Bab 6. wanita dalam pasungan

Brak.

Pintu rumah di banting dengan keras oleh wanita yang masih terliha cantik walau usia nya sudah lima puluh lebih, Dia begitu kesal karena tak terima melihat menantu baru mantan besan nya. Dan bisa bisa nya mereka menuduh kalau Lia lari bersama pria lain, Tentu saja hati wanita ini semakin sakit.

"Bunda sebaik nya tidak usah keluar rumah, Dari pada cuma marah marah gitu terus." Tama berkata agak kesal.

"Bagai mana bisa dia bilang kalau Kakak mu itu lari dengan pria lain, Tama?" Bunda kembali menangis.

"Maka nya ndak usah keluar rumah, Jangan ngerumpi yang malah membuat hati sakit." Nasihat Tama.

Terisak isak wanita ini menangis karena hati nya sangat sakit mendengar tuduhan nya Bu Fitri, Andai saja mereka tahu sakit hati nya karena Rian menikah lagi dan melupakan anak nya. Namun mereka tidak peduli itu, Yang mereka lakukan hanya bergosip terus tanpa memikirkan orang nya.

Tama bergegas pergi menghidup kan motor nya, Tujuan nya adalah rumah Rian yang sekarang di tinggali oleh istri baru nya. Pemuda ini terus merasa sakit karena kehilangan seorang Kakak, Dan Bunda nya juga begitu tersiksa setiap hari karena mendengarkan ucapan para tetangga. Belum lagi setelah melihat istri baru Rian, Sedangkan anak nya hilang tanpa ada satu pun berita nya.

"Assalamualaikum." Tama mengetuk pintu rumah.

Tak lama muncul wanita dengan pakaian nya yang sangat sopan, Wajah nya juga sangat cantik tanpa polesan. Nessa memang tak pernah lagi memakai make up tebal usai diri nya di pesantren, Tampil apa ada nya saja.

"Walaikum sallam, Cari siapa ya?" Nessa menjawab ramah.

"Apa benar Mbak istri nya, Mas Rian?" Tanya Tama sopan.

"Iya, Benar." Nessa mengangguk.

"Apa Bu Fitri ada di sini? Saya mau bicara dengan beliau." Ujar Tama.

"Ada, Silahkan masuk." Nessa mempersilahkan Tama masuk.

Bu Fitri keluar dari arah dapur dan duduk di hadapan Tama, Dia sudah bisa menduga bahwa pemuda ini datang untuk membicarakan masalah yang tadi.

"Bukan Ibu yang memulai duluan, Bunda kamu yang menampar wajah ku." Bu Fitri menunjuk kan wajah nya yang merah.

"Ya Allah, Maafkan atas kelakuan Bunda ya, Bu." Tama meminta maaf dengan tulus.

"Ini tidak sesakit ucapan nya, Tama! Bunda kamu juga menghina Rian kalau anak itu gay." Bu Fitri jadi menangis lagi.

Tama menunduk karena merasa malu dengan perbuatan Bunda nya, Ternyata malah ada fakta yang mengejutkan. Semula Tama mengira bahwa Bunda nya yang tersakiti, Namun malah Bunda nya yang menyakiti orang dengan kelakuan dan juga tangan nya.

"Saya mewakili Bunda ingin minta maaf ya, Bu! Tolong maklumi lah sikap Bunda saya, Beliau sangat terpukul atas hilang nya Kak Lia." Ucap Tama.

"Begini ya, Dik. Bukan saya mau ikut campur, Tapi Bunda kamu juga sangat keterlaluan." Nessa membuka suara.

"Saya akan coba bicara dengan Bunda, Sekali lagi tolong maafkan Bunda saya." Tama membungkuk sopan.

Dia pun berpamitan untuk pulang dan menegur Bunda nya, Serba salah juga di posisi nya Tama. Dia bingung mau bersikap bagai mana, Bunda nya juga terpukul atas hilang nya Lia, Sedangkan Bu Fitri juga terluka karena orang orang mengatakan Rian gay. Oleh sebab itu dia memaksa Rian untuk segera menikah lagi.

...****************...

Nessa memejam kan mata nya usai sholat ashar, Tadi sudah mengantarkan mertua nya pulang kerumah. Rian juga akan tiba di rumah sekitar pukul delapan malam, Maka dia masih punya waktu untuk bersantai, Memejam kan mata untuk istirahat.

Rasa nya tubuh ini sangat lelah karena banyak masalah hari ini, Melihat mertua nya yang berdebat tak kunjung usai. Dia juga cukup terganggu dengan isu bahwa suami nya gay, Cemas juga ada dalam hati nya karena memang Rian belum menyentuh nya saat dari malam pertama hingga sekarang.

Semula Nessa ingin percaya bahwa Rian memang memberi nya waktu untuk mempersiapkan diri, Namun sekarang pikiran nya malah kemana mana akibat gosip yang sangat gencar itu.

"Kok aku di sini?" Nessa kaget karena dia berada di ruang tamu.

Kaki nya melangkah berat seakan ada ratusan kilo beban yang mengganduli nya, Suara tangisan kecil juga masuk kedalam telinga. Nessa mengusap lengan nya yang merinding tak karuan, Suara tangis itu begitu menyayat hati siapa pun yang mendengar nya.

"Hiks, Hiks. Sakit sekali, Ampuun...

Nessa menutup mulut nya agar tak menimbulkan suara, Tangisan itu semakin jelas saja masuk kedalam telinga. Hati Nessa berdesir panas, Ada orang yang masuk kedalam kamar nya, Namun wajah orang itu buram.

Berulang kali Nessa mengusap mata nya untuk melihat dengan jelas, Tapi tidak bisa juga. Seolah ada kabut yang menutupi wajah itu, Nessa pun ikut masuk kedalam kamar.

"Aahh, Ya Allah!"

Pemandangan di dalam begitu menyayat hati nya, Seorang wanita yang wajah nya juga tak terlihat sedang di pasung dengan tubuh yang sangat kurus. Bisa di lihat kurus karena wanita itu sama sekali tak pakai baju, Di atas dada nya ada tato kecil bergambar bintang.

"Sakiiitt...Tolong jangan di teruskan." Rintih nya pedih.

"Hahaha....Kenapa sekarang kau bilang sakit, Kata mu kau ingin di setubuhi." Gelak orang berwajah kabut.

"Kau biadab!" Pekik nyaa histeris.

Nessa ketakutan setengah mati karena teriakan yang sangat kencang itu seolah mau merobohkan rumah, Semua isi rumah bergetar hebat. Alam sadar Nessa sudah datang, Dia menyadari bahwa itu hanya mimpi saja, Namun kenapa tubuh nya ini malah tidak bisa bergerak.

"Tolooonggg...

"Tolooonggg....

Blap.

Mata Nessa terbuka lebar dan tubuh nya langsung bergerak cepat setelah dia berhasil membaca ayat kursi dalam hati, Dia gelagapan karena ketakutan dengan apa yang sudah ia lihat.

Air satu gelas tandas ia minum, Sampai terduduk di lantai sebelah ranjang. Mimpi nya terasa sangat nyata, Dan Nessa seolah bisa merasakan sakit nya penderitaan wanita yang sedang di pasung itu, Tubuh nya penuh darah.

Hanya saja Nessa tak bisa melihat wajah nya, Dia teringat dengan nasihat Habib. Bila kita di mimpi kan orang yang sudah meninggal dan orang itu tidak berbicara tapi menunjukan kan wajah, Maka itu memang arwah nya, Dan bila orang itu tak menujukan wajah namun berbicara. Itu juga arwah nya yang datang, Tapi apa bila orang itu datang menunjukan wajah dan juga bersuara.

Maka itu adalah jin yang menyerupai orang tersebut, Tadi dia tidak bisa melihat wajah orang itu. Nessa sangat penasaran sekarang, Sedang dia memikirkan apa yang sedang terjadi.

Sebuah hentakan keras menarik nya dari bawah ranjang, Nessa terpekik ketakutan karena melihat wajah yang hancur mengerikan tersebut.

Terpopuler

Comments

Ema Mahriana

Ema Mahriana

horornya kluar nih pasti seru

2025-01-23

0

Yulay Yuli

Yulay Yuli

lia????

2025-02-28

0

Minartie

Minartie

wouw seeereeem .....hantu siapa ya ??

2024-12-08

2

lihat semua
Episodes
1 Bab,1. Pengantin baru
2 Bab,2. Perkara bunga
3 Bab. Makan malam keluarga
4 Bab 4. Suara itu
5 Bab 5. Isu
6 Bab 6. wanita dalam pasungan
7 Babb 7. Surat undangan Arya
8 Bab 8. Tangisan bunda
9 Bab 9. Hantu wanita
10 Bab 10. Wanita berkerudung merah
11 Bab 11. Aldo sakit
12 Bab 12. Mendatangi sepupu
13 Bab 13. Setan berenang
14 Bab 14. Mahluk kiriman
15 Bab 15. Petir merah
16 Bab 16. Muntah darah dan kawat
17 Bab 17. Kematian Bu Fitri
18 Bab 18. Introgasi
19 Bab 19. Putus
20 Bab 20. Kisah Aldo dan Rian
21 Bab 21. Kisah Rian dan Aldo part2
22 Bab 22. Daun kelor
23 Bab 23. Pertengkaran
24 Bab 24. Teriakan
25 Bab 25. jari dalam kotak
26 Bab 26. Rian kena penyakit
27 Bab 27. Pelet keluar
28 bab 28. Kesadaran Rian.
29 Bab 29. Ki Seto terluka
30 Bab 30. Bau feses
31 Bab 31. Menggali taman
32 Bab 32. Rian pelaku
33 Bab 33. Muncrat
34 Bab 34. Kesadisan pasangan gay
35 Bab 35. Telapak kaki
36 Bab 36. Jati landak VS Kusumo
37 Bab 37. Aksara pemilik pedang emas
38 Bab 38. Pengakuan Aldo
39 Bab 39. Arwah Lia
40 Bab 40. Yana dan Lusi
41 Bab 41. Bunda juga terlibat
42 Bab 42. Nilam atau bukan
43 Bab 43. Ternyata Lia
44 Bab 44. Pindah
45 Bab 45. Keluarga kunti
46 Bab 46. Tangis Nessa
47 Bab.47 Azka dan Nessa
48 Bab 48. Pertengkaran Arya dan Cakra
49 Bab 49. Aldo masih ada
50 Bab 50. Kerja di warung
51 Bab 51. Mayat tessa
52 Bab 52. Catok
53 Bab.53 Jalan jalan keneraka
54 Bab 54. Tumpukan uang
55 Bab 55. Pembelaan Cakra
56 Bab 56. Buah jeruk
57 Bab 57. Ulang tahun
58 Bab 58. arwah lelaki
59 Bab 59. Bule
60 Bab 60. Rundingan
61 Bab 61. Setan api
62 Bab 62. Apa benar Rian?
63 Bab 63. Jin dalam tubuh Fahira
64 Bab.64 Permintaan Cakra
65 Bab 65. Santet
66 Bab 66. Di makan beruang
67 Bab 67. Salah paham
68 Bab.68 ingin berbaikan
69 Bab 69. Kenyataan pahit
70 Bab.70 Bau aksara
71 Bab 71. Di hadang Nadia
72 Bab.72 Di kerjai
73 Bab 73. Fatma menjenguk
74 Bab 74. Penjelasan Nessa
75 Bab.75 Kesedihan Fahira
76 Bab.76 Kuntilanak mabok
77 Bab 77. Hukuman Aksara
78 Bab 78. Hukuman para kunti
79 Bab.79 kematian Aldo
80 Bab. 80 arwah Aldo
81 Bab.81 Azka kena mental
82 Bab.82 Meminta pendapat
83 Bab.83 reinkarnask
84 Bab.84 resmi menjadi manusia
85 Bab.85 Restu
86 Bab. 86 bulan depan menikah
87 Bab.87 Bebas
88 Bab.88 Pemulung
89 Bab.89 Empat ronde
90 Bab. 90 hantu air
91 Bab 91. Nama Jeno
92 Bab 92. Mengunjungi Fahira
93 Bab.93 Santet Athar
94 Bab.94 Akhir
95 Season 2
96 S2. Riski atau Aksara
97 S2. Mbah Legi
98 S2. Kuntilanak
99 S2. Jeno muntah darah
100 S2. Kehidupan Nilam alias Sera
101 S2 Kuntilanak di culik iblis
102 S2. Perubahan Sera
103 S2. Ancaman Sera
104 S2. Pemilik kelapa
105 S2. Gun
106 S2. Perlawanan Sera
107 S2, Gosakra
108 S2. Maharani kembali
109 S2. Pusing nya Sera
110 S2. Kesedihan Arum
111 S2. Cermin Purnama
112 S2. Ternyata bersaudara
113 S2. Rawa leak datang
114 S2. Siluman ular sendok
115 S2. Bertemu
116 S2. Siluman botak
117 S2. Restu
118 S2. Menikah
119 S2. Otong berduri
120 S2. Riski Sera gagal
121 S2. Tamat
122 Bab 122. bonchap
123 Bab 123. Bonchap
124 Bab 124. Bonchap
125 Bab 125. Bonchap
126 Bab 126. Bonchap
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Bab,1. Pengantin baru
2
Bab,2. Perkara bunga
3
Bab. Makan malam keluarga
4
Bab 4. Suara itu
5
Bab 5. Isu
6
Bab 6. wanita dalam pasungan
7
Babb 7. Surat undangan Arya
8
Bab 8. Tangisan bunda
9
Bab 9. Hantu wanita
10
Bab 10. Wanita berkerudung merah
11
Bab 11. Aldo sakit
12
Bab 12. Mendatangi sepupu
13
Bab 13. Setan berenang
14
Bab 14. Mahluk kiriman
15
Bab 15. Petir merah
16
Bab 16. Muntah darah dan kawat
17
Bab 17. Kematian Bu Fitri
18
Bab 18. Introgasi
19
Bab 19. Putus
20
Bab 20. Kisah Aldo dan Rian
21
Bab 21. Kisah Rian dan Aldo part2
22
Bab 22. Daun kelor
23
Bab 23. Pertengkaran
24
Bab 24. Teriakan
25
Bab 25. jari dalam kotak
26
Bab 26. Rian kena penyakit
27
Bab 27. Pelet keluar
28
bab 28. Kesadaran Rian.
29
Bab 29. Ki Seto terluka
30
Bab 30. Bau feses
31
Bab 31. Menggali taman
32
Bab 32. Rian pelaku
33
Bab 33. Muncrat
34
Bab 34. Kesadisan pasangan gay
35
Bab 35. Telapak kaki
36
Bab 36. Jati landak VS Kusumo
37
Bab 37. Aksara pemilik pedang emas
38
Bab 38. Pengakuan Aldo
39
Bab 39. Arwah Lia
40
Bab 40. Yana dan Lusi
41
Bab 41. Bunda juga terlibat
42
Bab 42. Nilam atau bukan
43
Bab 43. Ternyata Lia
44
Bab 44. Pindah
45
Bab 45. Keluarga kunti
46
Bab 46. Tangis Nessa
47
Bab.47 Azka dan Nessa
48
Bab 48. Pertengkaran Arya dan Cakra
49
Bab 49. Aldo masih ada
50
Bab 50. Kerja di warung
51
Bab 51. Mayat tessa
52
Bab 52. Catok
53
Bab.53 Jalan jalan keneraka
54
Bab 54. Tumpukan uang
55
Bab 55. Pembelaan Cakra
56
Bab 56. Buah jeruk
57
Bab 57. Ulang tahun
58
Bab 58. arwah lelaki
59
Bab 59. Bule
60
Bab 60. Rundingan
61
Bab 61. Setan api
62
Bab 62. Apa benar Rian?
63
Bab 63. Jin dalam tubuh Fahira
64
Bab.64 Permintaan Cakra
65
Bab 65. Santet
66
Bab 66. Di makan beruang
67
Bab 67. Salah paham
68
Bab.68 ingin berbaikan
69
Bab 69. Kenyataan pahit
70
Bab.70 Bau aksara
71
Bab 71. Di hadang Nadia
72
Bab.72 Di kerjai
73
Bab 73. Fatma menjenguk
74
Bab 74. Penjelasan Nessa
75
Bab.75 Kesedihan Fahira
76
Bab.76 Kuntilanak mabok
77
Bab 77. Hukuman Aksara
78
Bab 78. Hukuman para kunti
79
Bab.79 kematian Aldo
80
Bab. 80 arwah Aldo
81
Bab.81 Azka kena mental
82
Bab.82 Meminta pendapat
83
Bab.83 reinkarnask
84
Bab.84 resmi menjadi manusia
85
Bab.85 Restu
86
Bab. 86 bulan depan menikah
87
Bab.87 Bebas
88
Bab.88 Pemulung
89
Bab.89 Empat ronde
90
Bab. 90 hantu air
91
Bab 91. Nama Jeno
92
Bab 92. Mengunjungi Fahira
93
Bab.93 Santet Athar
94
Bab.94 Akhir
95
Season 2
96
S2. Riski atau Aksara
97
S2. Mbah Legi
98
S2. Kuntilanak
99
S2. Jeno muntah darah
100
S2. Kehidupan Nilam alias Sera
101
S2 Kuntilanak di culik iblis
102
S2. Perubahan Sera
103
S2. Ancaman Sera
104
S2. Pemilik kelapa
105
S2. Gun
106
S2. Perlawanan Sera
107
S2, Gosakra
108
S2. Maharani kembali
109
S2. Pusing nya Sera
110
S2. Kesedihan Arum
111
S2. Cermin Purnama
112
S2. Ternyata bersaudara
113
S2. Rawa leak datang
114
S2. Siluman ular sendok
115
S2. Bertemu
116
S2. Siluman botak
117
S2. Restu
118
S2. Menikah
119
S2. Otong berduri
120
S2. Riski Sera gagal
121
S2. Tamat
122
Bab 122. bonchap
123
Bab 123. Bonchap
124
Bab 124. Bonchap
125
Bab 125. Bonchap
126
Bab 126. Bonchap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!