Dukun yang duduk di depan asap mengepul itu begitu kesal karena mahluk kiriman nya pulang dengan tubuh tercincang halus seperti daging giling, Hanya tinggal cari tepung saja untuk membuat bakso. Padahal dia sudah mengirim jin yang cukup kuat, Ternyata ada yang bisa menghalangi nya untuk mencelakai Nessa.
Foto Nessa yang sedang tersenyum itu sekarang di letak kan di atas bara api yang menganga, Percobaan kedua harus berhasil setelah yang pertama tadi gagal, Hancur harga diri nya sebagai dukun yang paling hebat.
Mbah Kusumo adalah dukun ilmu hitam yang sangat sulit untuk di temukan, Dia dulu nya tinggal di desa ini juga bersama dengan para warga dan berbaur dengan mereka, Sayang nya para warga mengetahui Mbah Kusumo menyantet istri nya kepala desa yang sedang hamil.
Mereka beramai ramai mendatangi rumah Mbah Kusumo dan membakar nya, Api melahap rumah kayu itu dengan cepat. Mereka yakin bahwa dukun jahanam itu pasti mati terbakar juga bersama rumah nya.
Sayang nya mereka tidak tahu bahwa Mbah Kusumo berhasil melarikan diri dan sekarang menetap dalam goa di bawah air terjun, Air terjun yang mengarah kesungai. Kejahatan nya tak di ragukan lagi, Dia pernah menebar racun dari atas air terjun.
Akibat ulah Mbak Kusumo itu banyak ternak warga yang mati karena minum air sungai, Dia merasa dendam karena warga berani membakar rumah nya, Kini nya beberapa orang saja yang tahu keberadaan nya Mbah Kusumo.
"Kenapa bisa gagal, Mbah?" Sentak pelanggan nya murka.
"Kau tenang lah dulu, Aku tak akan menyerah begitu saja." Mbah Kusumo berkata pelan.
"Bila gagal lagi pada nya, Kirim saja pada mertua nya." Geram pelanggan.
Usai memesan santet untuk Nessa atau bisa juga untuk Bu Fitri, Pelanggan itu pergi dengan cepat. Memakai mantel hitam dan dia juga gerakan nya sangat cepat, Setelah itu baru lah membuang nya kesungai, Hari masih hujan dan sangat deras.
"Aldo!"
Aldo menoleh ketika ada yabg memanggil nama nya, Rian berlari menghampiri teman nya yang sedang berdiri menatap sungai. Di tangan Rian ada payung yang besar, Cukup untuk berdua.
"Kamu ngapain di sini sih? Ayo kita pulang." Ajak Rian.
"Aku di sini saja, Nessa akan marah bila aku pulang." Aldo memasang wajah sedih.
"Nessa tuh cuma kebawa emosi saja, Nanti juga bakal luluh kok." Rian berusaha mengajak teman nya pulang.
"Aku enggak enak, Ian! Lebih baik aku ngontrak saja." Aldo menangis sedih.
"Ngapain enggak enak? Dari dulu juga kamu tinggal sama aku." Rian memaksa Aldo pulang dan menarik tangan nya.
Aldo berusaha meronta agar lepas dari genggaman nya Rian, Aksi mereka yang bertengkar di bawah hujan sedang di perhatikan oleh sepasang mata, Di tangan nya juga ada camera yang siap mengintai. Yana tersenyum melihat mereka yang asik bertengkar seperti sepasang kekasih, Pasti besok ini akan menjadi topik yang sangat hot.
Bahkan Yana mengirim kan nya langsung kegrup Ibu Ibu, Langsung banyak notif yang muncul di ponsel nya karena mereka penasaran dengan video tersebut. Yana merasa bangga karena dia menjadi sumber berita, Bu Fitri sebenar nya adalah Bude nya Yana. Namun gadis ini sakit hati karena pernah pinjam uang dan tidak di kasih, Sehingga menyebarkan gosip saja.
Sementara itu di rumah nya Rian, Nessa terkejut dengan suara yang tiba tiba menghantam atap rumah. Suara nya sangat besar sampai menggetarkan dinding rumah, Nessa terjingkat karena baru saja mata nya ingin terlelap.
Brak.
Nilam dengan lincah nya menangkis bola api yang sangat besar ingin mengincar Nessa, Sayang nya bola api itu tak berhenti begitu saja, Dia masih berusaha mengincar Nessa yang tersudut ketakutan.
Duar.
Aksara ikut menangani bola api yang masih terbang, Mereka sibuk menangkis kesana kemari. Hanya Maharani yang tidak ikut, Dia masih cidera usai berkelahi dengan Nenek bungkuk tadi.
"Arahkan kaca itu kepada bola, Nessa!" Perintah Nilam.
Nessa berusaha menggeser kaca yang ada di ruang tamu, Bola api terpental kuat karena bayangan nya sendiri dalam kaca berkepala leak. Namun masih saja tak bisa kalah, Hanya api nya yang sedikit redup.
"Ikuti terus kemana dia terbang, Aku akan menggiring nya." Nilam terbang juga menyerang bola api.
Duaarrr.
Kaca berkepala leak retak dari ujung hinga keujung, Kepala leak itu bergetar keras karena beradu dengan bola api. Nessa yang memegang kaca terpelanting menabrak tembok, Seluruh tubuh nya terasa sangat nyeri, Untung nya ada bala bantuan dari member Purnama, Bila tidak mungkin saja dia sudah mati termakan jin kiriman.
"Bangun lah, Kau terluka?" Ki Seto cepat membantu Nessa.
"Tangan ku terluka, Ki." Nessa menunjuk kan tangan nya yang sobek.
Bola api sudah musnah karena di serang oleh kekuatan nya sendiri, Mereka bisa tenang sekarang. Ketika Nessa masih ingin bangkit untuk mencari lap untuk darah nya, Rian dan Aldo datang dengan keadaan yang basah kuyup.
"Sayang! Kamu kenapa?" Rian panik juga melihat Nessa berdarah.
"Cuma terluka sediki, Tidak usah hiraukan aku." Nessa merengut kesal.
Rian mengejar istri nya yang berdarah, Tinggal Aldo yang mematung sendirian di depan pintu menatap pasangan suami istri yang sudah sah itu, Dia terabaikan kembali.
"Dia pasti cemburu melihat Nessa dan Rian akur." Ujar Nilam.
"Kayak nya dia yang jadi uke nya ya." Cetus Maharani.
"Uke itu apa?" Aksara tak tahu bahasa itu.
"Dalam dunia gay, Uke itu sebutan untuk yang cewek. Dan yang cowok nama nya seme, Aku ini loh hantu gaul." Maharani berkata bangga.
Memang Maharani yang paling muda di antara mereka, Soal gaul yang pasti yang lain kalah saing. Anak muda zaman sekarang, Mereka hanya melongo saja mendengarkan cerita nua Maharani tentang dunia pelangi.
"Kau tau dari mana sih, Ran?" Tanya Nilam penasaran.
"Aku kan nonton film thailand petir merah, Jadi ya aku tau lah." Jawab Maharani.
"Oh, Jadi mereka sedang gituan lah?" Tanya Nilam lebih dalam.
"Enggak, Cuma sebatas ciuman saja atau akting sedang begitu, Kalau mau nonton begituan tuh asa aplikasi nya." Jelas Maharani.
"Aplikasi apaan dah?!" Heran Ki Seto.
"Purnama punya kok, Kadang dia nonton tuh pasti." Maaharani teringat adik nya.
Mereka pun berencana meminta Purnama untuk menunjukan fim tersebut, Sekarang mereka sedang dapat tugas untuk menjaga Nessa dari para jin yang sedang berkeliaran.
Sebenar nya mereka tidak menduga kalau ada jin kiriman, Karena kata Nessa adanya jin yang menunggu rumah, Tapi mereka malah sudah dua kali menghadapi santet.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
HNF G
yesss.... bagus yan. sebarkan saja biar kapok mereka. jijay sm mereka. kasihan nessa
2024-12-13
0
Yulay Yuli
hemm diguna² nih Rian sama Aldo
2025-02-28
0
Yulay Yuli
baru tau akoh namanya uke
2025-02-28
0