Chapter 7

"Apa ..."

Lin Chen merasa tidak percaya dengan apa yang dia dengar. Kalau untuk tidak menjadi guru Yun Feiya, mungkin itu adalah pilihan yang terbaik. Tetapi jika mereka meminta untuk mengembalikan uangnya, darimana dia harus mendapatkan uang tersebut?

Dengan terpaksa Lin Chen pun naik keatas arena sambil bergumam, "Mengapa ada orang picik seperti Baitian didunia ini?"

[Bocah ... Kamu jangan khawatir. Berkat istri kecilmu kita memiliki kekuatan lebih. Dia adalah gadis spesial karena memberi kita perasaan murni sebanyak tiga kali. Kelak kamu harus lebih memperhatikannya] kata Dewi Lin Hua dalam benak Lin Chen dan menenangkan kegundahannya.

"Hah ... Tiga kali? mengapa aku tidak merasakannya?"

[ Itu karena kamu sedang terbawa suasana merasakan sensasi gunung kembar milik istri kecilmu saat kamu berpelukan dengannya. apa kamu ingat saat dia meminta pertolongan? Saat dia berterimakasih dan saat dia merasa bahagia karena kamu menjadikannya istri masa depan.]

Mendengar penjelasan sang Dewi, barulah Lin Chen paham dari mana sumber perasaan murni itu berasal.

"Tuan Lin Chen, akhirnya kamu bersedia juga!" kata Baitian dengan ekspresi meremehkan.

Dengan arogan, Baitian menatap Lin Chen, sesekali dia memperlihatkan senyum mengejek.

"Tuan Lin Chen, jika kamu berhasil memukulku sekali saja, saya akan menganggap Tuan Lin Chen menang. Mari kita mulai!" kata Baitian dengan sorot mata yang merendahkan.

[ Bocah ... Bersiaplah. Aku akan menyalurkan sedikit energi kedalam inti energimu untuk membuat pria tua tidak tau diri ini dipermalukan. ] kata Dewi Lin Hua dengan sedikit marah.

"Baiklah! Semoga Tuan Besar Yun memberiku sedikit petunjuk!" kata Lin Chen sambil menangkup kedua tangannya dengan hormat.

Sesaat kemudian, Baitian mulai memasang kuda-kuda dan bersiap untuk menyerang. sedangkan Lin Chen masih berdiri tegak menunggu arahan dari sang Dewi

Saat ini, reaksi dan kekuatan fisik Lin Chen telah meningkat banyak setelah bertemu dengan Shin Yin.

Apa yang dikatakan Dewi, dia pun langsung bereaksi. jadi tidak ada keterlambatan sedikitpun dalam melakukan gerakan.

[Lompat lebih tinggi] sang Dewi mulai memberi arahan.

Sesaat kemudian, tubuh Lin Chen terbang tinggi dan tubuh Baitian bergerak dibawah kaki Lin Chen. jadi pukulan Baitian meleset.

Baitian tidak memberi ruang kepada Lin Chen dan dia terus menyerang dengan tendangan berputar. Tetapi yang membuat tak terduga adalah Lin Chen menunduk dan tendangannya meleset lagi.

Dalam hati, Baitian mulai gelisah. Dia adalah kultivator Alam Bumi Tingkat Awal. bagaimana mungkin serangannya dapat dihindari dengan mudah?

Walaupun sudah tua, gerakan Baitian sangatlah cepat. Dia bahkan bisa mengalahkan seluruh pengawalnya seorang diri dengan mudah.

Namun, mengapa melawan seorang pemuda lusuh yang tidak memiliki inti energi ini bisa membuatnya merasa dipermalukan?

Lin Chen terus menghindari setiap serangan yang dilancarkan oleh Baitian. Pukulan dan tendangannya begitu cepat.

Wush!

Hanya desiran angin yang Lin Chen rasakan setiap Baitian melakukan serangan dan meninju kepalanya.

Penonton yang melihatnya pun tercengang. Baitian sudah mengeluarkan beberapa jurus, tapi tidak sekalipun menyentuh Lin Chen.

Puluhan kali pukulan dan tendangan yang dilancarkan oleh Baitian, tidak satu pukulan pun yang bisa mengenai Lin Chen.

Terlihat saat ini, pemuda yang tidak memiliki inti energi itu menari-nari seperti kupu-kupu yang indah.

Sementara kepala keluarga Yun dipermalukan dan terlihat seperti orang bodoh yang sombong.

Baitian pun sudah mulai kelelahan. Wajahnya sedikit memucat karena mengeluarkan banyak energi sejatinya.

Karena merasa dipermainkan dan dipermalukan, Baitian mengertakkan giginya dan berkata, "Anak muda, jangan cuma menghindar. Ingat, kamu akan dinyatakan menang jika kamu berhasil memukulku.

[ Haha ... Orang tua ini memang tidak tau diri.] kata Dewi dalam benak Lin Chen sambil tertawa mengejek.

"Maaf Tuan Yun ... Saya memang tidak punya keberanian untuk memukul orang yang lebih tua dariku." kata Lin Chen pasrah.

Itu memang benar. Karena sejak awal, Dewi hanya meminta Lin Chen untuk menghindar saja dari serangan Baitian. tidak sekalipun ada kalimat dari Dewi untuk memintanya membalas pukulan baitian.

Mendengar itu, Baitian semakin marah. dia merasa direndahkan karena tidak pantas menerima pukulan dari Lin Chen.

Merasa terhina dengan ucapan Lin Chen, Baitian sangat marah dan berseru. "Bocah, kau cari mati!"

Baitian dengan ganas menyerang Lin Chen dengan kekuatan penuh

Tetapi, lagi-lagi Lin Chen melompat kali ini dia menjadikan kepala Baitian sebagai pijakan lalu berdiri tegap diatas arena tinju.

Baitian terhuyung-huyung dan akhirnya jatuh telungkup setelah Lin Chen menginjak kepalanya.

Bruk!

Melihat itu, penonton disekitar arena terbelalak tak percaya dengan apa yang mereka lihat. Apakah kepala keluarga Yun seorang kultivator terhebat terjatuh hanya dengan diinjak kepalanya? Bahkan Yun Feiya menutup wajahnya karena malu melihat kakeknya.

Karena tadi begitu garang, sombong dan mendominasi. Tapi sekarang malah dipermalukan dihadapan begitu banyak orang.

Saat ini, Lin Chen tidak memperhatikan sekelilingnya bahkan orang tua yang jatuh telungkup pun dia tidak peduli.

Karena saat ini, Lin Chen berusaha menstabilkan posisi berdirinya dengan susah payah. Karena dia hanya mampu berdiri satu kaki diatas tiang ring tinju yang kecil. Dan dia seakan-akan mau jatuh dan berkali-kali berusaha menyeimbangkan Tubuhnya.

Yun Baitian sangat marah. Dia belum pernah sekalipun diperlakukan tidak dengan hormat seperti ini sebelumnya.

Seumur hidupnya ini pertama kalinya kepalanya di jadikan pijakan oleh lawan bertarungnya.

"Bajingan ... Akan kubunuh kau!" Baitian berteriak dan kembali menyerang Lin Chen yang saat ini masih berdiri dengan satu kaki diatas tiang.

Ketika Baitian bangun dan berbalik arah untuk mengambil ancang-ancang untuk menyerang.

"Ah ... Aku sudah tidak tahan lagi!" Lin Chen terpeleset dari tiang arena tinju itu, dan tanpa sengaja sandal jepitnya terlepas dan terlempar.

Wush!

Dengan kecepatan tinggi, sendal jepit itu melewati kepala Baitian. Nyaris mengenai kepalanya.

Brak!

Bam!

Sendal jepit milik Lin Chen langsung menghantam dinding bersamaan dengan Lin Chen terjatuh dari tiang arena tinju.

Bersama dengan jatuhnya Lin Chen, lantai gedung sedikit bergetar. Mungkin karena tubuh Lin Chen terlalu keras menyebabkan benturan keras sehingga menimbulkan getaran.

Namun setelah memperhatikan dengan teliti, getaran itu bukan hanya berasal dari tubuh Lin Chen. Tapi juga sendal jepit yang menempel didinding dan terbenam beberapa inci masuk kedalam tembok yang tebal itu.

Semua orang menoleh kearah Lin Chen dengan ekspresi heran. Mereka sulit untuk mempercayai penglihatan mereka.

Melihat kekuatan yang ditunjukan oleh Lin Chen, Baitian menyadari bahwa, kekuatannya tidak sebanding dengan Lin Chen. wajahnya berubah ketakutan dan punggungnya basah oleh keringat dingin.

Setelah Lin Chen kembali berdiri dan menghampiri sendal yang menempel ditembok. dengan sedikit usahanya, sendal itu pun berhasil dikeluarkan.

Namun hal yang mengejutkan adalah, saat sendalnya ditarik, dinding itu seketika roboh dan dia tanpa sengaja melihat gadis berumur 14 atau 15 tahun.

Dia sedang mandi sambil bernyanyi dan menari-nari. Melihat pemandangan itu, Lin Chen menelan ludahnya dan hidungnya berkedut dan hampir mimisan. Namun dia berusaha untuk tetap tenang.

Gadis kecil itu tidak menyadari apa yang terjadi, dia masih asik mandi dan sekarang, dia bernyanyi semakin keras sambil menggoyangkan pinggulnya.

Dia masih belum menyadari bahwa dinding kamar mandinya jebol.

"Eheem ..." karena Lin Chen sudah tidak kuat melihat pemandangan didepannya, dia pun berdeham.

mendengar itu, gadis kecil itu menatap Lin Chen, dan seketika dia berteriak histeris.

"Ahh ... Dasar mesum!" gadis itu berteriak melengking dan segera mengambil handuk dan menutup tubuh mungilnya lalu mendatangi Lin Chen yang masih berdiri mematung.

Gadis kecil itu pun memukul dagu Lin Chen dengan tangan kecilnya. Sebenarnya dia ingin memukul wajah Lin Chen, tapi karena tubuhnya pendek, dia pun hanya menjangkau dagu Lin Chen.

Bersamaan dengan itu, tubuh Lin Chen bergetar dia merasa seperti kesemutan seperti yang sudah terjadi sebelumnya, Dewi Lin Hua menyerap perasaan murni gadis kecil itu.

Dan pada akhirnya, gadis kecil itu terikat kontrak dengan Lin Chen. Melihat Lin Chen bergetar seperti menggigil kedinginan, gadis itu mengira, Lin Chen sedang kencing di celananya dengan warna air yang berbeda.

Dia ingin memukul Lin Chen lagi, tapi kemudian dia menyadari bahwa ada banyak orang yang melihat kearahnya.

"Ah ..." gadis itu kembali berteriak kemudian berlari bersembunyi dibalik lemari.

Lin Chen masih mematung dan menatap lemari tempat gadis itu bersembunyi.

Memikirkan hal itu, dia tidak tahu ini berkah atau musibah. Dia kembali memakai sendalnya saat kesadarannya telah pulih.

Dia pun kembali berjalan perlahan menuju arena tinju lagi. Melihat Lin Chen kembali, semua orang menundukkan kepala mereka. Tidak ada yang berani menatapnya secara langsung.

Baitian masih duduk ketakutan diatas arena tinju. Dia sudah menyinggung orang yang salah. Kini nasib seluruh keluarganya dipertaruhkan.

Sesaat kemudian, Yun Baitian memberanikan diri untuk bangkit dan berjalan kearah Lin Chen.

Buk!

Baitian berlutut didepan Lin Chen dan sudah mempersiapkan dirinya untuk mati. Baitian kemudian berseru, "Tuan Lin, saya dengan sukarela menyerahkan nyawaku sepenuhnya. Tapi mohon untuk tidak menghabisi keluarga saya. ampunilah mereka, karena mereka tidak terlibat dalam hal ini."

Terpopuler

Comments

Imam Sutoto Suro

Imam Sutoto Suro

good job Thor lanjut seruuu

2024-10-02

0

Jimmy Avolution

Jimmy Avolution

terus

2024-06-15

0

Tojib Jamhari

Tojib Jamhari

belum terkenal

2024-06-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!