Bab 14. Mahluk kiriman

Malam ini hujan turun dengan deras nya mengguyur bumi, Nessa di rumah sendirian karena Rian pergi mengejar Aldo yang lari dari rumah karena merajuk. Sebenar nya Nessa sakit hati bukan karena cinta, Mereka menikah juga karena Taaruf, Dia sakit hati karena sudah melepas keperawanan nya pada pria yang salah.

Meski sekarang belum ada bukti yang pasti tentang hubungan nya Rian dan Aldo, Tapi dia sudah yakin bahwa mereka memang punya hubungan spesial. Nessa geli bila membayangkan Rian sedang menggauli Aldo, Apa kah mereka juga merasakan nikmat.

"Jadi kamu mau bagai mana, Mau lanjut atau pisah?" Tanya Maharani berbincang di dalam kamar.

"Belum tau, Aku kok merasa rugi karena sudah melepas perawan ku dengan nya! Setidak nya aku harus dapat uang banyak lah dari dia, Atau aku bisa membongkar hubungan mereka." Sahut Nessa santai sekarang.

"Maksud mu kau akan terus menjadi istri nya sampai semua terkuak?" Nilam bertanya serius.

"Seperti nya memang lebih bagus begitu, Nes! Kau kan tak punya tempat tinggal lagi, Masa udah jadi janda masih mau pulang kepondok lagi. Sedangkan kau saja rumah tak punya." Ujar Maharani.

Nessa setuju dengan ucapan nua Maharani, Tidak mungkin bila dia mau pulang kepondok lagi dengan membawa status janda. Mungkin akan lebih baik bila tetap mempertahan kan rumah tangga nya, Bila memang Rian punya hubungan dengan Aldo dan Nessa bisa mengungkap nya. Itu akan lebih baik, Dia juga sudah punya simpanan uang tentu nya.

"Kau lagak cuek saja, Biar memang ada bukti kalau mereka tuh gay!" Saran Nilam.

"Tapi aku juga ingin Rian sadar dan bertaubat." Lirih Nessa.

"Kau sudah cinta ya sama suami mu itu?" Tanya Maharani.

"Sekarang sih belum, Tapi kan ndak ada rugi nya juga kalau hubungan mereka berakhir dan Rian bisa tobat." Harap Nessa.

"Kau tidak jijik membayangkan itu burung keluar masuk lobang anu?" Tanya Nilam bergidik.

"Kalau di bayangkan ya jijik lah, Malahan sampai mau muntah." Sahut Nessa meludah keluar jendela.

Maharani mendekati cermin yang ada dalam kamar, Kepala leak itu seolah memancarkan sesuatu yang sangat seram. Namun saat di sentuh sama sekali tak memancarkan apa apa, Bahkan sekarang tiga hantu itu sedang keliling rumah untuk mencari wanita berkerudung merah yang Nessa katakan.

"Kemana ya setan yang kau bilang itu, Kok dia tak mau muncul?" Heran Maharani.

"Paling dia insecure melihat kita, Ran." Sahut Nilam.

"Apa setan juga bisa insecure?" Tanya Nessa polos.

"Ya bisa lah, Kami glowing karena rajin skincare. Mungkin dia masih setan rendahan sehingga tak tahu skincare." Jawab Maharani santai.

"Wajah dia tu cuma tengkorak saja, Apa nya yang mau di pakai kan skincare." Heran Nessa.

Maharani tak menjawab lagi ucapan wanita itu, Dia malah tertarik dengan skincare Nessa yang Rian belikan. Dia membaca merek nya, Nilam menatap sekeliling yang tak tampak apa pun karena hujan semakin deras saja.

"Aku membayangkan saat Rian dan Aldo bertemu, Rian akan menarik tangan Aldo dan memeluk nya erat sambil meminta nya pulang! Di bawah guyuran hujan yang sangat deras ini, Lalu...

"Lalu mereka di sambar petir karena Allah murka." Sambung Maharani.

Nilam menggerutu karena belum sempat menyelesaikan kata kata nya, Malahan Maharani yang mendahului nya. Padahal dia memang ingin bilang begitu, Nessa berdiri ketika pintu di ketuk.

"Jangan di buka!" Nilam menahan nya karena dia melihat sesuatu.

"Apa itu hantu?" Nessa berlindung di balik tubuh Nilam.

"Hei sialan! Aku ini juga hantu." Umpat Nilam.

Tersadar bahwa Nilam memang hantu, Nessa tersenyum geli tapi masih tetap bersembunyi di sana. Maharani yang membuka pintu dengan lebar, Tamu kiriman itu tidak berani mau masuk karena sudah di hadang.

"Untung kau sigap mendatangi Purnama, Gerakan mereka ternyata lebih cepat." Bisik Nilam.

"Siapa yang datang itu?" Nessa bisa melihat bahwa tamu nya bertubuh bungkuk.

Nilam tidak menjawab pertanyaan nya Nessa, Dia bersemangat untuk melihat Maharani yang mulai bertengkar dengan Nenek tua bertubuh bungkuk itu.

"Pergi lah dari sini, Sebelum tambah ku bungkuk kan badan mu." Ancam Maharani.

"Bocah bau ingus seperti mu berani mengancam? Kau ingin binasa seperti nya." Geram Nenek bungkuk menyerang Maharani dengan tongkat nya.

Tapi bulu landak lebih dulu menyerang tangan nya, Nenek bungkuk menjerit keras sambil berguling guling. Jati landak datang mendampingi kekasih cantik nya, Mana mungkin membiarkan Maharani terluka.

"Aaahhh, Bangsat kau mahluk terkutuk." Nenek bungkuk memaki Jati landak.

Belum selesai merasakan sakit nya karena duri landak, Maharani mencekal erat leher nya hingga dia tak bisa lagi mau melawan. Terbatuk batuk karena kekuatan Maharani sangat kuat, Tercipta dari mahluk yang penuh dendam, Membuat kekuatan Maharani begitu dahsyat.

Crak.

"Aahhh."

Maharani melenguh kesakitan ketika tangan Nenek bungkuk menusuk pundak nya, Ternyata tangan Nenek ini memiliki kuku yang sangat tajam dan panjang. Jati Landak tak bisa diam saja, Pedang itu menebas tubuh Nenek bungkuk menjadi dua.

"Sayang, Kamu terluka." Jati landak sangat cemas.

"Jangan membuat ku terlihat sangat lemah, Kakang!" Maharani malah tidak suka.

"Maafkan Kakang ya, Sayang." Jati landak mencium kening Maharani.

"Bangsat! Masih saja mesra mesraan." Geram Ki Seto sangat kesal.

Aksara yang tak mau iri mendekati Nilam dan memeluk nya juga, Memang hanya Ki Seto yang tak punya pasangan. Nessa juga heran dengan kemesraan dua pasangan setan lebay ini.

"Apa kau memang tak punya kekasih, Ki?" Nessa malah bertanya.

"Sudah tau masih nanya!" Sewot Ki Seto.

"Bagai mana dengan Ibu ku saja? Dia cukup cantik kok." Nessa malah menawarkan Ibu nya.

"Sorry ye! Enggak level aku sama kuntilanak rambut keriting begitu." Ki Seto ternyata cukup pemilih juga.

"Halah gaya ku, Ki! Dulu saja kau gosong begitu, Sekarang kan kau jadi ganteng." Sela Aksara.

"Biarin! Yang penting aku ganteng sekarang." Ki Seto tetap jual mahal.

Modelan ulama seperti wali songo begini kok di jodohkan dengan kuntilanak merah yang rambut nya keriting ngembang, Muka nya putih pucat dan mata nya besar keluar di pipi. Yang lebih parah adalah lubang di punggung nya, Ki Seto lebih baik jadi jomblo abadi saja.

"Sebaik nya kau suruh saja Ibu mu itu rebonding dulu, Nes." Saran Nilam.

"Masa udah jadi setan mau rebonding, Emang kalian punya salon?" Tanya Nessa yang percaya saja.

"Maharani bisa kok catok rambut, Sama dia saja lah." Ujar Nilam.

"Tapi aku belum pernah melihat wujud Ibu ku sebenar nya." Nessa menunduk sedih.

Kuntilanak merah memang tak mau menunjuk kan wajah nya di depan Nessa, Takut bila Nessa malah ngeri melihat penampilan nya yang sangat buruk rupa.

Terpopuler

Comments

Minartie

Minartie

ampun dj ceritanya bikin😂😂😂🤣🤣🤣🤣🤣

2024-12-09

0

Yulay Yuli

Yulay Yuli

😂😂😂😂kocak

2025-02-28

1

suchi

suchi

🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 22.54 pasien tidur aku ngakak lost control

2025-02-24

1

lihat semua
Episodes
1 Bab,1. Pengantin baru
2 Bab,2. Perkara bunga
3 Bab. Makan malam keluarga
4 Bab 4. Suara itu
5 Bab 5. Isu
6 Bab 6. wanita dalam pasungan
7 Babb 7. Surat undangan Arya
8 Bab 8. Tangisan bunda
9 Bab 9. Hantu wanita
10 Bab 10. Wanita berkerudung merah
11 Bab 11. Aldo sakit
12 Bab 12. Mendatangi sepupu
13 Bab 13. Setan berenang
14 Bab 14. Mahluk kiriman
15 Bab 15. Petir merah
16 Bab 16. Muntah darah dan kawat
17 Bab 17. Kematian Bu Fitri
18 Bab 18. Introgasi
19 Bab 19. Putus
20 Bab 20. Kisah Aldo dan Rian
21 Bab 21. Kisah Rian dan Aldo part2
22 Bab 22. Daun kelor
23 Bab 23. Pertengkaran
24 Bab 24. Teriakan
25 Bab 25. jari dalam kotak
26 Bab 26. Rian kena penyakit
27 Bab 27. Pelet keluar
28 bab 28. Kesadaran Rian.
29 Bab 29. Ki Seto terluka
30 Bab 30. Bau feses
31 Bab 31. Menggali taman
32 Bab 32. Rian pelaku
33 Bab 33. Muncrat
34 Bab 34. Kesadisan pasangan gay
35 Bab 35. Telapak kaki
36 Bab 36. Jati landak VS Kusumo
37 Bab 37. Aksara pemilik pedang emas
38 Bab 38. Pengakuan Aldo
39 Bab 39. Arwah Lia
40 Bab 40. Yana dan Lusi
41 Bab 41. Bunda juga terlibat
42 Bab 42. Nilam atau bukan
43 Bab 43. Ternyata Lia
44 Bab 44. Pindah
45 Bab 45. Keluarga kunti
46 Bab 46. Tangis Nessa
47 Bab.47 Azka dan Nessa
48 Bab 48. Pertengkaran Arya dan Cakra
49 Bab 49. Aldo masih ada
50 Bab 50. Kerja di warung
51 Bab 51. Mayat tessa
52 Bab 52. Catok
53 Bab.53 Jalan jalan keneraka
54 Bab 54. Tumpukan uang
55 Bab 55. Pembelaan Cakra
56 Bab 56. Buah jeruk
57 Bab 57. Ulang tahun
58 Bab 58. arwah lelaki
59 Bab 59. Bule
60 Bab 60. Rundingan
61 Bab 61. Setan api
62 Bab 62. Apa benar Rian?
63 Bab 63. Jin dalam tubuh Fahira
64 Bab.64 Permintaan Cakra
65 Bab 65. Santet
66 Bab 66. Di makan beruang
67 Bab 67. Salah paham
68 Bab.68 ingin berbaikan
69 Bab 69. Kenyataan pahit
70 Bab.70 Bau aksara
71 Bab 71. Di hadang Nadia
72 Bab.72 Di kerjai
73 Bab 73. Fatma menjenguk
74 Bab 74. Penjelasan Nessa
75 Bab.75 Kesedihan Fahira
76 Bab.76 Kuntilanak mabok
77 Bab 77. Hukuman Aksara
78 Bab 78. Hukuman para kunti
79 Bab.79 kematian Aldo
80 Bab. 80 arwah Aldo
81 Bab.81 Azka kena mental
82 Bab.82 Meminta pendapat
83 Bab.83 reinkarnask
84 Bab.84 resmi menjadi manusia
85 Bab.85 Restu
86 Bab. 86 bulan depan menikah
87 Bab.87 Bebas
88 Bab.88 Pemulung
89 Bab.89 Empat ronde
90 Bab. 90 hantu air
91 Bab 91. Nama Jeno
92 Bab 92. Mengunjungi Fahira
93 Bab.93 Santet Athar
94 Bab.94 Akhir
95 Season 2
96 S2. Riski atau Aksara
97 S2. Mbah Legi
98 S2. Kuntilanak
99 S2. Jeno muntah darah
100 S2. Kehidupan Nilam alias Sera
101 S2 Kuntilanak di culik iblis
102 S2. Perubahan Sera
103 S2. Ancaman Sera
104 S2. Pemilik kelapa
105 S2. Gun
106 S2. Perlawanan Sera
107 S2, Gosakra
108 S2. Maharani kembali
109 S2. Pusing nya Sera
110 S2. Kesedihan Arum
111 S2. Cermin Purnama
112 S2. Ternyata bersaudara
113 S2. Rawa leak datang
114 S2. Siluman ular sendok
115 S2. Bertemu
116 S2. Siluman botak
117 S2. Restu
118 S2. Menikah
119 S2. Otong berduri
120 S2. Riski Sera gagal
121 S2. Tamat
122 Bab 122. bonchap
123 Bab 123. Bonchap
124 Bab 124. Bonchap
125 Bab 125. Bonchap
126 Bab 126. Bonchap
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Bab,1. Pengantin baru
2
Bab,2. Perkara bunga
3
Bab. Makan malam keluarga
4
Bab 4. Suara itu
5
Bab 5. Isu
6
Bab 6. wanita dalam pasungan
7
Babb 7. Surat undangan Arya
8
Bab 8. Tangisan bunda
9
Bab 9. Hantu wanita
10
Bab 10. Wanita berkerudung merah
11
Bab 11. Aldo sakit
12
Bab 12. Mendatangi sepupu
13
Bab 13. Setan berenang
14
Bab 14. Mahluk kiriman
15
Bab 15. Petir merah
16
Bab 16. Muntah darah dan kawat
17
Bab 17. Kematian Bu Fitri
18
Bab 18. Introgasi
19
Bab 19. Putus
20
Bab 20. Kisah Aldo dan Rian
21
Bab 21. Kisah Rian dan Aldo part2
22
Bab 22. Daun kelor
23
Bab 23. Pertengkaran
24
Bab 24. Teriakan
25
Bab 25. jari dalam kotak
26
Bab 26. Rian kena penyakit
27
Bab 27. Pelet keluar
28
bab 28. Kesadaran Rian.
29
Bab 29. Ki Seto terluka
30
Bab 30. Bau feses
31
Bab 31. Menggali taman
32
Bab 32. Rian pelaku
33
Bab 33. Muncrat
34
Bab 34. Kesadisan pasangan gay
35
Bab 35. Telapak kaki
36
Bab 36. Jati landak VS Kusumo
37
Bab 37. Aksara pemilik pedang emas
38
Bab 38. Pengakuan Aldo
39
Bab 39. Arwah Lia
40
Bab 40. Yana dan Lusi
41
Bab 41. Bunda juga terlibat
42
Bab 42. Nilam atau bukan
43
Bab 43. Ternyata Lia
44
Bab 44. Pindah
45
Bab 45. Keluarga kunti
46
Bab 46. Tangis Nessa
47
Bab.47 Azka dan Nessa
48
Bab 48. Pertengkaran Arya dan Cakra
49
Bab 49. Aldo masih ada
50
Bab 50. Kerja di warung
51
Bab 51. Mayat tessa
52
Bab 52. Catok
53
Bab.53 Jalan jalan keneraka
54
Bab 54. Tumpukan uang
55
Bab 55. Pembelaan Cakra
56
Bab 56. Buah jeruk
57
Bab 57. Ulang tahun
58
Bab 58. arwah lelaki
59
Bab 59. Bule
60
Bab 60. Rundingan
61
Bab 61. Setan api
62
Bab 62. Apa benar Rian?
63
Bab 63. Jin dalam tubuh Fahira
64
Bab.64 Permintaan Cakra
65
Bab 65. Santet
66
Bab 66. Di makan beruang
67
Bab 67. Salah paham
68
Bab.68 ingin berbaikan
69
Bab 69. Kenyataan pahit
70
Bab.70 Bau aksara
71
Bab 71. Di hadang Nadia
72
Bab.72 Di kerjai
73
Bab 73. Fatma menjenguk
74
Bab 74. Penjelasan Nessa
75
Bab.75 Kesedihan Fahira
76
Bab.76 Kuntilanak mabok
77
Bab 77. Hukuman Aksara
78
Bab 78. Hukuman para kunti
79
Bab.79 kematian Aldo
80
Bab. 80 arwah Aldo
81
Bab.81 Azka kena mental
82
Bab.82 Meminta pendapat
83
Bab.83 reinkarnask
84
Bab.84 resmi menjadi manusia
85
Bab.85 Restu
86
Bab. 86 bulan depan menikah
87
Bab.87 Bebas
88
Bab.88 Pemulung
89
Bab.89 Empat ronde
90
Bab. 90 hantu air
91
Bab 91. Nama Jeno
92
Bab 92. Mengunjungi Fahira
93
Bab.93 Santet Athar
94
Bab.94 Akhir
95
Season 2
96
S2. Riski atau Aksara
97
S2. Mbah Legi
98
S2. Kuntilanak
99
S2. Jeno muntah darah
100
S2. Kehidupan Nilam alias Sera
101
S2 Kuntilanak di culik iblis
102
S2. Perubahan Sera
103
S2. Ancaman Sera
104
S2. Pemilik kelapa
105
S2. Gun
106
S2. Perlawanan Sera
107
S2, Gosakra
108
S2. Maharani kembali
109
S2. Pusing nya Sera
110
S2. Kesedihan Arum
111
S2. Cermin Purnama
112
S2. Ternyata bersaudara
113
S2. Rawa leak datang
114
S2. Siluman ular sendok
115
S2. Bertemu
116
S2. Siluman botak
117
S2. Restu
118
S2. Menikah
119
S2. Otong berduri
120
S2. Riski Sera gagal
121
S2. Tamat
122
Bab 122. bonchap
123
Bab 123. Bonchap
124
Bab 124. Bonchap
125
Bab 125. Bonchap
126
Bab 126. Bonchap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!