Aldo menarik tangan Rian agar keluar dari kamar, Wajah nya sangat cemas setelah mendengar Nessa di teror oleh hantu. Dia bahkan sampai memutih seperti kapas, Karena kulit nya juga sangat putih. Raut cemas terlihat jelas di wajah pria ini, Rian juga tampak bingung dengan kejadian yang di alami istri nya dan apa lagi Nessa bilang bahwa ini sering terjadi dalam beberapa hari ini.
"Gila kau! Apa yang sudah terjadi pada Nessa?" Aldo mendelik kesal.
"Aku juga tidak tahu, Kenapa bisa dia di teror." Ujar Rian.
"Karena kamu yang lengah, Maka nya jangan sampai telat." Aldo menghentak kan kaki nya kesal.
Dia melipat tangan nya di dada karena hati nya tak bisa tenang sekarang, Bisa bisa nya Nessa yang baru beberapa hari di sini pun sudah mendapat teror mengerikan.
"Dia bilang apa tadi? Di rumah ini seperti ada yang menggedor gedor, Rian." Kesal Aldo begitu marah dan bibir nya mengerucut maju.
"Nih bibir!" Rian malah meremas lembut mulut Aldo.
"Mas!"
Rian dan Aldo jadi kaget ketika suara Nessa mendekat, Seperti nya Nessa sekarang akan takut bila di tinggal sendirian. Tentu saja rasa trauma membekas dalam pikiran nya, Dan bukan satu kali saja hantu itu mendatangi diri nya.
"Istirahat saja dulu, Sayang! Kamu masih belum sehat kelihatan nya." Rian menuntun Nessa duduk.
"Aku lapar, Mas." Nessa memang belum makan sejak siang.
"Ya sudah, Kita makan ya." Ajak Rian mengambil kan piring untuk Nessa.
"Biar lah Nessa ambil sendiri, Kamu jangan memanjakan dia sekali. Nanti dia bergantung pada mu, Kan bahaya kalau sampai kamu tidak ada." Aldo membuka suara.
Nessa sontak mendongak karena heran dengan ucapan nya Aldo, Reflek dia mengambil piring dari tangan nya Rian karena kesal juga dengan ucapan Aldo yang seperti mertua jahat jatuh nya.
"Iya, Mas. Kamu kan boleh nya ambil makanan untuk Aldo saja, Kalau untuk istri enggak boleh! Biar kalian lebih mendalami peran gay nya." Cetus Nessa yang kesal juga.
"Sayang! Kamu kenapa ngomong gitu." Rian menaikan suara nya.
"Ya kamu harus nya tahu dong kenapa aku ngomong gitu! Kalau ada orang yang dengar, Maka sudah pasti mereka akan menduga kamu memang gay." Tegas Nessa.
Jangan lupa kan bahwa Nessa adalah gadis kota yang pernah binal pada masa nya, Dia tidak sekalem itu untuk terus menahan gejolak hati dari ulah mereka berdua. Maka ada arwah yang juga masih terus meneror nya, Kini Aldo malah banyak tingkah.
"Kamu tuh udah terpancing dengan ucapan orang." Sinis Aldo.
"Di kota mau pun di desa, Walau mereka tinggal. Serumah. Mereka tetap punya jarak dan tidak selebay kamu, Pantas saja orang pada bilang kalau kalian gay." Nessa semakin berapi api.
"Cukup, Nessa!
Rian membentak nya keras karena Nessa semakin mengungkit gosip yang tetangga sebarkan, Nessa sampai terjingkat mendengar Rian membentak nga sekeras itu. Padahal selama ini dia selalu berbicara lembut, Namun sekarang malah memarahi nya di depan Aldo.
Nessa bisa menangkap bagai mana Aldo menarik sudut bibir nya ketika Rian marah, Nessa harus lebih licik dari banci sialan ini. Dari pada berdebat di depan Aldo yang terus merasa senang karena Nessa di marahi Rian, Maka Nessa mengajak suami nya masuk kedalam kamar.
Brak.
Pintu kamar Nessa banting sekuat tenaga untuk melampiaskan rasa kesal nya, Rian mengusap wajah nya kasar dan berulang kali menarik nafas panjang.
"Cermin ini selalu mengeluarkan suara seperti di ketuk dari dalam, Mas." Nessa menunjuk cermin berkepala leak.
"Dari dalam gimana maksud nya?" Rian kebingungan.
"Aku juga tidak tahu, Tapi aku yakin kalau di balik cermin ini ada sesuatu." Yakin Nessa.
Rian tidak percaya dengan ucapan istri nya, Dia mendorong cermin itu agar tergeser dari tempat nya. Namun di balik cermin itu hanya ada tembok biasa, Nessa juga mengetuk nya untuk mendengarkan suara ketukan, Tapi suara itu berbeda.
"Suara apa? Tidak ada apa apa di sini, Nes!" Rian juga menggedor tembok.
"Kalau cuma sekali itu pasti halusinasi, Tapi bukan hanya satu kali saja." Kekeh Nessa.
"Udah jangan terlalu di pikirkan, Kamu tunggu di sini biar Mas ambil kan makan." Rian menggeser cermin lagi di posisi semula.
"Udah biar aku ambil saja nanti sendiri, Nanti kata Aldo aku bergantung sama kamu!" Sewot Nessa.
"Tolong dong kamu jangan bertengkar sama dia, Sayang." Bujuk Rian pelan.
Nessa membuang muka karena dia kesal juga dengan ucapan Aldo tadi, Sebenar nya tinggal serumah dengan pria lain pun rasa nya sangat tidak nyaman, Namun Nessa masih belum berani protes karena Aldo adalah sahabat nya Rian, Sedangkan dia baru menjadi istri nya Rian.
"Seharus nya aku yang minta tolong pada kalian, Stop membuat aku juga yakin kalau kalian itu melenceng." Ucap Nessa.
"Sayang! Sebenar nya aku belum ingin melakukan itu sama kamu karena kita belum mencintai seratus persen, Tapi aku rela melakukan nya untuk membuktikan bahwa aku normal." Rian menggaruk kepala nya kasar.
Mereka sungguh sama sama pusing dengan kejadian yang baru di alami, Nessa juga agak bingung karena emosi nya meledak begitu saja tanpa bisa di tahan. Setelah melihat sosok wanita berkerudung merah berdiri berdampingan dengan Rian dan Aldo ketika di meja makan tadi, Amarah Nessa terus meluap.
Nessa yakin bahwa hantu berkerudung merah itu juga lah yang meneror nya dengan cara lain, Nessa sudah di beritahu dengan sepupu nya yang bernama Purnama. Bahwa Ibu Nessa adalah sosok kuntilanak merah yang sangat jahat, Itu jelas bukan Ibu nya.
Karena itu sangat berbeda dari sang Ibu yang berpenampilan berbeda, Nessa merasakan kemarahan yang sangat besar lewat mata yang memancar tersebut. Separuh wajah nya hancur, Mata nya saja yang terlihat dan sangat menyeramkan bagi manusia yang melihat nya.
Rian sudah kembali dengan membawa sepiring nasi lengkap dengan lauk pauk nya, Nessa makan sambil menghadap jendela kamar. Pikiran nya runyam kemana mana, Terbersit dalam hati nya untuk mendatangi Purnama saja.
Sepupu nya itu pintar dalam hal apa pun, Karena silsilah keluarga Nessa kebanyakan dari mahluk ghaib, Hanya diri nya yang terlahir normal sebagai manusia. Kakak Nessa adalah siluman burung hantu, Namun tidak mungkin bagi Nessa mau minta tolong pada nya.
"Sebaik nya aku kerumah Purnama saja besok." Batin Nessa.
Dari pada dukun dukun yang belum tentu bisa melakukan nya, akan. Lebih baik dan pasti ia minta tolong kepada Purnama saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
HNF G
relaaaa??? itu kewajibanmu bambang😡🤦♀️
berarti km terpaksa melakukannya. kl terpaksa koq sampe nambah 3x. dasar munaroh 😤😤😤
2024-12-13
0
HNF G
tuh kan bener.... rian belok. apa jgn2 yg maen sm nessa bukan rian tp setan yg gantiin rian. atau rian emang AC DC😝
2024-12-13
0
Yulay Yuli
kasian nessa y kl memang gay udh dibobol gawangnya
2025-02-28
0