chapter 12

"Iya benar ... Hahaha!" temannya juga ikut tertawa.

"Eh ... Tunggu!"

"Tadi kamu bilang apa? Temanku? Dia bukan temanku!" kata teman Lin Chen. "Tidak! Dia bukan temanku!"

"Gawat, pasti ada yang hilang. Coba periksa barang bawahanmu." kata Lin Chen mengingatkan.

Setelah diperiksa sebentar, "Tidak ada yang hilang, semuanya lengkap." jawabnya.

Lin Chen pun mulai memeriksa barang bawaan. Dompet dan ponsel masih ditempatnya. Tetapi ketika dia menyentuh saku kemejanya, dia menemukan sesuatu disana.

Sebuah bungkusan kecil bermotif bunga, lalu Lin Chen menciumnya. dia pun terkejut, "Ini adalah kantong wewangian. Mengapa ada disaku kemejaku?"

"Lin Chen, mungkin dia meninggalkannya untukmu. Kamu sangat beruntung." kata temannya.

"Mengapa bisa beruntung?" tanya Lin Chen karena tidak paham apa yang sedang dibicarakan temannya, sambil mencium kantong wewangian itu lagi.

Menurut legenda orang dahulu, jika seorang gadis meninggalkan kantong wewangian untuk seorang pria, maka gadis itu berharap ingin bertemu lagi dengan pria itu." jelas temannya itu kepada Lin Chen sambil tersenyum lebar.

"Benarkah demikian?" tanya Lin Chen sambil mengerutkan keningnya.

[ Itu benar sekali, dia calon istri ke empatmu! ] kata Dewi dalam benak Lin Chen

"Hah? Punya istri tiga saja sudah merepotkan!" kata Lin Chen mengeluh pada Dewi Lin Hua.

Setelah mendengar perkataan Dewi dalam benaknya, Lin Chen hanya pasrah.

Waktu terus berlalu.

Hari ini adalah hari keenam yang merupakan akhir pekan.

Lin Chen akan mulai kuliah pada hari pertama, artinya ada tiga hari dia punya waktu luang dan tidak memiliki kegiatan apapun.

Sore ini, teman sekamar Lin Chen masih ada kelas sore, karena itu, Lin Chen hanya tinggal sendirian dikamar.

Kamar asrama itu cukup luas. Setiap kamarnya dihuni oleh dua orang mahasiswa dan dilengkapi beberapa fasilitas.

Lin Chen berbaring sambil memegang kantong wewangian yang ditinggalkan gadis itu. Dia membolak-balik dan sesekali dia menciumnya.

Beberapa saat kemudian, karena penasaran Lin Chen pun bertanya, "Dewi, kenapa kamu bilang dia adalah calon istri ke empatku?"

[Itu karena aku sudah menarik perasaan murni gadis itu, ketika dia merangkul pundakmu ada perasaan murni yang tidak ingin orang tahu tentang dirinya. Dalam artian, dia sedang menyembunyikan diri.]

"Apa kamu tahu posisi gadis itu sekarang?" tanya Lin Chen.

[ Tentu saja aku tahu, dia berada satu kilo dari sini, sebelah timur pusat kota Taohua. Dia sedang memasuki sebuah gedung terbengkalai, kelihatannya dia sedang menangis.]

"Apa kita akan pergi kesana untuk menolongnya?"

[ Tentu saja, tapi malam ini dan seterusnya kita akan mengirim makanan saja sambil mengawasi. Ketika dia dalam bahaya, kita akan bergerak. ]

"Baiklah! Aku akan mengikuti pengaturan Dewi saja."

[Oh ya ... Menurut ingatanmu yang telah aku baca dari liontin di lehermu itu adalah peninggalan orang tuamu. Menurut analisaku, seharusnya, ibumu yang meninggalkannya untukmu! ]

"Kenapa bisa seperti itu Dewi?" tanya Lin Chen dengan penasaran.

[ Liontin Memang dibuat untuk wanita. Kaisar langit telah menentukan ini untukku. dengan cara seperti itu, akan sulit bagiku untuk berkultivasi, karena terlalu banyak berhubungan antara wanita adalah rasa iri hati ]

"Apa kah itu berarti, saat kamu bangun dan mengatakan baru bangun dari tidurmu selama ribuan tahun, itu benar adanya?"

Memang begitulah cerita sebenarnya. Dewi Lin Hua membunuh seorang dewa yang mencoba mengintipnya saat mandi.

Kaisar langit telah menghukum Dewi Lin Hua dan menyegelnya disebuah liontin.

Liontin adalah perhiasan yang paling diminati kaum hawa. Jika liontin yang ada dileher Lin Chen dikenakan pada seorang wanita, maka Dewi Lin Hua tidak akan bisa bangkit kembali.

Karena sumber energi yang diserap oleh Dewi Lin Hua adalah perasaan murni dari seorang wanita. Bukan perasaan murni pria pada wanita. Sedangkan hubungan antara wanita didunia fana hanya sebatas iri dan dengki.

Contoh sederhananya adalah, seorang wanita akan lebih santai dan nyaman ketika dia bercerita tentang masalahnya pada seorang pria yang baru dia temui baik didunia nyata maupun dunia Maya.

Dan wanita memang lebih banyak memberikan perasaan murni kepada seorang pria.

Perasaan murni yang terjadi saat ini adalah ketika seorang wanita marah ataupun sedih oleh pasangan atau keluarga dan sahabat.

...

Waktu terus berlalu. Tak terasa malam sudah menunjukan pukul delapan. Lin Chen baru teringat untuk mengirimkan makanan untuk gadis itu.

"Dewi, apa aku mengirim makanan lewat jasa pengiriman, apa tidak masalah?" tanya Lin Chen pada Dewi Lin Hua.

[Tidak masalah, aku akan mengerjakan insting gadis itu untuk mengambil makanannya.] kata Dewi dalam benak Lin Chen.

Dua hari kemudian ...

Hari ini tepat hari ketujuh. Itu artinya besok Lin Chen harus memulai kuliah. Oleh karena itu dia akan mempersiapkan diri untuk belajar keesokan harinya.

Selama dua hari terakhir itu juga, ponsel Lin Chen tidak pernah berhenti menerima notifikasi. Semuanya dari ketiga istrinya yang memberitahu kabar dan menanyakan kabar Lin Chen.

Bahkan ada kata-kata yang mengancam. Sementara Qianyi mengirim beberapa foto pribadi yang membuat Lin Chen menelan silvanya. Sedangkan Feiya menanyakan pengaman berbagai rasa.

Dan yang paling mengerikan Shin Yin. dia mengirim foto boneka sihir dengan bertuliskan nama Lin Chen. Mengancam menusuk jantung atau memotong kepala jika Lin Chen berani macam-macam dengan gadis lain di universitas. dan juga dia ingin dipanggil setara dengan yang lainnya.

Shin Yin dan Qianyi ternyata saling mengenal satu sama lain. Mereka satu sekolah. Shin Yin dikelas 8 dan Qianyi dikelas 9.

Qianyi sering diajak berkunjung ketempat dagang ayahnya oleh Shin Yin untuk sekedar makan nasi goreng. Bahkan perna menawarkan kerja sama kepada ayahnya Shin Yin untuk membuka restoran nasi goreng.

Namun ayah Shin Yin menolak karena tidak ingin berutang budi.

Jadi sekarang secara otomatis ketiga istri Lin Chen hidup dengan rukun dan damai. Bahkan kini memiliki Group di WhatsApp dan diberi nama, 'ISTRI-ISTRI CANTIK DENGAN SUAMI JELEK' yang hanya beranggotakan empat orang.

Ketiganya memberitahu Lin Chen, bahwa saat ini mereka bertiga sedang berkumpul bersama sekarang, dan jalan-jalan di club milik keluarga Yun.

Kultivasi mereka saat ini berada di Alam Langit. Shin Yin dan Qianyi Alam langit tingkat akhir, sedangkan Feiya di Alam Langit tingkat awal.

Feiya berkali-kali protes kepada Lin Chen kenapa kultivasinya paling rendah dia merasa Lin Chen pilih kasih.

Lin Chen pun bertanya kepada Dewi Lin Hua tentang masalah itu.

Jawabannya cukup mencengangkan. Yaitu karena usia Feiya yang menjadi faktor utamanya. Karena itulah tidak bisa lagi mengembangkan jaringan Meridian kecuali dengan kultivasi ganda.

Ini juga menjadi alasan mengapa Feiya sering mengirim foto alat pengaman berbagai merek dan rasa.

Sama halnya dengan Feiya, Shin Yin dan Qianyi juga sudah mencapai batas kultivasi mereka. Untuk mencapai Alam Terang, juga harus melakukan kultivasi ganda.

Ah ... Sudahlah, Dewi juga pernah mengatakan bahwa, hanya sedikit orang yang bisa mencapai kultivasi Alam Terang. Nanti juga jika terpaksa menemukan musuh Alam Terang, barulah Lin Chen meningkatkan kualitas istri-istrinya.

Para istri Lin Chen juga sudah sepakat bahwa, Shin Yin adalah istri pertama, Qianyi istri kedua dan Feiya istri ketiga.

Awalnya Feiya sedikit protes, tapi karena kultivasinya yang paling rendah, dia pun menerimanya dengan lapang.

Saat ini, Lin Chen dan ketiga istrinya sedang melakukan panggilan video. Tetapi, tidak ada yang mengajak dia bicara. Lin Chen hanya disuruh menonton siaran langsung mereka sedang berenang.

Saat Lin Chen sedang larut dalam pikiran liarnya, tiba-tiba Dewi Lin Hua menegur, ["Hei, gadis pemberi kantong wewangian itu akan menghadapi bahaya."] membuat Lin Chen kembali ke alam sadarnya.

Mendengar apa yang dikatakan Dewi, Lin Chen segera bangkit. Dia mengenakan kaos oblong, celana pendek dan sendal jepit. Dia membuka pintu kamarnya kemudian perlahan menaiki tangga dan langsung naik ke atap gedung.

Saat sampai diatas, Lin Chen melihat sekeliling, setelah memastikan tidak ada orang yang melihatnya, dia pun langsung melompat ke udara dan menghilang.

Di club pribadi keluarga Yun.

Para istri-istri Lin Chen sedang asyik mandi di kolam.

Saat Shin Yin menoleh dan melihat bahwa panggilan videonya dimatikan dia segera berseru, "Tunggu ... Lin Chen mematikan panggilan!"

"Benarkah?"

"Mari kita lacak keberadaannya, dia mematikan panggilan tanpa memberitahu kita." Shin Yin kemudian membuat gambar seekor merpati diudara, seketika terbentuklah seekor burung merpati tembus pandang, melesat dan menembus dinding kaca.

...

Di gedung terbengkalai dipusat kota Taohua.

Diatas atap gedung Lin Chen berdiri, didepannya ada lima orang berjubah hitam membawa pedang dibelakang punggung mereka dan menatap Lin Chen dengan arogan.

Dibelakang Lin Chen ada gadis yang memberinya kantong wewangian sedang berdiri gemetar ketakutan. ada banyak luka sayatan pedang ditubuh gadis itu. Sepertinya, sebelum Lin Chen tiba, dia telah bertarung dengan lima orang ini.

Terpopuler

Comments

Abi

Abi

wkwk bantai abis

2024-06-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!