Malam ini Nessa sendirian di rumah karena Rian ada tugas kekota, Aldo juga pergi karena tak mungkin tinggal di sini bersama istri sahabat nya. Nessa sudah agak merasa ada yang beda sejak tadi maghrib, Namun dia terus berusaha untuk berpikir positif saja, Lagi pula dia punya tuhan yang akan melindungi nya.
Sesuai dengan saran sang suami sebelum berangkat tadi siang, Nessa mengunci semua pintu agar aman. Di luar rumah ada pondok kecil, Ada orang yang di bayar oleh Rian untuk menemani istri nya, Pria tua berumur sekitar enam puluh tahunan, Kalau ada yang akan menyakiti Nessa, Maka dia bisa membantu atau setidak nya meminta pertolongan orang.
Duk, Duk.
Usai sholat malam, Nessa mendengar seperti dinding yang di geduk oleh seseorang. Tanpa melepas mukena nya, Nessa mengintip keluar jendela kamar, Tapi hanya kegelapan karena sekarang sudah tengah malam lewat.
Duk, Duk.
Nessa terjingkat karena suara itu datang lagi dan yang ini lebih jelas, Dia mencari nya dengan serius. Walau punggung nya terasa berat dan dingin, Dalam hati tak berhenti menyebut nama Allah. Sampai juga keluar dari kamar, Nessa memperhatikan sekeliling rumah.
Ini malam ketiga nya tidur di rumah ini, Dan baru sendirian juga. Sebelum nya Rian sudah bilang kalau dia memang akan sering kekota untuk pekerjaan nya, Nessa pasti sering di tinggal sendirian begini.
Wus.
"Astagfirullah."
Angin sekelebat meniup tubuh Nessa membuat wanita ini berhenti dan menatap sekeliling, Ruang tamu rasa nya biasa saja. Tapi bagian yang belakang terasa sangat berbeda, Nessa menarik nafas karena terasa sangat engap.
"Tolong jangan ganggu aku." Lirih Nessa berkata sendirian.
Wanita ini menyadari bahwa ada penghuni lain di sini, Nessa mulai takut bila yang datang ini adalah arwah gantung diri yang Ayah nya perkosa. Apa mungkin arwah itu kembali mengejar nya, Itu lah yang membuat Nessa gelisah, Apa mungkin hidup nya memang tak akan bisa lepas dari jerat arwah Bu Nae.
Dosa yang telah Ayah nya lakukan berimbas kepada nya, Nessa duduk di ruang tamu sambil menangis. Mengingat bagai mana Ayah nya yang selalu berkata kasar dan mengatakan bahwa diri nya adalah anak yang tak berguna, Kini setelah Ayah nya hilang pun masih saja meningal kan masalah untuk nya.
Kali ini masalah nya juga lebih serius karena menyangkut alam ghaib, Arwah itu ingin balas dendam para Nessa karena sang Ayah sudah memperkosa diri nya, Hanya tangisan kecil nya yang mengisi rumah ini.
Brak.
"Astagfirullah,Ya Allah!" Nessa terpekik kaget dan sampai meloncat.
Foto Camelia yang masih di pajang itu tiba tiba jatuh sendiri kelantai, Nessa mendekati nya untuk memeriksa. Wanita yang sangat cantik sedang tersenyum pada foto itu, Nessa mencoba menggantung nya lagi di atas. Entah kenapa dia semakin tak enak ketika memegang foto nya Lia, Seolah mata dalam foto mendelik pada nya.
Tidak ingin membuat keributan yang lebih lagi, Nessa masuk kedalam kamar dan terus berzikir, Menajam kan telinga nya apa kah suara itu tadi kembali terdengar, Namun sudah tidak ada lagi. Nessa masih sangat penasaran dengan apa yang tadi ia dengar.
Mencoba memejam kan mata pun sekarang sudah tidak bisa, Nessa bangkit lagi dari ranjang dan melihat lihat isi kamar. Dalam kamar ada cermin ukiran kayu yang bagian atas nya seperti kepala leak, Mata nya melotot tajam.
"Dia suka sekali ukiran seperti ini, Cermin pun banyak juga di sini." Batin Nessa.
Bila di hitung semua nya, Cermin berkepala leak ini ada enam buah di rumah ini. Mungkin saja Rian membeli nya satu paket, Sehingga langsung banya, Ukuran nya juga sangat besar hampir satu badan.
"Ini apa?" Nessa mengambil satu foto.
Ternyata itu adalah foto Lia dan Rian sedang ciuman, Yang membuat Nessa kaget adalah bagian mata Lia seperti di tusuk oleh sesuatu. Sehingga foto ini bolong hanya di wajah Lia saja, Tangan Nessa membalik foto tersebut.
Aku benci kamu.
Tiga kata yang membuat Nessa heran, Siapa yang sudah menulis ujaran kebencian itu. Apa mungkin salah satu dari pasangan suami istri ini, Kenapa mereka membenci salah satu nya.
"Mungkin ini saat Lia merajuk, Jadi menulis begini." Nessa terus berpikir positif.
Nessa segera naik lagi ke ranjang karena merasa sangat tidak nyaman dekat dengan cermin tua itu, Ketika sudah berbaring pun rasa nya seperti sedang di awasi. Nessa menutup mata nya rapat sambil terus membaca doa, Meminta Allah untuk melindungi nya dari segala macam mara bahaya.
...****************...
Pagi ini Nessa bangun agak kesiangan karena tadi selepas shubuh dia berusaha untuk tidak tidur, Tapi malah kebablasan. Padahal sudah ada janji dengan mertua nya untuk jalan jalan kepasar, Bu Fitri ingin mengajak Nessa belanja sayuran dan juga mengenal kan dengan tetangga.
Karena dia tahu menantu nya punya sifat pemalu, Nessa mengusap mata dan melihat Bu Fitri sudah ada di dapur minum teh hangat. Dia tersenyum melihat Nessa yang tidak memakai hijab, Sangat cantik dengan wajah mungil nya.
"Ini minum teh nya." Bu Fitri menyodorkan satu gelas.
"Ya Allah jadi ngerepotin Ibu, Maaf ya, Bu." Nessa sungkan.
"Tidak masalah, Lagian kan Rian juga sedang kekota." Bu Fitri melambai kan tangan nya.
"Kita jadi ya, Bu?" Tanya Nessa memastikan ajak mertua nya kemarin.
Bu Fitri mengangguk sambil minum teh, Nessa pun mencari hijab nya untuk pergi bersama. Sang mertua. Mereka akan mencari pasar yang cukup ramai, Uang yang Rian beri pun Nessa bawa agak banyak.
Rian bilang untuk memakai uang itu, Nessa tidak mau nanti bila mertua nya beli sayur sendiri. Dia akan membelikan nya untuk Bu Fitri, Mereka pun segera keluar rumah dan berboncengan motor.
"Rian kapan pulang nya, Nes?" Tanya Bu Fitri di atas motor.
"Dia bilang dua hari, Bu." Jawab Nessa yang mengemudikan.
"Dia ada video call atau telfon kamu ndak?" Tanya Bu Fitri.
"Ada kok, Bu." Angguk Nessa.
Bu Fitri tersenyum senang mendengar jawaban menantu nya, Dia berdoa agar rumah tangga anak nya baik baik saja tak ada halangan. Kalau pun ada masalah, Itu wajar karena nama nya juga pasangan suami istri.
"Berhenti di sana itu ya, Nessa." Bu Fitri menunjuk kerumunan orang banyak.
"Itu pasar nya, Bu?" Nessa memang tidak tahu.
"Bukan! Kita kenalan dulu sama orang kampung sini." Sahut Bu Fitri.
Nessa sudah gugup karena mau kenalan dengan Ibu Ibu, Dia bisa menduga kalau mulut Ibu Ibu sangat tajam dan berbisa bila sudah bicara dengan orang baru.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Ema Mahriana
ribet kl punya tetangga julid
2025-01-23
1
ovi Putriminang
seru
2024-12-12
0
Andri
mungkin lia di bunuh ama aldo Krn cemburu
2024-08-19
1