Bab 16. Muntah darah dan kawat

Sebenar nya bila melihat Rian begini, Nessa agak ragu apakah pria ini memang gay dengan Aldo. Rian begitu penuh kasih sayang merawat tangan istri nya yang robek akibat terkena ujung kayu kaca kepala leak, Dia juga sama sekali tak menunjuk kan wajah marah walau mereka tadi sempat debat dan Nessa mengatakan dengan yakin bahwa Rian dan Aldo adalah pasangan gay.

"Jangan kena air ya, Biar tidak basah luka nya." Ujar Rian pelan.

"Sebenarnya orang seperti apa kamu, Mas?" Pertanyaan Nessa membuat Rian mendongak sambil tersenyum.

"Bukan kah itu tugas mu untuk mengerti diriku seperti apa? Pelan pelan saja, Nessa." Rian berkata lembut.

Bila sudah begini akan timbul keraguan di hati Nessa bahwa Rian menyimpang, Tutur nya selalu lembut dan pintar mengendalikan emosi nya. Nessa bertekad akan berusaha mengorek semua tentang pria berdua ini, Sudut hati nya berharap bahwa Rian akan bisa normal bila memang dia adalah gay.

"Aku bertanya serius kepadamu, Apa hubungan mu dengan Aldo, Mas?" Nessa berkata serius.

"Dia sahabat ku, Nessa! Harus berapa kali ku katakan padamu, Dia sahabat ku sejak kecil." Rian berkata dengan nada lelah.

"Hubungan kalian bukan seperti sahabat saja, Mas! Siapa pun yang melihat nya maka pasti yakin kalian gay, Maaf bukan aku mau menuduh mu yang bukan bukan." Nessa berusaha ingin membuat Rian jujur.

Suami nya mengusap wajah kasar dan malah masuk kedalam kamar mandi, Rian mengguyur tubuh nya yang memang sudah basah terkena air hujan tadi. Pikiran nya begitu muram memikirkan masalah, Tubuh nya juga sedang dalam keadaan yang tidak sehat.

"Mas jangan terlalu lama, Nanti kamu tambah sakit." Nessa berkata dari luar.

"Iya sebentar." Sahut Rian.

Mumpung Rian sedang mandi, Nessa keluar kamar untuk melihat di mana Aldo sekarang. Entah apa yang tengah pria itu lakukan, Hati Nessa yakin bahwa Aldo lah yang membawa pengaruh buruk, Karena kegamangan terlihat jelas di wajah nya Rian.

Tapi ternyata pria itu tak ada di luar, Mungkin saja sedang dalam kamar nya. Yang ternyata Aldo sedang ada di dapur membuat teh, Nessa melangkah kedapur juga dengan memasang wajah berani, Aldo melirik saja pada Nessa.

Nessa tidak takut karena sekarang punya dukungan yang kuat, Kelima dukungan nya sedang santai sambil menghisap sari makanan. Nilam menyuruh Nessa untuk melawan kadal pink ini, Bahkan dia juga mendekat agar Nessa semakin berani.

"Aku membuatkan teh untuk Rian sesuai dengan takaran kesukaan nya dia, Kamu tidak akan tahu selera nya." Aldo memberikan gelas teh.

Byur.

Dengan berani nya Nessa membuang teh yang sudah Aldo buat, Senyum nya merekah mengejek Aldo yang terperangah tak percaya, Bahkan Nessa dengan garang nya membanting gelas di bahwah kaki Aldo.

"Aku bisa mengurus suami ku, Kau tak perlu repot repot." Sinis Nessa.

"Kau ini tidak tahu terima kasih! Yang sudah lama mengenal Rian itu adalah aku." Bentak Aldo.

"Heh siluman biawak! Emak nya Rian itu jauh lebih lama mengenal Rian, Tapi dia tak ikut campur seperti kau." Telunjuk Nessa berada tepat di mata Aldo.

Geram bukan kepalang Aldo karena Nessa dengan berani menentang nya seperti ini, Bahkan Nessa juga terlihat baik baik saja. Tak ada sedikit pun raut kesakitan, Aldo semakin geram saja.

"Kau yang mengirim santet kan? Kini kau curiga kenapa aku baik baik saja." Nessa bersidekap tangan.

Aldo semakin kaget dengan ucapan nya Nessa, Kini Nessa semakin yakin bahwa Aldo lah yang mengirim santet padanya. Mungkin saja Aldo merasa terancam, Sehingga ingin membunuh Nessa saja.

"Bicara apa sih kau wanita gila?!" Aldo menggeram marah.

"Biar pun gila aku ini sudah jelas wanita, Bukan seperti kau ya siluman kadal." Ejek Nessa.

Tangan Aldo melayang ingin menampar Nessa, Namun seperti nya berubah kaku seperti sedang di tahan oleh seseorang. Aldo melihat kesamping, Tapi tidak ada satu orang pun yang ada di sebelah nya.

"Apa kau? Mau tampar aku, Ayo silahkan." Nessa memajukan pipi nya.

"Sialan kau, Nessa!" Aldo mengibaskan tangan nya dan bergegas menuju kamar.

"Ciee bencong kaleng." Nessa semakin gencar mengejek.

Puas sekali rasa nya Nessa bisa mengejek saingan nya, Dia geli sendiri karena selingkuhan suami nya adalah laki laki, Dia bergidik jijik.

"Kau harus hati hati, Lewat anus tuh lebih beresiko." Nilam mengingatkan.

"Kalau dia minta padaku, Aku akan beli kond*m saja." Sahut Nessa.

"Bagus lah, Agar kau tidak kena penyakit mematikan." Nilam mengangguk setuju dengan ucapan nya Nessa yang memilih untuk pakai pengaman saja.

...****************...

Sekitar pukul delapan pagi Ibu Ibu sedang ramai membeli perlengkapan dapur, Namun kali ini ramai nya berbeda. Mereka mendekati Yana sebagai sumber berita, Tak kuat semalaman menahan rasa penasaran yang sangat besar akibat video tersebut.

"Jujur saja kau, Yana! Itu Rian dan Aldo kan." Tebak Ibu A.

"Ayo ngomong kau, Yana! Aku sudah tidak bisa tidur semalaman karena penasaran." Sambung Ibu B.

"Kalian tebak saja, Memang nya ada orang lain di sini yang akan begitu." Yana santai saja menanggapi nya.

"Wah asli, Rian memang pasangan gay ini! Kita harus meminta Pak Lurah untuk membakar mereka hidup hidup." Ibu A begitu geram.

"Kampung kita bisa sial kalau membiarkan pasangan gay itu tinggal di sini." Yana memanasi Ibu Ibu.

Sedang mereka panas panas nya membahas masalah Rian dan Aldo, Bu Fitri datang dengan wajah pucat dan terbatuk batuk. Seperti nya di sedang tidak sehat, Namun warga mana peduli dengan hal itu.

"Heh Bu Fitri! Anak kamu itu memang gay ya." Sentak Ibu A.

"Ngomong apa sih? Kenapa kalian ini selalu membicarakan anak saya." Bu Fitri langsung marah.

"Karena anak mu itu akan bawa sial di kampung kita, bude! Dia memang gay." Yana membuka suara juga.

"Sudah ku bilang kalau Rian itu normal! Bahkan Nessa juga menunjuk kan bukti nya." Bu Fitri terengah engah menahan sesak di dada.

Buk.

Yana dengan tega mendorong Bude nya hingga jatuh terduduk, Tak ada satu pun orang yang ingin menolong Bu Fitri. Wanita tua ini begitu sedih mendapatkan perlakuan seperti ini, Mana rasa tubuh pun sangat berat.

"Bawa anak gay mu itu pergi." Yana berkacak pinggang.

"Tidak usah membawa nya pergi, Kita harus membakar nya atau memaksa nya minum racun." Geram Bu B.

Huek.

Di tengah keributan yang sedang terjadi, Bu Fitri tiba tiba saja muntah darah bercampur dengan kawat berduri yang sangat panjang. Mereka sontak menjerit ketakutan, Bu Fitri sendiri yang menarik kawat itu hingga terlepas dari tenggorokan nya.

Terpopuler

Comments

Liani purnafasary☺

Liani purnafasary☺

ksian beliau y, smoga ada yg nolong dan ga meninggal

2024-12-16

0

Liani purnafasary☺

Liani purnafasary☺

aq yakin yg suruh dukun itu adalah Aldo

2024-12-16

0

Ema Mahriana

Ema Mahriana

santetnya nyasar k Bu Fitri,
kasian banget.
itu si Aldo kayanya mau nguasain Rian deh

2025-01-23

1

lihat semua
Episodes
1 Bab,1. Pengantin baru
2 Bab,2. Perkara bunga
3 Bab. Makan malam keluarga
4 Bab 4. Suara itu
5 Bab 5. Isu
6 Bab 6. wanita dalam pasungan
7 Babb 7. Surat undangan Arya
8 Bab 8. Tangisan bunda
9 Bab 9. Hantu wanita
10 Bab 10. Wanita berkerudung merah
11 Bab 11. Aldo sakit
12 Bab 12. Mendatangi sepupu
13 Bab 13. Setan berenang
14 Bab 14. Mahluk kiriman
15 Bab 15. Petir merah
16 Bab 16. Muntah darah dan kawat
17 Bab 17. Kematian Bu Fitri
18 Bab 18. Introgasi
19 Bab 19. Putus
20 Bab 20. Kisah Aldo dan Rian
21 Bab 21. Kisah Rian dan Aldo part2
22 Bab 22. Daun kelor
23 Bab 23. Pertengkaran
24 Bab 24. Teriakan
25 Bab 25. jari dalam kotak
26 Bab 26. Rian kena penyakit
27 Bab 27. Pelet keluar
28 bab 28. Kesadaran Rian.
29 Bab 29. Ki Seto terluka
30 Bab 30. Bau feses
31 Bab 31. Menggali taman
32 Bab 32. Rian pelaku
33 Bab 33. Muncrat
34 Bab 34. Kesadisan pasangan gay
35 Bab 35. Telapak kaki
36 Bab 36. Jati landak VS Kusumo
37 Bab 37. Aksara pemilik pedang emas
38 Bab 38. Pengakuan Aldo
39 Bab 39. Arwah Lia
40 Bab 40. Yana dan Lusi
41 Bab 41. Bunda juga terlibat
42 Bab 42. Nilam atau bukan
43 Bab 43. Ternyata Lia
44 Bab 44. Pindah
45 Bab 45. Keluarga kunti
46 Bab 46. Tangis Nessa
47 Bab.47 Azka dan Nessa
48 Bab 48. Pertengkaran Arya dan Cakra
49 Bab 49. Aldo masih ada
50 Bab 50. Kerja di warung
51 Bab 51. Mayat tessa
52 Bab 52. Catok
53 Bab.53 Jalan jalan keneraka
54 Bab 54. Tumpukan uang
55 Bab 55. Pembelaan Cakra
56 Bab 56. Buah jeruk
57 Bab 57. Ulang tahun
58 Bab 58. arwah lelaki
59 Bab 59. Bule
60 Bab 60. Rundingan
61 Bab 61. Setan api
62 Bab 62. Apa benar Rian?
63 Bab 63. Jin dalam tubuh Fahira
64 Bab.64 Permintaan Cakra
65 Bab 65. Santet
66 Bab 66. Di makan beruang
67 Bab 67. Salah paham
68 Bab.68 ingin berbaikan
69 Bab 69. Kenyataan pahit
70 Bab.70 Bau aksara
71 Bab 71. Di hadang Nadia
72 Bab.72 Di kerjai
73 Bab 73. Fatma menjenguk
74 Bab 74. Penjelasan Nessa
75 Bab.75 Kesedihan Fahira
76 Bab.76 Kuntilanak mabok
77 Bab 77. Hukuman Aksara
78 Bab 78. Hukuman para kunti
79 Bab.79 kematian Aldo
80 Bab. 80 arwah Aldo
81 Bab.81 Azka kena mental
82 Bab.82 Meminta pendapat
83 Bab.83 reinkarnask
84 Bab.84 resmi menjadi manusia
85 Bab.85 Restu
86 Bab. 86 bulan depan menikah
87 Bab.87 Bebas
88 Bab.88 Pemulung
89 Bab.89 Empat ronde
90 Bab. 90 hantu air
91 Bab 91. Nama Jeno
92 Bab 92. Mengunjungi Fahira
93 Bab.93 Santet Athar
94 Bab.94 Akhir
95 Season 2
96 S2. Riski atau Aksara
97 S2. Mbah Legi
98 S2. Kuntilanak
99 S2. Jeno muntah darah
100 S2. Kehidupan Nilam alias Sera
101 S2 Kuntilanak di culik iblis
102 S2. Perubahan Sera
103 S2. Ancaman Sera
104 S2. Pemilik kelapa
105 S2. Gun
106 S2. Perlawanan Sera
107 S2, Gosakra
108 S2. Maharani kembali
109 S2. Pusing nya Sera
110 S2. Kesedihan Arum
111 S2. Cermin Purnama
112 S2. Ternyata bersaudara
113 S2. Rawa leak datang
114 S2. Siluman ular sendok
115 S2. Bertemu
116 S2. Siluman botak
117 S2. Restu
118 S2. Menikah
119 S2. Otong berduri
120 S2. Riski Sera gagal
121 S2. Tamat
122 Bab 122. bonchap
123 Bab 123. Bonchap
124 Bab 124. Bonchap
125 Bab 125. Bonchap
126 Bab 126. Bonchap
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Bab,1. Pengantin baru
2
Bab,2. Perkara bunga
3
Bab. Makan malam keluarga
4
Bab 4. Suara itu
5
Bab 5. Isu
6
Bab 6. wanita dalam pasungan
7
Babb 7. Surat undangan Arya
8
Bab 8. Tangisan bunda
9
Bab 9. Hantu wanita
10
Bab 10. Wanita berkerudung merah
11
Bab 11. Aldo sakit
12
Bab 12. Mendatangi sepupu
13
Bab 13. Setan berenang
14
Bab 14. Mahluk kiriman
15
Bab 15. Petir merah
16
Bab 16. Muntah darah dan kawat
17
Bab 17. Kematian Bu Fitri
18
Bab 18. Introgasi
19
Bab 19. Putus
20
Bab 20. Kisah Aldo dan Rian
21
Bab 21. Kisah Rian dan Aldo part2
22
Bab 22. Daun kelor
23
Bab 23. Pertengkaran
24
Bab 24. Teriakan
25
Bab 25. jari dalam kotak
26
Bab 26. Rian kena penyakit
27
Bab 27. Pelet keluar
28
bab 28. Kesadaran Rian.
29
Bab 29. Ki Seto terluka
30
Bab 30. Bau feses
31
Bab 31. Menggali taman
32
Bab 32. Rian pelaku
33
Bab 33. Muncrat
34
Bab 34. Kesadisan pasangan gay
35
Bab 35. Telapak kaki
36
Bab 36. Jati landak VS Kusumo
37
Bab 37. Aksara pemilik pedang emas
38
Bab 38. Pengakuan Aldo
39
Bab 39. Arwah Lia
40
Bab 40. Yana dan Lusi
41
Bab 41. Bunda juga terlibat
42
Bab 42. Nilam atau bukan
43
Bab 43. Ternyata Lia
44
Bab 44. Pindah
45
Bab 45. Keluarga kunti
46
Bab 46. Tangis Nessa
47
Bab.47 Azka dan Nessa
48
Bab 48. Pertengkaran Arya dan Cakra
49
Bab 49. Aldo masih ada
50
Bab 50. Kerja di warung
51
Bab 51. Mayat tessa
52
Bab 52. Catok
53
Bab.53 Jalan jalan keneraka
54
Bab 54. Tumpukan uang
55
Bab 55. Pembelaan Cakra
56
Bab 56. Buah jeruk
57
Bab 57. Ulang tahun
58
Bab 58. arwah lelaki
59
Bab 59. Bule
60
Bab 60. Rundingan
61
Bab 61. Setan api
62
Bab 62. Apa benar Rian?
63
Bab 63. Jin dalam tubuh Fahira
64
Bab.64 Permintaan Cakra
65
Bab 65. Santet
66
Bab 66. Di makan beruang
67
Bab 67. Salah paham
68
Bab.68 ingin berbaikan
69
Bab 69. Kenyataan pahit
70
Bab.70 Bau aksara
71
Bab 71. Di hadang Nadia
72
Bab.72 Di kerjai
73
Bab 73. Fatma menjenguk
74
Bab 74. Penjelasan Nessa
75
Bab.75 Kesedihan Fahira
76
Bab.76 Kuntilanak mabok
77
Bab 77. Hukuman Aksara
78
Bab 78. Hukuman para kunti
79
Bab.79 kematian Aldo
80
Bab. 80 arwah Aldo
81
Bab.81 Azka kena mental
82
Bab.82 Meminta pendapat
83
Bab.83 reinkarnask
84
Bab.84 resmi menjadi manusia
85
Bab.85 Restu
86
Bab. 86 bulan depan menikah
87
Bab.87 Bebas
88
Bab.88 Pemulung
89
Bab.89 Empat ronde
90
Bab. 90 hantu air
91
Bab 91. Nama Jeno
92
Bab 92. Mengunjungi Fahira
93
Bab.93 Santet Athar
94
Bab.94 Akhir
95
Season 2
96
S2. Riski atau Aksara
97
S2. Mbah Legi
98
S2. Kuntilanak
99
S2. Jeno muntah darah
100
S2. Kehidupan Nilam alias Sera
101
S2 Kuntilanak di culik iblis
102
S2. Perubahan Sera
103
S2. Ancaman Sera
104
S2. Pemilik kelapa
105
S2. Gun
106
S2. Perlawanan Sera
107
S2, Gosakra
108
S2. Maharani kembali
109
S2. Pusing nya Sera
110
S2. Kesedihan Arum
111
S2. Cermin Purnama
112
S2. Ternyata bersaudara
113
S2. Rawa leak datang
114
S2. Siluman ular sendok
115
S2. Bertemu
116
S2. Siluman botak
117
S2. Restu
118
S2. Menikah
119
S2. Otong berduri
120
S2. Riski Sera gagal
121
S2. Tamat
122
Bab 122. bonchap
123
Bab 123. Bonchap
124
Bab 124. Bonchap
125
Bab 125. Bonchap
126
Bab 126. Bonchap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!