Nessa yang panik dari pagi tadi karena mendengar bahwa itu adalah bunga kesayangan nya Aldo, Kini mereka sudah pulang dan terdengar gelak tawa yang sangat riang. Nessa yang sudah masak itu pun bergegas untuk menyambut kepulangan suami nya, Sekarang sekitar pukul enam sore. Memang mereka pulang dari kantor sekitar pukul lima, Satu jam nya untuk perjalan saja.
"Loh bunga ku patah begini." Pekik Aldo kaget melihat kondisi bunga nya.
"Mas, Kamu sudah pulang?" Nessa mengambil tas suami nya.
"Iya, Sayang. Ini kenapa bunga nya Aldo bisa patah?" Rian bertanya kepada istri nya.
"Hm ini, Aku tidak sengaja menebas nya saat mau membersihkan tadi." Nessa memilih untuk mengaku saja.
"Apaan sih kamu, Nes? Kalau emang enggak bisa bersihin bunga tu jangan main pegang pegang, Baru juga seharis di sini. Udah main rusak aja!" Aldo menghentak kan kaki nya dan masuk kedalam rumah.
Nessa tertunduk karena merasa bersalah pada Aldo, Benar kata tetangga tadi pagi. Itu bunga kesayangan nya Aldo, Kini sahabat suami nya marah karena ulah Nessa, Wanita ini bingung harus bagai mana.
"Udah jangan di pikirin, Biar besok aku carikan bunga untuk ganti nya." Rian mengajak Nessa masuk.
"Maaf ya, Mas! Aku buat keributan di rumah kamu." Nessa tak enak hati.
"Enggak! Ini rumah kamu juga, Bukan cuma rumah ku." Rian meralat ucapan istri nya.
"Gimana dong, Mas? Aku enggak enak sama teman kamu." Nessa sungguh merasa sungkan sekarang.
Rian mencubit hidung istri nya karena Nessa sangat menggemas kan bila sedang panik begitu, Bibir nya yang mungil membuat nya semakin terlihat lucu. Mereka masuk kedalam kamar, Rian berganti baju dan rehat sebentar.
"Udah jangan di pikirin terus, Mas juga bingung loh kalau kamu sedih gitu." Rian menatap istri nya yang berdiri dekat jendela.
"Yah aku beneran bingung, Aldo pasti marah lah." Nessa masih tak enak.
Padahal dia adalah istri dari pemilik rumah, Tapi malah sungkan pada orang lain yang bisa di bilang nya hanya numpang di sini. Karena Nessa merasa hubungan Rian san Aldo sudah seperti saudara, Mereka pasti mengerti satu sama lain. Sedangkan dia adalah orang baru yang singgah dalam hidup Rian, Itu pun mereka tak pernah kenal satu sama lain nya.
"Aldo itu emang suka sekali sama bunga, Semua jenis bunga di taman sana pun dia yang menanam. Pokok nya dia suka lah, Jadi kamu jangan menyalahkan dia juga ya atas sikap nya tadi." Rian berkata sambil berbaring di pangkuan istri nya.
"Maka nya dia sangat marah ya, Mas." Lirih Nessa.
"Biasa dia begitu, Nanti juga reda sendiri marah nya! Biarin saja, Nanti Mas yang akan bicara sama dia." Sahut Rian.
Nessa pun mengangguk setuju dengan ucapan suami nya, Rian yang mengenal Aldo lebih lama. Jadi dia pasti paham bagai mana sikap sahabat nya itu, Rian pun turun dari ranjang dan bersiap akan mandi.
"Makan nya nanti saja di siap kan, Sayang. Kata nya Ayah sama Ibu mau datang." Beritahu Rian.
"Oh iya, Mas. Untung aku masak agak banyak." Sahut Nessa.
"Kamu rebahan saja dulu, Nanti baru sibuk di dapur." Rian berkata sambil masuk kedalam kamar mandi.
Nessa menatap punggung suami nya yang selalu berkata lembut kepada nya, Sebenar nya Nessa sangat penasaran kenapa Lia bisa menghilang. Mau bertanya pada Rian masih takut menyinggung perasaan pria itu, Nessa mengambil album foto yang ada dalam laci.
Ada banyak foto Rian sam Camelia, Salah satu nya juga ada foto Aldo di sana. Mungkin mereka dulu juga tinggal di sini, Nessa sama sekali tidak tahu tentang keluarga nya Rian. Selain Rian beda kampung, Nessa kan juga belum terlalu lama tinggal di desa ini, Dia pindahan dari kota.
Tinggal di kampung sebelah berdekatan dengan sepupu nya, Namun tragedi yang menimpa keluarga nya membuat Nessa kerap di datangi mahluk ghaib yang mengincar nyawa nya, Sepupu Nessa yang bernama Purnama pun membawa nya kepesantren dan Nessa tinggal di sana, Sama sekali tak pernah keluar, Sehingga tidak mengenal orang orang.
Tau taunya malah Rian datang melamar dengan niat yang tulus, Nessa pun tinggal di sini dengan pengalaman yang sangat kosong. Belum ada mengenal orang satu sama lain nya, Apa lagi selama ini dia tinggal di kota yang cuek dengan para tetangga, Nessa pun masih kikuk bila mau datang ketetangga untuk berkenalan.
Padahal itu sangat penting bila kita hidup di desa, Nessa sedang membulat kan tekad agar punya nyali untuk kenalan dengan tetangga kanan kiri, Walau nanti entah bagai mana reaksi mereka.
...****************...
Mobil Pak Sopian dan juga istri nya berhenti tepat di depan rumah nya Rian, Mereka memang ingin berkunjung melihat bagai mana rumah anak nya yang selama dua tahun ini kehilangan sosok Ibu rumah tangga, Kini sudah ada sosok Ibu rumah tangga yang baru.
Penampilan Nessa dan Lia sangat jauh berbeda, Meski Lia adalah gadis desa. Tapi dia selalu berpakaian mini dan juga rambut nya terurai indah, Bahkan gigi nya juga memakai behel. Dulu Nessa juga begitu, Sebelum masuk pesantren.
"Masak apa, Nak?" Bu Fitri duduk di meja makan sambil tersenyum.
"Nessa belum tahu selera Ibu sama Ayah, Jadi cuma masak seada nya saja. Itu pun belum tentu enak ya, Bu." Ujar Nessa menaruh berbagai macam lauk.
"Enggak pa pa, Nama nya juga baru belajar. Yang penting ada niat untuk belajar masak, Nanti Ibu kasih nilai lah masakan mu." Jawab Bu Fitri sambil bergurau.
"Nah ini selera nya Ayah, Alhamdulilah kamu masak sayur asem." Pak Sopian bersorak senang.
"Syukur lah kalau Ayah suka, Mari kita makan bersama." Nessa tertawa senang.
Rian juga senang karena istri nya bisa cepat berbaur dengan mertua nya, Bu Fitri menatap anak nya sekilas dan kembali fokus pada makan malam mereka.
"Eh tunggu bentar lagi, Aldo belum keluar dari kamar." Ucap Rian.
"Ya biar lah, Wong Ayah sudah lapar." Pak Sopian tak mau menunggu.
"Apa sih kamu ini, Rian! Makan saja harus nunggu dia, Kalau dia mau makan ya datang saja sekarang." Bu Fitri juga sewot.
"Nanti saja dia biar makan sendiri, Mas. Kasihan Ibu sama Ayah udah lapar." Nessa membuka suara.
Akhir nya Rian pun mengalah dan makan bersama keluarga nya tanpa ada Aldo, Mereka makan sambil di iringi canda tawa yang sangat bahagia, Bu Fitri berulang kali memberi masukan untuk Nessa cara cara memasak sambil di selingi candaan tentu nya agar sang menantu tak berkecil hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Icha Sabilla
ohh ini ya yang di bilang bangsanya aldo hahah
2024-12-10
1
Ema Mahriana
jadilah istri yg kuat,tetap hargai suami mu abaikan si Aldo
2025-01-23
0
Ema Mahriana
Aldo lebay. kan udh d blg ngga sengaja juga
2025-01-23
0