meminta maaf

"Lepasin dia!" ucap Aini dingin.

"Hahaha, jangan mimpi gadis manis. Kamu datang dan menyerahkan diri pada kita, bagus sekarang juga kamu jadi mangsa kita" sombongnya.

Aini langsung turun dari motornya, "kalau Lo pada laki, sini lawan gue" tantang Aini.

"Langsung serang aja, dia memperlambat kerja kita" titah ketua mereka.

Bug

Bug

Krekkk

"Maju Lo semua" Aini sudah menumbangkan dua orang dalam sekejap. Nayla terkejut sekaligus kagum melihat kehebatan kakaknya itu dalam bela diri.

Kedua preman yang menegangi Nayla tadi langsung melepaskan Nayla dan menghajar Aini. Kini Aini melawan tiga sekaligus, namun itu bukan perkara besar bagi gadis itu sebab kebiasaannya juga baku hantam dan senggol bacok.

Bug

Duk

Arhkkkk

Krek

Aini mematahkan tangan salah satu preman itu, ketiga preman itu langsung tumbang. Badan mereka saja yang besar tapi kekuatannya gak ada, CK.

"Kalau Lo semua mau kaya, kerja. Jangan ngebegal orang" ketus Aini.

"Pergi lo semua sebelum gue perparah keadaan Lo pada" usir Aini.

Kelima preman itu langsung bangun dengan susah payah dan menaiki motor mereka. Mereka cukup takut pada Aini sebab gadis itu sangat hebat bertarung. Mereka yang berbadan besar saja kalah, belum lagi mereka sebanyak lima lawan satu cewek bertubuh mungil.

Aini melihat adiknya yang masih terdiam, "Lo ngapain lewat jalan sepi, kalau gak bisa berantam jangan pergi sendiri dan lewat jalanan sepi kek gini" ketus Aini.

"Kak Aini..."

Grep

Nayla langsung memeluk Aini dan menangis di pelukan gadis itu. Aini terdiam, ini kali pertama Nayla memeluknya setelah beberapa tahun terakhir ini.

"Kak makasih dan maaf hiks...." Isak Nayla.

"Lo kenapa?" Ketus Aini.

"Maafin gue kak" Nayla tetap memeluk Aini dan masih terisak.

"CK, ni anak kenapa sih" kesal Aini.

Nayla mendongak menatap wajah kakaknya itu, "kak" panggil Nayla.

"Apa Lo?" Ketus Aini.

"Temanin Nayla pulang kak, gue takut" cicit Nayla.

"Malas gue" ketus Aini.

"Kak, maafin gue. Kakak temanin gue pulang" pinta Nayla memelas.

"Lo ngerepotin banget sih, cepat sana duluan. Gue ikutin dari belakang"

Nayla langsung berbinar, gadis itu dengan semangat langsung masuk ke dalam mobilnya. Aini lalu mengikuti adiknya itu hingga sampai di depan kediaman Wijaya.

"Kak, ayok masuk dulu" Nayla langsung menghampiri kakaknya.

"Gak, gue langsung balik aja" tolak Nayla.

"Kak ayok masuk dulu, gue maksa" Nayla langsung menarik tangan Aini.

Dengan kesal, Aini turun dari motornya dan membiarkan adiknya itu menarik-narik tangannya ke dalam rumah.

"Lo ngapain sih, anjing" kesal Aini.

Kedua orang tua Aini dan Nayla terkejut melihat kedua putrinya itu, lebih tepatnya Nayla yang menarik-narik tangan Aini dengan paksa.

"Nayla, apa yang kamu lakukan?" Tanya Jessica heran.

"Duduk dulu, kak" Nayla mendudukkan Aini di sofa di depan kedua orang tua mereka.

Nayla lalu berlalu ke dapur mengambil segelas air putih, Aini hanya diam di tempatnya begitu juga dengan kedua orangtuanya yang masih bingung melihat kedua putrinya itu.

Tidak lama, Nayla kembali dengan membawa segelas air putih, gadis itu lalu duduk di samping kakaknya. Kedua orang tua mereka masih diam menyaksikan kedua gadis itu.

"Nih minum dulu, kak" Nayla menyodorkan air putih pada Aini.

"Lo mau ngeracun gue?" Tanya Aini memicing.

"CK. Gue gak sejahat itu yah, kalau gue mau ngeracunin Lo, udah dari dulu kak" kesal Nayla.

"Iya sih, tumben lo baik dikit. Biasanya juga Lo kek tai" sinis Aini tapi menerima teh itu dan meneguknya hingga tandas.

Nayla tersenyum melihat kakaknya yang mau menerima gelas itu, kedua orang tua mereka menatap heran sekaligus bingung dengan mereka.

"Pah, mah, Nayla mau minta maaf" ujar Nayla tiba-tiba.

Felix dan Jessica mengerutkan keningnya sedangkan Aini hanya acuh dan tidak peduli.

"Minta maaf buat apa, Nayla?" Tanya tuan Felix.

"Selama ini, kaila udah serakah. Kaila juga selalu ngejelek-jelekin kak dara di depan papa sama mama. Kaila nyesal, padahal kak dara selalu baik sama kaila. Tapi karna keserakahan Nayla, Nayla jadi benci sama kak Aini, pah mah. Kalian jangan benci kak Aini yah, Nayla yang selama ini jahat, udah ngerebut semua milik kak Aini termasuk kasih sayang kalian juga Nayla rebut semua hingga kak Aini tidak kebagian, Nayla minta maaf terutama buat Lo kak Aini, maafin gue ya kak. Gue nyesal, gue mau baikan sama lo kak Aini, Lo mau kan maafin gue?" Ujar Nayla menatap sendu ke arah kakaknya.

Kedua orang tua mereka terdiam begitu juga dengan Aini, hatinya sedikit menghangat karena adiknya itu mengakui kesalahannya dan meminta maaf padanya di depan kedua orang tuanya.

"Lo baru sadar?" Sinis Aini.

"CK, Lo gak bisa diajak kompromi deh kak. Gue sedih gini Lo malah sinis gitu" decak Nayla.

"Dih, sekarang aja Lo sadar dan minta maaf setelah gue udah gak dianggap" cibir Aini.

Felix terdiam begitu juga Jessica, walaupun Aini mengatakannya dengan santai tapi mereka yakin gadis itu pasti sedih, hanya saja dia tidak memperlihatkan kesedihannya di depan mereka.

"Maafin gue, kak" ucap Nayla berkaca-kaca.

"Aini, papa juga minta maaf. Maafin papa selama ini sudah membeda-bedakan kamu dengan Nayla. Tidak seharusnya papa melakukan itu sama kamu, nak. Tapi papa bukan tidak sayang sama kamu, papa sayang sama kalian berdua. Papa hanya tidak ingin kamu menjadi anak nakal makanya papa mengirim kamu ke London, maafin papa nak. Berikan papa kesempatan kedua buat jadi papa yang baik buat kamu dan juga adik kamu" ujar Felix menatap sendu ke arah putri sulungnya itu.

"Maafkan juga dulu papa sering menampar mu, Aini. Papa menyesal, apakah kamu masih bisa memaafkan papa, nak?" tambahnya.

"Mama juga minta maaf, Aini. Selama ini juga mama selalu beda-bedain kamu dengan Nayla, sama seperti yang dibilang papa kamu. Kita sayang sama kalian berdua, maafin kita nak, kasih kita kesempatan buat jadi orang tua yang baik buat kalian. Kamu mau maafin kita, nak?" Timpal Jessica sendu.

Aini terdiam, hatinya sesak namun juga sedikit hangat di waktu yang bersamaan. Setelah beberapa tahun dia diabaikan, dan kini mereka meminta maaf padanya. Sakit, rasanya sakit karena dengan mudah mereka meminta maaf. Haruskah Aini memafkan keluarganya itu, di satu sisi dia masih marah tapi di sisi lain dia juga butuh kasih sayang keluarganya.

'kalian meminta maaf setelah selama ini gue terabaikan, haruskah gue maafin kalian' batin Aini sendu.

"Kak, maafin gue. Papa sama mama juga ngabaikan Lo karna kebohongan gue, jadi kalau kakak mau marah marahin gue aja kak, papa sama mama juga sayang sama Kaka. Kasih gue kesempatan buat baikan sama kakak" Nayla langsung berlutut di depan Aini.

****

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!