20

Keesokan paginya, Soraya dan Evan pergi bersama-sama mengecek keadaan kakek di kamarnya.

Lebih tepatnya Soraya yang memaksa suaminya untuk ikut melihat keadaan kakek secara langsung,jika tidak seperti itu .Evan yang masih malas bertemu kakek nya sendiri mungkin lebih memilih tiduran saja di dalam kamar.

Dan Soraya tidak ingin suaminya begitu terus, dia malah ingin berusaha membuat Suaminya akur kembali dengan sang kakek,meskipun Soraya tidak akan pernah menyangka jika hal tersebut akan membutuhkan banyak usaha dan waktu.

Soraya dan Evan masuk ke dalam kamar yang di tempati oleh kakek setelah mereka mengetuk dan di persilahkan masuk oleh asisten kakek.

Saat masuk kedalam kamar,terlihat kakek sudah tidak berada di atas tempat tidur lagi.

Kakek tua itu sedang duduk di sebuah sofa single yang menghadap ke jendela besar yang memperlihatkan pemandangan kota.

" Kakek, apa kondisi anda sudah baik-baik saja saat ini.?" tanya Soraya.

Sedangkan Evan diam saja sambil melipat kedua tangan nya di dada.

Hening..

Tidak ada jawaban apapun dari kakek atas pertanyaan yang Soraya lontarkan, dan hal tersebut membuat Evan merasa geram karena kakek nya tidak menanggapi pertanyaan istrinya.

Melihat tuan Besarnya diam saja dan Tuan muda nya yang terlihat menahan Emosi, asisten kakek yang bernama pak Agus itu pun menjawab nya.

" Kondisi tuan besar sudah jauh lebih baik sekarang Nona..." ucap pak Agus.

Soraya hanya tersenyum tipis dan mengangguk mendengar asisten kakek lah yang menjawab pertanyaan nya.

Namun Soraya tidak berkecil hati, Soraya tau kakek suaminya seperti itu karena belum mengakui Soraya sebagai cucu menantunya.

" Kau tidak perlu menjelaskan kondisiku kepada orang lain Agus." ucap kakek pada asisten nya.

Pak Agus merasa tidak enak pada Tuan muda dan nona mudanya karena tuan besar berucap seperti itu.

Dan Evan juga merasa kesal ketika mendengar ucapan kakeknya itu, bahkan kedua tangan nya sudah terkepal.

Apa-apaan kakeknya padahal Soraya hanya bertanya dan jika tidak ingin menjawab ya seharusnya tidak usah berbicara dan apa katanya tadi ,Soraya di katakan orang lain,Soraya istrinya tercinta bukan lah orang lain.

Soraya melihat sang suami yang tengah menahan kesal atas ucapan kakek,segera memegang lengan suaminya dan mengelus-elus lengan suami nya sambil tersenyum menatap wajah suaminya.

hal tersebut Soraya lakukan untuk mengatakan pada suaminya bahwa dirinya baik-baik saja dan tidak tersinggung sama sekali .

Tapi Evan yang sudah kesal dengan kakek nya tidak mungkin diam saja.

" Baguslah. karena dengan begitu saya dan istri saya tidak perlu repot-repot lagi menjenguk anda. ayo honey, kita pulang. Aku malas berada di tempat orang lain lama-lama seperti ini." ucap Evan yang menyindir kakeknya.

Kakek yang menghadap ke jendela hanya diam saja mendengar cucunya berkata seperti itu,tidak ada sepatah kata apapun lagi yang keluar dari mulutnya.

Dan Evan segara mengajak istrinya untuk keluar dari sana.

Setelah keluar dari kamar kakek kini keduanya tengah berada di dalam Lift .

" Sayang kamu tidak seharusnya berkata seperti itu, bagaimana pun juga beliau kakek mu." ucap Soraya mengingatkan suaminya.

" Dia bahkan tidak menganggap keberadaan kita di sana." ucap Evan.

" Bukan kita, lebih tepatnya aku yang dianggap orang lain sayang. Karena Kakek adalah Kakek mu dan kau adalah cucu nya . " ucap Soraya .

" Dan Aku nggak butuh pengakuan darinya tentang mu,karena nyatanya kau adalah istri ku." ucap Evan.

Soraya tersenyum hangat pada suaminya.

Dia semakin semangat untuk membuat hubungan kakek dan suaminya akur lagi.

Terpopuler

Comments

Endangdaman

Endangdaman

maklumin aja deh si kakek lagi di tutup hati & matanya

2024-06-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!