06

Keesokan harinya..

Saat ini Evan mengajak Soraya dan nenek untuk melihat sebuah rumah yang akan mereka tinggal Li bersama.

" Wahhh rumah yang sangat besar dan bagus." puji nenek yang merasa kagum.

" Nenek suka?."tanya Evan, dan tentu saja nenek mengangguk dengan semangat.

Soraya juga merasa kagum ketika melihat rumah tersebut meskipun baru dari depan nya saja.

Evan mengajak keduanya untuk masuk kedalam rumah,ketika Evan membuka pintu ada 2 orang pembantu yang menyambut kedatangan ketiga nya dengan ramah.

Evan mengajak Soraya untuk ke kamar mereka sedangkan Nenek, Evan biarkan untuk berkeliling dengan di temani salah satu pembantu nya.

" Nenek aku dan Soraya akan ke kamar, jika nenek mau nenek bisa berkeliling untuk melihat setiap ruangan dan melihat fasilitas yang tersedia."ucap Evan.

" Memang nya boleh nenek melihat-lihat?." tanya nenek.

" Tentu saja,nenek kan nyonya tua di rumah ini." ucap Evan.

Nenek tersenyum senang dan dia pun bergi melihat setiap sudut rumah dengan di ikuti pembantu.

Sementara itu,Evan dan Soraya baru saja masuk ke sebuah kamar utama di lantai dua.

Saat baru saja masuk kamar,Evan langsung menyudutkan tubuh Soraya di baik pintu.

" Sayang,ini masih siang." ucap Soraya yang berusaha melepaskan tangan Evan yang sudah nangkring di pinggang nya.

" Hmm,tapi aku merindukan mu Honey." ucap Evan dengan suara yang berat.

Evan bahkan dengan manja sudah menyusupkan wajahnya ke leher Soraya, hingga membuat sang istri merasa kegelian .

" Sayang,jadi kita akan tinggal di rumah ini?." tanya Soraya.

" Hmm, apa kau suka rumah ini?." tanya Evan balik.

" aku kan belum melihat-lihat rumah nya dengan benar jadi aku tidak tahu apakah aku suka atau tidak." jawab Soraya.

" Honey nanti kau bisa melihat-lihat nya dengan puas,tapi sekarang tolong puaskan aku dulu Hem." ucap Evan dengan senyum mesu* nya.

" Tapi.." ketika Soraya ingin beralasan, Evan yang sudah tidak sabar segera mengangkat tubuh istrinya dan membawanya ke atas ranjang yang cukup besar.

Di sisi lain😆

Nenek begitu suka dengan setiap sudut rumah dan bahkan nenek juga kagum dengan setiap benda yang ada di rumah itu.

" Nyonya, apakah anda ingin mencoba kursi pijat." ucap BI Lilis mengusulkan.

" Wah, memang nya ada kursi pijat di sini Lis?." tanya nenek.

" tentu ada nyonya,mari saya antar." ajak BI Lilis dengan menunjukan jalan.

Nenek merasa begitu senang dan takjub ketika bisa melihat sebuah kursi pijat yang begitu nyata di depan matanya,karena biasanya nenek hanya melihat barang tersebut dari ponsel atau ketika sedang jalan-jalan ke mall saja.

Nenek pun mulai duduk di kursi pijat itu dan BI Lilis pun membantu menyalakan kursi pijat tersebut.

" Wahhh,rasanya enak sekali Lis." ucap Nenek.

BI Lilis tersenyum ketika melihat ekspresi wajah majikan nya yang ke enakan.

" oh iya Lis, kamu sudah lama kerja dengan Evan?." tanya Nenek.

" Saya sudah 5 tahun ini bekerja dengan tuan Evan." jawab BI Lilis.

" Oh iya,apa kau tahu orang tua Evan seperti apa Lis?" tanya nenek.

BI Lilis seketika terdiam tak langsung menjawab pertanyaan nenek.

" Saya tidak tahu apakah kedua orang tua Tuan Evan masih hidup atau tidak nyonya karena selama saya bekerja di sini tuan hanya seorang diri, tapi yang saya tahu Tuan Evan masih memiliki seorang Kakek namun sepertinya hubungan mereka agak tidak baik." ucap BI Lilis.

Tidak ada tanggapan sama sekali dari nenek,dan BI Lilis yang merasa curiga pun melambaikan tangan nya di dekat muka nenek dan benar saja jika nenek malah ketiduran karena keenakan di pijat.

BI Lilis hanya bisa tersenyum.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!