oleh
43 Ciuman Sekilas
44 Penyerangan
45 Dirumah Sakit
46 Berpelukan
47 Mengungkap Kebenaran
48 Ditampar
49 Undangan
50 Pernikahan
51 Gue Nggak Akan Mundur
52 Kerja Sama
53 Berubah
54 Menikah Denganku!
55 Pengakuan
56 Sah
57 Perjanjian
58 Sekongkol
59 Tidak Ada Malam Yang Indah
60 Berondong
61 Pesta
62 Kamu Mau Apa?
63 Adik Ipar
64 Malam Yang Gagal
65 Nafkah
66 Pengen Punya Adek
67 Panggil Sayang!!
68 Bercerita
69 Spesial Honeymoon I
70 Honeymoon II
71 Masih Honeymoon
72 Mau Honeymoon Juga
73 Penculikan
74 Paket Lengkap
75 Berkelahi
76 Menyerang
77 Menjaga Dan Melindungi
78 Hampir Terpecah
79 Ngambek
80 Teman Lama
81 Bergabung
82 Pertarungan
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Awal Kehancuran
2
Diusir
3
Dipecat
4
Dua Garis Merah
5
Aura Positif
6
Baby Twins
7
Preman Tikus
8
Bertemu Sahabat
9
Bercerita
10
Pindah
11
Tetangga Baru
12
Ketemu Mantan
13
White Tiger
14
Nggak Penting!
15
Rasain Tu!
16
Balapan Liar
17
Motor Baru
18
Duel
19
Tikus Kecil
20
Bertemu Saudara Tiri
21
Tom And Jerry
22
Om Ganteng
23
Kotak Makanan
24
Kecil - Kecil Tampan
25
Berdebat
26
Coret - Coret Pakai Spidol
27
Makan Malam
28
Dikeroyok
29
Bertemu Kakek
30
Gulai Ikan
31
Adu Kekuatan
32
Marah - Marah
33
Lu Harus Jadi Pacar Gue!
34
Hubungan Rahasia
35
Ketangkap Polisi
36
Menginap
37
Versi Kecil
38
Mengacau
39
Temen Apa Temen?
40
Bagai Pinang Dibelah Dua
41
Seperti Ayah Dan Anak
42
Oleh - Oleh
43
Ciuman Sekilas
44
Penyerangan
45
Dirumah Sakit
46
Berpelukan
47
Mengungkap Kebenaran
48
Ditampar
49
Undangan
50
Pernikahan
51
Gue Nggak Akan Mundur
52
Kerja Sama
53
Berubah
54
Menikah Denganku!
55
Pengakuan
56
Sah
57
Perjanjian
58
Sekongkol
59
Tidak Ada Malam Yang Indah
60
Berondong
61
Pesta
62
Kamu Mau Apa?
63
Adik Ipar
64
Malam Yang Gagal
65
Nafkah
66
Pengen Punya Adek
67
Panggil Sayang!!
68
Bercerita
69
Spesial Honeymoon I
70
Honeymoon II
71
Masih Honeymoon
72
Mau Honeymoon Juga
73
Penculikan
74
Paket Lengkap
75
Berkelahi
76
Menyerang
77
Menjaga Dan Melindungi
78
Hampir Terpecah
79
Ngambek
80
Teman Lama
81
Bergabung
82
Pertarungan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!