Chapter 20

"Apakah dari sekte pedang Darah?" tanya Lin Chen

[ Bukan! Dia adalah penyihir gelap. Sepertinya dia adalah siluman yang telah hidup ribuan tahun.]

"Benarkah ada siluman didunia ini?" kata Lin Chen sambil mengerutkan dahinya.

[ Tentu saja ada. Pernahkah kamu mendengar ada manusia tengelam secara misterius, atau ada orang yang menghilang di gunung, gurun maupun di hutan? Mungkin itu semua adalah ulah para siluman yang berkultivasi untuk menembus Alam Iblis dan menjadi iblis sejati.]

Mendengar itu, Lin Chen hampir tidak percaya dengan penjelasan Dewi Lin Hua. Di jaman yang begitu moderen saat ini, yang mana ilmu teknologi berkembang sangat pesat. Namun tidak bisa dipungkiri, masih terlalu banyak kejadian diluar nalar manusia, seperti orang menghilang tanpa jejak bahkan mayatnya tidak bisa ditemukan.

Disisi lain diluar vila milik keluarga Yun.

Su Qian Lan yang berdiri diatas puncak pohon masih mengawasi vila milik keluarga Yun dengan melepaskan persepsi kekuatan penuhnya. Dia dapat mengetahui kekuatan besar yang dimiliki Qianyi.

"Ini tidak mungkin, siapa gadis kecil itu sehingga aku bisa merasakan esensi seorang Dewi dalam dirinya. Kelihatannya, keluarga Yun tidak sesederhana yang aku pikirkan. Aku harus meningkatkan kekuatan lku terlebih dahulu sebelum menyerang.

Pemuda itu juga sangat aneh, dia tidak memiliki kultivasi, bagaimana bisa berhubungan dengan seorang Dewi?

Setelah berpikir dengan cermat, Su Qian Lan memutuskan untuk menunda penyerangan dan pergi meninggalkan kediaman keluarga Yun.

Untuk mencari janin segar maupun bayi, Su Qian Lan cukup beruntung kali ini. Disebuah bangsal Sebuah rumah sakit, seorang gadis sedang tertidur lelap. Gadis itu berumur dua puluhan Tahun. Perutnya masih belum kelihatan karena dia baru hamil satu bulan.

Gadis itu tertidur dibawah pengaruh obat bius, dan akan menjalani operasi.

"Ini cukup bagus. Aku bisa masuk kedalam rahim gadis itu dan menyerap janin dari dalam. dengan begitu, itu jauh lebih muda dan tidak memakan waktu yang lama!" gumam Su Qian Lan.

Su Qian Lan menyeringai dengan ekspresi yang menakutkan. Dia pun berubah menjadi kabut hitam dan masuk kedalam rahim gadis itu.

Setelah beberapa saat, dokter bedah pun masuk. Sekali lagi dia memeriksa kondisi kehamilan gadis itu untuk menentukan posisi janinnya berada dibagian mana.

Dokter itu tercengang sesaat kemudian. Karena gadis ini tidak lagi hamil seperti tes kehamilan sebelumnya. Meskipun masih terlihat agak membuncit sedikit. tentu saja keberadaan Su Qian Lan tidak terlacak oleh peralatan medis moderen.

Didalam rahim gadis itu, Su Qian Lan membungkus janin itu dengan esensi iblis. alat secanggih apapun, tidak akan mungkin mendeteksi apa yang terjadi didalam rahim gadis itu.

"Dokter, bagaimana kondisi putriku?" seorang pria paru baya bertanya dengan ekspresi khawatir, setelah dokter bedah itu keluar dari kamar operasi beberapa saat kemudian.

Pria paru baya itu adalah seorang pengusaha departemen store.

Pria paru baya itu bernama Lu Ming Hao

Lu Ming miliki beberapa pusat perbelanjaan diberbagai kota diseluruh negri dan dia cukup terkenal di kota Taohua. Karena dia tidak mengawasi dan terlalu memanjakan putrinya, jadi putrinya bergaul dengan bebas. Bahkan putrinya dikenal sebagai ratu pesta di setiap diskotik di seluruh penjuru kota Taohua.

Entah sudah berapa kali putrinya melakukan aborsi.

Bagi sebagian keluarga kaya, hamil diluar nikah adalah sebuah aib yang dipercaya akan membawa kesialan.

Makanya, hari ini lung Ming Hao mengantarnya kerumah sakit untuk melakukan aborsi.

Sebelum kepala keluarga Lu mengetahuinya, dia segera membawa putrinya pergi kerumah sakit untuk aborsi. Karena jika kepala keluarga mengetahui akan hal ini, masalahnya akan menjadi rumit, dan tidak dapat dibayangkan apa yang akan terjadi. "Jangan khawatir, putri anda tidak sedang hamil! Aku sudah memeriksanya dengan jelas." kata sang dokter.

Disisi lain, Lin Chen kembali ke panti untuk menjemput Shin Yin. karena hari ini memang gilirannya untuk ditemani Lin Chen.

Saat tiba di panti, Shin Yin sudah berdandan cantik. Sebelum Lin Chen membuka pintu mobil, Shin Yin menghentikannya. "Jangan keluar, aku bisa buka pintu mobil sendiri!" teriak Shin Yin, dia takut Lin Chen akan mengukur waktu, dan pada akhirnya tidak jadi menemaninya untuk jalan-jalan dan bersenang-senang.

Setelah masuk kedalam mobil, Shin Yin pun melirik Lin Chen dan bertanya, "Apakah aku cantik?" melihat Lin Chen menatapnya, Shin Yin tidak tahan untuk tidak menggodanya.

Lin Chen kemudian mengemudi sambil mendengus saat istrinya bertanya seperti itu. Dia bertanya dalam hatinya, mengapa semua istrinya begitu agresif? apakah mereka saling berbagi informasi? Kemungkinan seperti itu.

Beberapa saat kemudian, mereka pun tiba di mall yang paling mewah dan Mega di kota Taohua.

Setelah memarkirkan mobil, Lin Chen dan Shin Yin pun berjalan masuk kedalam mall.

seperti yang dia duga, mall ini sangat besar dan Mega. pengunjungnya begitu ramai. apa lagi hari ini adalah akhir pekan.

Banyak anak muda, bahkan keluarga yang menghabiskan hari libur bersama keluarga mereka.

Lin Chen memang tengah mengetahui adanya mall terbesar dan termegah. Namun ini adalah kali pertamanya dia memasuki mall semewah ini.

Mengingat kehidupan Lin Chen sebelumnya, dia hanya seorang pemulung. Sudah pasti dia tidak pernah pergi ketempat semewah ini.

Sementara Shin Yin disisi lain terlihat lebih santai. Sepertinya, dia pernah berkunjung ketempat ini sebelumnya. Memang benar, Shin Yin sudah beberapa kali datang ke mall ini bersama teman-temannya untuk makan ataupun sekedar nonton film di bioskop.

Shin Yin pun mengandeng tangan Lin Chen yang terlihat begitu gugup. Dia bahkan ketawa saat dia melihat Lin Chen agak ragu untuk menaiki eskalator.

Setelah beberapa kali mereka memikirkan eskalator, mereka pun sampai didepan loket pembelian tiket untuk nonton. Setelah memesan tiket, merekapun memasuki bioskop. didalamnya sudah banyak pasangan muda dan mudi, bahkan ada juga pria paru baya dengan gadis muda disampingnya.

Lin Chen pun agak terheran-heran saat melihat pemandangan itu. Jadi seperti ini kah kehidupan anak muda jaman sekarang?

Lin Chen menatap Shin Yin dan menghela nafas. Melihat ekspresi Lin Chen , Shin Yin pun berkata sambil menundukkan kepalanya, "Aku memang pernah datang kesini sebelumnya." jelasnya dengan suara rendah.

"Ya, itu tidak bisa diragukan lagi. Mengingat umur Shin Yin yang mulai tumbuh. Dia sudah pasti mulai tertarik dengan lawan jenis, bahkan Qianyi yang baru berusia empat belas tahun pernah berciuman sebelum dia melakukannya dengan Lin Chen.

Lin Chen tidak bisa membantah kalau ada hal seperti itu. Saat dia seusia Shin Yin, dia pun merasakan hal itu, namun mengingat kehidupan sebelumnya, dia hanya bisa memendamnya.

"Baiklah! Kita akan menonton film apa?" tanya Lin Chen ingin tahu.

"Bagaimana dengan ini?" tanya Shin Yin sambil menunjukan poster film romantis.

Setelah keduanya sepakat untuk menonton film romantis, mereka pun membeli tiket dan tak lupa beli snake, lalu masuk kedalam studio.

Beberapa saat kemudian film pun diputar. Adegan demi adegan pun dimulai.

Saat melihat adegan ciuman dalam layar, Shin Yin pun berbisik, "Suamiku, apakah kamu tidak ingin mencium aku? Ingat kamu harus adil terhadap istri-istrimu.

Lin Chen hanya bisa pasrah saat Shin Yin mulai duduk dipangkuannya.

Saat keduanya ciuman, tiba-tiba saja lampu menyala dengan terang. alarm tanda bahaya pun berbunyi.

Semua menjadi panik dan terkejut. Beberapa pasangan membetulkan pakaian pakaian mereka dengan ekspresi gugup.

"Semuanya, maaf atas ketidaknyamanan anda. Saat ini ada aksi perampokan di mall ini segera menyelamatkan diri kalian." terdengar suara staf studio melalui pengeras suara.

Mendengar pengumuman itu, suasana jadi kacau. para penonton dan pengunjung mall menjadi panik.

Pintu masuk dan keluar studio berdesakan. Ada yang terjatuh, ada yang menangis karena panik bahkan ada yang diinjak karena terjatuh.

Shin Yin masih duduk dipangkuan Lin Chen. Dia tampak kesal karena menganggu kemesraannya dengan Lin Chen .

"Dewi, apa yang terjadi?" tanya Lin Chen dalam benaknya.

[Tempat ini telah dikuasai oleh sekelompok orang yang memakai topeng dan membawa senjata. Ada sekitar seratusan orang] jawab Dewi Lin Hua dalam benak Lin Chen.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!