05

Prosesi pernikahan berjalan dengan lancar,sepanjang berjalan nya acara Soraya hanya bisa tersenyum kaku.

Bagaimana tidak,dia merasa bingung dengan situasinya saat ini namun dia juga diminta untuk tetap tersenyum oleh Evan karena harus mengalami satu persatu tamu undangan yang bahkan Soraya tidak mengenal mereka semua.

" Saya mohon Soraya, kamu terus tersenyum seolah bahagia ya. Saya tahu kamu bingung saat ini dan saya pun juga sama,namun saya minta tolong sekali dengan kamu untuk bersedia melakukan permintaan saya sampai acara ini selesai." Bisik Evan.

Evan mengatakan hal tersebut juga karena memiliki alasan pribadi, karena Evan mendapatkan informasi jika ada beberapa mata-mata yang di utus untuk datang ke acara pernikahan nya.

Dan hal tersebut tentu di lakukan oleh orang ' itu'

Setelah acara nya telah selesai semua,Evan meminta orang untuk membantu Soraya beristirahat di kamar yang telah ia pesan.

Sementara itu Evan mengurus beberapa hal termasuk memerintahkan anak buahnya untuk menangkap Inggid dan orang tuanya, serta mencari informasi lengkap tentang Soraya.

Setelah mengetahui latar belakang Soraya, Evan pun merasa tidak ada salah nya untuk mempertahankan Soraya sebagai istrinya.

Evan juga merasa memiliki suatu ketertarikan dengan Soraya meskipun dirinya baru pertama kali berjumpa dengan Soraya yang langsung menjadi istrinya.

Setelah menemui anak buahnya,Evan pun memutuskan untuk kembali ke kamar,tempat dimana Soraya istrinya berada.

Kembali ke saat ini.....

" Nenek. Meskipun saya dan Soraya menikah dengan cara seperti itu,saya tetap bertanggung jawab dan memperlakukan Soraya sebagaimana mestinya,seorang suami pada istrinya." Ucap Evan.

Nenek melihat ke arah Soraya, cucu satu-satunya serta keluarganya yang tersisa di dunia ini. Nenek selalu berharap jika kelak Soraya dewasa, Soraya akan bertemu dengan laki-laki yang bisa melindungi dan mencintai Soraya dengan sepenuh hati.

Namun sekarang,hal yang tidak terduga malah menimpa sang cucu, Memiliki suami namun tidak saling mencintai. Nenek seketika merasa gelisah, beliau takut jika Soraya akan dicampakkan begitu saja oleh suaminya kelak dengan alasan suaminya Soraya tidak mencintai Soraya.

" Soraya,bisakah kamu tinggalkan nenek dan suamimu untuk berbicara berdua." Ucap Nenek yang meminta Soraya untuk meninggalkan keduanya.

" Ada apa nek?, apa yang ingin nenek bicarakan dengan Evan?." Tanya Soraya dengan penasaran.

" Soraya, biarkan aku dan nenek berbicara berdua ya.." ucap Evan pada Soraya dengan halus.

Soraya mengangguk patuh bahkan tanpa bertanya pada Evan,dan hal tersebut tak luput dari pandangan Nenek.

Soraya pun masuk ke dalam kamarnya,di karenakan kamar dan dapur yang memang sedikit berjarak jadi suara orang berbicara akan sedikit tak terdengar.

Rasa penasaran tengah dirasakan oleh soraya karena ingin tahu apa yang tengah dibicarakan oleh neneknya dengan evan.

Namun dirinya tidak berani untuk menguping karena memang Soraya sejak kecil di beritahu jika hal tersebut tidaklah sopan kata nenek nya.

Beda halnya dengan aku dan para pembaca yang pada suka nguping pembicaraan orang🤭, apalagi kalo menyangkut berita gosip terbaru...wah bener-bener nggak boleh ketinggalan 🤣.

5 menit berlalu dan selama itu pun Soraya tidak duduk tenang diatas kasurnya dia malah bolak-balik seperti setrikaan.

Tapi tiba-tiba,pintu kamar Soraya di buka dari luar dan muncullah sosok Evan yang memasuki kamar sambil tersenyum menatap Soraya.

" Nenek bicara apa sama kamu?." tanya Soraya ketika melihat Evan yang baru masuk kamar.

Evan lagi-lagi tersenyum dan menggiring Soraya untuk duduk bersama di atas kasur.

" Nenek hanya bicara jika beliau merestui pernikahan kita." ucap Evan.

" Benarkah?." tanya Soraya memastikan.

" Benar." Evan mengatakan nya sambil membelai pipi Soraya dengan lembut.

Evan bahkan mengecup pipi Soraya sehingga pipi tersebut berubah menjadi merona merah.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***