"Al.." panggil Aini manja.
Al serta keempat sahabatnya melongo mendengar nada manja gadis tengil itu.
"Kenapa, hm?" tanya Al lembut.
"Ngantuk" Cicit Aini pelan.
Al terkekeh gemas, keempat sahabat Al juga menatap gemas buk bos mereka itu yang sangat imut jika sedang mode manja seperti itu. Tetapi jika sudah ketus, gadis itu sangat lah menyebalkan.
"Sini tidur sayang. Lo berdua gabungin kursi Lo pada sini, biar Aini bisa baringan" titah Al pada Gean dan Rafa.
"Siap, pak bos" keduanya langsung mengangguk dan menggeser kursi mereka dan di satukan dengan kursi Aini.
"Baringan, sayang" ucap Al lembut.
Aini langsung berbaring dan meletakkan kepalanya di pangkuan Al. Keempat sahabat Al menatap gemas gadis itu, menyadari bahwa keempat sahabatnya menatap gadisnya, Al langsung berdecak sembari menatap tajam keempat sahabatnya itu lebih tepatnya ketiga curut karena Juna tidak terlalu.
"Lo semua jangan liatin cewek gue, mau gue colok mata kalian?" Datar Al.
"Hehe sorry pak bos, habisnya buk bos gemasin" ucap Gean kemudian langsung berbalik badan dan tidak lagi menatap ke meja pak bos dan buk bos nya itu.
"Si bos posesif banget, dah" Regan juga ikut berbalik dan menatap kedepan.
"Gak asik" sungut Rafa karena pak bos nya itu sangat posesif tingkat dewa hehe.
"Diam Lo semua, berani liatin cewek gue, gue hajar lo pada" datar Al.
Ketiganya langsung kikuk, Juna sendiri hanya tersenyum kecil melihat keposesifan sahabatnya itu. Sepertinya memang Al sangat mencintai gadis itu hingga di tatap orang lain saja membuatnya marah.
"Al, usapin" pinta Aini manja.
"Iya, cantik. Bobo aja, sayang. Nanti aku bangunin kalau guru datang" ucap Al lembut kemudian mengusap-usap rambut gadisnya itu yang baringan dengan kedua pahanya sebagai bantal.
Tak ayal, Aini malah memiringkan tubuhnya dan wajahnya menghadap tepat ke perut Al hingga wajahnya tepat di atas anunya Al.
"Al, ini apa?" Bisik Aini sembari menyentuh pusaka Al dari luar celananya.
Al tersentak kaget, pemuda itu ingin berteriak karena aksi gadisnya itu yang menyentuh masa depannya.
"Sayang- jangan di pegang" gugup Al.
"Tapi Lo kayak tegang" bisik Aini tersenyum nakal.
"Sayang astagah, Lo mau buat gue mampus?" Pekik Al tertahan berusaha menahan sesuatu yang ingin memberontak, taulah hehe.
"Gue buka, boleh?" Bisik Aini semakin menjadi.
"Aini anjing, jangan mancing gue baby. Kalau Lo mau nanti dirumah" ucap Al gemas.
"Di sini aja" ucap Aini tersenyum nakal.
"Bangsat! jangan gini dong, anjir. Lo ngapain astagah" frustasi Al karena Aini malah menyentuh-nyentuh miliknya.
"Hm. Gue mau tidur" cicit Aini.
"Tidur aja ogeb, jangan gitu biar nyaman tidurnya"
Al memperbaiki posisi Aini hingga telentang. Bisa mampus dia kalau gadisnya itu masih berbaring dengan posisi miring dan wajahnya tepat di atas anunya.
'Gadis nakal'
'Cewek gue bisa-bisanya anjir. Hampir saja gue tegang, bisa mampus gue. Tunggu di rumah baby' gemas Al.
Al kembali mengusap-usap rambut Aini hingga gadis itu tertidur di pangkuannya. Al bernafas lega melihat gadisnya itu sudah tidur, gadisnya itu ternyata sangat nakal hehe.
Aini bangke emang, bisa-bisanya dia godain Al di sekolah. Entar pulang sekolah di anu beneran sama Al langsung ketar-ketir haha.
****
Bell pulang sekolah berbunyi, Al serta keempat sahabatnya langsung keluar dari kelas dengan Aini yang terus di tempeli oleh Al.
"Lepasin tangan gue" ketus Aini tidak suka karena Al terus menggandeng tangannya.
Noh kan udah balik ketus, cuman sebentar doang lembut tapi langsung balik ke mode menyebalkan.
Keempat sahabat Al melongo mendengar nada bicara Aini yang kembali ketus, padahal mereka berharap buk bos nya itu manja dan tidak ketus lagi. CK bener-bener gadis menyebalkan.
"Gak usah bacot! Ayok pulang" balas Al juga ketus, sudah bagus tadi gadisnya itu manja malah back ke mode menyebalkan.
"Gak mau, gue mau balik sendiri" ketus Aini.
"Kenapa? Lo tadi berangkat sama gue. Berarti pulang juga harus sama gue" titah Al.
"Gue ada urusan. Gue mau sendiri" ketus Aini sembari berusaha melepaskan tangannya dari cekalan Al.
"Gak bisa. Sekarang naik" titah Al.
"Gak mau, gue mau pulang sendiri" ketus Aini.
"Sama gue Aini, cepeten naik!" tekan Al.
"Gak mau" tolak Aini ketus.
"Lo bandel banget sih, lagian naik apa Lo kalau pulang sendiri?" Ketus Al.
'Iya juga, ya? Anjir lah, kan gue gak bawa motor' batin Aini yang baru menyadari kalau tadi pagi dia berangkat bersama Al.
"Gue sama Juna"
Aini langsung naik keboncengan Juna membuat Al melotot sempurna sedangkan Juna dan ketiga lainnya melongo melihat Aini yang malah naik ke boncengan Arjuna.
"Aini anjing" umpat Al kemudian pemuda itu turun dari motornya dan menghampiri motor Al.
"Turun, Lo" ketus Al terkesan datar.
"Gue mau sama Al, rese banget sih lo" bantah Aini ketus.
"Turun sebelum gue marah" dingin Al sembari menatap tajam gadisnya itu.
"Mau lo marah juga gue gak peduli" sinis Aini.
"Cepat turun, anjing" jengah Al.
"Lo turun Ai, nanti cowok Lo ngamuk" ucap Juna.
"Gak mau, gue mau sama lo"
Aini malah menyandarkan kepalanya di punggung Juna membuat Al semakin kesal dan jengkel melihat gadisnya itu yang malah nemplok ke sahabatnya.
"Ai Lo jangan gini, ntar gue sama Al cekcok. Mau, lo?" Sabar Juna.
"Cepat turun Lo! Turun sendiri atau gue paksa, hm?" Dingin Al.
"Gue mau sama Juna" rengek Aini.
"Gak boleh. Cowok Lo gue bukan Juna" tegas Algara.
"Yaudah, Juna juga cowok gue" santai Aini.
Al melotot mendengar ucapan gadisnya itu, Arjuna sendiri serta ketiga lainnya melongo dan menatap cengo buk bos mereka itu yang malah bilang Al cowoknya. Bener-bener ngeselin huh, Al ganteng gitu malah gak mau. Mata Aini kayaknya kelilipan deh.
"Gak usah macam-macam Lo, njir" Al langsung menggendong paksa Aini dari motor Juna. Aini memberontak tapi kalah tenaga dengan Al.
"Gue mau sama Juna" berontak Aini.
"Gak boleh. Diam Lo" Al mendudukkan Aini di atas motornya sembari menatap dingin gadisnya itu.
"Buk bos ada-ada aja, dah" ucap Rafa geleng kepala.
"Mau buat pak bos sama waketu berantam si, buk bos" timpal Regan terkekeh kecil.
"Udah tau pak bos posesif tingkat dewa tapi masih mau deketin waketu. Buk bos memang beda dari yang lain" ucap Gean tersenyum kecil.
Juna sendiri hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah gadis itu, dia juga suka pada Aini. Tapi bukan cinta melainkan sahabat atau mungkin dia menganggap Aini adalah adiknya.
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments