Rasain Tu!

Malam harinya Excel datang ketempat markas Black Fire sendiri, tadinya teman - temanya juga mau ikut, karena tangan mereka sudah gatal ingin menghajar musuh mereka, tapi dilarang Excel karena dia ingin menghajar dengan tangannya sendiri. Diperjalanan dia dicegah Gilang dan beberapa anak buahnya, mereka melihat Excel naik motor sendiri kearah tempat markas mereka.

Excel tersenyum sinis melihat musuh didepannya ini, jadi dia nggak perlu repot - repot datang ketempat markas Black Fire. Gilang melihat kebelakang Excel yang tanpa anak buahnya.

"Anak buah yang cemen lu mana?" ejek Gilang.

"Gue bisa menghajar lu semua tanpa gue bawa anak buah" kata Excel tak lepas pandangan dari musuhnya didepannya ini.

Gilang menggerakan tangan untuk anak buahnya menyerang Excel. Tiga orang maju langsung memberi tendangan dan pukulan, dengan sigap Excel bisa menghindar tendangan dan pukulan dari lawannya.

Tiga lawan satu, itulah perkelahian mereka, Excel bisa menghajar lawannya tiga sekaligus. Dengan gerakan cepatnya dia bisa memberi pukulan dan tendangan hingga ketiganya terjatuh dan kesakitan.

Excel menatap musuhnya ini dengan tajam, kali ini dia tidak akan melepaskannya begitu saja. Gilang berteriak sambil menyerang Excel dia benar - benar tidak sabar ingin menghabisinya.

Mereka saling baku hantam, Gilang mecoba menendang tubuh Excel, tapi Excel dengan cepat menangkisnya. Mereka saling pukul hingga keringat membanjiri pelipis mereka, keduanya sama - sama kuat. Dan yang terakhir Excel memutar tubuhnya sambil menendang dengan cepat kepala Gilang.

Gilang langsung terjatuh, tapi Excel belum puas dia mencengkram kerah bajunya lalu mengepalkan tangannya untuk memberi bogeman kewajah Gilang yang penuh lebam dan berdarah.

Drrrt.

Drrrt.

Drrrt.

Tiba - tiba suara ponselnya berdering, nafasnya yang tak beraturan, dia masih menatap dengan tajam wajah Gilang. Detik berikutnya dia melepaskan cengkramannya.

"Excel kamu dimana sayang?" tanya mama Gina seberang telfon sana. Sebelum dia menjawab pertanyaan dari mamanya dia mengatur nafasnya.

"Ada apa ma?"

"Pulanglah nak mama kangen sama kamu" kata mama Gina tiba - tiba saja dia merindukan anaknya dia ingin Excel pulang malam ini. Excel buang nafas sambil menatap Gilang.

"Iya ma Excel pulang sekarang" kata Excel lalu menutup sambungan telfonnya.

"Ternyata lu masih diizinkan untuk hidup lebih lama. Tapi gue nggak akan nge biarkan lu hidup lebih lama lagi" setelah mengatakan itu Excel pergi.

Gilang dibantu anak buahnya berdiri, dia berteriak sambil memaki - maki Excel yang sudah menghilang.

***

Keesokan paginya.

"Kayaknya itu mantanya deh pa" duga Regina sambil mengolesi roti dengan selai strawberry, Anggara hanya mendengarkan sambil mengunyah makanannya.

"Soalnya Michel memanggilnya ayah" Regina mengira kalau Rania adalah janda muda beranak dua, dan mantan suaminya adalah laki - laki yang dipanggil ayah waktu itu.

Regina menoleh melihat putranya berjalan turun dari tangga, dia senang kalau anaknya mau pulang dan tidur dirumah.

"Sayang kamu udah bangun?" tanya mama Gina tersenyum.

"Iya ma Excel ada kuliah pagi" jawab Excel sambil memakai jaketnya. Langsung pergi tanpa pamit keorang tuanya atau sarapan terlebih dahulu.

"Kamu nggak makan dulu sayang?" teriak mama Gina karena Excel berjalan keluar dan hanya dijawab dengan melambaikan tangannya saja lalu Excel menghilang dibalik tembok.

Anggara ingin marah tapi dia tidak mau emosinya meledak dipagi hari, tapi anaknya perilakunya sungguh keterlaluan Excel benar - benar tidak menghargai dia sebagai orang tuanya. Sudah jarang pulang, sekali pulang selalu membuatnya marah dan emosi.

Regina mengerti kalau suaminya ini kesal ingin marah lalu dia mengusap - usap lengannya agar tenang.

Didepan rumah, saat Excel akan menaiki motornya dia baru sadar kedua ban motornya kempes.

"Ck, sialan" kesalnya padahal semalam ban motor nya baik - baik saja, tapi sekarang tiba - tiba kok kempes seperti ini, dua - duanya lagi, pikir nya. Dengan terpaksa dia menuntun motor nya hingga ketempat pengisian angin ban terdekat.

Setelah dia sudah menjauh, dari atas balkon rumah Rania ada Marchel yang tertawa puas.

"Rasain tu emang enak aku kerjain" kata Marchel dengan tatapan sininya.

"Kasian kak, kakak gantengnya" kata Michel masih melihat kakak ganteng yang menuntun motornya yang sudah menjauh.

"Heh"

"Ternyata kalian disini, kalian sedang apa ha?" tanya mama Nia.

"Ni ma kakak...pumff" dengan cepat Marchel membekap mulut adiknya yang akan mengadukannya karena habis mengerjain orang.

"Kita cuma main - main kok ma" kata Marchel sambil cengengesan.

Karena kakaknya membekap mulutnya dia mengigit tangan Marchel, Marchel langsung melepaskan tangannya. Rania heran dengan kedua anak - anaknya ini.

"Ya sudah ayo berangkat" ajak Rania berjalam lebih dulu.

"Ihh apaan sih kak, tangan kakak bau tau" kata Michel manyun lalu menyusul mamanya. Reflek Marchel mencium tangannya sendiri.

Terpopuler

Comments

🍒⃞⃟🦅Rivana84

🍒⃞⃟🦅Rivana84

ternyata si bocil kutub yg bocorin ban motor nya Excel 😅😅

2024-10-25

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Kehancuran
2 Diusir
3 Dipecat
4 Dua Garis Merah
5 Aura Positif
6 Baby Twins
7 Preman Tikus
8 Bertemu Sahabat
9 Bercerita
10 Pindah
11 Tetangga Baru
12 Ketemu Mantan
13 White Tiger
14 Nggak Penting!
15 Rasain Tu!
16 Balapan Liar
17 Motor Baru
18 Duel
19 Tikus Kecil
20 Bertemu Saudara Tiri
21 Tom And Jerry
22 Om Ganteng
23 Kotak Makanan
24 Kecil - Kecil Tampan
25 Berdebat
26 Coret - Coret Pakai Spidol
27 Makan Malam
28 Dikeroyok
29 Bertemu Kakek
30 Gulai Ikan
31 Adu Kekuatan
32 Marah - Marah
33 Lu Harus Jadi Pacar Gue!
34 Hubungan Rahasia
35 Ketangkap Polisi
36 Menginap
37 Versi Kecil
38 Mengacau
39 Temen Apa Temen?
40 Bagai Pinang Dibelah Dua
41 Seperti Ayah Dan Anak
42 Oleh - Oleh
43 Ciuman Sekilas
44 Penyerangan
45 Dirumah Sakit
46 Berpelukan
47 Mengungkap Kebenaran
48 Ditampar
49 Undangan
50 Pernikahan
51 Gue Nggak Akan Mundur
52 Kerja Sama
53 Berubah
54 Menikah Denganku!
55 Pengakuan
56 Sah
57 Perjanjian
58 Sekongkol
59 Tidak Ada Malam Yang Indah
60 Berondong
61 Pesta
62 Kamu Mau Apa?
63 Adik Ipar
64 Malam Yang Gagal
65 Nafkah
66 Pengen Punya Adek
67 Panggil Sayang!!
68 Bercerita
69 Spesial Honeymoon I
70 Honeymoon II
71 Masih Honeymoon
72 Mau Honeymoon Juga
73 Penculikan
74 Paket Lengkap
75 Berkelahi
76 Menyerang
77 Menjaga Dan Melindungi
78 Hampir Terpecah
79 Ngambek
80 Teman Lama
81 Bergabung
82 Pertarungan
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Awal Kehancuran
2
Diusir
3
Dipecat
4
Dua Garis Merah
5
Aura Positif
6
Baby Twins
7
Preman Tikus
8
Bertemu Sahabat
9
Bercerita
10
Pindah
11
Tetangga Baru
12
Ketemu Mantan
13
White Tiger
14
Nggak Penting!
15
Rasain Tu!
16
Balapan Liar
17
Motor Baru
18
Duel
19
Tikus Kecil
20
Bertemu Saudara Tiri
21
Tom And Jerry
22
Om Ganteng
23
Kotak Makanan
24
Kecil - Kecil Tampan
25
Berdebat
26
Coret - Coret Pakai Spidol
27
Makan Malam
28
Dikeroyok
29
Bertemu Kakek
30
Gulai Ikan
31
Adu Kekuatan
32
Marah - Marah
33
Lu Harus Jadi Pacar Gue!
34
Hubungan Rahasia
35
Ketangkap Polisi
36
Menginap
37
Versi Kecil
38
Mengacau
39
Temen Apa Temen?
40
Bagai Pinang Dibelah Dua
41
Seperti Ayah Dan Anak
42
Oleh - Oleh
43
Ciuman Sekilas
44
Penyerangan
45
Dirumah Sakit
46
Berpelukan
47
Mengungkap Kebenaran
48
Ditampar
49
Undangan
50
Pernikahan
51
Gue Nggak Akan Mundur
52
Kerja Sama
53
Berubah
54
Menikah Denganku!
55
Pengakuan
56
Sah
57
Perjanjian
58
Sekongkol
59
Tidak Ada Malam Yang Indah
60
Berondong
61
Pesta
62
Kamu Mau Apa?
63
Adik Ipar
64
Malam Yang Gagal
65
Nafkah
66
Pengen Punya Adek
67
Panggil Sayang!!
68
Bercerita
69
Spesial Honeymoon I
70
Honeymoon II
71
Masih Honeymoon
72
Mau Honeymoon Juga
73
Penculikan
74
Paket Lengkap
75
Berkelahi
76
Menyerang
77
Menjaga Dan Melindungi
78
Hampir Terpecah
79
Ngambek
80
Teman Lama
81
Bergabung
82
Pertarungan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!