Bab 17. Kematian Bu Fitri

Rian dan Nessa segera menuju warung sayur setelah mendapat kabar bahwa Bu Fitri sedang sakit di sana, Mereka tergesa gesa karena tadi mendengar suara nya Bu Fitri sangat pilu ketika menelfon mereka. Ketika Rian turun dari mobil, Telur langsung menyambut kepala nya, Warga melempari Rian dengan telur serta barang lain nya.

Tidak peduli melihat orang tua yang sekarat karena terus muntah darah tak berkesudahan, Tak ada satu pun orang yang mau menolong Bu Fitri. Mereka sudah benci kepada Rian yang sekarang mereka yakini gay, Nessa begitu panik melihat keadaan mertua nya yang sangat pucat, Apa lagi melihat di tumpukan darah itu ada kawat berduri juga.

"Kalian gila! Dan kau Yana, Bagai mana kau tega pada orang yang sudah menganggap mu putri sendiri." Rian membentak Yana sepupu nya.

"Hey, Gay! Tidak usah banyak gaya, Kami tak sudi menolong Ibu nya gay laknat seperti mu." Bu A membuka suara.

"Mas! Ayo bawa Ibu berobat, Cepat!" Teriak Nessa yang sudah sangat panik melihat keadaan mertua nya.

Rian tersadar dan segera membawa Ibu nya masuk kedalam mobil, Bu Fitri sudah tak bisa bicara lagi akibat rasa sakit yang menyiksa nya. Nessa yakin bahwa ini ulah dari orang yang ingin menyantet diri nya kemarin, Bu Fitri terkena karena tidak ada yang menjaga nya.

"Puskesmas saja dulu ya, Dik? Ibu udah parah sekali ini." Rian gemetar saat mengendarai mobil nya.

"Bawa kekampung sebelah di pesantren nya Habib Amir, Ibu kena teluh, Mas." Nessa berusaha menampung darah mertua nya.

Reflek Rian menoleh karena Nessa seolah paham dengan ilmu yang mengenai Ibu nya, Tapi akhir nya Rian pun menuruti ucapan istri nya untuk membawa kerumah Habib saja, Rumah sakit memang belum tentu bisa menolong.

"Uhuk, Saaakit...

Bu Fitri malah membuka kaki nya lebar seperti orang akan melahirkan, Nessa menekap mulut nya karena bagian bawah Bu Fitri mengeluarkan darah segar juga, Bahkan tangan mertua nya berusaha melepaskan celana yang sedang ia pakai.

"Ibu mau apa? Mas cepat dikit dong." Nessa menangis panik.

"Iya, Sayang. Iya, Mas sudah ngebut ini." Rian pun panik tak karuan sekarang.

Celana yang penuh darah itu di lemparkan sembarang arah, Bu Fitri membuka kaki nya lebar dan juga mengejang kuat. Persis orang yang mau melahirkan memang, Nessa bergerak menjauh namun tidak bisa juga terlalu jauh. Karena mobil sudah cukup sempit untuk berbaring, Sehingga Nessa hanya bisa terpojok saja.

"Masss! Apa itu yang keluar, Ya Allah." Jerit Nessa ketakutan.

"Apa lagi? Kenapa Ibu malah buka celana, Tolongin Ibu dulu, Nessa." Rian juga panik bukan kepalang.

Dari kemaluan Bu Fitri yang sedang terbuka lebar, Keluar kayu hitam seperti tunggul dan penuh dengan paku tertancap. Nessa menangis histeris ketika kepala mertua nya tergolek kesamping dengan mata melotot, Tangan Nessa gemetar saat mengecek nafas mertua nya.

"Ibuuu... Ya Allah, Ibu." Hilang takut Nessa karena dia begitu terpukul sekerang.

"Sabar dulu, Kita sudah sampai sekarang." Rian yang tidak tahu Ibu nya meninggal langsung saja turun untuk mencari Habib.

Kebetulan Habib memang sedang berjemur pagi supaya badan nya sehat, Rian tampak membicarakan sesuatu dan Habib langsung berdiri mendekati mobil. Rian membuka pintu mobil, Dan mereka semua sontak terdiam melihat pemandangan yang sangat memilukan hati ini.

"Astagfirullah, Sungguh kejam orang yang membuat nya begini." Habib memalingkan wajah nya.

Rian baru sadar ketika istri nya sejak tadi terus menjerit, Mungkin Nessa sangat ketakutan melihat Ibu nya demikian. Rian masuk kedalam mobil untuk melihat Ibu nya, Nessa keluar sambil menangis terisak isak.

"Kenapa Abi menerima lamaran pria ini untuk Nessa?!" Purnama yang ada di sana langsung protes.

"Kenapa, Nak? Dia orang yang baik." Habib tak mengerti dengan menantu nya yang adalah sepupu Nessa.

"Abi sungguh tidak tahu? Dia dalam pengaruh ilmu yang sangat jahat." Geram Purnama.

Puk.

Habib menepuk mulut menantu nya pelan, Purnama tersadar bahwa dari tadi dia terus menggeram pada mertua nya. Suami Purnama hanya tersenyum sekilas melihat perdebatan antara menantu dan mertua.

"Karena dia dalam pengaruh ilmu yang kuat lah maka nya Abi menerima dia, Nessa pasti akan bisa menyadarkan dia." Ujar Habib.

"Berat, Abi!" Purnama meragukan Nessa yang banyak tak tahu.

Habib tidak menghiraukan menantu nya lagi, Dia pergi kebagian kepala Bu Fitri untuk mengucapkan syahadat dan menutup mata jasad wanita ini. Rian tersudut lemas melihat kematian Ibu nya, Nessa yang sudah menghubungi rumah untuk memberi tahu mertua laki laki nya.

Pak Sopian begitu histeris begitu tahu istri nya meninggal, Padahal tadi berangkat belanja hanya batuk batuk sedikit saja. Dia masih belum tahu bagai mana kondisi istri nya, Entah reaksi nya nanti ketika melihat Bu Fitri meninggal dengan tragis nya.

Mobil Rian pun kembali pulang kedesa nya, Umi dan Purnama juga ikut namun dengan mobil lain yang mengikuti dari belakang. Anak Purnama di titipkan pada Rinjani adik ipar nya, Arya dan istri nya juga ikut serta.

Rian masih lemas duduk di belakang bersama jasad Ibu nya, Nessa yang membawa mobil dengan air mata berderai. Hati nya begitu sakit melihat cara kematian nya sang mertua yang sangat tragis.

"Ini akibat perbuatan mu, Mas! Ibu meninggal karena di santet, Orang itu tadi malam juga mengincar ku." Nessa berkata dengan nada tinggi.

"Maafkan aku." Rian tertunduk pilu dan mengakui bahwa ini memang salah nya.

"Kamu pikir maaf saja cukup! Bertaubat kamu, Mas! Mau sampai kapan kau akan terus menjadi gay, Itu bukan cuma gosip saja." Sentak Nessa.

Tidak bisa Rian menjawab ucapan istri nya, Dia menyembunyikan wajah di antara kedua lutut. Seperti nya dia tahu bahwa siapa pelaku nya, Namun entah kenapa hati nya begitu gamang.

"Iya, Aku dan Aldo adalah pasangan gay! Tapi aku juga tidak tahu kenapa ini bisa terjadi, Nessa." Rian akhirnya mengaku.

"Minta maaf! Minta maaf kau dengan Ibu mu, Bangsat." Pekik Nessa begitu hancur sekarang.

"Maafkan aku, Ku mohon maafkan lah aku, Nessa." Rian terisak isak pedih.

"Kau bersalah, Mas! Kau yang membunuh Ibu mu." Nessa memukul stir untuk melampiaskan amarah nya.

Rian tak bisa lagi membantah istri nya, Dalam hati juga mengakui bahwa Ibu nya meninggal karena dia. Hanya air mata yang mewarnai wajah pria tampan ini, Penyesalan yang pasti entah sampai kapan habis nya, Satu yang pasti sekarang, Rian akan menghabiskan hidup nya dengan penyesalan yang tak berujung.

Selamat pagi guys, Jangan lupa sarapan ya.

Terpopuler

Comments

HNF G

HNF G

aq curiga, yg bikin rian gay itu si aldo. rian didukunin biar suka sm dia. 😤😡

2024-12-13

0

Minartie

Minartie

cerita yg menarik 👍👍bagus banget

2024-12-09

1

Ema Mahriana

Ema Mahriana

adaaa aja nih menantu dan mertua berdebat

2025-01-23

0

lihat semua
Episodes
1 Bab,1. Pengantin baru
2 Bab,2. Perkara bunga
3 Bab. Makan malam keluarga
4 Bab 4. Suara itu
5 Bab 5. Isu
6 Bab 6. wanita dalam pasungan
7 Babb 7. Surat undangan Arya
8 Bab 8. Tangisan bunda
9 Bab 9. Hantu wanita
10 Bab 10. Wanita berkerudung merah
11 Bab 11. Aldo sakit
12 Bab 12. Mendatangi sepupu
13 Bab 13. Setan berenang
14 Bab 14. Mahluk kiriman
15 Bab 15. Petir merah
16 Bab 16. Muntah darah dan kawat
17 Bab 17. Kematian Bu Fitri
18 Bab 18. Introgasi
19 Bab 19. Putus
20 Bab 20. Kisah Aldo dan Rian
21 Bab 21. Kisah Rian dan Aldo part2
22 Bab 22. Daun kelor
23 Bab 23. Pertengkaran
24 Bab 24. Teriakan
25 Bab 25. jari dalam kotak
26 Bab 26. Rian kena penyakit
27 Bab 27. Pelet keluar
28 bab 28. Kesadaran Rian.
29 Bab 29. Ki Seto terluka
30 Bab 30. Bau feses
31 Bab 31. Menggali taman
32 Bab 32. Rian pelaku
33 Bab 33. Muncrat
34 Bab 34. Kesadisan pasangan gay
35 Bab 35. Telapak kaki
36 Bab 36. Jati landak VS Kusumo
37 Bab 37. Aksara pemilik pedang emas
38 Bab 38. Pengakuan Aldo
39 Bab 39. Arwah Lia
40 Bab 40. Yana dan Lusi
41 Bab 41. Bunda juga terlibat
42 Bab 42. Nilam atau bukan
43 Bab 43. Ternyata Lia
44 Bab 44. Pindah
45 Bab 45. Keluarga kunti
46 Bab 46. Tangis Nessa
47 Bab.47 Azka dan Nessa
48 Bab 48. Pertengkaran Arya dan Cakra
49 Bab 49. Aldo masih ada
50 Bab 50. Kerja di warung
51 Bab 51. Mayat tessa
52 Bab 52. Catok
53 Bab.53 Jalan jalan keneraka
54 Bab 54. Tumpukan uang
55 Bab 55. Pembelaan Cakra
56 Bab 56. Buah jeruk
57 Bab 57. Ulang tahun
58 Bab 58. arwah lelaki
59 Bab 59. Bule
60 Bab 60. Rundingan
61 Bab 61. Setan api
62 Bab 62. Apa benar Rian?
63 Bab 63. Jin dalam tubuh Fahira
64 Bab.64 Permintaan Cakra
65 Bab 65. Santet
66 Bab 66. Di makan beruang
67 Bab 67. Salah paham
68 Bab.68 ingin berbaikan
69 Bab 69. Kenyataan pahit
70 Bab.70 Bau aksara
71 Bab 71. Di hadang Nadia
72 Bab.72 Di kerjai
73 Bab 73. Fatma menjenguk
74 Bab 74. Penjelasan Nessa
75 Bab.75 Kesedihan Fahira
76 Bab.76 Kuntilanak mabok
77 Bab 77. Hukuman Aksara
78 Bab 78. Hukuman para kunti
79 Bab.79 kematian Aldo
80 Bab. 80 arwah Aldo
81 Bab.81 Azka kena mental
82 Bab.82 Meminta pendapat
83 Bab.83 reinkarnask
84 Bab.84 resmi menjadi manusia
85 Bab.85 Restu
86 Bab. 86 bulan depan menikah
87 Bab.87 Bebas
88 Bab.88 Pemulung
89 Bab.89 Empat ronde
90 Bab. 90 hantu air
91 Bab 91. Nama Jeno
92 Bab 92. Mengunjungi Fahira
93 Bab.93 Santet Athar
94 Bab.94 Akhir
95 Season 2
96 S2. Riski atau Aksara
97 S2. Mbah Legi
98 S2. Kuntilanak
99 S2. Jeno muntah darah
100 S2. Kehidupan Nilam alias Sera
101 S2 Kuntilanak di culik iblis
102 S2. Perubahan Sera
103 S2. Ancaman Sera
104 S2. Pemilik kelapa
105 S2. Gun
106 S2. Perlawanan Sera
107 S2, Gosakra
108 S2. Maharani kembali
109 S2. Pusing nya Sera
110 S2. Kesedihan Arum
111 S2. Cermin Purnama
112 S2. Ternyata bersaudara
113 S2. Rawa leak datang
114 S2. Siluman ular sendok
115 S2. Bertemu
116 S2. Siluman botak
117 S2. Restu
118 S2. Menikah
119 S2. Otong berduri
120 S2. Riski Sera gagal
121 S2. Tamat
122 Bab 122. bonchap
123 Bab 123. Bonchap
124 Bab 124. Bonchap
125 Bab 125. Bonchap
126 Bab 126. Bonchap
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Bab,1. Pengantin baru
2
Bab,2. Perkara bunga
3
Bab. Makan malam keluarga
4
Bab 4. Suara itu
5
Bab 5. Isu
6
Bab 6. wanita dalam pasungan
7
Babb 7. Surat undangan Arya
8
Bab 8. Tangisan bunda
9
Bab 9. Hantu wanita
10
Bab 10. Wanita berkerudung merah
11
Bab 11. Aldo sakit
12
Bab 12. Mendatangi sepupu
13
Bab 13. Setan berenang
14
Bab 14. Mahluk kiriman
15
Bab 15. Petir merah
16
Bab 16. Muntah darah dan kawat
17
Bab 17. Kematian Bu Fitri
18
Bab 18. Introgasi
19
Bab 19. Putus
20
Bab 20. Kisah Aldo dan Rian
21
Bab 21. Kisah Rian dan Aldo part2
22
Bab 22. Daun kelor
23
Bab 23. Pertengkaran
24
Bab 24. Teriakan
25
Bab 25. jari dalam kotak
26
Bab 26. Rian kena penyakit
27
Bab 27. Pelet keluar
28
bab 28. Kesadaran Rian.
29
Bab 29. Ki Seto terluka
30
Bab 30. Bau feses
31
Bab 31. Menggali taman
32
Bab 32. Rian pelaku
33
Bab 33. Muncrat
34
Bab 34. Kesadisan pasangan gay
35
Bab 35. Telapak kaki
36
Bab 36. Jati landak VS Kusumo
37
Bab 37. Aksara pemilik pedang emas
38
Bab 38. Pengakuan Aldo
39
Bab 39. Arwah Lia
40
Bab 40. Yana dan Lusi
41
Bab 41. Bunda juga terlibat
42
Bab 42. Nilam atau bukan
43
Bab 43. Ternyata Lia
44
Bab 44. Pindah
45
Bab 45. Keluarga kunti
46
Bab 46. Tangis Nessa
47
Bab.47 Azka dan Nessa
48
Bab 48. Pertengkaran Arya dan Cakra
49
Bab 49. Aldo masih ada
50
Bab 50. Kerja di warung
51
Bab 51. Mayat tessa
52
Bab 52. Catok
53
Bab.53 Jalan jalan keneraka
54
Bab 54. Tumpukan uang
55
Bab 55. Pembelaan Cakra
56
Bab 56. Buah jeruk
57
Bab 57. Ulang tahun
58
Bab 58. arwah lelaki
59
Bab 59. Bule
60
Bab 60. Rundingan
61
Bab 61. Setan api
62
Bab 62. Apa benar Rian?
63
Bab 63. Jin dalam tubuh Fahira
64
Bab.64 Permintaan Cakra
65
Bab 65. Santet
66
Bab 66. Di makan beruang
67
Bab 67. Salah paham
68
Bab.68 ingin berbaikan
69
Bab 69. Kenyataan pahit
70
Bab.70 Bau aksara
71
Bab 71. Di hadang Nadia
72
Bab.72 Di kerjai
73
Bab 73. Fatma menjenguk
74
Bab 74. Penjelasan Nessa
75
Bab.75 Kesedihan Fahira
76
Bab.76 Kuntilanak mabok
77
Bab 77. Hukuman Aksara
78
Bab 78. Hukuman para kunti
79
Bab.79 kematian Aldo
80
Bab. 80 arwah Aldo
81
Bab.81 Azka kena mental
82
Bab.82 Meminta pendapat
83
Bab.83 reinkarnask
84
Bab.84 resmi menjadi manusia
85
Bab.85 Restu
86
Bab. 86 bulan depan menikah
87
Bab.87 Bebas
88
Bab.88 Pemulung
89
Bab.89 Empat ronde
90
Bab. 90 hantu air
91
Bab 91. Nama Jeno
92
Bab 92. Mengunjungi Fahira
93
Bab.93 Santet Athar
94
Bab.94 Akhir
95
Season 2
96
S2. Riski atau Aksara
97
S2. Mbah Legi
98
S2. Kuntilanak
99
S2. Jeno muntah darah
100
S2. Kehidupan Nilam alias Sera
101
S2 Kuntilanak di culik iblis
102
S2. Perubahan Sera
103
S2. Ancaman Sera
104
S2. Pemilik kelapa
105
S2. Gun
106
S2. Perlawanan Sera
107
S2, Gosakra
108
S2. Maharani kembali
109
S2. Pusing nya Sera
110
S2. Kesedihan Arum
111
S2. Cermin Purnama
112
S2. Ternyata bersaudara
113
S2. Rawa leak datang
114
S2. Siluman ular sendok
115
S2. Bertemu
116
S2. Siluman botak
117
S2. Restu
118
S2. Menikah
119
S2. Otong berduri
120
S2. Riski Sera gagal
121
S2. Tamat
122
Bab 122. bonchap
123
Bab 123. Bonchap
124
Bab 124. Bonchap
125
Bab 125. Bonchap
126
Bab 126. Bonchap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!