Makan atau gue cium?

Aini keluar dengan pakaian santai, gadis itu menghampiri Al yang masih betah berada di apartemennya.

"Lo kenapa masih di sini?" Ketus Aini.

"Gue lapar" balas Al singkat.

"Urusannya sama gue, apa?" Heran Aini.

"CK. Gue cowok Lo, Lo tega liat gue kelaperan" decak Al.

"Dih, Lo yang lapar ngapain jadi gue yang repot" ketus Aini.

"Punya bini jahat banget" gumam Al yang masih di dengar oleh Aini.

"Kalo lo lapar, pulang sono. Di sini gak ada makanan" usir Aini.

"Gak, Lo masakin gue dong" pinta Al.

"Gak ada, pulang aja Lo sana. Gue malas masak" ketus Aini.

"Jadi Lo gak makan?" Tanya Al.

"Gak, makanya pulang sana karna gue gak masak dan malas makan" balas Aini.

"Biar gue yang masak" Al langsung bangkit kemudian melangkah menuju dapur.

Aini melongo melihat tingkah pemuda itu yang malah nyelonong ke dapur, Aini memang lagi malas memasak. Bukannya pelit tapi dia terbiasa malas makan sehingga dia tidak akan memasak jika tidak lapar. 

Sewaktu di Jerman juga opa dan Omanya selalu memaksanya untuk makan, kalau gak bisa saja seharian dia gak makan.

"Tu anak kenapa, dah. Ahk bodo lah, mending gue nonton" Aini langsung menyalakan tv kemudian duduk anteng di sofa sembari mengemil.

Sedangkan di dapur, Al sibuk membuat nasi goreng. "Apaan cewek gue malas makan, pantas aja kurus" gumam Al sembari tangannya lincah membuat dua piring nasi goreng.

Setelah matang, Al lalu membawanya ke depan. Setibanya di ruang tamu, Al melihat gadisnya yang malah makan cemilan padahal belum makan. 

Pemuda itu langsung menghampiri Aini dan meletakkan nasi goreng itu di meja kemudian merebut cemilan yang ada di tangan Aini.

"Makan dulu, jangan ngemil kalau belum makan" titah Al menjauhkan cemilan itu dari jangkauan Aini.

"Balikin gak" sentak Aini.

"Makan baru gue balikin" titah Al.

"Lo makan aja sendiri, gue gak lapar" ketus Aini.

"Kalau gak lapar ngapain ngemil?" Tanya Al.

"CK. Itu beda, udah sini balikin sebelum gue marah sama lo" ancam Aini.

"Gak peduli, nanti Lo sakit kalau gak makan" tegur Al.

"Bukan urusan lo, kalo sakit yang sakit gue bukan Lo kenapa jadi lo yang repot" ketus Aini.

"Lo cewek gue, kalau Lo sakit gue juga yang repot ntar" sinis Al.

"Gue gak minta Lo repot, kan? Kalau gue sakit tinggal biarkan aja, kenapa Lo harus peduli?" Ketus Aini.

"Lo cewek gue, lisna. Jadi gue peduli sama lo termasuk kesehatan Lo, kalau gue pulang tadi berarti Lo gak akan makan, kan? Sekarang makan!" Al langsung menyendok nasi dan menyodorkannya kemulut Aini.

"Gue gak lapar" tolak Aini.

"Makan atau gue cium?" Ancam Al.

Dia tidak ingin gadisnya itu sakit karena malas makan, sepertinya dia harus terus mengunjungi gadisnya itu. Jika tidak pasti Aini tidak akan makan dengan rutin.

Mendengar ancaman Al, Aini akhirnya menerima suapan pemuda itu. Daripada di cium mending dia makan, kan?

Al tersenyum tipis melihat gadisnya yang menurut, haruskah dia mengancam gadisnya itu terus-terusan agar menurut padanya? Tapi jika tidak begitu, Aini pasti akan membantah dan tidak mau menurut.

"Pintar" ucap Al tersenyum gemas melihat Aini yang makan dengan wajah cemberut.

"Lo mainnya ngancam mulu, ngeselin Lo" ketus Aini.

"Kalau gak di ancam, Lo gak bakal nurut" balas Al.

"Gue udah siap" ucap Aini menutup rapat mulutnya.

"Baru tiga suapan, pokoknya harus habis baru siap. Lo kurusan gini harus makan banyak biar montok" ucap Al tersenyum mesum.

"Sialan lo, gue gak mau gendutan karna makan banyak" kesal Aini.

"Makan, sayang" Al tetap menyuapi Aini, dengan terpaksa Aini kembali membuka mulutnya.

Hingga suapan terakhir, akhirnya nasi yang di piring Aini habis. Al menyuapi gadisnya itu di sertai ancaman agar gadisnya itu menurut.

"Pintar, sekarang Lo minum dulu" Al memberikan segelas air putih yang langsung di terima Aini.

"Masih mau cemilannya?" Tawar Al.

"Gue udah kenyang" ucap Aini cemberut.

"Masih bisa dimakan nanti kalau Lo lapar lagi" balas Al kemudian memakan nasi goreng miliknya.

Dia terlebih dahulu menyuapi Aini sampai selesai baru dia makan. Bener-bener cowok idaman huh.

"Lo ngapain makan pake sendok bekas gue?" tanya Aini menatap cengo Al.

"Memangnya kenapa?" Tanya Al santai.

"Lo gak jijik, memangnya?" tanya Aini.

"Ngapain jijik, jangankan bekas Lo, dari mulut lo langsung juga gue mau makan" santai Al.

"Dih"

"Lo tinggal sendiri?" Tanya Al kepo.

"Gak, sama setan. Nih setannya lagi makan" santai Aini.

Al mendelik mendengar jawaban gadisnya itu yang mengatainya setan. Bener-bener pacar durhaka si Aini.

"Lo yang serius dikit lah, anjir" kesal Al.

"Ya Lo bego, udah liat gue sendiri di sini masih aja nanya" sinis Aini.

"CK, maksud gue keluarga Lo dimana?" Decak Al.

"Mana gue tau, paling di rumahnya" jawabnya acuh.

"Lo kenapa tinggal sendiri?" Tanya Al penasaran dengan gadisnya itu.

"Lo kepo banget sih" ketus Aini.

"CK, iya gue diam" Al tidak lagi bertanya.

Bertanya pada gadisnya yang menyebalkan itu membuatnya naik pitam, bukan jawaban yang di dapat malah membuatnya kesal dengan jawaban gadis itu. Jadi dia lebih baik diam daripada semakin kesal nantinya.

"Tumben lo diam" celetuk Aini dengan wajah tanpa dosanya.

"Serah gue" ketus Al menahan kesal, dia bertanya salah diam juga salah.

"Dih ngambek" ejek Aini.

Al hanya diam sembari melanjutkan menghabiskan makanannya, meladeni gadisnya itu semakin membuatnya kesal tapi dia gak bisa marah pada gadis itu karena dia pacarnya, lebih tepatnya pacar paksaan hehe.

Setelah selesai makan, Al lalu membawa piring bekas makannya dan juga Aini ke dapur, Aini sendiri malah anteng di sofa berasa jadi majikan dan Al babunya. Bener-bener cewek brengsek sih si Aini, udah di masakin, di suapin pula dan piringnya juga Al yang bawa ke dapur.

Al kembali ke ruang tamu setelah membersihkan piring di dapur, pemuda itu langsung duduk di samping Aini yang asik menonton.

"Lo belum pulang?" tanya Aini terkesan mengusir.

"Lo ngusir gue?" Ketus Al.

"Bagus deh kalau Lo paham" jawabnya santai.

"Gue gak mau pulang" ucap Al santai.

"Apaan Lo, pulang Lo sana gue mau tidur" ketus Aini.

"Kalo mau tidur ya tidur aja, gada yang larang juga" santai Al kemudian menyandarkan tubuhnya di sofa.

"Lo ngapain masih di sini? Udah makan kan? Sekarang Lo pulang, gue malas liat muka jelek lo" usir Aini ketus.

"Lo ngeselin banget sih jadi cewek, gue cape mau tidur" Al malah membaringkan tubuhnya di sofa dan langsung meletakkan kepalanya di pangkuan Aini.

****

Terpopuler

Comments

Rita Riau

Rita Riau

mula mula pacar ngeselin ntar ujung ujungnya pacar idamin,,,
kelam dikit dong Aini,,,

2024-06-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!