chapter 14

Tetapi ketika melihat efeknya, cukup membuat orang yang melihatnya bergidik ngeri.

Satu persatu dari mereka yang telah disentuh oleh Feiya terpental hingga belasan meter dan menyemburkan darah segar dari mulutnya. Saat menyentuh tanah, mereka langsung berpindah alam.

Setelah Feiya menyelesaikan pertarungannya, Qianyi melambaikan tangannya, seketika kuba yang menyelimuti area itu menghilang dan kembali normal.

"Suamiku, bagaimana penampilanku?" kata Feiya sambil berlari kearah Lin Chen dan memeluknya.

"Jangan sentuh aku, jika tidak ingin mati muda!" kata Lin Chen mencegah Feiya untuk mendekat.

Namun, Feiya mengabaikannya dan langsung memeluk Lin Chen dengan mesra.

"Aku membawa pengaman, dimana kita akan melakukannya?" bisik Feiya ditelinga Lin Chen.

Mendengar itu, Lin Chen bergidik dan mendorong tubuh Feiya perlahan.

"Suamiku, aku ingin bayi kembar!" kata Qianyi sambil memeluk Lin Chen dengan manja.

"Dasar suami mesum!" tulis Shin Yin diudara sambil mengarahkan pedang transparan didahi Lin Chen.

Lin Chen terpaksa mengangkat kedua tangannya sebagai tanda menyerah.

Uhuk!

Gadis pemberi kantong wewangian yang berdiri dibelakang Lin Chen sudah tidak bisa menopang tubuhnya. Akhirnya terjatuh ke tanah.

Gadis itu terlihat sangat mengenaskan. Banyak luka sayatan pedang disekujur tubuhnya.

"Suamiku, cepat bantu sembuhkan dia!" Shin Yin mengibaskan tangannya, kemudian pedang transparan yang diarahkan ke dahi Lin Chen langsung hilang. Lalu membantu menopang tubuh gadis yang mulai terkulai lemas.

Lin Chen kemudian menggenggam tangan gadis itu. dengan bantuan Dewi Lin Hua, semua luka-luka gadis itu perlahan sembuh.

Tak lama kemudian, gadis itu mendapatkan kembali kesadarannya. Setelah menyadari bahwa semua luka-luka disekujur tubuhnya sembuh, gadis itu tercengang.

Tetapi ketika dia melihat Feiya yang berdiri didepannya, rasa terkejut berubah menjadi ketakutan.

Dia kemudian berlutut dihadapan Feiya.

Melihat itu, Feiya hanya tersenyum dan berkata, "Semua orang kelaparan, mari kita bicara sambil makan."

mereka semua kemudian turun dari atap gedung. Qianyi memesan makan lewat ponselnya. Tak berselang lama, pesanan mereka pun tiba. Dengan empat kotak makanan.

Mereka membaginya satu persatu, hanya Lin Chen yang tidak kebagian. "Bagianku mana?" tanya Lin Chen heran.

"Makanlah punyaku!" kata gadis pemberi kantong wewangian.

"Jangan kak, punya dia sudah digantung didepan gerbang. Biar aku ambilkan!" cegah Shin Yin sambil melukis sesuatu diudara.

Burung transparan pun muncul dan terbang keluar. Tak berselang lama, burung transparan itu kembali dengan sekotak nasi. Setelah menerima kotak makan itu, Shin Yin melambaikan tangannya, seketika burung transparan itu menghilang dan kotak makan itu langsung diberikan kepada Lin Chen.

"Shin Yin ini sudah dingin." protes Lin Chen.

"Suamiku, kamu tidak boleh menyia-nyiakan atau memilih-milih makanan." kata Shin Yin sambil tersenyum.

"Shin Yin benar!" kata Feiya

Lin Chen hanya menghela nafas tak berdaya. Dia pun mengambil makanan itu dan memakannya.

"Apa kalian beneran istriku?" jerit Lin Chen dalam hati.

Ketiga istri cantiknya itu tertawa puas tanpa mengatakan sepatah katapun.

Sambil makan, gadis pemberi kantong wewangian itu mulai menjelaskan apa yang terjadi.

Namanya adalah Mei Xiao Ling . Nona muda dari Group Xiao di kota Angin.

Kota angin adalah ibu kota Negara.

Group Xiao adalah pesaing berat Group Yun di kota Taohua.

Kedua perusahaan ini sering melakukan perang bisnis yang besar disektor real estate.

Hingga Group Xiao mengalami kemunduran yang signifikan. Sehingga meminta bantuan dari sekte Pedang Darah untuk merebut sebidang tanah yang paling menjanjikan dan strategis dengan Group Yun.

Saat itu Group Xiao hanya ingin merebut sebidang tanah itu dengan adil. tapi tanpa sepengetahuan Group Xiao, sekte Pedang Darah menculik Feiya. Dan mengkambinghitamkan Group Xiao.

Sekte pedang darah bukan tanpa alasan menculik Feiya. Karena satu-satunya cara untuk meningkatkan kultivasi adalah dengan memakan jantung wanita.

Feiya sebetulnya juga ingin dibawah ke sekte Pedang Darah. Tetapi mereka tidak menyangka Yun Baitian, kakeknya Feiya mengumpulkan kekuatan dan menyergap persembunyian sebelum mereka berhasil keluar dari kota Taohua.

Karena panik dan menemukan jalan buntu, mereka akhirnya membuang Feiya kesungai dan secara kebetulan ditemukan oleh Lin Chen.

Rencana Sekte Pedang Darah pun pada akhirnya gagal. Oleh sebab itu, Sekte Pedang Darah kembali menyusun strategi lain untuk membawa Mei Xiao Ling ke Sekte Pedang Darah dengan dalil mengikat pernikahan.

Orang tua Mei Xiao Ling menyadari akan hal itu dan menyuruh Mei Xiao Ling untuk pergi ke kota Taohua mencari keluarga Yun untuk menjelaskan kejadian yang sebenarnya.

Namun pelarian Mei Xiao Ling diketahui oleh Sekte Pedang Darah, mereka mencari dan menyusuri seluruh sudut kota yang membuat Mei Xiao Ling terdesak dan hanya bisa bersembunyi.

Mendengar itu, Feiya sangat marah. didalam hati dia bersumpah akan menghancurkan seluruh sekte Pedang Darah.

Lin Chen dan yang lainnya juga merasa sangat kesal dengan kelakuan sekte Pedang Darah.

"Baiklah, aku akan menghancurkan Sekte ini. Suamiku, bagaimana menurutmu?" tanya Feiya.

"Jangan gegabah. Kita akan mencari informasinya dulu. Lagi pula, kita tidak tau letak sekte ini!" kata Lin Chen

Setelah beberapa saat, Lin Chen pun bangkit berdiri dan kembali berkata, "Shin Yin, kamu pulanglah terlebih dahulu, lindungi semua orang dirumah. Qianyi, kamu juga pulanglah untuk melindungi keluarga Yun dan lainnya. Sedangkan Yun Feiya, Mei Xiao Ling dan aku menyusun rencana dan menghancurkan Sekte Pedang Darah.

"Baiklah! Suamiku, walau aku tahu kamu sangat hebat, tapi kamu harus melindungi istri ketiga!" kata Shin Yin yang ikut bangkit dari duduknya dan menghampiri Lin Chen mencium pipinya kemudian berlari keluar lalu melompat keudara dan menghilang dari pandangan mereka.

"Baiklah, suamiku setelah semuanya sudah selesai, ingatlah untuk membuatku segera menjadi ibu!" kata Qianyi sambil melangkah maju memeluk Lin Chen dengan manja dan langsung mencium bibir Lin Chen lalu pergi.

Setelah kepergian keduanya, yang tersisa hanya Lin Chen,Yun Feiya dan Mei Xiao Ling mereka pun pergi meninggalkan gedung terbengkalai itu. Setelah kepergian mereka gedung itu pun hancur.

Setelah meminta pendapat Mei Xiao Ling dan Yun Feiya, akhirnya mereka menyewa kamar hotel yang terletak tidak jauh dari gedung terbengkalai itu.

Dari jendela kamar hotel, mereka memperhatikan gedung terbengkalai, untuk melihat, adakah orang yang akan datang kesana.

Benar saja. tak berselang lama, sekelompok orang berjubah hitam dari Sekte Pedang Darah yang dipimpin oleh Long Nan.

Mereka melihat kearah gedung dan sekitarnya dan menyadari bahwa semua ini adalah bekas pertarungan antara Sekte Pedang Darah dan kelompok lain yang lebih kuat

Melihat kondisi mengenaskan dari anggota sektenya yang tergeletak di puing-puing bangunan.

Long Nan menebak bahwa, keluarga Xiao telah mendapatkan bantuan dari pihak lain untuk menyembunyikan anak gadis mereka.

Keluarga Xiao cukup berani melakukan ini, untuk melawan sekte kita, mereka bahkan membunuh anggota kita. Kita harus membuat mereka membayar perbuatan mereka berkali-kali lipat." Kata Long Nan.

"Bawa jenazah anggota kita, dan kuburkan dengan layak. Kita akan pergi ke kediaman keluarga Xiao untuk menuntut balas." kata Long Nan sambil mengertakkan giginya.

Tanpa basa-basi mereka langsung berangkat menuju kediaman keluarga Xiao di kota Angin.

Lin Chen menatap Long Nan dan bawahannya pergi dari reruntuhan itu. dengan persepsi Dewi Lin Hua, Lin Chen dapat mengerti apa yang telah dikatakan oleh Long Nan.

Lin Chen menatap Mei Xiao Ling dan menceritakan apa yang dia dengar. Mei Xiao Ling tidak mempercayai Lin Chen memiliki persepsi sebaik itu.

Namun mengingat Sekte Pedang Darah yang sering melakukan tindakan tercela, membalas dendam pada keluarganya bukanlah hal yang tidak mungkin.

Mei Xiao Ling berpikir sejenak dan memutuskan untuk kembali ke kota Angin.

"Bagaimana kalau aku ikut denganmu." Lin Chen menawarkan diri untuk membantu Mei Xiao Ling.

"Jangan! Aku tidak ingin merepotkan kalian dari awal. Ini adalah masalah keluarga kami!" Mei Xiao Ling menolak, karena memang ini adalah masalah keluarga mereka.

Keluarga Xiao telah meminta bantuan dari Sekte jahat, jadi mereka harus siap menerima konsekuensinya.

Orang luar tidak ada sangkut pautnya, walaupun Lin Chen dan Yun Feiya akan membantu, dia tidak ingin keduanya mendapat masalah hanya karena dirinya. Dia cukup merepotkan Lin Chen beberapa hari ini dengan memberinya makan.

Bahkan sudah membuat Yun Feiya hampir terbunuh atas penculikan yang dilakukan Sekte jahat itu. Semua itu karena ulah keluarganya yang telah kehilangan akal meminta dukungan dari Sekte Pedang Darah.

"Tapi Mei Xiao Ling, akulah yang membunuh anggota Sekte Pedang Darah, bukan kamu!" Feiya mencela perkataan Mei Xiao Ling.

"Kakak Yun, kamu membunuh mereka karena mereka mencoba membunuhmu saat itu. Jadi menurutku, kakak sudah melakukan hal yang benar." kata Mei Xiao Ling.

"Aku akan pergi! Terimakasih atas bantuannya. jika di kehidupan ini aku tidak dapat membalas kebaikan kakak, aku akan membalasnya di kehidupan berikutnya. Setidaknya, aku bisa mati bersama keluargaku jika Sekte jahat itu benar-benar akan memusnahkan seluruh anggota keluargaku." kata Mei Xiao Ling lalu berbalik dan pergi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!