Aini mengeram kesal dengan pemuda itu, rasanya ingin menonjok wajah menjengkelkan pemuda itu. Ganteng tapi menyebalkan, huh!
"Lo ngeselin banget sih" sentak Aini kesal.
Al hanya mengerdikkan bahunya acuh, dia tidak peduli gadisnya itu kesal. Yang penting dia akan tetap mengikuti gadisnya itu sekalian agar tau alamat tempat tinggalnya. Sebenarnya bisa saja dia cari tau tanpa susah, karna itu bukan masalah sulit tapi membuat gadis itu kesal lebih menarik menurutnya.
"Ayok jalan!" titah Al.
"Dasar ngeselin" Aini langsung melajukan motornya dengan perasaan kesal.
Hatinya jengkel karena Algara dkk mengikutinya dari belakang. Tiba di jalanan yang sepi, Aini di hadang oleh Alex dan anggotanya.
Sepertinya mereka benar-benar akan membalas Aini. Kali ini Alex membawa banyak anggotanya, jika semalam hanya sepuluh orang, maka sekarang mereka sudah dua puluh orang lebih.
Aini langsung berhenti begitu juga dengan Algara dkk yang berhenti di dekat Aini.
"Akhirnya ketemu Lo juga, gue bakal balas lo karena udah sok jadi pahlawan semalam" ujar Alex menatap tajam kearah Aini.
Al mengepalkan tangannya, ada untungnya juga dia ngeyel ngikutin gadisnya itu. Jika tidak, pasti Alex dan anggotanya akan menghajar Aini dengan keroyokan.
"Mau apa lagi, Lo?" Dingin Al menatap tajam Alex dkk.
Matanya menyorot tajam kearah Alex dan anggotanya. Rahangnya mengeras, tidak terima gadisnya itu hampir di keroyok jika saja mereka tidak ada bersama Aini.
"Kali ini gue gak akan ngajak geng Lo war, tapi gue mau balas dia" tunjuk Alex pada Aini.
"Cih, beraninya keroyokan" Juna berdecih.
"Penakut sih, Lo semua mau lawan satu cewek? CK. Banci" ejek Gean sembari meludah kesamping.
"Gue gak ada urusan sama lo pada, jadi gak usah halangi gue balas dendam sama tu cewek" balas Alex mengeram marah.
"Harusnya kita yang balas dendam sama lo semua karena beraninya main keroyokan. Lo semua udah ngeroyok Al semalam" balas Regan menatap sinis mereka.
"Mau lawan satu cewek tapi bawa pasukan, gak malu lo sama geng Lo?" Sinis Rafa.
"Gak usah bacot Lo pada, oke kita war sekarang" putus Alex marah.
"Lo, sama gue" Al langsung menarik Aini agar berada di dekatnya.
"Lo apaan sih, gue bisa jaga diri" ketus Aini.
"Jangan membantah, Aini" datar Al.
Al sudah tau gimana Alex dan anggotanya yang licik, mereka sering menggunakan belati secara diam-diam untuk melukai lawannya jika sudah kalah. Dia tidak ingin gadisnya itu terluka makanya dia menarik Aini agar tetap berada di dekatnya.
"Terserah, Lo" ketus Aini.
Sepertinya keputusannya pulang ke indo salah, dia malah harus berurusan dengan Algara dan juga para musuh-musuhnya. Tau gitu, Aini tidak akan menolong Al semalam.
Karena membantunya, dia jadi harus berurusan dengan Alex dan anggotanya. Tapi tidak mungkin juga dia tega membiarkan orang lain terluka, huh.
"Serang mereka" perintah Alex pada anggotanya.
Bug
Bug
Perkelahian pun terjadi, dengan Aini yang berada di dekat Al. Pemuda itu tidak membiarkan Aini jauh darinya. Dua puluh lawan enam orang, sangat tidak seimbang. Tapi Algara dkk yang memang hebat dalam beladiri dan kini di tambah Aini yang juga sama hebatnya dengan mereka tidak merasa kewalahan melawan Alex dan anggotanya.
Bug
Krekk
Dug
Al dkk berhasil menumbangkan sebagian anggota Alex hanya beberapa menit saja.
Perkelahian tetap berlanjut, Al yang menyadari salah satu anggota Alex mengeluarkan belati dan hendak menyerang Aini langsung menendang perut orang itu hingga belati di tangannya terlepas.
Bug
Arkkk
Aini terkejut melihat orang itu yang menggunakan benda tajam, dia bersyukur karena Al menyelamatkannya dari orang yang hendak menyerangnya dengan belati.
Setelah Alex dan anggotanya tumbang, mereka langsung berhenti. Al langsung menghampiri Aini dan memerhatikan seluruh tubuh gadisnya itu. Dia takut ada yang terluka pada gadisnya itu.
"Lo gak papa, kan. Gada yang luka?" Tanya Al memutar-mutar tubuh Aini.
"Gue gak papa, Lo kenapa dah" ucap Aini sedikit heran karena pemuda itu terlihat sangat khawatir padanya.
"Hm" Al hanya berdehem.
AIni sedikit tersentuh mendapat perhatian kecil itu, apalagi tadi dia hampir kena tusuk dan Al langsung menyelamatkannya sehingga dia selamat.
"Thanks, udah nolongin gue" ucap Aini sedikit gengsi.
"Lo tau terima kasih juga ternyata?" Ledek Al.
"CK. Gak jadi gue bilang terimakasih" decak Aini.
Al terkekeh "Ada Untungnya kan gue ngikutin Lo, kalau gak Lo bakal di keroyok sama para banci ini" sombong Al.
"Itu juga karena Lo" ketus Aini.
"Lo yang nolongin gue, kenapa Lo malah nyalahin gue" sinis Al.
"Serah lu, gue mau balik" Aini langsung menaiki motornya.
"Masih gak jera Lo semua? CK CK udah kalah masih aja terus nantangin" ejek Gean pada Alex dan anggotanya.
"Belum puas mereka kita buat babak belur" timpal Rafa.
"Geng sampah, bisanya cuma keroyokan" cibir Regan.
"Cabut" titah Al.
Kelima pemuda itu langsung menaiki motornya dan mengikuti Aini yang baru beranjak. Aini sebenarnya kesal karena mereka terus mengikutinya tapi dia berterimakasih dalam hati karena jika mereka tidak ada entah bagaimana nasibnya.
Aini memang hebat soal beladiri tetapi melihat Alex dan anggotanya yang licik dan juga suka keroyokan, Aini tidak mungkin bisa menang melawan mereka sendiri. Akhirnya Aini pulang dengan Algara dkk yang tetap mengikuti gadis itu.
Aini tiba di depan apartemennya, Algara dkk juga ikut berhenti. "Lo pada kenapa masih ngikutin gue?" Ketus Aini.
"Lo bisa lembut dikit gak sih, ngomongnya" kesal Al karena Aini selalu ketus padanya.
"Gak bisa! apa, Lo?" Tantang Aini.
"Lo pada duluan aja, nanti gue nyusul" titah Al pada keempat sahabatnya.
"Baik pak bos" jawab Gean.
"Kita duluan, buketu" pamit Regan.
Keempat sahabat Al langsung meninggalkan apartemen Aini, Aini menatap sinis Al yang masih berada di sana dan tidak ikut pulang dengan para sahabatnya.
"Lo kenapa masih di sini?" Ketus Aini.
"Suka, guelah" balas Al kemudian turun dari motornya.
"Mau kemana, Lo?" Ketus Aini.
"Mau nganuin, Lo" ketus Al.
"Dih, pulang Lo sana. Gue gak nerima tamu" usir Aini.
"Gue bukan tamu, gue pacar Lo Aini sayang" balas Al santai.
"Ngeselin banget sih lo jadi manusia" kesal Aini kemudian langsung beranjak masuk ke dalam apartemennya.
Tiba di depan kamarnya, gadis itu langsung membuka pintu menggunakan sidik jarinya lalu masuk dengan Al yang masih setia mengekorinya.
"Lo ngapain ngikutin gue mulu, sih?" Kesal Aini.
"Terserah gue" Al menghempaskan tubuhnya di sofa.
"Cowok gila" gumam Aini menatap sinis Al.
Tanpa mempedulikan Al, Aini langsung masuk ke kamarnya untuk berganti pakaian. Al sendiri malah bermain ponsel dengan santai di atas sofa.
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Makanya jangan ngenyel kamu Ai,Jago sih jago tapi kamu belum tau kelakuan Alex itu gimana jadi gak usah sok jagoan juga..
2024-11-09
0
Qaisaa Nazarudin
DASAR PENGECUT,COWOK TAPI NANTANG CEWEK KEROYOKAN..
2024-11-09
0
Qaisaa Nazarudin
Yang penting Al udah tau di mana Aini tinggal..Tapi tolong ding thor bahasanya Aini tuh di tapis dikit,Tau dia itu badgirl tapi kurangin bahasa kasarnya, Sekurang-kurangnya saat bicara sama Al,Jangan kasar amat..
2024-09-23
1