Wajah hancur remuk itu tepat berada di atas wajah nya Nessa, Ini lebih parah lagi dari hantu nya Nae yang sering meneror nya dulu. Nessa hanya bisa menangis dan berdoa kepada Allah, Sedetik kemudian hantu itu menghilang bersama dengan pintu kamar yang terbuka lebar, Rian pulang dengan oleh oleh di tangan nya.
"Loh, Kamu cari apa di bawah ranjang, Dik?" Rian bertanya heran.
"Ada hantu yang menarik ku, Mas." Nessa menangis ketakutan.
Rian memeluk istri nya yang tampak sangat syok dengan kejadian yang baru ia alami, Ternyata ini hari sudah malam. Nessa melewat kan sholat maghrib nya, Sekarang sudah pukul delapan malam lewat.
"Ini kamu pasti tidur mau maghrib, Jadi mimpi yang bukan bukan." Rian mengusap punggung istrinya.
"Tapi itu bukan seperti mimpi, Mas." Sangkal Nessa.
"Sudah jangan di pikirkan lagi, Ayo wudhu dan sholat isya dulu." Ajak Rian lembut.
Nessa pun menuruti ajakan suami nya untuk beribadah, Mungkin dia memang tidur maghrib sehingga malah mimpi yang tak karuan arah nya, Padahal tadi dia tidur ketika habis ashar, Namun terbangun sudah malam begini.
Usai sholat bersama dengan suami nya, Nessa memanas kan masakan nya dan Rian menunggu di meja makan sambil bermain ponsel. Makanan pun siap, Baru ini Nessa duduk makan bersama suami nya, Karena Aldo tak ada di antara mereka berdua.
"Tadi Ibu bertengkar Mas sama mertua kamu yang lama." Nessa tak berani menyebut mantan mertua.
"Kok bisa? Apa Bunda kesini." Rian tampak kaget.
"Kan Ibu mengajak ku kepasar dan kami malah berhenti, Ibu seperti nya ingin mengenal kan aku sama para tetangga." Cerita Nessa.
"Terus?"
"Lalu ada mertua kamu juga di sana, Dia langsug marah dan menampar Ibu." Jawab Nessa.
"Ya Allah, Lagian kenapa kalian kok malah berhenti di depan orang banyak! Kamu paham kan kenapa Bunda masih tidak terima dengan pernikahan kita?" Rian berkata selalu lembut dengan istri nya.
"Aku tau, Mas! Pasti dia juga bingung karena anak nya hilang, Bahkan tak ada satu pun kabar kan." Lirih Nessa.
Rian tertunduk dan raut wajah nya berubah sedih, Mungkin saja dia teringat dengan istri nya yang hilang. Nessa juga tak bisa mau cemburu, Mungkin karena cinta nya belum seratus persen juga kepada Rian, Dan dia juga paham bahwa paati berat untuk Rian segera melupakan Camelia.
"Mas minta tolong dong sama kamu, Bilangin Ibu jangan terlalu koar koar dengan pernikahan aku! Kasihan juga Bunda, Bukan karena Mas tidak menghargai kamu ya." Rian juga takut bila Nessa tersinggung dengan ucapan nya.
"Sebenar nya tuh Ibu wajar saja Mas mau mengenal kan aku sama tetangga, Cuma kebetulan saja Bunda nya Lia ada di sana! Mas jangan nyalahin Ibu, Dia begitu karena tak mau kamu di terpa gosip terus." Nessa mengeluarkan pendapat nya.
"Gosip apa, Sayang?" Rian menatap mata istri nya yang sangat hitam.
"Mereka....Em mereka bilang kalau kamu gay." Nessa agak takut mau bicara.
Sendok yang mau masuk kedalam mulut Rian jadi turun kembali, Wajah nya juga kaget dengan ucapan istri nya barusan. Nessa cepat menunduk karena takut Rian marah pada nya, Nessa memang sudah berubah sifat nya, Dia menjadi lebih kalem sekarang.
"Kamu percaya dengan gosip itu?" Rian bertanya pada istri nya.
"Enggak lah, Mas! Ibu yang terganggu, Maka nya dia cerita kalau kita sudah menikah." Ucap Nessa.
"Lagian mereka ini kok ada saja gosip nya, Kenapa sih mereka begitu." Keluh Rian kehilangan selera makan.
"Ibu juga bila kalau aku tak boleh KB, Harus cepat punya anak, Biar bisa membungkam mulut mereka!" Nessa berkata seperti ucapan mertua nya.
Rian menatap wajah istri nya tanpa berkedip membuat Nessa salah tingkah, Tanpa aba aba lagi. Rian menggendong istri nya masuk kedalam kamar, Nessa agak kaget ketika Rian mencium bibir nya dengan buas.
...****************...
Tetangga sebelah rumah nya Nessa yang paling dekat tiba tiba saja mendekat ketika wanita itu sedang menjemur baju di sebelah rumah, Nessa tak tahu apa maksud tetangga nya ini datang mendekat.
"Salam kenal ya, Dik. Nama saya Lusi, Ini rumah ku." Lusi mengulurkan tangan.
"Salam kenal kembali, Saya Nessa." Nessa menyambut nya ramah.
Lusi tersenyum dan semakin mendekati Nessa, Melihat gerak gerik wanita ini yang agak mencurigakan. Nessa menjadi tidak nyaman, Pasti ada yang membuat nya kepo sehingga sampai mau datang untuk mendekat.
"Pengantin baru udah keramas aja, Emang Rian nya bisa ta?" Lusi langsung bertanya tanpa basa basi.
"Biaa apa, Mbak?" Nessa sebenar nya sudah paham dengan pertanyaan tetangga nya.
"Kamu tau kan kalau kabar nya Rian itu gay? Kok kamu pagi ini keramas, Emang Rian udah megang kamu." Lusi sangat penasaran.
Nessa menarik nafas panjang karena dia berusaha sabar dengan tetangga nya ini yang sangat kepo parah, Bisa bisa nya hal seperti itu pun di tanyakan hanya karena dia sangat penasaran.
Bahkan saudara juga bukan, Malahan mungkin saja saudara tak akan sekepo itu dengan urusan ranjang. Ketika Nessa akan menjawab pertanyaan nya Lusi, Sebuah mobil berhenti di depan rumah nya.
Tak lama muncul pria yang sangat tampan, Dia adalah sepupu nya Nessa dari desa yang lumayan jauh. Hanya ini saudara yang Nessa punya, Dia adalah pria yang baik karena masih bau berbaik hati pada Nessa, Padahal Ayah Nessa sudah menyakiti nya sangat dalam.
"Arya, Loh kok sendirian saja?" Nessa menyambut sepupu nya.
"Iya, Aku mau lihat keadaan kamu setelah menikah, Sekalian kasih kamu undangan." Arya tersenyum manis.
Sampai Lusi saja lupa berkedip karena melihat ketampanan Arya yang sangat hakiki, Arya datang untuk mengantarkan surat undangan pernikahan nya dengan Fatma.
"Wah kamu akhir nya nikah sama dia, Semoga lancar sampai hari H ya." Doa Nessa tulus.
Dia juga berusaha bersikap baik dengan Arya karena Arya juga sangat baik pada nya, Saudara kandung nya saja tidak peduli dengan keadaan Nessa, Cakra sama sekali tak pernah menanyakan kabar nya.
"Ayo masuk dulu, Suamiku ada kok di dalam." Ajak Nessa.
"Enggak usah, Nes. Lain kali saja ya aku main lagi, Sekalian ajak Kakak." Tolak Arya.
"Kok buru buru? Emang mau kemana." Nessa tampak kecewa.
"Aku mau kekota dulu, Cari rumah yang murah untuk investasi." Sahut Arya.
"Ya sudah, Hati hati ya kalau gitu." Nessa melambaikan tangan nya.
Mobil Arya pun bergerak meninggalkan kawasan rumah nya Nessa, Surat undangan ia lihat. Ternyata Fatma sangat cantik di foto itu, Sangat cocok bersanding dengan ketampanan Arya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Yulay Yuli
kl Arya masuk kermh mungkin bisa tau y nessa diteror siapa
2025-02-28
1
Liani purnafasary☺
msh menyimak, mulai ada sdh horor nya dikit
2024-12-12
0
Biah Kartika
Arya adiknya Purnama bukan ya
2024-08-28
1