Soraya terbangun dari tidur lelapnya namun ia tidak mendapati keberadaan Evan suaminya di kamar .
Saat Soraya melihat ke arah jam, ternyata sekarang sudah pukul 19.45 itu berarti Soraya tertidur cukup lama, bagaimana tidak..Soraya di buat kelelahan oleh Evan sampai jam 4 sore.
Soraya memutuskan untuk mandi terlebih dahulu sebelum turun ke lantai 1 untuk mengecek nenek nya dan sekalian mencari makanan.
Beberapa menit kemudian,saat Soraya turun tangga dia mendengar suara tawa nenek nya yang terdengar begitu renyah sekali.
" Nenek?."
Ternyata Soraya melihat sang nenek tengah menonton TV dengan di temani 2 pembantu sambil memakan camilan.
" Soraya,kau sudah bangun." Sapa nenek yang masih dengan posisi santainya di atas sofa sambil selonjoran.
" Iya, apa nenek melihat kemana suamiku pergi?." Tanya Soraya pada neneknya.
" Entah, nenek juga tidak melihat nya." Jawab nenek.
" Maaf nyonya,Tuan sejak sore sudah pergi katanya ada pekerjaan ."ucap BI Lilis.
" Ohh,begitu ya bik." Ucap Soraya, ia merasa sedikit berkecil hati karena suaminya pergi tapi tidak berpamitan padanya.
" Nyonya pasti lapar kan?, mari nyonya kita ke meja makan." Ajak BI Lilis pada Soraya.
" Nenek sudah makan?" Tanya Soraya.
" Nenek sudah makan Soraya, tinggal kamu saja yang belum ." Ucap Nenek.
Soraya berjalan menuju ke meja makan dan di atas meja itu sudah tersaji beberapa hidangan yang menggugah selera.
" Nyonya, silahkan duduk. Saya belum tahu apa makanan kesukaan Anda jadi saya memasak makanan yang saya tahu saja." Ucap BI Lilik
" Ini saja lebih dari cukup,malah saya merasa berterimakasih karena sudah dimasak kan bik."ucap Soraya.
" Astaga nyonya, mengapa harus berterimakasih segala,ini sudah tugas saya." Ucap BI Lilis yang merasa tidak enak hati mendapatkan ucapan terimakasih dari majikan nya.
Karena selama ber puluhan tahun BI Lilis berprofesi menjadi pembantu, ia tidak pernah mendengarkan ucapan terimakasih,tolong,bahkan kata maaf dari majikan sebelum-sebelum nya.
Barulah selama bekerja dengan Evan,BI Lilis sering mendengar kata-kata tersebut,meskipun Evan jarang berbicara banyak pada BI Lilis ataupun BI Wiwin . Tapi Evan selalu mengucapkan kata tolong ketika sedang meminta bantuan pada mereka,dan hal tersebut adalah salah satu alasan yang membuat BI Lilis betah bekerja dengan Evan.
" Meskipun ini tugas bibi, bukankah tidak salah jika saya mengucapkan terimakasih atas hal yang telah bibi lakukan." ucap Soraya sambil tersenyum.
Soraya pun mulai menyendok nasi serta lauk-lauk yang sudah tersaji,Soraya juga memuji rasa masakan BI Lilis yang benar-benar terasa enak sekali.
Disisi lain ..
Di sebuah ruangan kantor,tepatnya di ruangan Presdir. 3 orang laki-laki tengah membicarakan sesuatu.
" Tuan,saya sudah memberikan pelajaran kepada Inggid dan kedua orang tuanya. Mereka sudah tidak memiliki harta sepeserpun sekarang dan pasti mereka akan menjadi gelandangan di jalan termasuk laki-laki yang lari bersama Inggid." ucap Pria yang bernama Andreas Sinaga.
" Bagus. Nic kau berikan bonus untuk Andreas." ucap Evan kepada asisten nya yang bernama Nicolas Carloza.
Nic langsung mengeluarkan ponselnya dan mengetik sesuatu setelah itu Nic langsung kembali menyimpan ponselnya.
Sebuah Notifikasi masuk ke ponsel Andreas,Lalu wajah pria itu tersenyum sumringah ketika melihat angka di saldo rekeningnya bertambah.
" Hohoho... terimakasih Tuan,kalau begitu saya permisi." ucap Andreas yang langsung beranjak dari duduk nya.
" CK... Kebiasaan" gumam Nic.
" Ahh ..saya lupa, Ezar mengundang kita untuk datang ke club nya." ucap Andreas yang balik lagi setelah tadi dirinya sudah hampir mencapai pintu .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Jade Meamoure
apa mafia ya nih laki
2025-02-13
1