Episode 11.Kedatangan Pemuda-Pemudi

Sinta menjadi bingung sendiri, sedangkan di foto wanita itu sedang hamil, tapi sekarang dia tidak terlihat hamil.

"Udah lah, mungkin foto itu waktu Mbak itu hamil dan sekarang dia sudah melahirkan.

Namun yang membuat Sinta bingung dari tadi dia tidak melihat Dinda saat ini setelah tadi dia membuka pintu dan menyuruh nya masuk.

Di saat Sinta sibuk dengan pemikirannya muncullah Dinda dan Nabila yang sudah selesai sholat. Sinta melirik Dinda untuk mencari keanehan yang dia rasakan.

Sekian detik Sinta melirik namun tidak ada yang mencurigakan pada diri Dinda.

"Mbak, terimakasih sudah memberi tumpangan untuk ku melakukan sholat.

Dinda mengangguk, lalu berkata pada Nabila dengan senyum manisnya.

"Nanti kalau mau sholat insya kalian boleh datang kesini dan tidur di sini." ujar Dinda pada Nabila.

Sedangkan di kemah tempat mereka berteduh malam ini seorang pemuda memasuki kemah cewek yang di dalamnya saat ini hanya ada Della saja.

Karena saat ini Nabila dan Sinta sedang berada di rumah Dinda.

"Nabila mana?" tanya Kevin pada Della setelah Kevin berada di dalam kem para cewek.

Kevin terus menatap ke arah dada Della yang memiliki buah dada yang begitu besar. Apa lagi saat ini Della memakai baju yang kurang bahan sehingga buah dadanya hampir keluar semua.

Kevin yang memiliki nafsu yang begitu besar susah menelan saliva nya. Sang junior Kevin yang suka celup sana sini sudah meronta ingin memasuki tempatnya.

Della yang peka dengan tatapan Kevin, dia sengaja berkelakuan manja dan menggoda agar Kevin semakin terbakar hasratnya.

Della sudah dari dulu menyukai Kevin namun Della tidak berani mengungkapkan nya karena mengingat Kevin adalah pacar Nabila sahabatnya.

Kevin mendekati Della dan menggenggam tangan Della, Kevin menatap sendu ke Della seolah menginginkan sesuatu. Della juga meraih tangan Kevin, lalu Della membawa tangan Kevin ke area dadanya.

Kevin yang sudah di Landa nafsu langsung meremas pelan buah dada Della, Kevin mendekatkan wajahnya ke wajah Della sehingga bibir keduanya bertemu.

Ketika Kevin ingin melumat bibir Della, terdengar suara langkah yang mendekati kemah itu, Kevin langsung menghentikan ciumannya.

"Nanti kita lanjutkan lagi." ujar Kevin dengan suara seraknya yang sudah di landa hasrat. Della langsung membenarkan bajunya dan rambutnya yang sudah berantakan.

Saat suara langkah kaki sudah berada di pintu kemah itu Kevin langsung bersuara.

"Apa benar kamu tidak tau kemana Nabila dan Sinta pergi?" tanya Kevin pura-pura agar Nabila tidak curiga padanya.

"Iya." jawab Della singkat. Nabila dan Sinta yang mendengar pertanyaan Kevin dari dalam kemah, dia langsung menyahut.

"Aku disini Kevin." sahut Nabila dari luar.

Kevin langsung keluar dari kemah itu untuk bertemu Nabila.

"Sayang, kamu dari mana?" tanya Kevin dengan wajah yang di buat khawatir agar sandiwaranya semakin sempurna.

Nabila menceritakan kalau dia dan Sinta habis dari rumah penduduk karena menumpang wudhu dan sholat.

Kevin mencibir karena tidak suka kalau Nabila pacarnya sholat.

" Sok alim, lihat saja setelah aku dapat menikmati tubuhmu, aku akan mencampakkan mu begitu saja." Gumam Kevin dalam hati.

Singkat cerita akhirnya mereka masuk ke dalam kemah masing-masing. Ketiga cewek itu bercerita dan mengobrol ringan.

Sedangkan para cowok sudah menyalakan api unggun di belakang kemah mereka di temani gitar.

Tidak lama terdengar suara azan berkumandang, Nabila mengajak Sinta dan Della ke rumah yang tadi yaitu rumah Dinda yang di kira masih berpenghuni.

Nabila dan Sinta tidak tau kalau rumah itu sudah tidak berpenghuni dan perempuan cantik yang bernama Dinda itu sudah meninggal dunia beberapa bulan yang lalu.

Tanpa Nabila dan Sinta sadari kalau perempuan cantik di rumah itu adalah mahkluk yang tak kasat mata.

"Kalian aja yang pergi, aku mau tidur capek." kata Della menolak di ajak oleh Dinda dan Sinta.

Jelas Della menolak ajakan Nabila karena dia ingin bersama Kevin, ini adalah kesempatan Della untuk bersama Kevin.

"Baik lah, kami duluan ya?" Nabila dan Sinta langsung pergi meninggalkan kemah yang di tempati mereka. Della yang berada di kemah tersenyum senang karena bisa berdiam dengan Kevin nanti.

Sampai di depan pintu rumah Dinda Nabila langsung di sambut layaknya tamu yang sudah di tunggu.

Dinda sudah tau kalau Nabila dan Sinta akan kerumahnya lagi.

Nabila dan Sinta sedikitpun tidak curiga, mereka mengira Dinda adalah penduduk biasa di desa ini, dan Dinda adalah pemilik rumah ini yang suaminya bekerja di luar kota.

Nabila segera memasuki kamar yang di tunjuk Dinda, namun Sinta sekarang juga ikut masuk ke kamar itu.

"Kalian bisa tidur disini saja, dari pada di kemah, dingin banyak nyamuk lagi!" ujar Dinda ramah seperti layaknya orang biasa.

Nabila yang merasa tidak enak, dia menolak tawaran Dinda karena tidak mau merepotkan Dinda.

Namun Dinda memaksa mereka dengan segala alasan, akhirnya Nabila dan Sinta setuju untuk tidur di rumah Dinda.

Di kemah Kevin yang tau Nabila sudah pergi dia langsung mencari alasan pada temannya agar ketiga temannya itu tidak curiga.

"Aku ingin BAB dulu, perutku sudah mulas banget.'' Ucap Kevin beralasan.

"Mau aku temani, apa kamu berani sendiri?" tanya salah satu teman nya yang bernama Marvin.

"Tidak usah, aku berani kok!" tolak Kevin dengan seribu alasan agar rencananya berhasil kali ini.

Kevin langsung ke kemah Della yang sedang menunggu kedatangan Kevin. Sampai di kemah Kevin langsung mengajak Della ke tempat lain, tempat yang jauh dari kemah dan juga rumah penduduk.

Kevin tidak mau di kemah karena takut kalau teman-teman nya akan mengetahui perbuatan mereka dan juga Nabila kembali ke kemah.

Kevin dan Della berjalan ke semak atau hutan yang jauh dari kemah.

Sampai di tempat yang jauh dari kemah,Kevin langsung memeluk tubuh Della dan mencium bibir Della dengan rakus dan penuh gairah.

Della juga membalas ciuman Kevin dengan mengimbangi ganasnya ciuman itu.

Kevin menurunkan ciumannya ke ceruk leher Della hingga sampai ke gunung kembar Della.

Kevin mengisap dan menjilat puting susu Della hingga della mendesah.

tangan Della juga sudah memegang batang keras yang berada di bawah pinggang Kevin.

Kevin sudah sangat di kuasai hasrat, dia segera membuka baju Della sehingga nampak lah kain yang seperti kaca mata.

Di saat Kevin asyik menikmati gunung kembar Della terdengar suara tangisan perempuan yang seperti sedang terisak.

Kevin menghentikan kegiatannya, keduanya mulai mengedarkan pandangannya ke segala arah untuk mencari suara tangisan yang sepertinya sangat dekat dengan mereka berdua.

Tangis isa kan itu semakin jelas terdengar di telinga Kevin dan Della, tanpa sengaja Della melihat...

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Zuhril Witanto

Zuhril Witanto

dasar...bisa2 di tempat lain kayak gitu

2024-12-30

1

Eny Hidayati

Eny Hidayati

dilarang berbuat zina di daerah itu...

2025-01-02

0

Zuhril Witanto

Zuhril Witanto

biar kapok

2024-12-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!