"Oh. Gue boleh ikut gak?" Pinta Aini.
"Bol--"
Brum
Brum
Brum
Ckitt.
Empat motor berhenti di dekat mereka, mereka itu Algara dan ketiga sahabatnya yang lain. Mereka menunggu Arjuna di markas tetapi pemuda itu tak kunjung datang sehingga mereka berniat menyusul. Tapi al malah melihat sahabatnya itu berduaan dengan gadisnya di jalan sepi.
Juna dan Aini terkejut, Al langsung turun dari motornya kemudian mendekati Aini dan langsung menarik tangan gadis itu.
"Lo gak datang-datang tapi malah berduaan sama cewek gue, Lo mau nikung gue?" dingin Al menatap datar sahabatnya itu.
"Gue tadi di cegat sama sizaky dan teman-temannya. Kebetulan Aini lewat dari sini dan bantuin gue, gak usah mikir macam-macam Lo. Gue gak serendah itu buat nikung sahabat gue sendiri" ucap Juna tenang.
"Lo hebat banget, buk bos. Tadi juga saat ngehajar Alex dkk Lo hebat bener?" Puji Rafa.
"Gitu doang" jawab Lisna singkat.
"Lo ngapain bisa ada di sini?" Tanya Al menatap datar gadisnya itu.
"Bukan urusan lo. Lepasin tangan gue, gue mau balik" ketus Aini.
"Lo nyebelin banget ya, jadi cewek" kesal Al.
"Bodo. Lepasin gue, Al" rengek Aini.
Keempat sahabat Al melongo mendengar gadis itu yang merengek bak anak kecil. Al sendiri tersenyum tipis, dia lebih suka gadisnya seperti itu dibanding ketus mulu.
"Bilang sayang dulu biar gue lepas" pinta Al tersenyum kecil.
"Gak mau, lepasin gue Al aa" Aini sampai duduk di kaki Al dengan tangannya tetap di pegang oleh Al.
"Gak mau bilang sayang?" tanya Al tersenyum menggoda.
"Gak mau, Juna tolongin gue" rengek Aini.
Al melotot, keempat sahabat Al juga melongo melihat gadis itu yang merajuk dan minta tolong sama Juna. Memang gadis menyebalkan, sudah punya pacar ganteng tapi masih aja mau deketin sahabatnya, CK.
"Gak usah macam-macam, Lo. Ayok gue antar pulang" Al langsung menarik tangan Aini hingga gadis itu berdiri.
"Gak mau, gue mau balik sendiri" ketus Aini.
"Udah sore , Aini. Gue antar aja yah, kalau Lo gak mau sama gue, gue ikutin motor Lo dari belakang" tawar Al.
"Gak mau." Rajuk Aini.
Haa? Gadis menyebalkan!!! Lalu Lo mau apa Anggrainiiii?
"Trus, lo maunya apa?" tanya Al sabar.
"Gue mau keliling, jangan ngikutin gue" ketus Aini.
"Sayang jangan yah, atau gue temanin mau?" tawar Al.
"Boleh" jawab Aini pelan.
Al langsung tersenyum, akhirnya hati gadisnya itu sedikit melunak. Entahlah berapa jam nantinya gadis itu melunak.
"Kita naik motor gue aja, ya. Motor lo biar diantar nanti kerumah Lo" ucap Al.
"Yaudah" angguk Aini.
"Ayok, sayang. Kalian antarin motor cewek gue" titah Al pada keempat sahabatnya yang langsung di angguki mereka.
"Selamat bersenang-senang pak bos and buk bos" Goda Gean.
"Bacot"
Al lalu melajukan motornya dengan Aini yang duduk di boncengannya. "Kita kemana, Ai?" tanya Al melajukan pelan motornya.
"Kemana aja, gue ngikut" jawab Aini.
"Kehotel mau?" Tawar Al tersenyum nakal.
Plakk
"Gak usah nyebelin Lo" ketus Aini menggeplak punggung Al.
"Memangnya lo gak mau?" Goda Al tersenyum jahil.
"Algara ngeselin. Jangan bikin gue kesel, deh" ketus Aini.
"Iya-iya. Kita berhenti di taman itu aja mau?" tawar Al.
"Hm. Mau" angguk Aini.
Al lalu menghentikan motornya di pinggir taman, keduanya lalu masuk dan duduk di kursi panjang yang berada di tengah taman.
"Al, ada bakso bakar tuh. Beli in gue dong" pinta Aini manja sembari menunjuk penjual bakso bakar yang ada di pinggir jalan.
"Lo mau?" tanya Al.
"Mau" angguk Aini semangat.
"Yaudah, ayok" Al lalu menggandeng tangan Aini menghampiri penjual bakso bakar itu.
"Bang, pesen baksonya lima tusuk" ucap Al.
"Pedas apa sedang, den?" tanya kang baksonya.
"Sedang, mang" Al.
"Pedas" Aini.
Jawab keduanya bebarengan. Al langsung menatap gadisnya itu.
"Jadi yang mana den, pedas atau sedang?" tanya kang bakso bingung.
"Gue mau pedas" pinta Aini.
"Sedang, sayang. Nanti perut Lo sakit makan pedas" tolak Al.
"Gue mau pedas" kekeuh Aini.
"Sedang atau enggak sama sekali?" Datar Al.
"Kok Lo gitu, sih. Au ahk, ngeselin Lo"
Aini memalingkan wajahnya ke arah lain sembari melipat tangan di dada dan mulut komat-kamit menyumpahi Al. Memang menyebalkan, sudah jelas gak kuat makan pedas masih aja ngeyel, untungnya mas pacar Algara perhatian huh.
"Sedang aja, mang" putus Al.
Kang bakso mengangguk kemudian membuatkan lima tusuk bakso bakar kemudian memberikannya pada Al. Aini masih tetap merajuk dan tidak mau melihat ke arah kekasihnya itu.
"Sayang, ayok" ajak Al.
Aini menghentakkan kakinya kesal menuju kursi yang tadinya mereka duduki. Al hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah gadisnya itu, bukan apa-apa dia hanya tidak ingin gadisnya sakit karena makanan pedas.
"Nih, makan" Al memberikan bakso itu pada Aini begitu keduanya duduk.
"Gak mau. Gue maunya pedas" tolak Aini.
"Gak bisa! Tadi aja di sekolah Lo mampus makan pedas, sok sok an" sinis Al.
"Yaudah, gue gak mau makan" Rajuk Aini.
"Lo beneran gak mau?" tanya Al.
"Gak mau" ketus Aini.
"Kalo lo gak mau, gue kasi aja sama anak-anak itu. Daripada di buang, sayang" ucap Al sembari menunjuk anak-anak yang bermain di taman itu.
Aini langsung cemberut, Al terkekeh gemas melihat gadisnya itu yang cemberut, dia tau pasti sebenarnya Aini mau tapi gengsi.
"Kenapa muka Lo gitu?" Ejek Al.
"Sini, ah" Aini merebut bakso itu dan langsung memakannya dengan wajah cemberut.
"Makan yang bener, jangan makan sambil kesal" tegur Al.
"Bodo" ketus Aini.
Al memilih diam memerhatikan gadisnya itu, jika dia jawab yang ada nanti gadis menyebalkan itu semakin kesal. Jadi lebih baik dia diam.
"Lo gak mau?" Aini menyodorkan setusuk bakso pada Al.
"Gak, Lo aja" tolak Al.
"Kenapa?" Tanya Aini.
"Gue gak suka, udah habisin aja" jawab Al.
"Yaudah kalau gak mau" Aini akhirnya menghabiskan bakso itu. Tadi aja nolak tapi nyatanya tetap habis tuh.
"Udah?" tanya Al.
"Hmm"
"Kita kemana lagi?" tanya Al.
"Gue mau pulang" ucap Aini.
"Yaudah, ayok gue antar" Al menggandeng tangan Aini menuju motornya.
"Pegangan" titah Al.
Aini menurut melingkarkan kedua tangannya di perut Al. Al tersenyum tipis di balik helm full face nya.
Pemuda tampan itu lalu melajukan motornya dengan kecepatan sedang. dua puluh menit kemudian, keduanya tiba di depan apartemen Aini.
"Thanks. Sana Lo pulang" usir Aini kembali kemode menyebalkan.
"Lo ngusir gue?" Ketus Al.
"Gak. Gue ngusir setan" balas Aini ketus.
"Menyebalkan!! Gue balik. Besok Lo gue jemput, gada penolakan" titah Al.
"Gak mau. Gue berangkat sendiri" ketus Aini.
"Pokoknya gue jemput!" kekeuh Al kemudian menjalankan motornya meninggalkan apartemen Aini.
"Cowok aneh"
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Rita Riau
sabar Al,,, Aini itu mau nya dilembutin dikasarin dia makin kasar. anak haus kasih sayang dari orang tua,,
2024-06-25
2