Bab 20. Kisah Aldo dan Rian

Kilas balik beberapa tahun yang lalu.

Satu geng pria sekitar lima orang saja yang sangat dekat, Mereka kerap main bersama dan juga menghabiskan waktu. Rian salah satu yang paling kaya di antara mereka, Hanya Aldo saja yang miskin karena dia anak yatim piatu, Namun teman teman nya tak ada yang mempermasalahkan itu.

Hingga geng ini kemudian bubar karena lulus kuliah sudah mendapatkan pekerjaan masing masing, Hanya tinggal Rian dan Aldo yang masih tetap tinggal di desa. Kebetulan mereka dapat kerja di pabrik dekat rumah dengan jabatan yang belum seberapa tinggi kala itu, Aldo tinggal di rumah kecil sebagai kost di sana.

Karena tinggal mereka berdua saja yang masih bersahat, Rian dan Aldo kian erat saja. Kemana mana selalu berdua, Bahkan makan dan minum saja satu piring berdua. Setelah Rian menikah dengan Lia yang saat itu juga kerja di pabrik yang sama.

Aldo kehilangan teman nya, Dia sendirian dan sangat kesepian tanpa ada nya Rian yang biasa selalu bersama, Hati nya begitu sakit karena harus berpisah dari Rian, Dia mulai menyadari bahwa perasaan ini berbeda dan ini bukan hanya rasa sekedar teman.

Hingga akhir nya Rian menikahi Lia, Pesta berlangsung meriah karena kedua pihak keluarga dari orang yang mampu semua, Aldo menangis semalaman karena merasa sangat kehilangan orang yang sangat ia cintai, Dan kemudian mabuk sepanjang malam.

Dua bulan setelah pernikahan Rian dan Lia, Mereka sudah membangun rumah yang ukuran nya sangat besar. Aldo tak kuat lagi menahan perasaan nya yang kian hari malah semakin kuat, Dia mendatangi Rian yang sedang bekerja.

"Ada apa, Do?" Rian kaget melihat wajah Aldo yang bengkak seperti kebanyakan menangis.

"Kamu masih ingat aku, Ian?" Aldo bertanya pelan.

"Tentu saja aku ingat dengan mu lah, Kita sahabatan kan sudah lama! Mana mungkin aku lupa sama kau." Jawab Rian sedikit tertawa.

"Tapi kamu lupa menayakan kabar ku, Ian! Semenjak kamu punya Lia, Aku di lupakan." Sengit Aldo.

"Ya cuma kabar saja yang tidak ku tanya, Kan enggak mungkin malam malam aku masih chat kamu kayak biasa! Aku kan sekarang udah punya istri, Maka nya kamu cepat cari pasangan juga." Rian menepuk pundak Aldo.

Tidak sanggup lagi Aldo menahan gejolak hati nya karena Rian seolah tak mengerti dengan arah pembicaraan, Aldo mendekat dan mencium bibir Rian dengan paksa. Rian reflek mendorong karena dia tak menyangka dengan kelakuan nya Aldo barusan, Dia bahkan meludah ketanah karena merasa jijik.

Aldo yang melihat Rian merasa jijik dengan nya semakin terluka, Dia meneteskan air mata nya dengan deras. Hati ini terasa sakit ketika merasa di campak kan oleh orang yang sangat ia cintai, Sedangkan Rian menatap nya dengan penuh amarah.

"Kau gila, Aldo! Bercanda tuh ada batas nya." Sentak Rian mengusap bibir nya.

"Aku tidak bercanda! Aku sungguh mencintai kamu, Aku terluka saat kamu menikahi Lia, Ian." Aldo terisak isak.

"Bangsat! Apa yang kau bicarakan ini." Rian mundur karena kaget dengan kelainan teman nya.

"Iya aku gay, Aku mencintai kamu, A'a." Aldo mendekati Rian lagi.

"Jangan gila kau, Bajingan! Aku pria normal, Tak sudi aku berhubungan dengan gay semacam mu! Tak ku sangka kau sehina ini, Dasar banci sialan." Umpat Rian segera pergi meninggalkan Aldo.

Aldo menangis dan terjatuh ketanah sambil menepuk dada nya yang terasa sangat sesak, Sesakit ini rasa nya ketika cinta di tolak. Ini adalah cinta pertama nya Aldo, Dia juga tidak tahu kenapa bisa jatuh cinta dengan sahabat nya yang selalu mengerti dia.

Karena cinta nya yang tidak bisa di ubah, Aldo bangkit dengan dendam yang sangat besar. Sepulang kerja dia mendatangi Mbah nya yang berprofesi sebagai dukun ilmu hitam yang sangat kuat.

Mbah Kusumo menatap cucu nya yang menangis di hadapan nya dengan hati yang pilu, Dia agak bergidik juga ketika mendapat tugas untuk membuat pelet untuk seorang pria. Tapi karena sejak kecil sudah menderita akibat tak punya Ayah dan Ibu.

Mbah Kusumo pun memutuskan untuk menolong Aldo dengan memberikan pelet yang sangat luar biasa, Keperluan pelet sudah Aldo siapkan semua nya. Dari dalaman nya yang baru di pakai, Kemudian di rendam dalam sebuah baskom. Ujung jari Aldo di tusuk dengan jarum agar mengeluarkan darah, Kemudian di campur kan dalam rendaman air kolor.

"Berikan air ludah mu sebanyak tiga kali." Titah Kusumo.

Aldo meludah air tersebut, Bahkan air seni nya juga di masukan kesana. Entah mantra apa yang sedang Kusumo baca, Setelah itu air di masukan kedalam botol dan harus bisa di minum oleh Rian. Aneh nya walau air itu sudah bercampur kotoran segala macam, Air itu tetap saja bening seperti air hujan.

Keesokan hari nya Aldo sengaja menunggu Rian di dekat pojok pabrik, Dengan sebotol air di tangan nya. Tak lama Rian pun datang tapi tak mau menegur nya, Aldo harus sedikit mengejar nya.

"Lepaskan! Najis aku di pegang bencong seperti mu." Rian berkata bengis.

"Aku minta maaf karena sudah jatuh cinta padamu, Sungguh aku minta maaf." Aldo berkata menyesal.

Rian menghembuskan nafas kasar karena kasihan pula melihat Aldo yang begitu, Maka dia pun sedikit menghilangkan emosi nya. Walau sebenar nya dia sangat jijik melihat Aldo sekarang, Tapi ada juga rasa kasihan melihat sahabat nya.

"Minum lah, Aku permisi." Aldo pun bergegas masuk kedalam pabrik.

Serba salah sekali rasa nya Rian sekarang, Mau terus berteman dia geli bila mengingat Aldo mencium bibir nya. Mau menolak terus dia juga kasihan melihat nya, Rian pun membuka tutup botol dan segera menghabiskan nya.

Sekarang dia tak merasakan apa pun, Dengan tenang menuju ruangan nya di kantor. Sambil melihat beberapa berkas yang belum ia kerjakan kemarin karena begitu kesal mengingat Aldo, Tiba tiba saja Rian tercenung mengingat wajah Aldo.

Tepat saat itu Aldo masuk kedalam ruangan nya dan mengunci pintu, Rian berdiri mendekati Aldo yang datang, Pandangan nya sangat berbeda dengan yang tadi ketika masih di luar.

"A'a, Dedek mau pindah kerumah A'a boleh enggak?" Aldo bertanya manja.

"Boleh, Nanti sore bawa semua baju kamu ya." Rian mengelus kepala Aldo.

"Asiiik, Tapi kalau Lia marah gimana?" Aldo mengerucutkan bibir nya.

Rian tidak tahan melihat bibir yang di mata nua sangat menantang itu, Dia melahap nya dengan gemas dan Aldo juga menyambut ciuman yang memang sangat ia harapkan, Bukan hanya ciuman saja, Acara dobrak belakang pun terjadi di ruangan nya Rian.

Terpopuler

Comments

cookie_23

cookie_23

Aduh A'a ternodai

2025-01-20

1

HNF G

HNF G

my God🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🥴🥴🥴🥴🤮🤮🤮🤮🤮🤮

2024-12-13

0

Andri

Andri

ya allah dukun laknat pelet kok gae gay

2024-08-19

1

lihat semua
Episodes
1 Bab,1. Pengantin baru
2 Bab,2. Perkara bunga
3 Bab. Makan malam keluarga
4 Bab 4. Suara itu
5 Bab 5. Isu
6 Bab 6. wanita dalam pasungan
7 Babb 7. Surat undangan Arya
8 Bab 8. Tangisan bunda
9 Bab 9. Hantu wanita
10 Bab 10. Wanita berkerudung merah
11 Bab 11. Aldo sakit
12 Bab 12. Mendatangi sepupu
13 Bab 13. Setan berenang
14 Bab 14. Mahluk kiriman
15 Bab 15. Petir merah
16 Bab 16. Muntah darah dan kawat
17 Bab 17. Kematian Bu Fitri
18 Bab 18. Introgasi
19 Bab 19. Putus
20 Bab 20. Kisah Aldo dan Rian
21 Bab 21. Kisah Rian dan Aldo part2
22 Bab 22. Daun kelor
23 Bab 23. Pertengkaran
24 Bab 24. Teriakan
25 Bab 25. jari dalam kotak
26 Bab 26. Rian kena penyakit
27 Bab 27. Pelet keluar
28 bab 28. Kesadaran Rian.
29 Bab 29. Ki Seto terluka
30 Bab 30. Bau feses
31 Bab 31. Menggali taman
32 Bab 32. Rian pelaku
33 Bab 33. Muncrat
34 Bab 34. Kesadisan pasangan gay
35 Bab 35. Telapak kaki
36 Bab 36. Jati landak VS Kusumo
37 Bab 37. Aksara pemilik pedang emas
38 Bab 38. Pengakuan Aldo
39 Bab 39. Arwah Lia
40 Bab 40. Yana dan Lusi
41 Bab 41. Bunda juga terlibat
42 Bab 42. Nilam atau bukan
43 Bab 43. Ternyata Lia
44 Bab 44. Pindah
45 Bab 45. Keluarga kunti
46 Bab 46. Tangis Nessa
47 Bab.47 Azka dan Nessa
48 Bab 48. Pertengkaran Arya dan Cakra
49 Bab 49. Aldo masih ada
50 Bab 50. Kerja di warung
51 Bab 51. Mayat tessa
52 Bab 52. Catok
53 Bab.53 Jalan jalan keneraka
54 Bab 54. Tumpukan uang
55 Bab 55. Pembelaan Cakra
56 Bab 56. Buah jeruk
57 Bab 57. Ulang tahun
58 Bab 58. arwah lelaki
59 Bab 59. Bule
60 Bab 60. Rundingan
61 Bab 61. Setan api
62 Bab 62. Apa benar Rian?
63 Bab 63. Jin dalam tubuh Fahira
64 Bab.64 Permintaan Cakra
65 Bab 65. Santet
66 Bab 66. Di makan beruang
67 Bab 67. Salah paham
68 Bab.68 ingin berbaikan
69 Bab 69. Kenyataan pahit
70 Bab.70 Bau aksara
71 Bab 71. Di hadang Nadia
72 Bab.72 Di kerjai
73 Bab 73. Fatma menjenguk
74 Bab 74. Penjelasan Nessa
75 Bab.75 Kesedihan Fahira
76 Bab.76 Kuntilanak mabok
77 Bab 77. Hukuman Aksara
78 Bab 78. Hukuman para kunti
79 Bab.79 kematian Aldo
80 Bab. 80 arwah Aldo
81 Bab.81 Azka kena mental
82 Bab.82 Meminta pendapat
83 Bab.83 reinkarnask
84 Bab.84 resmi menjadi manusia
85 Bab.85 Restu
86 Bab. 86 bulan depan menikah
87 Bab.87 Bebas
88 Bab.88 Pemulung
89 Bab.89 Empat ronde
90 Bab. 90 hantu air
91 Bab 91. Nama Jeno
92 Bab 92. Mengunjungi Fahira
93 Bab.93 Santet Athar
94 Bab.94 Akhir
95 Season 2
96 S2. Riski atau Aksara
97 S2. Mbah Legi
98 S2. Kuntilanak
99 S2. Jeno muntah darah
100 S2. Kehidupan Nilam alias Sera
101 S2 Kuntilanak di culik iblis
102 S2. Perubahan Sera
103 S2. Ancaman Sera
104 S2. Pemilik kelapa
105 S2. Gun
106 S2. Perlawanan Sera
107 S2, Gosakra
108 S2. Maharani kembali
109 S2. Pusing nya Sera
110 S2. Kesedihan Arum
111 S2. Cermin Purnama
112 S2. Ternyata bersaudara
113 S2. Rawa leak datang
114 S2. Siluman ular sendok
115 S2. Bertemu
116 S2. Siluman botak
117 S2. Restu
118 S2. Menikah
119 S2. Otong berduri
120 S2. Riski Sera gagal
121 S2. Tamat
122 Bab 122. bonchap
123 Bab 123. Bonchap
124 Bab 124. Bonchap
125 Bab 125. Bonchap
126 Bab 126. Bonchap
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Bab,1. Pengantin baru
2
Bab,2. Perkara bunga
3
Bab. Makan malam keluarga
4
Bab 4. Suara itu
5
Bab 5. Isu
6
Bab 6. wanita dalam pasungan
7
Babb 7. Surat undangan Arya
8
Bab 8. Tangisan bunda
9
Bab 9. Hantu wanita
10
Bab 10. Wanita berkerudung merah
11
Bab 11. Aldo sakit
12
Bab 12. Mendatangi sepupu
13
Bab 13. Setan berenang
14
Bab 14. Mahluk kiriman
15
Bab 15. Petir merah
16
Bab 16. Muntah darah dan kawat
17
Bab 17. Kematian Bu Fitri
18
Bab 18. Introgasi
19
Bab 19. Putus
20
Bab 20. Kisah Aldo dan Rian
21
Bab 21. Kisah Rian dan Aldo part2
22
Bab 22. Daun kelor
23
Bab 23. Pertengkaran
24
Bab 24. Teriakan
25
Bab 25. jari dalam kotak
26
Bab 26. Rian kena penyakit
27
Bab 27. Pelet keluar
28
bab 28. Kesadaran Rian.
29
Bab 29. Ki Seto terluka
30
Bab 30. Bau feses
31
Bab 31. Menggali taman
32
Bab 32. Rian pelaku
33
Bab 33. Muncrat
34
Bab 34. Kesadisan pasangan gay
35
Bab 35. Telapak kaki
36
Bab 36. Jati landak VS Kusumo
37
Bab 37. Aksara pemilik pedang emas
38
Bab 38. Pengakuan Aldo
39
Bab 39. Arwah Lia
40
Bab 40. Yana dan Lusi
41
Bab 41. Bunda juga terlibat
42
Bab 42. Nilam atau bukan
43
Bab 43. Ternyata Lia
44
Bab 44. Pindah
45
Bab 45. Keluarga kunti
46
Bab 46. Tangis Nessa
47
Bab.47 Azka dan Nessa
48
Bab 48. Pertengkaran Arya dan Cakra
49
Bab 49. Aldo masih ada
50
Bab 50. Kerja di warung
51
Bab 51. Mayat tessa
52
Bab 52. Catok
53
Bab.53 Jalan jalan keneraka
54
Bab 54. Tumpukan uang
55
Bab 55. Pembelaan Cakra
56
Bab 56. Buah jeruk
57
Bab 57. Ulang tahun
58
Bab 58. arwah lelaki
59
Bab 59. Bule
60
Bab 60. Rundingan
61
Bab 61. Setan api
62
Bab 62. Apa benar Rian?
63
Bab 63. Jin dalam tubuh Fahira
64
Bab.64 Permintaan Cakra
65
Bab 65. Santet
66
Bab 66. Di makan beruang
67
Bab 67. Salah paham
68
Bab.68 ingin berbaikan
69
Bab 69. Kenyataan pahit
70
Bab.70 Bau aksara
71
Bab 71. Di hadang Nadia
72
Bab.72 Di kerjai
73
Bab 73. Fatma menjenguk
74
Bab 74. Penjelasan Nessa
75
Bab.75 Kesedihan Fahira
76
Bab.76 Kuntilanak mabok
77
Bab 77. Hukuman Aksara
78
Bab 78. Hukuman para kunti
79
Bab.79 kematian Aldo
80
Bab. 80 arwah Aldo
81
Bab.81 Azka kena mental
82
Bab.82 Meminta pendapat
83
Bab.83 reinkarnask
84
Bab.84 resmi menjadi manusia
85
Bab.85 Restu
86
Bab. 86 bulan depan menikah
87
Bab.87 Bebas
88
Bab.88 Pemulung
89
Bab.89 Empat ronde
90
Bab. 90 hantu air
91
Bab 91. Nama Jeno
92
Bab 92. Mengunjungi Fahira
93
Bab.93 Santet Athar
94
Bab.94 Akhir
95
Season 2
96
S2. Riski atau Aksara
97
S2. Mbah Legi
98
S2. Kuntilanak
99
S2. Jeno muntah darah
100
S2. Kehidupan Nilam alias Sera
101
S2 Kuntilanak di culik iblis
102
S2. Perubahan Sera
103
S2. Ancaman Sera
104
S2. Pemilik kelapa
105
S2. Gun
106
S2. Perlawanan Sera
107
S2, Gosakra
108
S2. Maharani kembali
109
S2. Pusing nya Sera
110
S2. Kesedihan Arum
111
S2. Cermin Purnama
112
S2. Ternyata bersaudara
113
S2. Rawa leak datang
114
S2. Siluman ular sendok
115
S2. Bertemu
116
S2. Siluman botak
117
S2. Restu
118
S2. Menikah
119
S2. Otong berduri
120
S2. Riski Sera gagal
121
S2. Tamat
122
Bab 122. bonchap
123
Bab 123. Bonchap
124
Bab 124. Bonchap
125
Bab 125. Bonchap
126
Bab 126. Bonchap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!