Bab 4. Suara itu

Malam ini Nessa sendirian di rumah karena Rian ada tugas kekota, Aldo juga pergi karena tak mungkin tinggal di sini bersama istri sahabat nya. Nessa sudah agak merasa ada yang beda sejak tadi maghrib, Namun dia terus berusaha untuk berpikir positif saja, Lagi pula dia punya tuhan yang akan melindungi nya.

Sesuai dengan saran sang suami sebelum berangkat tadi siang, Nessa mengunci semua pintu agar aman. Di luar rumah ada pondok kecil, Ada orang yang di bayar oleh Rian untuk menemani istri nya, Pria tua berumur sekitar enam puluh tahunan, Kalau ada yang akan menyakiti Nessa, Maka dia bisa membantu atau setidak nya meminta pertolongan orang.

Duk, Duk.

Usai sholat malam, Nessa mendengar seperti dinding yang di geduk oleh seseorang. Tanpa melepas mukena nya, Nessa mengintip keluar jendela kamar, Tapi hanya kegelapan karena sekarang sudah tengah malam lewat.

Duk, Duk.

Nessa terjingkat karena suara itu datang lagi dan yang ini lebih jelas, Dia mencari nya dengan serius. Walau punggung nya terasa berat dan dingin, Dalam hati tak berhenti menyebut nama Allah. Sampai juga keluar dari kamar, Nessa memperhatikan sekeliling rumah.

Ini malam ketiga nya tidur di rumah ini, Dan baru sendirian juga. Sebelum nya Rian sudah bilang kalau dia memang akan sering kekota untuk pekerjaan nya, Nessa pasti sering di tinggal sendirian begini.

Wus.

"Astagfirullah."

Angin sekelebat meniup tubuh Nessa membuat wanita ini berhenti dan menatap sekeliling, Ruang tamu rasa nya biasa saja. Tapi bagian yang belakang terasa sangat berbeda, Nessa menarik nafas karena terasa sangat engap.

"Tolong jangan ganggu aku." Lirih Nessa berkata sendirian.

Wanita ini menyadari bahwa ada penghuni lain di sini, Nessa mulai takut bila yang datang ini adalah arwah gantung diri yang Ayah nya perkosa. Apa mungkin arwah itu kembali mengejar nya, Itu lah yang membuat Nessa gelisah, Apa mungkin hidup nya memang tak akan bisa lepas dari jerat arwah Bu Nae.

Dosa yang telah Ayah nya lakukan berimbas kepada nya, Nessa duduk di ruang tamu sambil menangis. Mengingat bagai mana Ayah nya yang selalu berkata kasar dan mengatakan bahwa diri nya adalah anak yang tak berguna, Kini setelah Ayah nya hilang pun masih saja meningal kan masalah untuk nya.

Kali ini masalah nya juga lebih serius karena menyangkut alam ghaib, Arwah itu ingin balas dendam para Nessa karena sang Ayah sudah memperkosa diri nya, Hanya tangisan kecil nya yang mengisi rumah ini.

Brak.

"Astagfirullah,Ya Allah!" Nessa terpekik kaget dan sampai meloncat.

Foto Camelia yang masih di pajang itu tiba tiba jatuh sendiri kelantai, Nessa mendekati nya untuk memeriksa. Wanita yang sangat cantik sedang tersenyum pada foto itu, Nessa mencoba menggantung nya lagi di atas. Entah kenapa dia semakin tak enak ketika memegang foto nya Lia, Seolah mata dalam foto mendelik pada nya.

Tidak ingin membuat keributan yang lebih lagi, Nessa masuk kedalam kamar dan terus berzikir, Menajam kan telinga nya apa kah suara itu tadi kembali terdengar, Namun sudah tidak ada lagi. Nessa masih sangat penasaran dengan apa yang tadi ia dengar.

Mencoba memejam kan mata pun sekarang sudah tidak bisa, Nessa bangkit lagi dari ranjang dan melihat lihat isi kamar. Dalam kamar ada cermin ukiran kayu yang bagian atas nya seperti kepala leak, Mata nya melotot tajam.

"Dia suka sekali ukiran seperti ini, Cermin pun banyak juga di sini." Batin Nessa.

Bila di hitung semua nya, Cermin berkepala leak ini ada enam buah di rumah ini. Mungkin saja Rian membeli nya satu paket, Sehingga langsung banya, Ukuran nya juga sangat besar hampir satu badan.

"Ini apa?" Nessa mengambil satu foto.

Ternyata itu adalah foto Lia dan Rian sedang ciuman, Yang membuat Nessa kaget adalah bagian mata Lia seperti di tusuk oleh sesuatu. Sehingga foto ini bolong hanya di wajah Lia saja, Tangan Nessa membalik foto tersebut.

Aku benci kamu.

Tiga kata yang membuat Nessa heran, Siapa yang sudah menulis ujaran kebencian itu. Apa mungkin salah satu dari pasangan suami istri ini, Kenapa mereka membenci salah satu nya.

"Mungkin ini saat Lia merajuk, Jadi menulis begini." Nessa terus berpikir positif.

Nessa segera naik lagi ke ranjang karena merasa sangat tidak nyaman dekat dengan cermin tua itu, Ketika sudah berbaring pun rasa nya seperti sedang di awasi. Nessa menutup mata nya rapat sambil terus membaca doa, Meminta Allah untuk melindungi nya dari segala macam mara bahaya.

...****************...

Pagi ini Nessa bangun agak kesiangan karena tadi selepas shubuh dia berusaha untuk tidak tidur, Tapi malah kebablasan. Padahal sudah ada janji dengan mertua nya untuk jalan jalan kepasar, Bu Fitri ingin mengajak Nessa belanja sayuran dan juga mengenal kan dengan tetangga.

Karena dia tahu menantu nya punya sifat pemalu, Nessa mengusap mata dan melihat Bu Fitri sudah ada di dapur minum teh hangat. Dia tersenyum melihat Nessa yang tidak memakai hijab, Sangat cantik dengan wajah mungil nya.

"Ini minum teh nya." Bu Fitri menyodorkan satu gelas.

"Ya Allah jadi ngerepotin Ibu, Maaf ya, Bu." Nessa sungkan.

"Tidak masalah, Lagian kan Rian juga sedang kekota." Bu Fitri melambai kan tangan nya.

"Kita jadi ya, Bu?" Tanya Nessa memastikan ajak mertua nya kemarin.

Bu Fitri mengangguk sambil minum teh, Nessa pun mencari hijab nya untuk pergi bersama. Sang mertua. Mereka akan mencari pasar yang cukup ramai, Uang yang Rian beri pun Nessa bawa agak banyak.

Rian bilang untuk memakai uang itu, Nessa tidak mau nanti bila mertua nya beli sayur sendiri. Dia akan membelikan nya untuk Bu Fitri, Mereka pun segera keluar rumah dan berboncengan motor.

"Rian kapan pulang nya, Nes?" Tanya Bu Fitri di atas motor.

"Dia bilang dua hari, Bu." Jawab Nessa yang mengemudikan.

"Dia ada video call atau telfon kamu ndak?" Tanya Bu Fitri.

"Ada kok, Bu." Angguk Nessa.

Bu Fitri tersenyum senang mendengar jawaban menantu nya, Dia berdoa agar rumah tangga anak nya baik baik saja tak ada halangan. Kalau pun ada masalah, Itu wajar karena nama nya juga pasangan suami istri.

"Berhenti di sana itu ya, Nessa." Bu Fitri menunjuk kerumunan orang banyak.

"Itu pasar nya, Bu?" Nessa memang tidak tahu.

"Bukan! Kita kenalan dulu sama orang kampung sini." Sahut Bu Fitri.

Nessa sudah gugup karena mau kenalan dengan Ibu Ibu, Dia bisa menduga kalau mulut Ibu Ibu sangat tajam dan berbisa bila sudah bicara dengan orang baru.

Terpopuler

Comments

Ema Mahriana

Ema Mahriana

ribet kl punya tetangga julid

2025-01-23

1

ovi Putriminang

ovi Putriminang

seru

2024-12-12

0

Andri

Andri

mungkin lia di bunuh ama aldo Krn cemburu

2024-08-19

1

lihat semua
Episodes
1 Bab,1. Pengantin baru
2 Bab,2. Perkara bunga
3 Bab. Makan malam keluarga
4 Bab 4. Suara itu
5 Bab 5. Isu
6 Bab 6. wanita dalam pasungan
7 Babb 7. Surat undangan Arya
8 Bab 8. Tangisan bunda
9 Bab 9. Hantu wanita
10 Bab 10. Wanita berkerudung merah
11 Bab 11. Aldo sakit
12 Bab 12. Mendatangi sepupu
13 Bab 13. Setan berenang
14 Bab 14. Mahluk kiriman
15 Bab 15. Petir merah
16 Bab 16. Muntah darah dan kawat
17 Bab 17. Kematian Bu Fitri
18 Bab 18. Introgasi
19 Bab 19. Putus
20 Bab 20. Kisah Aldo dan Rian
21 Bab 21. Kisah Rian dan Aldo part2
22 Bab 22. Daun kelor
23 Bab 23. Pertengkaran
24 Bab 24. Teriakan
25 Bab 25. jari dalam kotak
26 Bab 26. Rian kena penyakit
27 Bab 27. Pelet keluar
28 bab 28. Kesadaran Rian.
29 Bab 29. Ki Seto terluka
30 Bab 30. Bau feses
31 Bab 31. Menggali taman
32 Bab 32. Rian pelaku
33 Bab 33. Muncrat
34 Bab 34. Kesadisan pasangan gay
35 Bab 35. Telapak kaki
36 Bab 36. Jati landak VS Kusumo
37 Bab 37. Aksara pemilik pedang emas
38 Bab 38. Pengakuan Aldo
39 Bab 39. Arwah Lia
40 Bab 40. Yana dan Lusi
41 Bab 41. Bunda juga terlibat
42 Bab 42. Nilam atau bukan
43 Bab 43. Ternyata Lia
44 Bab 44. Pindah
45 Bab 45. Keluarga kunti
46 Bab 46. Tangis Nessa
47 Bab.47 Azka dan Nessa
48 Bab 48. Pertengkaran Arya dan Cakra
49 Bab 49. Aldo masih ada
50 Bab 50. Kerja di warung
51 Bab 51. Mayat tessa
52 Bab 52. Catok
53 Bab.53 Jalan jalan keneraka
54 Bab 54. Tumpukan uang
55 Bab 55. Pembelaan Cakra
56 Bab 56. Buah jeruk
57 Bab 57. Ulang tahun
58 Bab 58. arwah lelaki
59 Bab 59. Bule
60 Bab 60. Rundingan
61 Bab 61. Setan api
62 Bab 62. Apa benar Rian?
63 Bab 63. Jin dalam tubuh Fahira
64 Bab.64 Permintaan Cakra
65 Bab 65. Santet
66 Bab 66. Di makan beruang
67 Bab 67. Salah paham
68 Bab.68 ingin berbaikan
69 Bab 69. Kenyataan pahit
70 Bab.70 Bau aksara
71 Bab 71. Di hadang Nadia
72 Bab.72 Di kerjai
73 Bab 73. Fatma menjenguk
74 Bab 74. Penjelasan Nessa
75 Bab.75 Kesedihan Fahira
76 Bab.76 Kuntilanak mabok
77 Bab 77. Hukuman Aksara
78 Bab 78. Hukuman para kunti
79 Bab.79 kematian Aldo
80 Bab. 80 arwah Aldo
81 Bab.81 Azka kena mental
82 Bab.82 Meminta pendapat
83 Bab.83 reinkarnask
84 Bab.84 resmi menjadi manusia
85 Bab.85 Restu
86 Bab. 86 bulan depan menikah
87 Bab.87 Bebas
88 Bab.88 Pemulung
89 Bab.89 Empat ronde
90 Bab. 90 hantu air
91 Bab 91. Nama Jeno
92 Bab 92. Mengunjungi Fahira
93 Bab.93 Santet Athar
94 Bab.94 Akhir
95 Season 2
96 S2. Riski atau Aksara
97 S2. Mbah Legi
98 S2. Kuntilanak
99 S2. Jeno muntah darah
100 S2. Kehidupan Nilam alias Sera
101 S2 Kuntilanak di culik iblis
102 S2. Perubahan Sera
103 S2. Ancaman Sera
104 S2. Pemilik kelapa
105 S2. Gun
106 S2. Perlawanan Sera
107 S2, Gosakra
108 S2. Maharani kembali
109 S2. Pusing nya Sera
110 S2. Kesedihan Arum
111 S2. Cermin Purnama
112 S2. Ternyata bersaudara
113 S2. Rawa leak datang
114 S2. Siluman ular sendok
115 S2. Bertemu
116 S2. Siluman botak
117 S2. Restu
118 S2. Menikah
119 S2. Otong berduri
120 S2. Riski Sera gagal
121 S2. Tamat
122 Bab 122. bonchap
123 Bab 123. Bonchap
124 Bab 124. Bonchap
125 Bab 125. Bonchap
126 Bab 126. Bonchap
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Bab,1. Pengantin baru
2
Bab,2. Perkara bunga
3
Bab. Makan malam keluarga
4
Bab 4. Suara itu
5
Bab 5. Isu
6
Bab 6. wanita dalam pasungan
7
Babb 7. Surat undangan Arya
8
Bab 8. Tangisan bunda
9
Bab 9. Hantu wanita
10
Bab 10. Wanita berkerudung merah
11
Bab 11. Aldo sakit
12
Bab 12. Mendatangi sepupu
13
Bab 13. Setan berenang
14
Bab 14. Mahluk kiriman
15
Bab 15. Petir merah
16
Bab 16. Muntah darah dan kawat
17
Bab 17. Kematian Bu Fitri
18
Bab 18. Introgasi
19
Bab 19. Putus
20
Bab 20. Kisah Aldo dan Rian
21
Bab 21. Kisah Rian dan Aldo part2
22
Bab 22. Daun kelor
23
Bab 23. Pertengkaran
24
Bab 24. Teriakan
25
Bab 25. jari dalam kotak
26
Bab 26. Rian kena penyakit
27
Bab 27. Pelet keluar
28
bab 28. Kesadaran Rian.
29
Bab 29. Ki Seto terluka
30
Bab 30. Bau feses
31
Bab 31. Menggali taman
32
Bab 32. Rian pelaku
33
Bab 33. Muncrat
34
Bab 34. Kesadisan pasangan gay
35
Bab 35. Telapak kaki
36
Bab 36. Jati landak VS Kusumo
37
Bab 37. Aksara pemilik pedang emas
38
Bab 38. Pengakuan Aldo
39
Bab 39. Arwah Lia
40
Bab 40. Yana dan Lusi
41
Bab 41. Bunda juga terlibat
42
Bab 42. Nilam atau bukan
43
Bab 43. Ternyata Lia
44
Bab 44. Pindah
45
Bab 45. Keluarga kunti
46
Bab 46. Tangis Nessa
47
Bab.47 Azka dan Nessa
48
Bab 48. Pertengkaran Arya dan Cakra
49
Bab 49. Aldo masih ada
50
Bab 50. Kerja di warung
51
Bab 51. Mayat tessa
52
Bab 52. Catok
53
Bab.53 Jalan jalan keneraka
54
Bab 54. Tumpukan uang
55
Bab 55. Pembelaan Cakra
56
Bab 56. Buah jeruk
57
Bab 57. Ulang tahun
58
Bab 58. arwah lelaki
59
Bab 59. Bule
60
Bab 60. Rundingan
61
Bab 61. Setan api
62
Bab 62. Apa benar Rian?
63
Bab 63. Jin dalam tubuh Fahira
64
Bab.64 Permintaan Cakra
65
Bab 65. Santet
66
Bab 66. Di makan beruang
67
Bab 67. Salah paham
68
Bab.68 ingin berbaikan
69
Bab 69. Kenyataan pahit
70
Bab.70 Bau aksara
71
Bab 71. Di hadang Nadia
72
Bab.72 Di kerjai
73
Bab 73. Fatma menjenguk
74
Bab 74. Penjelasan Nessa
75
Bab.75 Kesedihan Fahira
76
Bab.76 Kuntilanak mabok
77
Bab 77. Hukuman Aksara
78
Bab 78. Hukuman para kunti
79
Bab.79 kematian Aldo
80
Bab. 80 arwah Aldo
81
Bab.81 Azka kena mental
82
Bab.82 Meminta pendapat
83
Bab.83 reinkarnask
84
Bab.84 resmi menjadi manusia
85
Bab.85 Restu
86
Bab. 86 bulan depan menikah
87
Bab.87 Bebas
88
Bab.88 Pemulung
89
Bab.89 Empat ronde
90
Bab. 90 hantu air
91
Bab 91. Nama Jeno
92
Bab 92. Mengunjungi Fahira
93
Bab.93 Santet Athar
94
Bab.94 Akhir
95
Season 2
96
S2. Riski atau Aksara
97
S2. Mbah Legi
98
S2. Kuntilanak
99
S2. Jeno muntah darah
100
S2. Kehidupan Nilam alias Sera
101
S2 Kuntilanak di culik iblis
102
S2. Perubahan Sera
103
S2. Ancaman Sera
104
S2. Pemilik kelapa
105
S2. Gun
106
S2. Perlawanan Sera
107
S2, Gosakra
108
S2. Maharani kembali
109
S2. Pusing nya Sera
110
S2. Kesedihan Arum
111
S2. Cermin Purnama
112
S2. Ternyata bersaudara
113
S2. Rawa leak datang
114
S2. Siluman ular sendok
115
S2. Bertemu
116
S2. Siluman botak
117
S2. Restu
118
S2. Menikah
119
S2. Otong berduri
120
S2. Riski Sera gagal
121
S2. Tamat
122
Bab 122. bonchap
123
Bab 123. Bonchap
124
Bab 124. Bonchap
125
Bab 125. Bonchap
126
Bab 126. Bonchap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!