Brak.
Pintu rumah di banting dengan keras oleh wanita yang masih terliha cantik walau usia nya sudah lima puluh lebih, Dia begitu kesal karena tak terima melihat menantu baru mantan besan nya. Dan bisa bisa nya mereka menuduh kalau Lia lari bersama pria lain, Tentu saja hati wanita ini semakin sakit.
"Bunda sebaik nya tidak usah keluar rumah, Dari pada cuma marah marah gitu terus." Tama berkata agak kesal.
"Bagai mana bisa dia bilang kalau Kakak mu itu lari dengan pria lain, Tama?" Bunda kembali menangis.
"Maka nya ndak usah keluar rumah, Jangan ngerumpi yang malah membuat hati sakit." Nasihat Tama.
Terisak isak wanita ini menangis karena hati nya sangat sakit mendengar tuduhan nya Bu Fitri, Andai saja mereka tahu sakit hati nya karena Rian menikah lagi dan melupakan anak nya. Namun mereka tidak peduli itu, Yang mereka lakukan hanya bergosip terus tanpa memikirkan orang nya.
Tama bergegas pergi menghidup kan motor nya, Tujuan nya adalah rumah Rian yang sekarang di tinggali oleh istri baru nya. Pemuda ini terus merasa sakit karena kehilangan seorang Kakak, Dan Bunda nya juga begitu tersiksa setiap hari karena mendengarkan ucapan para tetangga. Belum lagi setelah melihat istri baru Rian, Sedangkan anak nya hilang tanpa ada satu pun berita nya.
"Assalamualaikum." Tama mengetuk pintu rumah.
Tak lama muncul wanita dengan pakaian nya yang sangat sopan, Wajah nya juga sangat cantik tanpa polesan. Nessa memang tak pernah lagi memakai make up tebal usai diri nya di pesantren, Tampil apa ada nya saja.
"Walaikum sallam, Cari siapa ya?" Nessa menjawab ramah.
"Apa benar Mbak istri nya, Mas Rian?" Tanya Tama sopan.
"Iya, Benar." Nessa mengangguk.
"Apa Bu Fitri ada di sini? Saya mau bicara dengan beliau." Ujar Tama.
"Ada, Silahkan masuk." Nessa mempersilahkan Tama masuk.
Bu Fitri keluar dari arah dapur dan duduk di hadapan Tama, Dia sudah bisa menduga bahwa pemuda ini datang untuk membicarakan masalah yang tadi.
"Bukan Ibu yang memulai duluan, Bunda kamu yang menampar wajah ku." Bu Fitri menunjuk kan wajah nya yang merah.
"Ya Allah, Maafkan atas kelakuan Bunda ya, Bu." Tama meminta maaf dengan tulus.
"Ini tidak sesakit ucapan nya, Tama! Bunda kamu juga menghina Rian kalau anak itu gay." Bu Fitri jadi menangis lagi.
Tama menunduk karena merasa malu dengan perbuatan Bunda nya, Ternyata malah ada fakta yang mengejutkan. Semula Tama mengira bahwa Bunda nya yang tersakiti, Namun malah Bunda nya yang menyakiti orang dengan kelakuan dan juga tangan nya.
"Saya mewakili Bunda ingin minta maaf ya, Bu! Tolong maklumi lah sikap Bunda saya, Beliau sangat terpukul atas hilang nya Kak Lia." Ucap Tama.
"Begini ya, Dik. Bukan saya mau ikut campur, Tapi Bunda kamu juga sangat keterlaluan." Nessa membuka suara.
"Saya akan coba bicara dengan Bunda, Sekali lagi tolong maafkan Bunda saya." Tama membungkuk sopan.
Dia pun berpamitan untuk pulang dan menegur Bunda nya, Serba salah juga di posisi nya Tama. Dia bingung mau bersikap bagai mana, Bunda nya juga terpukul atas hilang nya Lia, Sedangkan Bu Fitri juga terluka karena orang orang mengatakan Rian gay. Oleh sebab itu dia memaksa Rian untuk segera menikah lagi.
...****************...
Nessa memejam kan mata nya usai sholat ashar, Tadi sudah mengantarkan mertua nya pulang kerumah. Rian juga akan tiba di rumah sekitar pukul delapan malam, Maka dia masih punya waktu untuk bersantai, Memejam kan mata untuk istirahat.
Rasa nya tubuh ini sangat lelah karena banyak masalah hari ini, Melihat mertua nya yang berdebat tak kunjung usai. Dia juga cukup terganggu dengan isu bahwa suami nya gay, Cemas juga ada dalam hati nya karena memang Rian belum menyentuh nya saat dari malam pertama hingga sekarang.
Semula Nessa ingin percaya bahwa Rian memang memberi nya waktu untuk mempersiapkan diri, Namun sekarang pikiran nya malah kemana mana akibat gosip yang sangat gencar itu.
"Kok aku di sini?" Nessa kaget karena dia berada di ruang tamu.
Kaki nya melangkah berat seakan ada ratusan kilo beban yang mengganduli nya, Suara tangisan kecil juga masuk kedalam telinga. Nessa mengusap lengan nya yang merinding tak karuan, Suara tangis itu begitu menyayat hati siapa pun yang mendengar nya.
"Hiks, Hiks. Sakit sekali, Ampuun...
Nessa menutup mulut nya agar tak menimbulkan suara, Tangisan itu semakin jelas saja masuk kedalam telinga. Hati Nessa berdesir panas, Ada orang yang masuk kedalam kamar nya, Namun wajah orang itu buram.
Berulang kali Nessa mengusap mata nya untuk melihat dengan jelas, Tapi tidak bisa juga. Seolah ada kabut yang menutupi wajah itu, Nessa pun ikut masuk kedalam kamar.
"Aahh, Ya Allah!"
Pemandangan di dalam begitu menyayat hati nya, Seorang wanita yang wajah nya juga tak terlihat sedang di pasung dengan tubuh yang sangat kurus. Bisa di lihat kurus karena wanita itu sama sekali tak pakai baju, Di atas dada nya ada tato kecil bergambar bintang.
"Sakiiitt...Tolong jangan di teruskan." Rintih nya pedih.
"Hahaha....Kenapa sekarang kau bilang sakit, Kata mu kau ingin di setubuhi." Gelak orang berwajah kabut.
"Kau biadab!" Pekik nyaa histeris.
Nessa ketakutan setengah mati karena teriakan yang sangat kencang itu seolah mau merobohkan rumah, Semua isi rumah bergetar hebat. Alam sadar Nessa sudah datang, Dia menyadari bahwa itu hanya mimpi saja, Namun kenapa tubuh nya ini malah tidak bisa bergerak.
"Tolooonggg...
"Tolooonggg....
Blap.
Mata Nessa terbuka lebar dan tubuh nya langsung bergerak cepat setelah dia berhasil membaca ayat kursi dalam hati, Dia gelagapan karena ketakutan dengan apa yang sudah ia lihat.
Air satu gelas tandas ia minum, Sampai terduduk di lantai sebelah ranjang. Mimpi nya terasa sangat nyata, Dan Nessa seolah bisa merasakan sakit nya penderitaan wanita yang sedang di pasung itu, Tubuh nya penuh darah.
Hanya saja Nessa tak bisa melihat wajah nya, Dia teringat dengan nasihat Habib. Bila kita di mimpi kan orang yang sudah meninggal dan orang itu tidak berbicara tapi menunjukan kan wajah, Maka itu memang arwah nya, Dan bila orang itu tak menujukan wajah namun berbicara. Itu juga arwah nya yang datang, Tapi apa bila orang itu datang menunjukan wajah dan juga bersuara.
Maka itu adalah jin yang menyerupai orang tersebut, Tadi dia tidak bisa melihat wajah orang itu. Nessa sangat penasaran sekarang, Sedang dia memikirkan apa yang sedang terjadi.
Sebuah hentakan keras menarik nya dari bawah ranjang, Nessa terpekik ketakutan karena melihat wajah yang hancur mengerikan tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Ema Mahriana
horornya kluar nih pasti seru
2025-01-23
0
Yulay Yuli
lia????
2025-02-28
0
Minartie
wouw seeereeem .....hantu siapa ya ??
2024-12-08
2