Mendengar pertanyaan dua bersaudara itu, Lin Chen menjadi bingung. Dia pun hanya menunggu penjelasan dari Dewi Lin Hua.
[Jangan khawatir, mereka hanya belum membuka Meridiannya. Nanti kita bantu] kata Dewi dalam benak Lin Chen.
"Dewi, bagaimana kita bisa membantu mereka? Aku tidak yakin!" tanya Lin Chen.
[Tentu saja kamu harus mencium mereka, atau bersetubuh dengan mereka]
Mendengar itu, Lin Chen hanya membeku. Dia pun berkata, "Apa kamu serius Dewi?" tanya Lin Chen kembali dengan ekspresi aneh.
[Tentu saja aku mengatakan yang sebenarnya. Coba kamu berpikir dengan cermat, apa yang tubuhmu rasakan saat berciuman dengan Yun Feiya saat itu?] tanya Dewi Lin Hua.
"Tubuh terasa panas dingin, detak jantung berpacu dengan cepat dan otot-otot menegang!" jawab Lin Chen sambil mengerutkan keningnya.
[Kamu benar, karena pada saat itu, saraf dan otot bekerja secara bersamaan, jadi memungkinkan dapat memicu terbukanya Meridian. Karena alasan itulah, kultivasi ganda lebih menguntungkan bagi Kultivator.] jelas sang Dewi.
"Jadi jika melakukan kultivasi seperti itu, fisikku juga akan semakin kuat, kan?"
[Tentu saja seperti itu, makanya aku mengatakan padamu, kamu harus lebih sering melakukan kontak fisik pada istrimu. Selain itu, aku bisa membantumu memaksimalkan dengan esensi Dewa yang saya miliki!]
"Suamiku, mengapa kamu diam saja? Aku sedang bertanya padamu?" tanya Qianyi memecahkan kesunyian, Yang membuat Lin Chen salah tingkah.
"Untuk hari ini, cukup sampai disini dulu. Semua orang boleh pergi. Kecuali Yun Feiya dan Yun Qianyi. Untuk selanjutnya, kalian bisa datang lagi." kata Lin Chen.
Semua orang sudah pergi, sekarang hanya tersisa Yun Feiya, Yun Qianyi dan Lin Chen sendiri.
Lin Chen menatap kedua gadis itu, dia bingung apakah mereka mau membuka Meridian mereka atau tidak.
Setelah hening beberapa saat, Lin Chen pun bertanya dengan ragu, "Apa kalian benar-benar ingin menjadi seorang kultivator?"
"Suamiku, aku ingin menjadi seorang kultivator!" jawab Qianyi tegas.
"Adik ipar, aku juga ingin menjadi kultivator!" Tambah Yun Feiya.
Feiya, Qianyi, apa alasannya kalian ingin menjadi seorang kultivator? kehidupan seorang kultivator itu sangat sulit. Selain itu, kalian tidak akan bisa lagi menjadi manusia normal kebanyakan."
"Dan ada tugas yang perlu diperhatikan sebagai seorang kultivator yang berbudi luhur, yaitu menolong yang lemah, menegakan ketidak Adilan. Apa kalian siap?" kata Lin Chen menjelaskan, agar kedua gadis ini mengurungkan niat mereka untuk menjadi seorang kultivator.
Karena dia tidak ingin berbuat hal yang tidak senonoh dengan kedua gadis yang belum dinikahinya ini.
Ini bukan sebuah kemunafikan, tapi semata-mata untuk melindungi kedua gadis yang polos ini.
"Tentu saja aku siap. Alasanku adalah untuk memukul suamiku yang nakal!" kata Qianyi sambil mengepalkan tangannya yang mungil memandang Lin Chen sambil mendengus. Mendengar itu, Lin Chen tidak tahu, Haris tertawa atau menangis.
"Aku juga sudah siap. Karena aku tidak ingin diculik orang jahat lagi!" kata Yun Feiya dengan tegas.
"Baiklah, aku akan membuka Meridian kalian dengan cara paksa." kata Lin Chen yang mulai merasa tidak tenang.
"Oke ..." kata Qianyi tanpa curiga.
Detik berikutnya, Lin Chen kemudian mencium kedua gadis itu dengan lembut. Saat bibir Lin Chen menyentuh bibir gadis itu, liontin yang ada dileher Lin Chen mengeluarkan cahaya. Cahayanya kali ini bukan lagi hijau, tapi cahaya ungu dan langsung masuk ke lubang hidung kedua gadis itu.
Begitu bibir Lin Chen bersentuhan dengan bibir Qianyi, dia bisa merasakan tubuhnya merinding dan bergetar ringan dan tubuhnya juga merasakan aliran hangat menjalar keseluruh tubuhnya. Dan itu terasa sangat nyaman. Yun Feiya pun merasakan hal yang sama. Energi didalam tubuhnya langsung menyebar ke Meridian dan organ tubuhnya.
Secara bersamaan ...
Duar!
Duar!
Kedua tubuh gadis itu memancarkan gelombang kejut membuat dinding kaca bergetar hebat diiringi bunyi pecahan kaca.
Cling!
Kaca-kaca itu hancur berkeping-keping akibat dari letupan kekuatan yang terpancar dari dalam tubuh kedua gadis itu.
Mendengar ledakan keras yang menyebabkan jendela kaca hancur berantakan, orang-orang yang tadinya sudah keluar, kembali memasuki ruangan itu.
Orang pertama yang masuk adalah Yun Baitian yang diikuti oleh para pengawal yang lainnya. Saat mereka masuk, mata mereka melotot tidak percaya dengan apa yang mereka lihat.
Energi alam dari segala penjuru, masuk kedalam tubuh kedua cucunya terus menerus.
Beberapa saat kemudian Lin Chen pun berkata, stabilkan dulu Rana baru kalian, dan selamat kalian berdua telah resmi menjadi seorang kultivator.
Kedua gadis itu kemudian mengikuti instruksi dari Lin Chen dengan duduk bersila untuk menstabilkan energi yang masuk kedalam tubuh mereka.
Satu jam kemudian, kedua gadis itu perlahan membuka mata mereka tampak jelas senyum indah terpancar jelas dari wajah kedua gadis itu.
Namun, Qianyi merasa tidak senang lalu berkata, "Suamiku, mengapa saat berciuman denganku, cuma sebentar. Sementara dengan kakak pertama begitu lama!" protes Qianyi.
Mendengar itu, Lin Chen membeku, dia tidak tahu harus menjawabnya apa. Bagaimana aku bisa hidup tenang jika dia begitu banyak memprotes setiap tindakannya?
Lin Chen hanya tersenyum pahit.
Beberapa saat kemudian, Baitian mendekati Lin Chen sambil membungkuk dan menangkupkan tangannya dan berkata, "Terimakasih Tuan Lin, berkat anda, keluarga kamu mendapatkan berkah yang tak terduga."
"Tuan Yun tidak perlu begitu sungkan. bukankah kelak kita akan menjadi keluarga?" kali ini Lin Chen menerima dengan pasrah.
Karena melihat sifat Qianyi yang begitu menyebalkan, dia tentu tidak akan pernah bisa menghindarinya lagi. Walaupun dia akan pergi ke ujung dunia.
"Oh ya, apakah kami juga bisa menjadi murid anda, Tuan Lin?" tanya Yun Baitian.
Lin Chen memperhatikan Baitian dari atas kebawah, dan memikirkan bagaimana cara menjelaskan kepadanya bahwa dia tidak bisa melatih seorang pria.
Saat ini, Yun Feiya dan Yun Qianyi masih duduk bersila karena mendapat perintah dari Lin Chen untuk tetap menyerap energi langit dan bumi. beberapa kertas tipis terbang dan berputar-putar diatas kepala mereka dan dinding kaca mulai kembali bergetar.
Beberapa saat kemudian, Lin Chen diperingatkan oleh Dewi Lin Hua untuk mendekati kedua gadis itu. Setelah mendekat kedua gadis itu, Lin Chen mengetuk kepala keduanya. Kedua gadis itu mengerutkan alisnya. keadaan kembali tenang.
"Lihatlah, mengurus keduanya aku kerepotan, bagaimana aku bisa mengurus kalian semua?" kata Lin Chen kepada Baitian sambil menunjuk kearah kedua gadis itu.
Semuanya tidak menjawab perkataan Lin Chen, mereka fokus dan menatap kedua gadis yang sedang duduk bersila dengan mulut menganga lebar.
"Ini ... Ini tingkat akhir Alam Bumi sedangkan Nona muda Qianyi berada ditingkat Awal Alam Langit. Tidak mungkin, ini mustahil!" gumam Baitian.
[ Hei, sudah saatnya kamu menghentikan keduanya. fisik mereka mulai melemah, jika dilanjutkan akan sangat berbahaya.] kata Dewi mengingatkan Lin Chen.
"Baiklah, waktunya berhenti berkultivasi. Jangan memaksakan diri, fisik kalian masih terlalu lemah untuk menampung limpahan energi." kata Lin Chen menghentikan keduanya menyerap energi.
Kedua gadis itu membuka mata mereka dan perlahan berdiri.
Yun Feiya kemudian menghampiri Lin Chen dan membungkukkan badannya.
Di sisi lain, Qianyi sangat bersemangat sehingga dia melompat sampai kepalanya membentur langit-langit ruangan itu sehingga menimbulkan retakan.
Melihat itu, Lin Chen hanya menggelengkan kepalanya. dia tidak tahu bagaimana menghadapi gadis kecil ini.
Setelah beberapa lama, Baitian pun berkata, "Karena hari sudah gelap, mari kita makan bersama!"
Karena Lin Chen dan lainnya melewatkan makan siang hari ini, semuanya pun setuju tanpa kecuali.
Saat meninggalkan ruangan itu, lagi-lagi Qianyi tidak bisa tenang, dia berjingkrak hingga menendang tong sampah yang ada didepannya
Bang!
Duar!
Tong sampah itu terbang membentur dinding, sehingga didinding itu bergetar hebat. Melihat kejadian itu, semua orang menatap Qianyi dengan sedikit takut dan mulai menjaga jarak dengannya.
Hanya Yun Feiya dan Lin Chen yang terlihat biasa saja.
Melihat kelakuan Qianyi yang tidak masuk akal itu, Lin Chen pun berseru, "Jika kedepannya kamu tidak berhati-hati, aku akan menceraikan kamu!" ancam Lin Chen.
"Jangan ... "
"Kedepannya aku akan lebih berhati-hati, aku berjanji padamu!" kata Qianyi sambil mendekati Lin Chen dan memeluk lengannya dengan mesra.
Lin Chen hanya menggelengkan kepalanya.
Beberapa saat kemudian, mereka akhirnya tiba disebuah ruangan mewah.
Itu adalah ruang makan keluarga.
Baitian meminta Lin Chen untuk duduk dikursi utama. dengan banyak pertimbangan akhirnya dia duduk dikursi utama dan disebelah kiri dan kanannya ada Yun Feiya dan Yun Qianyi.
Mereka pun makan dengan tenang tanpa keributan.
Jarum jam yang seharusnya berputar kearah yang tepat, sekarang telah berubah. Lagi-lagi Qianyi bermain-main dan melemparkan sumpitnya kearah jam itu.
"Paman Yun, aku penasaran, saat hamil bibi ngidam apa? sampai melahirkan gadis tengil seperti dia." tanya Lin Chen.
Mendengar itu, Qianyi berhenti bermain dan kembali makan dengan tenang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Oe Din
menegakkan ketidak adilan...?
menegakkan keadilan ( mungkin ini maksudnya )
2024-06-16
0
Abi
wkwkwk...... namax ank kecil, ya di harap maklum, tambah thor
2024-06-05
1
absolut
lagi
2024-06-05
0