Bab 10. Wanita berkerudung merah

Aldo menarik tangan Rian agar keluar dari kamar, Wajah nya sangat cemas setelah mendengar Nessa di teror oleh hantu. Dia bahkan sampai memutih seperti kapas, Karena kulit nya juga sangat putih. Raut cemas terlihat jelas di wajah pria ini, Rian juga tampak bingung dengan kejadian yang di alami istri nya dan apa lagi Nessa bilang bahwa ini sering terjadi dalam beberapa hari ini.

"Gila kau! Apa yang sudah terjadi pada Nessa?" Aldo mendelik kesal.

"Aku juga tidak tahu, Kenapa bisa dia di teror." Ujar Rian.

"Karena kamu yang lengah, Maka nya jangan sampai telat." Aldo menghentak kan kaki nya kesal.

Dia melipat tangan nya di dada karena hati nya tak bisa tenang sekarang, Bisa bisa nya Nessa yang baru beberapa hari di sini pun sudah mendapat teror mengerikan.

"Dia bilang apa tadi? Di rumah ini seperti ada yang menggedor gedor, Rian." Kesal Aldo begitu marah dan bibir nya mengerucut maju.

"Nih bibir!" Rian malah meremas lembut mulut Aldo.

"Mas!"

Rian dan Aldo jadi kaget ketika suara Nessa mendekat, Seperti nya Nessa sekarang akan takut bila di tinggal sendirian. Tentu saja rasa trauma membekas dalam pikiran nya, Dan bukan satu kali saja hantu itu mendatangi diri nya.

"Istirahat saja dulu, Sayang! Kamu masih belum sehat kelihatan nya." Rian menuntun Nessa duduk.

"Aku lapar, Mas." Nessa memang belum makan sejak siang.

"Ya sudah, Kita makan ya." Ajak Rian mengambil kan piring untuk Nessa.

"Biar lah Nessa ambil sendiri, Kamu jangan memanjakan dia sekali. Nanti dia bergantung pada mu, Kan bahaya kalau sampai kamu tidak ada." Aldo membuka suara.

Nessa sontak mendongak karena heran dengan ucapan nya Aldo, Reflek dia mengambil piring dari tangan nya Rian karena kesal juga dengan ucapan Aldo yang seperti mertua jahat jatuh nya.

"Iya, Mas. Kamu kan boleh nya ambil makanan untuk Aldo saja, Kalau untuk istri enggak boleh! Biar kalian lebih mendalami peran gay nya." Cetus Nessa yang kesal juga.

"Sayang! Kamu kenapa ngomong gitu." Rian menaikan suara nya.

"Ya kamu harus nya tahu dong kenapa aku ngomong gitu! Kalau ada orang yang dengar, Maka sudah pasti mereka akan menduga kamu memang gay." Tegas Nessa.

Jangan lupa kan bahwa Nessa adalah gadis kota yang pernah binal pada masa nya, Dia tidak sekalem itu untuk terus menahan gejolak hati dari ulah mereka berdua. Maka ada arwah yang juga masih terus meneror nya, Kini Aldo malah banyak tingkah.

"Kamu tuh udah terpancing dengan ucapan orang." Sinis Aldo.

"Di kota mau pun di desa, Walau mereka tinggal. Serumah. Mereka tetap punya jarak dan tidak selebay kamu, Pantas saja orang pada bilang kalau kalian gay." Nessa semakin berapi api.

"Cukup, Nessa!

Rian membentak nya keras karena Nessa semakin mengungkit gosip yang tetangga sebarkan, Nessa sampai terjingkat mendengar Rian membentak nga sekeras itu. Padahal selama ini dia selalu berbicara lembut, Namun sekarang malah memarahi nya di depan Aldo.

Nessa bisa menangkap bagai mana Aldo menarik sudut bibir nya ketika Rian marah, Nessa harus lebih licik dari banci sialan ini. Dari pada berdebat di depan Aldo yang terus merasa senang karena Nessa di marahi Rian, Maka Nessa mengajak suami nya masuk kedalam kamar.

Brak.

Pintu kamar Nessa banting sekuat tenaga untuk melampiaskan rasa kesal nya, Rian mengusap wajah nya kasar dan berulang kali menarik nafas panjang.

"Cermin ini selalu mengeluarkan suara seperti di ketuk dari dalam, Mas." Nessa menunjuk cermin berkepala leak.

"Dari dalam gimana maksud nya?" Rian kebingungan.

"Aku juga tidak tahu, Tapi aku yakin kalau di balik cermin ini ada sesuatu." Yakin Nessa.

Rian tidak percaya dengan ucapan istri nya, Dia mendorong cermin itu agar tergeser dari tempat nya. Namun di balik cermin itu hanya ada tembok biasa, Nessa juga mengetuk nya untuk mendengarkan suara ketukan, Tapi suara itu berbeda.

"Suara apa? Tidak ada apa apa di sini, Nes!" Rian juga menggedor tembok.

"Kalau cuma sekali itu pasti halusinasi, Tapi bukan hanya satu kali saja." Kekeh Nessa.

"Udah jangan terlalu di pikirkan, Kamu tunggu di sini biar Mas ambil kan makan." Rian menggeser cermin lagi di posisi semula.

"Udah biar aku ambil saja nanti sendiri, Nanti kata Aldo aku bergantung sama kamu!" Sewot Nessa.

"Tolong dong kamu jangan bertengkar sama dia, Sayang." Bujuk Rian pelan.

Nessa membuang muka karena dia kesal juga dengan ucapan Aldo tadi, Sebenar nya tinggal serumah dengan pria lain pun rasa nya sangat tidak nyaman, Namun Nessa masih belum berani protes karena Aldo adalah sahabat nya Rian, Sedangkan dia baru menjadi istri nya Rian.

"Seharus nya aku yang minta tolong pada kalian, Stop membuat aku juga yakin kalau kalian itu melenceng." Ucap Nessa.

"Sayang! Sebenar nya aku belum ingin melakukan itu sama kamu karena kita belum mencintai seratus persen, Tapi aku rela melakukan nya untuk membuktikan bahwa aku normal." Rian menggaruk kepala nya kasar.

Mereka sungguh sama sama pusing dengan kejadian yang baru di alami, Nessa juga agak bingung karena emosi nya meledak begitu saja tanpa bisa di tahan. Setelah melihat sosok wanita berkerudung merah berdiri berdampingan dengan Rian dan Aldo ketika di meja makan tadi, Amarah Nessa terus meluap.

Nessa yakin bahwa hantu berkerudung merah itu juga lah yang meneror nya dengan cara lain, Nessa sudah di beritahu dengan sepupu nya yang bernama Purnama. Bahwa Ibu Nessa adalah sosok kuntilanak merah yang sangat jahat, Itu jelas bukan Ibu nya.

Karena itu sangat berbeda dari sang Ibu yang berpenampilan berbeda, Nessa merasakan kemarahan yang sangat besar lewat mata yang memancar tersebut. Separuh wajah nya hancur, Mata nya saja yang terlihat dan sangat menyeramkan bagi manusia yang melihat nya.

Rian sudah kembali dengan membawa sepiring nasi lengkap dengan lauk pauk nya, Nessa makan sambil menghadap jendela kamar. Pikiran nya runyam kemana mana, Terbersit dalam hati nya untuk mendatangi Purnama saja.

Sepupu nya itu pintar dalam hal apa pun, Karena silsilah keluarga Nessa kebanyakan dari mahluk ghaib, Hanya diri nya yang terlahir normal sebagai manusia. Kakak Nessa adalah siluman burung hantu, Namun tidak mungkin bagi Nessa mau minta tolong pada nya.

"Sebaik nya aku kerumah Purnama saja besok." Batin Nessa.

Dari pada dukun dukun yang belum tentu bisa melakukan nya, akan. Lebih baik dan pasti ia minta tolong kepada Purnama saja.

Terpopuler

Comments

HNF G

HNF G

relaaaa??? itu kewajibanmu bambang😡🤦‍♀️
berarti km terpaksa melakukannya. kl terpaksa koq sampe nambah 3x. dasar munaroh 😤😤😤

2024-12-13

0

HNF G

HNF G

tuh kan bener.... rian belok. apa jgn2 yg maen sm nessa bukan rian tp setan yg gantiin rian. atau rian emang AC DC😝

2024-12-13

0

Yulay Yuli

Yulay Yuli

kasian nessa y kl memang gay udh dibobol gawangnya

2025-02-28

0

lihat semua
Episodes
1 Bab,1. Pengantin baru
2 Bab,2. Perkara bunga
3 Bab. Makan malam keluarga
4 Bab 4. Suara itu
5 Bab 5. Isu
6 Bab 6. wanita dalam pasungan
7 Babb 7. Surat undangan Arya
8 Bab 8. Tangisan bunda
9 Bab 9. Hantu wanita
10 Bab 10. Wanita berkerudung merah
11 Bab 11. Aldo sakit
12 Bab 12. Mendatangi sepupu
13 Bab 13. Setan berenang
14 Bab 14. Mahluk kiriman
15 Bab 15. Petir merah
16 Bab 16. Muntah darah dan kawat
17 Bab 17. Kematian Bu Fitri
18 Bab 18. Introgasi
19 Bab 19. Putus
20 Bab 20. Kisah Aldo dan Rian
21 Bab 21. Kisah Rian dan Aldo part2
22 Bab 22. Daun kelor
23 Bab 23. Pertengkaran
24 Bab 24. Teriakan
25 Bab 25. jari dalam kotak
26 Bab 26. Rian kena penyakit
27 Bab 27. Pelet keluar
28 bab 28. Kesadaran Rian.
29 Bab 29. Ki Seto terluka
30 Bab 30. Bau feses
31 Bab 31. Menggali taman
32 Bab 32. Rian pelaku
33 Bab 33. Muncrat
34 Bab 34. Kesadisan pasangan gay
35 Bab 35. Telapak kaki
36 Bab 36. Jati landak VS Kusumo
37 Bab 37. Aksara pemilik pedang emas
38 Bab 38. Pengakuan Aldo
39 Bab 39. Arwah Lia
40 Bab 40. Yana dan Lusi
41 Bab 41. Bunda juga terlibat
42 Bab 42. Nilam atau bukan
43 Bab 43. Ternyata Lia
44 Bab 44. Pindah
45 Bab 45. Keluarga kunti
46 Bab 46. Tangis Nessa
47 Bab.47 Azka dan Nessa
48 Bab 48. Pertengkaran Arya dan Cakra
49 Bab 49. Aldo masih ada
50 Bab 50. Kerja di warung
51 Bab 51. Mayat tessa
52 Bab 52. Catok
53 Bab.53 Jalan jalan keneraka
54 Bab 54. Tumpukan uang
55 Bab 55. Pembelaan Cakra
56 Bab 56. Buah jeruk
57 Bab 57. Ulang tahun
58 Bab 58. arwah lelaki
59 Bab 59. Bule
60 Bab 60. Rundingan
61 Bab 61. Setan api
62 Bab 62. Apa benar Rian?
63 Bab 63. Jin dalam tubuh Fahira
64 Bab.64 Permintaan Cakra
65 Bab 65. Santet
66 Bab 66. Di makan beruang
67 Bab 67. Salah paham
68 Bab.68 ingin berbaikan
69 Bab 69. Kenyataan pahit
70 Bab.70 Bau aksara
71 Bab 71. Di hadang Nadia
72 Bab.72 Di kerjai
73 Bab 73. Fatma menjenguk
74 Bab 74. Penjelasan Nessa
75 Bab.75 Kesedihan Fahira
76 Bab.76 Kuntilanak mabok
77 Bab 77. Hukuman Aksara
78 Bab 78. Hukuman para kunti
79 Bab.79 kematian Aldo
80 Bab. 80 arwah Aldo
81 Bab.81 Azka kena mental
82 Bab.82 Meminta pendapat
83 Bab.83 reinkarnask
84 Bab.84 resmi menjadi manusia
85 Bab.85 Restu
86 Bab. 86 bulan depan menikah
87 Bab.87 Bebas
88 Bab.88 Pemulung
89 Bab.89 Empat ronde
90 Bab. 90 hantu air
91 Bab 91. Nama Jeno
92 Bab 92. Mengunjungi Fahira
93 Bab.93 Santet Athar
94 Bab.94 Akhir
95 Season 2
96 S2. Riski atau Aksara
97 S2. Mbah Legi
98 S2. Kuntilanak
99 S2. Jeno muntah darah
100 S2. Kehidupan Nilam alias Sera
101 S2 Kuntilanak di culik iblis
102 S2. Perubahan Sera
103 S2. Ancaman Sera
104 S2. Pemilik kelapa
105 S2. Gun
106 S2. Perlawanan Sera
107 S2, Gosakra
108 S2. Maharani kembali
109 S2. Pusing nya Sera
110 S2. Kesedihan Arum
111 S2. Cermin Purnama
112 S2. Ternyata bersaudara
113 S2. Rawa leak datang
114 S2. Siluman ular sendok
115 S2. Bertemu
116 S2. Siluman botak
117 S2. Restu
118 S2. Menikah
119 S2. Otong berduri
120 S2. Riski Sera gagal
121 S2. Tamat
122 Bab 122. bonchap
123 Bab 123. Bonchap
124 Bab 124. Bonchap
125 Bab 125. Bonchap
126 Bab 126. Bonchap
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Bab,1. Pengantin baru
2
Bab,2. Perkara bunga
3
Bab. Makan malam keluarga
4
Bab 4. Suara itu
5
Bab 5. Isu
6
Bab 6. wanita dalam pasungan
7
Babb 7. Surat undangan Arya
8
Bab 8. Tangisan bunda
9
Bab 9. Hantu wanita
10
Bab 10. Wanita berkerudung merah
11
Bab 11. Aldo sakit
12
Bab 12. Mendatangi sepupu
13
Bab 13. Setan berenang
14
Bab 14. Mahluk kiriman
15
Bab 15. Petir merah
16
Bab 16. Muntah darah dan kawat
17
Bab 17. Kematian Bu Fitri
18
Bab 18. Introgasi
19
Bab 19. Putus
20
Bab 20. Kisah Aldo dan Rian
21
Bab 21. Kisah Rian dan Aldo part2
22
Bab 22. Daun kelor
23
Bab 23. Pertengkaran
24
Bab 24. Teriakan
25
Bab 25. jari dalam kotak
26
Bab 26. Rian kena penyakit
27
Bab 27. Pelet keluar
28
bab 28. Kesadaran Rian.
29
Bab 29. Ki Seto terluka
30
Bab 30. Bau feses
31
Bab 31. Menggali taman
32
Bab 32. Rian pelaku
33
Bab 33. Muncrat
34
Bab 34. Kesadisan pasangan gay
35
Bab 35. Telapak kaki
36
Bab 36. Jati landak VS Kusumo
37
Bab 37. Aksara pemilik pedang emas
38
Bab 38. Pengakuan Aldo
39
Bab 39. Arwah Lia
40
Bab 40. Yana dan Lusi
41
Bab 41. Bunda juga terlibat
42
Bab 42. Nilam atau bukan
43
Bab 43. Ternyata Lia
44
Bab 44. Pindah
45
Bab 45. Keluarga kunti
46
Bab 46. Tangis Nessa
47
Bab.47 Azka dan Nessa
48
Bab 48. Pertengkaran Arya dan Cakra
49
Bab 49. Aldo masih ada
50
Bab 50. Kerja di warung
51
Bab 51. Mayat tessa
52
Bab 52. Catok
53
Bab.53 Jalan jalan keneraka
54
Bab 54. Tumpukan uang
55
Bab 55. Pembelaan Cakra
56
Bab 56. Buah jeruk
57
Bab 57. Ulang tahun
58
Bab 58. arwah lelaki
59
Bab 59. Bule
60
Bab 60. Rundingan
61
Bab 61. Setan api
62
Bab 62. Apa benar Rian?
63
Bab 63. Jin dalam tubuh Fahira
64
Bab.64 Permintaan Cakra
65
Bab 65. Santet
66
Bab 66. Di makan beruang
67
Bab 67. Salah paham
68
Bab.68 ingin berbaikan
69
Bab 69. Kenyataan pahit
70
Bab.70 Bau aksara
71
Bab 71. Di hadang Nadia
72
Bab.72 Di kerjai
73
Bab 73. Fatma menjenguk
74
Bab 74. Penjelasan Nessa
75
Bab.75 Kesedihan Fahira
76
Bab.76 Kuntilanak mabok
77
Bab 77. Hukuman Aksara
78
Bab 78. Hukuman para kunti
79
Bab.79 kematian Aldo
80
Bab. 80 arwah Aldo
81
Bab.81 Azka kena mental
82
Bab.82 Meminta pendapat
83
Bab.83 reinkarnask
84
Bab.84 resmi menjadi manusia
85
Bab.85 Restu
86
Bab. 86 bulan depan menikah
87
Bab.87 Bebas
88
Bab.88 Pemulung
89
Bab.89 Empat ronde
90
Bab. 90 hantu air
91
Bab 91. Nama Jeno
92
Bab 92. Mengunjungi Fahira
93
Bab.93 Santet Athar
94
Bab.94 Akhir
95
Season 2
96
S2. Riski atau Aksara
97
S2. Mbah Legi
98
S2. Kuntilanak
99
S2. Jeno muntah darah
100
S2. Kehidupan Nilam alias Sera
101
S2 Kuntilanak di culik iblis
102
S2. Perubahan Sera
103
S2. Ancaman Sera
104
S2. Pemilik kelapa
105
S2. Gun
106
S2. Perlawanan Sera
107
S2, Gosakra
108
S2. Maharani kembali
109
S2. Pusing nya Sera
110
S2. Kesedihan Arum
111
S2. Cermin Purnama
112
S2. Ternyata bersaudara
113
S2. Rawa leak datang
114
S2. Siluman ular sendok
115
S2. Bertemu
116
S2. Siluman botak
117
S2. Restu
118
S2. Menikah
119
S2. Otong berduri
120
S2. Riski Sera gagal
121
S2. Tamat
122
Bab 122. bonchap
123
Bab 123. Bonchap
124
Bab 124. Bonchap
125
Bab 125. Bonchap
126
Bab 126. Bonchap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!