Satu persatu seluruh anggota sekte datang ke ruangan itu. Mereka membentuk formasi untuk mengepung Lin Chen dan lainnya.
Xiao Ling masih menangisi jasad kakeknya. Lin Chen masih berdiri disampingnya sedangkan Yun Feiya masih berdiri ditengah-tengah ruangan menatap tajam kearah para tetua sekte pedang darah.
Perlu diketahui bahwa, ketua sekte Pedang Darah hanya berada di rana alam langit tahap menengah. sementara yang lainnya beranda di alam langit tahap awal. Sedangkan kultivasi Yun Feiya saat ini sudah berada didalam langit tahap akhir.
Didalam alam langit tahap akhir, sebelum memasuki Rana baru alam terang, maka akan melalu proses yang sangat menyakitkan sebelum memasuki Rana baru itu.
Ini adalah proses seorang manusia fana menjadi seorang kultivator yang sesungguhnya. Karena saat manusia fana telah beranjak menuju alam terang, mereka benar-benar harus sepenuhnya menyatu dengan alam, untuk memasuki kultivator tingkat tinggi.
Mungkin kita pernah mendengar kisah seekor hewan menyelamatkan tuannya, apakah itu sudah pasti binatang? Bisa jadi itu adalah seorang kultivator yang telah memasuki Rana Alam cahaya yang sedang berlatih untuk menyatu dengan alam.
Jika kita masih tidak percaya bahwa ada kultivator yang berubah wujudnya menjadi seorang binatang untuk menyamar dan melatih dirinya menyatu dengan alam. Sebelum menjadi kultivator tingkat tinggi.
Maka kita akan mengingat sejarah kisah perjalanan pendeta tong yang mencari kitab suci kebarat. Lihatlah, siapa murid-murid biksu tong. Adakah mereka semua menyerupai manusia seutuhnya?
"Entah wanita itu adalah mei Xiao Ling yang kita tangkap adalah adiknya, adalah istri dari suaminya?"
Baiklah, walaupun wanita itu telah mencapai tingkat alam langit tahap akhir, mungkin kita bisa mengalahkannya dengan menggabungkan kekuatan kita."
"Dan jika mungkin kita bisa menangkap suaminya yang lemah itu untuk mengancamnya. Maka peluang kemenangan kita akan semakin besar!"
"Baiklah ketua sekte, kita akan melakukannya seperti yang anda instruksikan." para tetua lainnya menjawab dengan serempak.
Tujuh orang tetua sekte pedang darah maju dan menyerang Yun Feiya secara bersamaan.
Lima orang mengayunkan pedangnya kearah Yun Feiya yang sedang berdiri dengan tenang tadi. Dan dua lainnya menyerang Lin Chen . Diantara dua orang itu salahsatunya adalah ketua sekte Pedang Darah.
Yun Feiya mulai menari dengan gemulai jurus tarian Phoenix surgawi adalah jurus yang unik. Ini adalah tarian yang sering menjadi pertunjukan khusus untuk menghibur kaisar dewa langit.
Tarian Phoenix ini, selain bisa menenangkan jiwa, juga mampu menekan jiwa dan membunuh.
Disisi lain, Lin Chen melangkah mundur untuk memberi ruang kepada Mei Xiao Ling yang sedang berkabung. Dia tidak ingin mengganggunya.
"Jangan lari kau manusia lemah!" teriak ketua sekte.
"Kamu pikir, bisa lari setelah membuat keributan di sekte kami?"
Ketua sekte mengarahkan pedangnya kearah Lin Chen. Lin Chen juga sudah bersiap untuk menerima serangan itu.
Tetapi tidak berapa lama, yang membuat Lin Chen terkejut adalah sosok mei Xiao Ling telah menghadang serangan itu didepan Lin Chen.
Dia tidak bisa menghindari serangan itu sehingga Mei Xiao Ling tertusuk perang hingga menembus punggung hingga perutnya.
"Gadis bodoh! Apa yang telah kamu lakukan?" Lin Chen berseru sambil memeluk Mei Xiao Ling dan melompat menjauh dari kedua tetua sekte pedang darah itu.
Ketua sekte kembali mengibaskan pedangnya untuk menghempaskan Mei Xiao Ling kelantai.
"Orang lemah, kamu pria yang tidak tahu malu dan juga pecundang karena selalu berlindung dibalik wanita!"
Lin Chen tidak membantah, karena itu memang benar adanya. Karena dia memanglah pria yang lemah dan tak berguna. Hingga Dewi Lin Hua yang berada di liontinnya terbangun dengan tidak sengaja.
"Maafkan aku, karena aku tidak bisa memenuhi janjimu kepada kakek. Saat aku bertemu dengannya diakhirat nanti, aku akan mengatakan semuanya bahwa ini semua adalah kesalahanku."
"Larilah dan tetaplah hidup. Kamu adalah pria yang baik. Aku tidak ingin ada lagi yang meninggal hari ini. Aku sudah begitu banyak melihat kematian. uhuk ..." darah segar mengalir dari sudut mulut Mei Xiao Ling.
"Oh, kau pikir kamu bisa pergi sebelum aku mencumbui dan memenuhi tugasmu sebagai istri!" kata Lin Chen sambil tersenyum.
"Baiklah, aku akan melaksanakan tugas sebagai istri sebelum aku pergi!" kata Mei Xiao Ling sambil menutup matanya.
Tampa basa-basi, Lin Chen pun mencium bibir Xiao Ling. Ini adalah saat yang tepat untuk membuka semua potensi dalam tubuh Xiao Ling dan membuka Meridiannya.
Lin Chen terus mencium Xiao Ling, dia tidak peduli dengan sekeliling, dia juga sesekali meremas telapak tangan Xiao Ling agar dia tetap sadar.
Dan benar saja, nafas Xiao Ling menjadi memburuh bahkan ada tenaga untuk membalas ciuman Lin Chen. tak berselang lama, luka tusukan pedang yang menembus perutnya, perlahan puluh dan detik berikutnya, luka itu pulih sepenuhnya.
Bum ...
Tubuh Xiao Ling mengeluarkan sinar hijau lembut. dan angin mulai berputar dengan Xiao Ling sebagai pusatnya.
Seolah semua terisap kearahnya, pohon bonsai yang berada didalam ruangan itu sampai menggugurkan seluruh daunnya. sedangkan semua kertas yang berada dalam ruangan itu terbang berhamburan memenuhi ruangan itu.
Melihat itu, Lin Chen merasa itu sudah cukup. Karenanya dia pun segera melepaskan ciuman yang merekat pada bibir Xiao Ling.
Tapi, Xiao Ling malah enggan untuk melepasnya. Karena itu, Lin Chen menepuk-nepuk kepala Xiao Ling.
"Kendalikan dirimu, ini berada dimana!" seru Lin Chen ditelinga Xiao Ling.
Xiao Ling melihat sekeliling dan menyadari bahwa semua mata tertuju pada mereka berdua.
Dengan gerakan tangan, angin yang berhembus tiba-tiba menjadi tenang kembali.
"Suamiku, kita lanjutkan nanti!" kata Xiao Ling sambil menyelipkan rambutnya ditelinga. Lalu mengambil selembar dedaunan yang berada dilantai.
Saat ini, Xiao Ling sangat berbeda. aura yang dipancarkan begitu kuat, tidak terlihat berbahaya, namun menyimpan ribuan misteri.
Menyaksikan kejadian itu, ketua sekte dan tetua yang menyerang Lin Chen sebelumnya tercengang. Mereka tidak mempercayai penglihatan mereka. Matanya terbelalak ketakutan.
Tadinya, gadis cantik yang bernama mei Xiao Ling ini hanya memiliki kultivasi alam fondasi tingkat awal. kenapa dia tiba-tiba menjadi berada ditingkat alam langit tingkat akhir dalam sekejap?
Ini tidak mungkin.
Siapa pria ini sebenarnya? Hanya dengan mencium seseorang bisa meningkatkan kultivasinya hingga menembus beberapa tingkatan. Ini sulit untuk dipercaya. Namun kenyataannya ada didepan mata mereka.
Mereka baru menyadari bahwa, mereka telah menyinggung seseorang yang seharusnya tidak mereka singgung.
Tapi, semuanya sudah terlambat.
Saat ini, Xiao Ling berdiri tegak sambil menatap tajam kearah ketua sekte dan tetua lainnya.
"Beraninya kalian ingin melukai suamiku? Bersiaplah untuk mati!" Xiao Ling menyelipkan daun yang dia pungut ke bibirnya.
seketika, sebuah bunyi yang sangat merdu keluar dari daun tersebut. dari ujung-ujung daun itu beriringan dengan bunyi yang dihasilkan, keluarlah kupu-kupu berwarna hijau transparan.
Kupu-kupu tersebut langsung terbang keudara menuju dahi ketua sekte dan tetua yang berada disampingnya.
Bum!
Duar!
Kedua kepala kedua orang tersebut seperti tertabrak energi yang sangat dahsyat. Tanpa perlawanan, kedua tetua tersebut tumbang. Mulut, hidung, mata dan telinga mengeluarkan darah dan mati begitu saja.
[Melodi surgawi] kata Dewi Lin Hua menjelaskan dalam benak Lin Chen. Selagi Xiao Ling mampu mengeluarkan bunyi, maka dia bisa melindungi ataupun menyerang.
Disisi lain Yun Feiya masih bertarung dengan lima tetua lainnya sendirian. Dia sengaja mengukur waktu agar lawan hanya berfokus padanya dan tidak menyerang Lin Chen.
Melihat Lin Chen dalam posisi aman, dan tidak ada yang perlu dia khawatirkan, dia pun segera menyudahi pertempurannya.
Dengan satu gerakan gemulai, sebuah kain lembut langsung mematahkan pedang yang mengarahkan kepadanya.
kedua tangannya kemudian bergerak berputar didepan dadanya sehingga ujung jari tengahnya menyatu dengan ibu jari.
kemudian dia merentangkan tangannya, seketika gelombang energi bak ombak besar berwarna merah darah transparan menyapu apa yang ada didepannya.
Wush!
Bum!
Lima orang tetua terpental dan jatuh beberapa meter dan tidak sadarkan diri.
"Kalian yang tidak ingin mati, pergilah ... Kelak berperilakulah dengan baik!" kata Yun Feiya kepada para murid yang masi tercengang dengan keadaan disekitar mereka.
Semuanya telah mati, ketua sekte dan enam tetua telah mati. Hanya tinggal para murid yang tersisa. Sedangkan Long Nan sebagai tuan muda mereka telah melarikan diri entah kemana.
Dengan terpaksa, mereka pun menyerah dan pergi meninggalkan sekte. Setelah semua murid sekte pergi meninggalkan sekte itu, Lin Chen menguburkan jasad kakek Xiao Ling ditanah lapang didepan sekte pedang darah.
Karena dipenuhi amarah, Xiao Ling menghancurkan seluruh bangunan sekte Pedang Darah dengan kupu-kupu transparan dengan ukuran sebesar lapangan dalam satu serangan.
"Selamat datang adik keempat!" kata Yun Feiya kepada Xiao Ling.
"Iya, terimakasih kakak ketiga. Suamiku, kelak panggil saja aku Ling'er saja." kata Mei Xiao Ling.
"Iya, Feiya, Ling'er, mari kita pergi dari sini!" kata Lin Chen sambil memeluk kedua istrinya berjalan menuruni gunung.
Setelah turun gunung, Lin Chen kemudian menyuruh kedua istrinya untuk pulang terlebih dahulu
Lin Chen berpesan agar Xiao Ling tinggal ditempat Yun Feiya untuk sementara sambil memikirkan rencana untuk masa depan Group Xiao.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments