Matahari yang semakin terbenam membuat pencarian mereka harus berhenti karena magrib akan tiba.
"Sebaiknya pencarian ini kita lanjutkan besok lagi, hari sudah semakin gelap kita tidak mungkin menaiki bukit itu di malam hari." Ucap Pak RT pada semua orang disana.
Semua orang mengangguk kecuali Marvin. Marvin sebagai ketua tim dia merasa bertanggung jawab, Marvin sangat merasa bersalah jika mereka tidak di temukan.
Nabila sudah mulai terisak, dia sangat sedih karena Dilla temannya tidak di temukan, Nabila bisa membayangkan bagaimana nasib Dilla andai benar dia hilang dan tersesat di dalam hutan. Tapi jika itu hilang dan tersesat, bagaimana kalau Dilla di culik Nabila tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi pada temannya itu.
Sinta yang melihat Nabila menangis dia langsung merangkul temannya itu.
"Jangan menangis, semua akan baik-baik saja, kita do'akan mereka agar tidak terjadi apa-apa pada mereka." Sinta mencoba menenangkan temannya itu.
"Kita semua harus kembali sekarang sebelum semakin gelap, disini sangat berbahaya, banyak binatang buas!" titah Pak RT pada semuanya.
Marvin sedikit kecewa, namun semuanya harus menuruti Pak RT agar aman karena yang Pak RT katakan ada benarnya juga.
Pada akhirnya semua mengikuti Pak RT kembali ke rumah Pak RT. Marvin, Leo, Dita, Sinta dan juga Nabila di minta menginap di rumah Pak RT Karena tidak aman tidur di kemah saat ini.
Langkah demi langkah yang mereka susuri akhirnya sampai juga mereka di depan rumah Dinda, namun mereka di jalan bukan di halaman rumah, rumah Dinda adalah rumah di ujung kalau di kampung itu, dan setelah rumah Dinda tidak ada rumah lagi kecuali kebun dan hutan.
Nabila melihat ke rumah Dinda yaitu rumah yang semalam di menginap, Nabila tidak menyangka kalau yang berbicara dengannya semalam adalah arwahnya Dinda.
Nabila bergidik ngeri membayangkan kejadian semalam. Namun dia bersyukur kalau Dinda tidak mengganggunya malah memberinya tempat menginap.
Nabila terus melangkahkan kakinya mengikuti langkah yang lainnya yang sedang berjalan menuju rumah Pak RT. Namun mata Nabila terus saja sesekali menatap rumah itu.
"Pak RT," panggil dua orang begitu keras sehingga semua menoleh kepada dua orang yang bersepeda motor yang memanggil Pak RT tadi.
Kedua orang itu langsung menghentikan motornya di depan Pak RT dan kelompoknya. Dua orang itu langsung turun dengan tubuh sedikit gemetar dan bibir pucat.
"Ada apa kenapa kalian seperti ketakutan, apa kalian di kejar binatang buas?" tanya Pak RT kepada dua orang itu karena melihat mereka sudah pucat.
"Ada...ada...ada." sangking takutnya dia orang itu sehingga ingin berkata pun gelagapan.
"Kalian tenangkan diri dulu, tarik nafas dan hembuskan perlahan!" usul Pak RT pada kedua orang itu.
Kedua orang itu langsung menuruti usul Pak RT itu, beberapa detik keduanya sudah sedikit tenang.
"Sekarang coba katakan, ada apa?" tanya Pak RT pada keduanya setelah melihat mereka berdua tenang.
"Pak RT, ada mayat di hutan, mayat seorang lelaki muda." ucap kedua orang itu setelah sukses menenangkan diri.
"Mayat, apa maksud kalian, Mayat siapa?" tanya Pak RT yang belum bisa mencerna apa maksud kedua orang di hadapan nya sekarang ini.
"Be...benar Pak RT, kami melihat ada mayat lelaki muda di jurang di tempat kami menarik rotan." imbuh seorang lagi membenarkan kata temannya.
Kedua orang itu bernama Fendi dan Ihsan, keduanya setiap hari mencari rotan untuk di jual. Keduanya dari hasil rotan lah mereka menafkahi keluarganya.
Marvin dan Leo serta Dita langsung mendekati kedua orang itu untuk bertanya tentang mayat yang mereka lihat, perasaan Marvin sudah tidak enak, dia khawatir kalau mayat lelaki muda yang di maksud oleh Fendi dan Ihsan adalah mayat temannya yaitu Kevin.
"Dimana apakah anda bisa menjelaskan ciri-ciri mayat tersebut?" tanya Marvin yang sudah was-was, dalam hati dia berharap mayat yang di maksud oleh Pak Fendi dan Pak Ihsan bukan lah mayat nya Kevin.
Marvin dan semua termasuk Nabila langsung murung dan sedih saat kedua orang itu menceritakan ciri-ciri mayat tersebut. Dari cerita Fendi dan Ihsan Marvin sangat yakin kalau mayat itu adalah mayat Kevin, apa lagi Fendi dan Ihsan menceritakan baju yang melekat di tubuh mayat itu walaupun tidak yakin Karena baju sudah di penuhi oleh darah.
Nabila yang mendengar cerita dari kedua orang itu langsung menangis histeris dan pingsan. Nabila sangat mencintai Kevin karena Nabila tidak tau kalau Kevin tidak tulus mencintainya.
Nabila menangis hingga dia pingsan, Dita di bantu oleh beberapa warga, tubuhnya Nabila di angkat dan di bawa ke rumah salah satu warga yang dekat dari mereka berdiri sekarang ini.
Sesampai di dalam rumah, Nabila langsung di tangani oleh pemilik rumah dan juga di temani oleh Sinta. Nabila memakai baju putih yang sangat cantik bak seorang bidadari.
Nabila melihat jauh di sana ada taman bunga yang sangat indah, dan di sana terlihat seorang wanita cantik juga memakai baju seperti dirinya. Nabila mengernyit melihat wanita cantik itu.
Nabila merasa seperti pernah melihat wanita cantik itu sebelumnya. Wajah wanita itu yang berkilau, sepertinya Nabila merasa familiar dengan wajah wanita itu.
Nabila menatap lekat wajah wanita cantik itu, dan dia ingat kalau wanita itu wanita yang memberi tumpangan nginap di rumah Dinda.
"Mbak Dinda, kamu Mbak Dinda kan?" tanya Nabila.
Dinda hanya mengangguk pelan dan tersenyum kepada Nabila.
"Kenapa kamu kesini, tempat mu bukan disini, kamu belum saatnya kesini!" ucap Dinda agar Nabila kembali ke tubuhnya lagi.
Saat pingsan roh Nabila keluar dan bertemu dengan roh Dinda. Sedangkan tubuh Nabila masih tidak bergerak, dia masih belum sadar.
Segala upaya di lakukan oleh pemilik rumah itu, seperti saat ini dia mengusapkan minyak kayu putih di hidung Nabila agar Nabila sadar dari pingsannya.
"Tidak,aku tidak mau kembali, aku ingin mencari kekasihku."roh Nabila bersikeras tidak mau kembali.
''Nabila, kamu tidak boleh menangis karena lelaki jahat itu.! Kekasih mu bukan orang yang baik, dia sudah mengkhianati kamu. Dia pacaran sama teman mu."
Roh Nabila menggeleng tidak percaya dengan perkataan Dinda. Yang dia tau kalau Kevin sangat mencintainya.
"Nabila, kamu harus kembali, masih sangat banyak orang yang membutuhkan mu!" Dinda kasihan dengan gadis lembut dan polos itu.
Nabila akhirnya kembali lagi ke tubuhnya,dengan ragu dia melangkah, namun dia lihat kebelakang kalau ada Dinda yang masih menatapnya sendu.
"Nanti kamu akan tau siapa pengkhianat yang menjadi teman mu." Ucap Dinda sebelum dia menghilang dari tempatnya berada sekarang.
Sedangkan roh Nabila kembali memasuki tubuhnya lagi. Dan tidak lama kemudian dia langsung sadar.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
El Vita
beruntung GK jd mangsa marvin
2025-02-14
1
Eny Hidayati
Nabila
2025-01-02
1
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒃𝒆𝒏𝒂𝒓 𝑵𝒂𝒃𝒊𝒍𝒂
2024-10-10
1