Melihat Lin Chen bersama gadis itu, seorang preman pun berkata, "Hai, anak kecil, serahkan gadis itu jika kamu tidak ingin terluka."
Lin Chen terlihat acuh tak acuh menatap belasan preman itu.
"Ow ... Kamu punya nyali juga, ya? Apa kamu tahu siapa kami?" tanya preman itu.
"Aku tidak tahu, karena aku baru saja datang ke pusat kota!" jawab Lin Chen santai.
"Kami adalah kelompok Black Tiger yang menguasai pusat kota. Apa kamu takut sekarang?"
"Saya kira, yang menguasai pusat kota adalah wali kota Taohua. Dan aku tidak tahu tentang kelompok Geng Black Tiger." kata Lin Chen sambil menangkup tangannya
"Lancang ... semuanya! Ayo serang ..." perintah sala satu preman itu. Kemungkinan dia adalah pemimpin mereka.
Lin Chen pun tidak mengelak dia dengan cepat mengangkat kakinya dan menghadang serangan mereka. Lin Chen bertarung membabi buta dan mengayunkan tinju dan tendangannya.
Entah berapa kali dia terkena pukulan dari tongkat baseball, tapi anehnya, dia tidak merasa sakit sedikitpun.
Hanya membutuhkan sepuluh menit, Lin Chen dapat menumbangkan belasan preman hingga terkapar ditanah. Ada yang memegang perut, dada dan wajah mereka. Tidak sedikit dari mereka matanya lebam.
"Kamu tunggu saja, aku akan melaporkan ini kepada atasan kami!" setelah mengatakan itu, para preman itu berlari meninggalkan Lin Chen dan gadis itu.
Setelah semua gangster itu pergi, Lin Chen menghampiri gadis kecil itu yang masih duduk ketakutan di atas trotoar.
"Nona, apa kamu tidak apa-apa? kenapa mereka mengejar kamu? Mengapa mereka mencoba menangkapmu?" tanya Lin Chen sambil membantu gadis itu berdiri.
"Aku tidak apa-apa kak. Orang-orang itu berasal dari kelompok Black Tiger, ayahku meminjam sejumlah uang untuk biaya sekolahku dan biaya hidup sehari-hari. Namun orang tuaku tidak bisa melunasi utangnya maka sebagai gantinya mereka menangkap saya untuk menebus utang ayah saya." kata gadis remaja itu sambil menangis.
Dunia jaman sekarang, uang bisa mengubah segalanya. Keserakahan telah menutup mata hati mereka tidak peduli baik atau buruk.
Yang terpenting bisa mendapatkan uang dan keinginan mereka terpenuhi. Mereka akan melakukan segala cara bahkan dengan cara yang licik dan kejam.
Gadis remaja ini memang imut, sebagai seorang pria dewasa, sangat munafik jika tidak ada keinginan untuk menyentuhnya. Tetapi gadis ini masih kecil, jalan yang dia lalui masih panjang.
"Kakak ... Kakak bisa membantu saya? Saya khawatir, mereka akan mendatangi orang tuaku dan memukul mereka." kata gadis remaja itu sambil menggoyangkan lengan Lin Chen.
Melihat tatapan penuh harapnya, Lin Chen pun memutuskan untuk membantu gadis remaja itu hingga tuntas.
Tanpa basa-basi, Lin Chen pun berkata, "Baiklah, ayo kita ke rumahmu."
"Oh ya, siapa namamu?"
"Namaku Shin Yin kak!"
Mereka pun bergegas menuju rumah gadis remaja itu ... Beberapa saat kemudian, Lin Chen dan Shin Yin tiba didepan sebuah rumah kontrakan yang agak kecil dan didepan rumah itu ada sebuah gerobak untuk berdagang makanan.
Saat tiba didepan pintu, Shin Yin mengetuk pintu, "Ayah, ibu ... Ini aku, Shin Yin. Bukakan pintunya!"
Pintu dibuka, Lin Chen melihat sepasang suami istri dengan wajah lusuh dan luka lebam terlihat jelas mereka baru dipukuli.
Melihat itu, amarah Lin Chen semakin memuncak, dia merasa iba melihat kondisi keluarga itu.
"Yin'er mengapa kamu kembali? Bukankah ayah bilang agar kamu pergi sejauh mungkin, kalau tidak, mereka ..." kata pria paru baya itu dengan ekspresi sedih.
"Maafkan aku, aku tidak bisa meninggalkan ayah dan ibu dalam keadaan menderita seperti ini. Bagaimana pun, ayah dan ibu lakukan ini semata-mata untuk memenuhi kebutuhan hidupku. Bagaimana bisa aku meninggalkan kalian!" kata Shin Yin sambil memeluk kedua orang tuanya.
Beberapa saat kemudian pria paru baya itu baru menyadari bahwa, putrinya tidak datang sendirian. Dia pun bertanya, "Yin'er, siapa pemuda ini?"
"Oh, maaf ... Perkenalkan, namaku Lin Chen. Aku bertemu dengan Shin Yin dijalan." jawab Lin Chen.
"Ayah, ibu, kakak ini yang menolongku dari kejaran para gangster itu." jelas Shin Yin.
"Terimakasih anak muda, terimakasih banyak. Ini semua salahku karena meminjam uang dari para bajingan itu." kata pria paru baya itu.
"Apa paman bisa menjelaskan keseluruhan penyebab masalah yang menimpa paman dan keluarga?" Lin Chen ingin mengetahui alasan mengapa mereka di teror hingga dipukuli.
"Jadi begini, aku ini hanya seorang pedagang kecil, hasil penjualan tidak seberapa. Tapi para gangster itu memungut biaya keamanan sangat tinggi. Aku pun kehabisan modal dan akhirnya memutuskan untuk meminjam sejumlah uang untuk menutupi biaya hidup sehari-hari dan menyekolahkan Shin Yin. Tidak disangka, mereka memberiku bunga yang tinggi, pada akhirnya saya kehabisan modal untuk melanjutkan usaha."
Setelah jeda sesaat, pria paru baya itu melanjutkan, "Karena kami tidak mampu melunasi utangnya, mereka mencoba menangkap Shin Yin sebagai tebusannya!" jelas pria paru baya itu dengan mata berkaca-kaca.
"Huh ... Dasar orang-orang serakah. Serahkan masalah ini padaku paman, aku akan menghancurkan kelompok itu!" kata Lin Chen sambil mengertakkan giginya.
Tiba-tiba saja, terjadi keributan di luar kontrakan itu. Saat Lin Chen keluar. Dia melihat ada ratusan orang yang mengepung rumah kontrakan itu.
"Ketua, dia pemuda yang memukul kami!" kata seorang preman yang dipukuli Lin Chen sebelumnya.
Ketika melihat ratusan preman itu, Lin Chen berkata, "Oh, kebetulan sekali, Saya tidak ingin repot-repot mencari kalian." kata Lin Chen sambil tersenyum lebar.
"Hei, anak kecil ... Kamu berani memukul anak buahku dan mencampuri urusan Gang Black Tiger? Apa kamu sudah bosan hidup!" teriak sang ketua sambil menatap Lin Chen dengan tatapan membunuh.
[Ahh ... Aku mulai bosan mengurusi serangga-serangga ini. Bodoh, kita akan menghancurkan mereka dengan sekali serang saja. Kebetulan sentuhan Shin Yin tadi membuat kekuatan fisikmu bertambah. Aku akan mencoba, seberapa kuat energi sejati yang aku miliki yang bisa aku salurkan ke inti energimu.] kata Dewi Lin Hua dalam benak Lin Chen.
Ketika energi Dewi Lin Hua disalurkan ke inti energi Lin Chen , kekuatan yang mengerikan meletus keluar dari tubuh Lin Chen.
Saat para preman yang berjumlah ratusan orang itu perlahan mengepung Lin Chen, Lin Chen tiba-tiba merasakan kekuatan yang besar menyebar keseluruh tubuhnya dengan gerakan sederhana, dia sedang mengeluarkan semacam angin yang padat.
Wush!
Duar!
Saat kekuatan itu meletus, seolah-olah Angin kencang menerpa Semua anggota Geng Black Tiger itu hingga terhempas ke segala arah. Dan yang berada paling dekat dengan Lin Chen, jatuh tidak sadarkan diri.
Darah segar keluar dari mulut, hidung, telinga dan bahkan mata mereka. sedangkan para preman yang berdiri agak jauh dari Lin Chen menggeliat kesakitan dan memegang kepala dan wajah mereka.
"Wah, Dewi!" Lin Chen sangat terkejut.
[Bagus sekali! Setelah beberapa perasaan murni dari gadis-gadis, aku akan memiliki kekuatan puncak] kata Dewi Lin Hua dalam benak Lin Chen sambil terkekeh.
Sementara disisi lain ketua Geng Black Tiger dan empat orang pengawal andalannya terkejut.
"Kultivator! dia adalah kultivator ..." seru ketua Geng dan pengawal kepercayaannya. "Ketua, bagaimana ini?" kata sala satu pengawalnya.
"Ini menarik! sangat menarik. Aku mengira, hanya bertemu dengan orang rendahan. ternyata kamu seorang kultivator. tapi jangan sombong dulu, kamu masih bukan lawanku." seru sang ketua. Sambil menyingsingkan lengan bajunya.
Tubuh kekar dan bekas luka pun terlihat menyeramkan. Pasti orang ini telah melewati banyak pertempuran hidup dan mati untuk memperebutkan wilayah kekuasaan.
Terpancar aura membunuh yang menakutkan dari ketua Geng Black Tiger. karena Lin Chen masih tergolong orang biasa, lututnya bergetar mendapat tekanan dari aura ketua Geng tersebut.
Dengan mengandalkan kekuatan fisiknya, Lin Chen menahan tekanan itu. Namun seberapa kuat pun kekuatan fisiknya, sudah tentu akan berpengaruh jika menahan tekanan tanpa kekuatan energi sejati.
Beberapa kali Lin Chen hampir dibuat berlutut akibat tekanan dari ketua kelompok itu. Lin Chen mengertakkan giginya dan berkata dengan panik, "Dewi, bagaimana ini?"
[Tenang saja, dia hanya kultivator tingkat fondasi menengah, kekuatan fisikmu mampu untuk menahannya] kata Dewi Lin Hua.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Imam Sutoto Suro
top deh gan lanjut
2024-10-02
0
Jimmy Avolution
hancurkam
2024-06-15
0