"Berani lo dekatin dia, gue hajar dia sampe masuk rumah sakit" datar Al.
"Dih, siape Lo ngatur gue? Serah gue dong, suka sama siapa aja" ketus Aini.
"Gue cowok Lo, Aini anjing. Jangan coba-coba bandel Lo kalau gak mau gue buat Lo masuk angin sembilan bulan" ancam Al tersenyum miring.
"Bacot. Kalau Lo mau gue hajar sampai babak belur, coba aja" sinis Aini.
"Lo mau hajar gue? Memangnya lo berani sama gue?" Ketus Al.
"Beranilah, Lo mah kecil." Sombong Aini.
"Lama-lama gue pompa juga, Lo" ketus Al.
"Pompa apa, njir. Bahasa Lo ambigu banget"
"Pompa anu Lo, biar bengkak" mesum Al.
"Mesum banget Lo, njir" kesal Aini memalingkan wajahnya malu.
"Lo mau gue pompa, sayang?" Al semakin menjadi menjahili gadisnya itu.
"Gak usah ngeselin Lo Algara anjing, gue matiin ntar telponnya" kesal Aini.
"Ayoklah sayang, pasti enak tuh. Di tarik dorong" goda Al sembari menaik turunkan alisnya.
"Sialan, lo" Aini langsung menarik selimut dan mentupi wajahnya yang memerah malu karena ucapan ambigu pacarnya itu.
Al tertawa geli melihat gadisnya itu yang malah menelungkupkan wajahnya di bawah selimut karena malu.
"Sayang....." Panggil Al.
"Apalagi sih Al, Lo diem deh" Aini kembali menampakkan wajahnya sambil menatap kesal Al.
"Lo malu?" Goda Al.
"Diem" kesal Aini.
"Sayang, Lo tau gak buah kesukaan gue buah apa?" tanya Al serius.
"Buah apa emang?" Tanya Aini heran.
"Buah dada, Lo" jawab Al tersenyum mesum.
"Algara anjing. Mesum banget Lo, bangke" kesal Aini menahan malu.
"Lah, kan gak salah sayang" ucap Al terkekeh.
"Diam Lo" ketus Aini.
"Tapi dada Lo datar sayang, kayaknya gue harus pegang-pegang itu tiap hari biar besar" mesum Al sembari tertawa melihat wajah gadisnya yang sudah merah padam.
"Lo- arhkkk gue babat juga manusia jenis Lo njir" Aini langsung kembali menelungkupkan wajahnya di bawah selimut.
Meladeni Al tidak akan ada habisnya, apalagi pemuda itu yang mesum dan terus menggodanya. Bagaimana nanti kalau mereka benaran berjodoh dan menikah? Bisa mampus si Aini haha.
"Sayang...." Panggil Al.
"Diam Lo, Al" kesal Aini tanpa membuka selimutnya.
"Sayang ihh, jangan telungkup dong. Masa gue liatin selimut, sih" ucap Al cemberut.
"Lo ngeselin" ketus Aini.
"Buka sayang, gue gak jahil lagi. Serius, deh" ucap Al.
"Sayang, buka" rengek Al.
"Buka apa, anjir" Aini langsung menarik selimutnya dan menatap tajam Al.
"Buka paha Lo, biar gue masukin" goda Al lalu tertawa terbahak-bahak karena berhasil memancing kekesalan gadisnya itu.
"Algara babi, Lo" kesal Aini.
Sial, dia dikerjai lagi oleh pemuda itu. Rasanya Aini ingin sekali menenggelamkan pemuda itu ke dasar laut agar tidak muncul lagi di dunia ini haha. Kasian, dimesumin kan Lo, Aii hahah.
"Gak lagi, sayang" ucap A lterkekeh geli.
"Tidur Lo ahk, mesum mulu dari tadi" ketus Aini.
"Gue masih mau ngomong sama lo, sayang" jawab Al.
"Udah malam Al, tidur!" jengah Aini.
"Baru pukul sepuluh malam, sayang. Bentar lagi baru tidur" ucap Al.
"Lo diapartemen?" Tanya Aini.
"Iya. Kenapa? Lo mau datang? Biar gue jemput" ucap Al sembari menaik turunkan alisnya.
"Bacot Lo, ahk. Lo kenapa gak bareng sama teman-teman Lo?" Tanya Aini.
"Lagi malas baby, mereka di markas" jawab Al.
"Oh" singkat Aini.
"Sayang ..." Panggil Al.
"Apa?"
"Besok gue jemput yah, gada penolakan" titah Al.
"Terserah, Lo" ketus Aini.
"Lo udah ngantuk?" tanya Al.
"Udah dari tadi, tapi Lo ganggu gue mulu" ketus Aini.
"Gue suka ganggu Lo, sayang" balas Al tersenyum kecil.
"Memang Lo cowok paling nyebelin" cebik Aini.
"Biarin" Santai Al.
"Udah ahk, tidur yuk" ajak Aini merasa sudah mengantuk.
"Tunggu, sayang" cegah Al.
"Apalagi?" Jengah Aini.
"Lo deketin wajah Lo ke layar ponsel Lo" pinta Al.
"Biar apa?" Tanya Aini heran.
"Lakuin aja, njir. Banyak tanya Lo" kesal Al.
"Iya-iya, ini gue dekatin" Aini lalu menurut mendekatkan wajahnya ke layar ponselnya.
Cup
Al mencium bibir Aini yang tepat berada di layar ponselnya. Anjir, gak ngerti gue sama si ganteng Algara hahah.
"Gimana rasanya, sayang?" Tanya Al terkekeh.
"Tai, gue kira apa ternyata mau nyium gue lewat layar" gumam Aini kesal.
"Lebih enak langsung yah, baby" goda Al.
"Udah deh Al, mesum mulu Lo. Cepet tidur!" kesal Aini.
"Padahal gue pengen tidur bareng Lo, sayang. Apalagi hujan gini, enaknya kita pelukan di bawah selimut trus gue nyonyon sambil kita nganu, pasti enak huh" ucap Al menghembuskan nafas panjang.
'Al mesum banget, anjir. Gak kebayang gue kalau nikah sama ni anak, auto tiap menit pasti di hajar' batin Aini ketar-ketir.
"Gak usah mikirin aneh-aneh Lo, tidur cepet" ketus Aini.
"Memangnya lo gak mau, sayang?" Goda Al.
"Al, tidur" jengah Aini tidak menanggapi ucapan pemuda itu.
"Gak asik" ucap Al cemberut.
"Tidur" titah Aini yang sudah mulai memejamkan matanya.
"Sayang, jangan tutup mata dulu" rengek Al.
Aini ingin ngereok saja rasanya karena terus-terusan di ganggu oleh pemuda itu. Jika saja Algara ada di dekatnya sekarang, sudah pasti dia membogem wajah menyebalkan pacarnya itu.
"Apalagi, Algara jelek" jengah Aini.
"Gue ganteng" kesal Al.
"Iya terserah mau Lo ganteng mau Lo jelek. Apalagi yang mau Lo omongin?" Jengah Aini.
"Gue cuman mau bilang, 'mimpi indah cantiknya Algara Gevandra'" ucap Rafael tersenyum kecil.
"Alay" cibir Aini.
"Lo gak bisa romantis apa, balas kek ngomong apa gitu" kesal Al.
"Iya bawel, Lo. Selamat turu juga pacar paling menyebalkan seantero dunia" jengah Aini tanpa sadar mengakui Al pacarnya.
"Bilang sayang dulu" rengek Al.
"Astagah, Lo menyebalkan sekali anak muda" frustasi Aini.
"Bilang sayang doang Lo susah banget anjir" kesal Al.
"Iya sayang iya sayangku sayang sayang taik sayang, sayang gue. Udah anjir, puas Lo" kesal Aini.
"Yang lembut dong, sayang" Pinta Al melunjak.
Aini mengatur nafasnya agar tidak membanting ponsel itu kelantai, entah mengapa dia harus bertemu dengan cowok menyebalkan seperti Algara.
"Iya ,sayangku"
ucap Aini lembut namun mati-matian menahan diri agar tidak ngereok dan menghancurkan isi kamarnya itu karena kesal dan jengah dengan Algara sipaling menyebalkan itu. Wk, sama-sama menyebalkan! Cocok sih mereka, Aini menyebalkan, dan Al yang mesum serta juga menyebalkan hhe.
"Gitu dong, baby" balas Al tersenyum kecil.
"Udah, kan? Sekarang tidur" titah Aini.
"Iya cantik, Lo tidur dulu baru gue tidur" jawab Al.
"Hm. Jangan gangguin gue lagi, gue ngantuk" ucap Aini pelan.
"Yaudah, Lo tidur aja. Gue gak ganggu lagi" ucap Al tersenyum kecil.
"Diam Lo disitu kalau gak mau telponnya gue matiin" ancam Aini kemudian menarik selimut untuk menutupi tubuhnya.
"Selamat tidur pacar gue yang galak" ucap Al tersenyum kecil, Aini tidak menjawab. Matanya sudah terpejam tapi tangannya mengacungkan jari tengah ke layar ponselnya sebagai jawaban.
"Malah dapat fuck, tunggu besok di sekolah baby" gemas Al.
Aini tertidur pulas sedangkan Al masih betah memandangi layar ponselnya yang dimana menunjukkan gadisnya yang sangat polos saat tidur.
Hingga tak sadar, Al juga tertidur dengan ponsel menyala. Bener-bener sleep call sih hehe.
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Kayaknya Al ini udah kebelet Nikah mih..
2024-09-23
0
Qaisaa Nazarudin
Maaf ya thor, Cerita mu bagus,Tapi kata Anjingnya tolong di hilang in,aku ngerasa gimana gitu,terlalu kasar,Mungkin bagi orang lain yg bacanya gak masalah ya,Tapi bagi aku agak sensitif gitu..sorry ya thor,,🙏🙏
2024-09-23
0