Bab 15. Petir merah

Dukun yang duduk di depan asap mengepul itu begitu kesal karena mahluk kiriman nya pulang dengan tubuh tercincang halus seperti daging giling, Hanya tinggal cari tepung saja untuk membuat bakso. Padahal dia sudah mengirim jin yang cukup kuat, Ternyata ada yang bisa menghalangi nya untuk mencelakai Nessa.

Foto Nessa yang sedang tersenyum itu sekarang di letak kan di atas bara api yang menganga, Percobaan kedua harus berhasil setelah yang pertama tadi gagal, Hancur harga diri nya sebagai dukun yang paling hebat.

Mbah Kusumo adalah dukun ilmu hitam yang sangat sulit untuk di temukan, Dia dulu nya tinggal di desa ini juga bersama dengan para warga dan berbaur dengan mereka, Sayang nya para warga mengetahui Mbah Kusumo menyantet istri nya kepala desa yang sedang hamil.

Mereka beramai ramai mendatangi rumah Mbah Kusumo dan membakar nya, Api melahap rumah kayu itu dengan cepat. Mereka yakin bahwa dukun jahanam itu pasti mati terbakar juga bersama rumah nya.

Sayang nya mereka tidak tahu bahwa Mbah Kusumo berhasil melarikan diri dan sekarang menetap dalam goa di bawah air terjun, Air terjun yang mengarah kesungai. Kejahatan nya tak di ragukan lagi, Dia pernah menebar racun dari atas air terjun.

Akibat ulah Mbak Kusumo itu banyak ternak warga yang mati karena minum air sungai, Dia merasa dendam karena warga berani membakar rumah nya, Kini nya beberapa orang saja yang tahu keberadaan nya Mbah Kusumo.

"Kenapa bisa gagal, Mbah?" Sentak pelanggan nya murka.

"Kau tenang lah dulu, Aku tak akan menyerah begitu saja." Mbah Kusumo berkata pelan.

"Bila gagal lagi pada nya, Kirim saja pada mertua nya." Geram pelanggan.

Usai memesan santet untuk Nessa atau bisa juga untuk Bu Fitri, Pelanggan itu pergi dengan cepat. Memakai mantel hitam dan dia juga gerakan nya sangat cepat, Setelah itu baru lah membuang nya kesungai, Hari masih hujan dan sangat deras.

"Aldo!"

Aldo menoleh ketika ada yabg memanggil nama nya, Rian berlari menghampiri teman nya yang sedang berdiri menatap sungai. Di tangan Rian ada payung yang besar, Cukup untuk berdua.

"Kamu ngapain di sini sih? Ayo kita pulang." Ajak Rian.

"Aku di sini saja, Nessa akan marah bila aku pulang." Aldo memasang wajah sedih.

"Nessa tuh cuma kebawa emosi saja, Nanti juga bakal luluh kok." Rian berusaha mengajak teman nya pulang.

"Aku enggak enak, Ian! Lebih baik aku ngontrak saja." Aldo menangis sedih.

"Ngapain enggak enak? Dari dulu juga kamu tinggal sama aku." Rian memaksa Aldo pulang dan menarik tangan nya.

Aldo berusaha meronta agar lepas dari genggaman nya Rian, Aksi mereka yang bertengkar di bawah hujan sedang di perhatikan oleh sepasang mata, Di tangan nya juga ada camera yang siap mengintai. Yana tersenyum melihat mereka yang asik bertengkar seperti sepasang kekasih, Pasti besok ini akan menjadi topik yang sangat hot.

Bahkan Yana mengirim kan nya langsung kegrup Ibu Ibu, Langsung banyak notif yang muncul di ponsel nya karena mereka penasaran dengan video tersebut. Yana merasa bangga karena dia menjadi sumber berita, Bu Fitri sebenar nya adalah Bude nya Yana. Namun gadis ini sakit hati karena pernah pinjam uang dan tidak di kasih, Sehingga menyebarkan gosip saja.

Sementara itu di rumah nya Rian, Nessa terkejut dengan suara yang tiba tiba menghantam atap rumah. Suara nya sangat besar sampai menggetarkan dinding rumah, Nessa terjingkat karena baru saja mata nya ingin terlelap.

Brak.

Nilam dengan lincah nya menangkis bola api yang sangat besar ingin mengincar Nessa, Sayang nya bola api itu tak berhenti begitu saja, Dia masih berusaha mengincar Nessa yang tersudut ketakutan.

Duar.

Aksara ikut menangani bola api yang masih terbang, Mereka sibuk menangkis kesana kemari. Hanya Maharani yang tidak ikut, Dia masih cidera usai berkelahi dengan Nenek bungkuk tadi.

"Arahkan kaca itu kepada bola, Nessa!" Perintah Nilam.

Nessa berusaha menggeser kaca yang ada di ruang tamu, Bola api terpental kuat karena bayangan nya sendiri dalam kaca berkepala leak. Namun masih saja tak bisa kalah, Hanya api nya yang sedikit redup.

"Ikuti terus kemana dia terbang, Aku akan menggiring nya." Nilam terbang juga menyerang bola api.

Duaarrr.

Kaca berkepala leak retak dari ujung hinga keujung, Kepala leak itu bergetar keras karena beradu dengan bola api. Nessa yang memegang kaca terpelanting menabrak tembok, Seluruh tubuh nya terasa sangat nyeri, Untung nya ada bala bantuan dari member Purnama, Bila tidak mungkin saja dia sudah mati termakan jin kiriman.

"Bangun lah, Kau terluka?" Ki Seto cepat membantu Nessa.

"Tangan ku terluka, Ki." Nessa menunjuk kan tangan nya yang sobek.

Bola api sudah musnah karena di serang oleh kekuatan nya sendiri, Mereka bisa tenang sekarang. Ketika Nessa masih ingin bangkit untuk mencari lap untuk darah nya, Rian dan Aldo datang dengan keadaan yang basah kuyup.

"Sayang! Kamu kenapa?" Rian panik juga melihat Nessa berdarah.

"Cuma terluka sediki, Tidak usah hiraukan aku." Nessa merengut kesal.

Rian mengejar istri nya yang berdarah, Tinggal Aldo yang mematung sendirian di depan pintu menatap pasangan suami istri yang sudah sah itu, Dia terabaikan kembali.

"Dia pasti cemburu melihat Nessa dan Rian akur." Ujar Nilam.

"Kayak nya dia yang jadi uke nya ya." Cetus Maharani.

"Uke itu apa?" Aksara tak tahu bahasa itu.

"Dalam dunia gay, Uke itu sebutan untuk yang cewek. Dan yang cowok nama nya seme, Aku ini loh hantu gaul." Maharani berkata bangga.

Memang Maharani yang paling muda di antara mereka, Soal gaul yang pasti yang lain kalah saing. Anak muda zaman sekarang, Mereka hanya melongo saja mendengarkan cerita nua Maharani tentang dunia pelangi.

"Kau tau dari mana sih, Ran?" Tanya Nilam penasaran.

"Aku kan nonton film thailand petir merah, Jadi ya aku tau lah." Jawab Maharani.

"Oh, Jadi mereka sedang gituan lah?" Tanya Nilam lebih dalam.

"Enggak, Cuma sebatas ciuman saja atau akting sedang begitu, Kalau mau nonton begituan tuh asa aplikasi nya." Jelas Maharani.

"Aplikasi apaan dah?!" Heran Ki Seto.

"Purnama punya kok, Kadang dia nonton tuh pasti." Maaharani teringat adik nya.

Mereka pun berencana meminta Purnama untuk menunjukan fim tersebut, Sekarang mereka sedang dapat tugas untuk menjaga Nessa dari para jin yang sedang berkeliaran.

Sebenar nya mereka tidak menduga kalau ada jin kiriman, Karena kata Nessa adanya jin yang menunggu rumah, Tapi mereka malah sudah dua kali menghadapi santet.

Terpopuler

Comments

HNF G

HNF G

yesss.... bagus yan. sebarkan saja biar kapok mereka. jijay sm mereka. kasihan nessa

2024-12-13

0

Yulay Yuli

Yulay Yuli

hemm diguna² nih Rian sama Aldo

2025-02-28

0

Yulay Yuli

Yulay Yuli

baru tau akoh namanya uke

2025-02-28

0

lihat semua
Episodes
1 Bab,1. Pengantin baru
2 Bab,2. Perkara bunga
3 Bab. Makan malam keluarga
4 Bab 4. Suara itu
5 Bab 5. Isu
6 Bab 6. wanita dalam pasungan
7 Babb 7. Surat undangan Arya
8 Bab 8. Tangisan bunda
9 Bab 9. Hantu wanita
10 Bab 10. Wanita berkerudung merah
11 Bab 11. Aldo sakit
12 Bab 12. Mendatangi sepupu
13 Bab 13. Setan berenang
14 Bab 14. Mahluk kiriman
15 Bab 15. Petir merah
16 Bab 16. Muntah darah dan kawat
17 Bab 17. Kematian Bu Fitri
18 Bab 18. Introgasi
19 Bab 19. Putus
20 Bab 20. Kisah Aldo dan Rian
21 Bab 21. Kisah Rian dan Aldo part2
22 Bab 22. Daun kelor
23 Bab 23. Pertengkaran
24 Bab 24. Teriakan
25 Bab 25. jari dalam kotak
26 Bab 26. Rian kena penyakit
27 Bab 27. Pelet keluar
28 bab 28. Kesadaran Rian.
29 Bab 29. Ki Seto terluka
30 Bab 30. Bau feses
31 Bab 31. Menggali taman
32 Bab 32. Rian pelaku
33 Bab 33. Muncrat
34 Bab 34. Kesadisan pasangan gay
35 Bab 35. Telapak kaki
36 Bab 36. Jati landak VS Kusumo
37 Bab 37. Aksara pemilik pedang emas
38 Bab 38. Pengakuan Aldo
39 Bab 39. Arwah Lia
40 Bab 40. Yana dan Lusi
41 Bab 41. Bunda juga terlibat
42 Bab 42. Nilam atau bukan
43 Bab 43. Ternyata Lia
44 Bab 44. Pindah
45 Bab 45. Keluarga kunti
46 Bab 46. Tangis Nessa
47 Bab.47 Azka dan Nessa
48 Bab 48. Pertengkaran Arya dan Cakra
49 Bab 49. Aldo masih ada
50 Bab 50. Kerja di warung
51 Bab 51. Mayat tessa
52 Bab 52. Catok
53 Bab.53 Jalan jalan keneraka
54 Bab 54. Tumpukan uang
55 Bab 55. Pembelaan Cakra
56 Bab 56. Buah jeruk
57 Bab 57. Ulang tahun
58 Bab 58. arwah lelaki
59 Bab 59. Bule
60 Bab 60. Rundingan
61 Bab 61. Setan api
62 Bab 62. Apa benar Rian?
63 Bab 63. Jin dalam tubuh Fahira
64 Bab.64 Permintaan Cakra
65 Bab 65. Santet
66 Bab 66. Di makan beruang
67 Bab 67. Salah paham
68 Bab.68 ingin berbaikan
69 Bab 69. Kenyataan pahit
70 Bab.70 Bau aksara
71 Bab 71. Di hadang Nadia
72 Bab.72 Di kerjai
73 Bab 73. Fatma menjenguk
74 Bab 74. Penjelasan Nessa
75 Bab.75 Kesedihan Fahira
76 Bab.76 Kuntilanak mabok
77 Bab 77. Hukuman Aksara
78 Bab 78. Hukuman para kunti
79 Bab.79 kematian Aldo
80 Bab. 80 arwah Aldo
81 Bab.81 Azka kena mental
82 Bab.82 Meminta pendapat
83 Bab.83 reinkarnask
84 Bab.84 resmi menjadi manusia
85 Bab.85 Restu
86 Bab. 86 bulan depan menikah
87 Bab.87 Bebas
88 Bab.88 Pemulung
89 Bab.89 Empat ronde
90 Bab. 90 hantu air
91 Bab 91. Nama Jeno
92 Bab 92. Mengunjungi Fahira
93 Bab.93 Santet Athar
94 Bab.94 Akhir
95 Season 2
96 S2. Riski atau Aksara
97 S2. Mbah Legi
98 S2. Kuntilanak
99 S2. Jeno muntah darah
100 S2. Kehidupan Nilam alias Sera
101 S2 Kuntilanak di culik iblis
102 S2. Perubahan Sera
103 S2. Ancaman Sera
104 S2. Pemilik kelapa
105 S2. Gun
106 S2. Perlawanan Sera
107 S2, Gosakra
108 S2. Maharani kembali
109 S2. Pusing nya Sera
110 S2. Kesedihan Arum
111 S2. Cermin Purnama
112 S2. Ternyata bersaudara
113 S2. Rawa leak datang
114 S2. Siluman ular sendok
115 S2. Bertemu
116 S2. Siluman botak
117 S2. Restu
118 S2. Menikah
119 S2. Otong berduri
120 S2. Riski Sera gagal
121 S2. Tamat
122 Bab 122. bonchap
123 Bab 123. Bonchap
124 Bab 124. Bonchap
125 Bab 125. Bonchap
126 Bab 126. Bonchap
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Bab,1. Pengantin baru
2
Bab,2. Perkara bunga
3
Bab. Makan malam keluarga
4
Bab 4. Suara itu
5
Bab 5. Isu
6
Bab 6. wanita dalam pasungan
7
Babb 7. Surat undangan Arya
8
Bab 8. Tangisan bunda
9
Bab 9. Hantu wanita
10
Bab 10. Wanita berkerudung merah
11
Bab 11. Aldo sakit
12
Bab 12. Mendatangi sepupu
13
Bab 13. Setan berenang
14
Bab 14. Mahluk kiriman
15
Bab 15. Petir merah
16
Bab 16. Muntah darah dan kawat
17
Bab 17. Kematian Bu Fitri
18
Bab 18. Introgasi
19
Bab 19. Putus
20
Bab 20. Kisah Aldo dan Rian
21
Bab 21. Kisah Rian dan Aldo part2
22
Bab 22. Daun kelor
23
Bab 23. Pertengkaran
24
Bab 24. Teriakan
25
Bab 25. jari dalam kotak
26
Bab 26. Rian kena penyakit
27
Bab 27. Pelet keluar
28
bab 28. Kesadaran Rian.
29
Bab 29. Ki Seto terluka
30
Bab 30. Bau feses
31
Bab 31. Menggali taman
32
Bab 32. Rian pelaku
33
Bab 33. Muncrat
34
Bab 34. Kesadisan pasangan gay
35
Bab 35. Telapak kaki
36
Bab 36. Jati landak VS Kusumo
37
Bab 37. Aksara pemilik pedang emas
38
Bab 38. Pengakuan Aldo
39
Bab 39. Arwah Lia
40
Bab 40. Yana dan Lusi
41
Bab 41. Bunda juga terlibat
42
Bab 42. Nilam atau bukan
43
Bab 43. Ternyata Lia
44
Bab 44. Pindah
45
Bab 45. Keluarga kunti
46
Bab 46. Tangis Nessa
47
Bab.47 Azka dan Nessa
48
Bab 48. Pertengkaran Arya dan Cakra
49
Bab 49. Aldo masih ada
50
Bab 50. Kerja di warung
51
Bab 51. Mayat tessa
52
Bab 52. Catok
53
Bab.53 Jalan jalan keneraka
54
Bab 54. Tumpukan uang
55
Bab 55. Pembelaan Cakra
56
Bab 56. Buah jeruk
57
Bab 57. Ulang tahun
58
Bab 58. arwah lelaki
59
Bab 59. Bule
60
Bab 60. Rundingan
61
Bab 61. Setan api
62
Bab 62. Apa benar Rian?
63
Bab 63. Jin dalam tubuh Fahira
64
Bab.64 Permintaan Cakra
65
Bab 65. Santet
66
Bab 66. Di makan beruang
67
Bab 67. Salah paham
68
Bab.68 ingin berbaikan
69
Bab 69. Kenyataan pahit
70
Bab.70 Bau aksara
71
Bab 71. Di hadang Nadia
72
Bab.72 Di kerjai
73
Bab 73. Fatma menjenguk
74
Bab 74. Penjelasan Nessa
75
Bab.75 Kesedihan Fahira
76
Bab.76 Kuntilanak mabok
77
Bab 77. Hukuman Aksara
78
Bab 78. Hukuman para kunti
79
Bab.79 kematian Aldo
80
Bab. 80 arwah Aldo
81
Bab.81 Azka kena mental
82
Bab.82 Meminta pendapat
83
Bab.83 reinkarnask
84
Bab.84 resmi menjadi manusia
85
Bab.85 Restu
86
Bab. 86 bulan depan menikah
87
Bab.87 Bebas
88
Bab.88 Pemulung
89
Bab.89 Empat ronde
90
Bab. 90 hantu air
91
Bab 91. Nama Jeno
92
Bab 92. Mengunjungi Fahira
93
Bab.93 Santet Athar
94
Bab.94 Akhir
95
Season 2
96
S2. Riski atau Aksara
97
S2. Mbah Legi
98
S2. Kuntilanak
99
S2. Jeno muntah darah
100
S2. Kehidupan Nilam alias Sera
101
S2 Kuntilanak di culik iblis
102
S2. Perubahan Sera
103
S2. Ancaman Sera
104
S2. Pemilik kelapa
105
S2. Gun
106
S2. Perlawanan Sera
107
S2, Gosakra
108
S2. Maharani kembali
109
S2. Pusing nya Sera
110
S2. Kesedihan Arum
111
S2. Cermin Purnama
112
S2. Ternyata bersaudara
113
S2. Rawa leak datang
114
S2. Siluman ular sendok
115
S2. Bertemu
116
S2. Siluman botak
117
S2. Restu
118
S2. Menikah
119
S2. Otong berduri
120
S2. Riski Sera gagal
121
S2. Tamat
122
Bab 122. bonchap
123
Bab 123. Bonchap
124
Bab 124. Bonchap
125
Bab 125. Bonchap
126
Bab 126. Bonchap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!