di apart Al

"Kenapa mau sama Juna, hm?" Tanya Al datar.

"Lo, ngeselin" cemberut Aini.

"Kenapa, hm?" Lagi Al bertanya dengan nada datar.

"Gue malas sama Lo" ucap Aini cemberut.

"Lo mau, gue boncengin cewek lain aja?" Pancing Al.

"Terserah Lo, gue gak peduli" ketus Aini.

"Hm. Hei cewek, sini Lo" panggil Al pada seorang gadis yang kebetulan lewat dari dekat mereka. 

Gadis itu terkejut karena di panggil oleh Al, di tebak dia masih adek kelas. Gadis itu lalu menghampiri Al dengan sedikit menunduk.

"Iya, kak?" Ucap gadis itu.

"Lo mau gak, pulang sama gue?" Tawar Al.

Gadis itu semakin terkejut, dia emang tau Al adalah MOS wanted di sekolah itu dan diidolakan oleh seluruh siswi SMA Gevandra. Tapi dia tidak pernah berani sekalipun menyapa mereka karena takut.

"Maaf kak. Gue pulangnya di jemput" gugup gadis itu.

"Pulang sama gue aja, gue antar Lo sampai ke rumah lo" tawar Al.

"Em, yaudah kak" angguk gadis itu.

Keempat sahabat Al hanya menonton, mereka juga yakin Al gak benar-benar melakukan itu, dia hanya ingin memanas-manasi gadisnya yang menyebalkan itu.

Al tersenyum miring kemudian menatap sinis pada gadisnya yang masih duduk di atas motornya.

"Lo turun sekarang, gue mau balik sama dia aja" ketus Al.

Juna serta ketiga lainnya menahan tawa melihat wajah masam Aini, tadi aja gadis itu nolak tetapi giliran Al ngajak cewek lain malah masam tuh muka. CK, memang cewek nyebelin.

"Gak mau" ketus Aini sembari melipat tangan di dada dan merajuk bak orang gajelas haha. Iya sih, Aini kan gak pernah jelas ck.

"Kenapa? Lo tadi nolak kan pulang sama gue? Sekarang Lo turun biar gue pulang sama dia" ketus Al.

Aini langsung turun dari motor Al kemudian menghambur ke pelukan Al.

"Gak mau, Lo jahat hiks" Aini memeluk Al sembari menangis drama.

Al tersentak sedangkan keempat sahabatnya melongo sembari geleng-geleng kepala melihat tingkah buk bos nya yang lucu itu. 

Jika seperti itu, Aini tampak seperti bocil yang merengek pada papanya, apalagi tingginya hanya sebatas dada Algara serta keempat sahabatnya membuatnya semakin imuttt gemoy tapi menyebalkan hehe.

Bertepatan dengan Aini yang memeluk Al,  jemputan gadis tadi itu datang dan dia langsung pergi begitu saja tanpa berpamitan karena papanya sudah datang menjemputnya.

"Ngapain Lo peluk gue?" Ketus Al sengaja jahil. 

Pemuda itu juga menahan tawa karena ternyata gadisnya itu tidak rela dia bersama cewek lain, hanya saja Aininya itu gengsi wkwkw.

"Lo jahat, ngeselin, gue gak like sama Lo. Nyebelinnnnn" Aini memukul-mukul dada Al kesal.

Keempat sahabat Al melongo, habis di peluk malah dipukuli. Yang bener aja lo Aiii, Lo yang mulai Lo pula yang kesal CK. Gak jelas.

"Sayang, jangan dipukulin dong. Sakit tau" Al langsung menangkap kedua tangan gadis itu agar berhenti memukulinya.

"Lo ngeselin" kesal Aini.

"Kenapa, hm? Lo cemburu gue sama cewek lain?" Goda Al.

"Gak" ketus Aini memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Tapi pipi Lo merah, sayang" ucap Al tersenyum mengejek.

"Ihh, Lo nyebelin tau gak sih" kesal Aini.

"Masih kesel? Kita pulang, sayang" Al lalu naik ke atas motornya dan meminta Aini naik keboncengan nya.

"Ayok, cantik"

Aini menurut sembari mulut nya komat-kamit merapal mantra. Entah apa lagi yang membuat gadis menyebalkan itu menggerutu dalam hati, cewek bangke emang hhe.

"Pegangan, sayang" titah Al.

Aini menurut dan melingkarkan kedua tangannya di perut Al. Al tersenyum begitu juga dengan keempat sahabatnya yang mengulum senyum melihat gadis itu menurut dan tidak memberontak lagi.

"Cabut" titah Al kemudian melajukan motornya di ikuti keempat sahabatnya.

Aini menyadari jika jalan yang di tempuh bukanlah jalan menuju ke apartemennya, "ini bukan jalan kerumah gue" protes Aini.

"Iya gue tau" balas Al tetap melajukan motornya dengan santai.

"Lo mau bawa gue kemana?" Ketus Aini.

"Ke hotel. Gue mau Lo tanggung jawab karena tadi Lo udah mancing gue" balas Al tersenyum miring dibalik helm full face nya.

Aini melotot mendengar ucapan pemuda itu, sial dia merutuki kebodohannya yang sok sok an menggoda Al.

'Mati gue' batin Aini ketar-ketir.

"Lo jangan macam-macam, yah" garang Aini.

"Gak macam-macam kok sayang, satu macam aja" jawab Al tertawa jahil.

"Ihhh ngeselin banget, sih" kesal Aini.

"Pokoknya Lo harus tanggung jawab" ucap Al dengan nada mengancam membuat Aini terdiam dan ketar-ketir dalam hati, takut jika Al benaran memacam-macami dirinya.

Al tersenyum miring melihat gadisnya yang terdiam, mereka lalu tiba di depan sebuah gedung apartemen.

"Kita langsung balik pak bos" pamit Rafa begitu mereka tiba di depan apartemen Al.

"Hm" Al hanya menjawab dengan deheman.

"Kita pulang dulu, buk ketua" pamit ketiga curut kemudian melajukan motornya meninggalkan Al dan Aini.

"Kita ngapain ke sini?" tanya Aini.

"Ini apart gue, ayok masuk" Al lalu menarik tangan Aini dan membawanya masuk ke kamar apartemennya.

"Al, Lo gak beneran mau macam-macamin gue kan?" Cicit Aini gugup.

"Lo takut?" Goda Al tersenyum miring.

"Ih, Lo jangan ngeselin dong" kesal Aini.

"Cuman gue sentuh dikit aja, mau?" Al semakin gencar menggoda gadisnya itu.

"Lo nyebelin banget, sih" kesal Aini kemudian langsung duduk di sofa sambil cemberut.

Al terkekeh gemas kemudian duduk di samping gadis itu.

"Lo takut, sayang" bisik Al tersenyum nakal.

"Al jangan ngeselin Lo, ahk" kesal Aini.

"Padahal enak loh baby, kenapa Lo gak mau?" Al semakin menjadi.

"Gak usah macam-macam Lo, berarti Lo udah pernah makanya bilang enak?" Selidik Aini.

"Gak pernah sayang, tadi kan Lo pegang punya gue. Rasanya enak, ah" goda Al tersenyum mesum.

Aini memalingkan wajahnya malu, sialan. Bisa-bisanya dia tadi dengan berani menyentuh masa depan pacarnya itu, sangat memalukan huh.

"Al Lo jangan mesum, anjir"

"Lo gak mau, sayang? Cuman kita dua loh di sini?" Bisik Al tersenyum nakal.

"Algara bangsat" umpat Aini kesal.

Al tertawa karena berhasil membuat kesal gadisnya itu.

"Antarin gue pulang" kesal Aini.

"Tunggu sayang, lagian di apartemen Lo juga sendiri. Gue ke dapur dulu buat makan siang" Al lalu bangun kemudian menuju ke dapur untuk membuatkan makan siang.

"Al nyebelin banget, dah" sungut Aini.

Aini lalu menyandarkan tubuhnya di sofa sembari bermain ponsel menunggu Al kembali ke depan.

Tidak lama kemudian, Al datang dengan membawa nampan berisi makanan dan juga minuman. Dia lalu menghampiri Aini di ruang tamu kemudian meletakkan makanan itu di meja ruang tamu.

****

Terpopuler

Comments

Rita Riau

Rita Riau

si Aini ngelunjak bgt,,, ntar kalo orang udah jenuh bilang jahat

2024-06-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!