Aini tersentak melihat pemuda itu yang lancang tidur dipangkuannya, ingin rasanya dia mendorong tubuh Al agar terjatuh tapi hatinya seperti tidak tega.
"Lo ngapain, anjir! Bangun gak, Lo" sentak Aini.
"Gue mau tidur, jangan berisik lo" ketus Al.
"Tidur tidur aja, anjir. Gausah modus, Lo" sentak Aini.
Al malah menarik satu tangan Aini dan meletakkannya di atas kepalanya "usapin" pinta Al manja.
"Dih, ogah" Aini menjauhkan tangannya ogah mengusap-usap rambut pemuda itu.
"Usapin atau gue buntingin, Lo" ancam Al.
"Lo bisanya ngancam terus anjir, siapa Lo ngatur-ngatur gue" sinis Aini.
"Gue cowok Lo kalau Lo lupa" tegas Al kemudian menarik kembali tangan Aini.
"Usapin sebelum gue buat bengkak perut rata Lo" ancam Al.
Dengan ogah-ogahan, Aini mengusap-usap rambut Al. Al tersenyum miring melihat gadisnya itu yang menurut setelah di ancam. Bener-bener pasangan toxic, ceweknya bandal dan si cowok tukang ngancem. Jauh dari kata romantis hehe.
"Yang lembut dong, sayang. Jangan kasar gitu" pinta Al ngelunjak.
"Diam, Lo! Ngelunjak Lo, njir" sinis Aini.
"Yang lembut atau gue cium?" tanya Al sembari menaik turunkan alisnya menggoda gadisnya itu.
"Cowok bangke" Akhirnya Aini mengusap-usap rambut Al dengan lembut, takut pemuda itu beneran menciumnya nanti.
"Gitu dong, baby" ucap Al tersenyum kecil.
"Tidur Lo" ketus Aini.
"Iya gue tidur, jangan berhenti ngusapin sampai gue tidur" titah Al.
'Apes banget nasib gue' batin Aini kesal.
"Hm, cepat tutup mata lo anjir, melek mulu" kesal Aini karena Al tak kunjung tidur dan malah memerhatikan wajahnya dari bawah.
"Gue baru bisa tidur kalau Lo cium gue" modus Al.
"Sialan, lo! Gue gak mau, anjing. Makin kesini Lo makin kesana" kesal Aini.
"Lagian gue udah nyicipin bibir Lo, cium sekali kek" pinta Al.
"Ogah gue, Lo gak mau tidur gue jatuhin juga Lo" ancam Aini.
"Lo cium gue atau gue pegang susu lo?" Al menyentuh dada Aini dengan senyuman mesum menghiasi bibirnya.
Aini tersentak, "bangsat, jauhin tangan Lo" Aini langsung menyingkirkan tangan Al dari depan dadanya.
"Makanya cium dong" pinta Al manja.
"Gue gak mau! Lo rese, ya" kesal Aini.
"Kalau Lo gak mau, gue gak bakal pulang dan tidur di kamar Lo nanti malam" ancam Al tersenyum miring.
Damnt
Aini langsung kicep, gadis itu mengumpati Al dalam hati karena selalu di buat kesal oleh pemuda itu.
"Lo- ahkk ngeselin" frustasi Aini.
"Cium" Pinta Al manja.
"Tutup mata lo" pasrah Aini.
Al langsung tersenyum sumringah kemudian menutup matanya.
Aini menarik nafas dalam-dalam, kemudian dengan mengumpulkan keberanian, gadis itu lalu menunduk dan
Cup
Aini mengecup bibir Al, Al langsung membuka matanya kemudian membalas ciuman gadis itu. Aini sendiri malah mengulum bibir Al perlahan, dan Al dengan senang hati membalas lumatan gadisnya itu.
Setelah puas berciuman, Aini lalu melepaskan ciumannya dan menghirup udara sebanyak-banyaknya. Gadis itu langsung memalingkan wajahnya tidak berani menatap Al.
"Makasih, pacar galak gue" ucap Arga tertawa kecil melihat wajah kekasihnya yang memerah.
"Diam, Lo" sentak Aini.
"Lo malu?" Goda Al.
"Dih kagak, Lo mending tidur. Kalau gak pulang aja sana" ketus Aini.
"Iya-iya gue tidur nih, entar sore bangunin gue" ucap Al kemudian memejamkan matanya.
"Bisa-bisanya gue punya pacar ngeselin kek ni anak" gumam Aini pelan tanpa sadar mengakui Al pacarnya.
Aini masih mengusap-usap rambut Al hingga pemuda itu terlelap dengan kedua paha Aini sebagai bantalnya.
"Ganteng tapi ngeselin"
****
Setelah Al pulang dari apartemen Aini, Aini keluar berjalan-jalan mencari angin. Hari masih belum terlalu sore. Dia menaiki motornya dan mengendarainya dengan santai.
Setelah berkendara agak jauh, Aini berhenti di sebuah taman kota. Ingin masuk tapi rasanya malas, Aini akhirnya kembali melanjutkan perjalanan mengelilingi kota.
Di tengah jalan dia harus berhenti karena di depannya sedang terjadi baku hantam antara para remaja. Aini berhenti tanpa mereka sadari, gadis itu tetap diam di atas motornya sembari menunggu perkelahian di depan sana selesai.
"Ngapain sih mereka" kesal Aini.
CK. Udah liat berantam masih aja nanya ngapain, bego Lo Ai.
"Nonton orang adu jotos ternyata seru juga" Aini anteng duduk di atas motornya sembari memakan permen tangki.
"Tapi kok kayak keroyokan ya, siapa itu cowok yang di keroyok" gumam Aini memicingkan matanya.
"Itu kan si Juna, temannya si Algara bangke" gumam Aini sedikit terkejut karena ternyata yang berantam itu adalah Arjuna yang melawan enam orang remaja. Entah itu siapa karena Aini tidak mengenalinya.
"Kok dia sendiri, biasanya kan mereka bareng" gumam Aini.
"Gue bantuin gak, ya" Aini bingung sendiri.
Akhirnya Aini turun dari motornya dan menghampiri Juna serta yang lainnya yang masih senggol bacok.
"Woi berhenti lo pada" pekik Lisna.
Arjuna serta lawannya terkejut mendengar pekikan Aini. Mereka semua langsung menoleh ke arah Aini, Juna terkejut melihat keberadaan gadis itu di sana.
"Ai, Lo jangan kesini" titah Juna.
"Lo pada ngapain berantam di jalanan? Sana di ring" ketus Aini.
"Bukan urusan lo. Mending Lo pergi sebelum menyesal" ucap salah satu dari keenam remaja yang menjadi lawannya Juna.
"Cih. Enam lawan satu, Lo semua laki bukan sih" ejek Aini berdecih.
"Bacot, Lo. Pergi lo sebelum kita hajar juga lo" sentak ketua mereka.
Juna langsung menarik tangan Aini agar berada di dekatnya, biar bagaimanapun Aini pacar sahabatnya. Dia tidak ingin nanti gadis itu celaka.
"Ar-"
"Lo kenapa kesini, bahaya. Lo pulang yah" pinta Juna.
"Tapi gue mau bantuin Lo" balas Aini.
"Gak usah, Lo pulang aja. Gue gamau Lo entar kenapa-napa, Lo gak tau gimana Al kalau tau ceweknya terluka sedikit saja" cegah Juna.
"Gak ah. Kalian semua maju sini" tantang Aini pada keenam remaja itu.
"Ai, astagah" Juna ingin mencegah tapi Aini sudah melangkah.
"Jadi cewek belagu. Serang" titah ketuanya.
Bug
Bug
Krekk
Perkelahian kembali terjadi, dari satu lawan enam orang sekarang dua lawan enam.
Aini menghajar tiga orang begitu juga dengan Juna. Pemuda itu sedikit terkejut melihat kehebatan Aini dalam beladiri, kelihatannya saja Aini gadis biasa dan tengil tetapi ternyata dia sangat hebat. Bahkan saat menghajar Alex dan anggotanya tadi siang juga Aini sangat hebat.
Tidak membutuhkan waktu lama, Juna dan Aini berhasil menumbangkan keenam remaja itu.
"Udah keroyokan, kalah pula" ejek Aini.
"Shitt. Awas Lo, kita bakal balas lo" mereka langsung bangkit dengan susah payah kemudian pergi dari sana meninggalkan Aini dan Juna.
"Mereka siapa, Ar?" tanya Aini.
"Biasa, rival" jawab Juna.
"Lo gak papa?" Tanya Juna perhatian.
"Gak papa, Lo sendiri?" tanya Aini.
"Gue gak papa, thanks udah bantuin gue. Btw Lo hebat juga. Tadi siang juga Lo hebat banget" puji Arjuna.
"Gitu doang lo bilang hebat, kenapa Lo sendiri?" tanya Aini.
"Gue mau ke markas tapi malah di cegat tadi" balas Juna.
"Oh. Gue boleh ikut gak?" Pinta Aini.
"Bol--"
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Lisna siapa?? 🤔🤔
2024-11-09
0
Qaisaa Nazarudin
Kalo kamu nolongin Juna,Kamu harus mau jadi ceweknya Juna juga..😂😂😜
2024-11-09
0
Qaisaa Nazarudin
Kenapa harus pertanyaan ini yg Aini ulang2..SIAPA LO NGURUSIN GUE..🙄🙄
2024-11-09
0