Bab 9. Hantu wanita

Wanita yang sangat cantik berambut panjang duduk di atas batu hitam, Nessa perlahan mendekat karena penasaran. Tampak nya dia sedang menangis karena pundak nya terguncang hebat, Dia berulang kali mengusap wajah nya. Nessa semakin mendekat karena kaki nya seolah ada yang memaksakan untuk melangkah mendekat, Padahal hati nya sudah berdebar debar tak karuan.

Isak tangis nya juga terdengar pilu, Tangan Nessa mengulur karena ingin menyapa nya. Baju wanita itu berwarna merah darah, Sebagian memang terkena oleh darah. Dan bila di perhatikan dengan seksama, Tempat ini sangat tidak asing di pikiran nya. Nessa merasa pernah berada di tempat ini beberapa waktu yang lalu.

"Permisi, Kenapa Mbak menangis?" Nessa menegur nya ramah.

"Aku kesakitan." Jawab nya tanpa menoleh.

"Apa yang menyakiti mu? Tubuh mu berdarah, Mbak." Ujar Nessa melihat paha hingga ujung kaki yang di aliri oleh darah segar.

"Suamiku....

Wus.

Seketika wanita itu menghilang dan Nessa kaget membuka mata nya, Dia berada di atas ranjang dalam kamar. Ternyata itu hanya lah mimpi saja, Namun mimpi itu terasa sangat nyata, Bahkan jantung Nessa tak bisa di kontrol nya, Jam dinding sudah menunjukan pukul satu siang.

"Lama sekali aku tidur." Nessa bergegas bangun dan ingin sholat.

Namun tiba tiba saja seperti ada yang mengganggu pikiran nya, Dia pergi ketaman belakang untuk memastikan itu. Taman yang penuh dengan bunga bunga yang cantik, Rasa nya begitu nyaman ada di sini karena aroma bunga yang sangat menyegarkan.

Taman bunga ini lumayan luas, Nessa terus berjalan hingga sampai di pagar bekalang paling ujung. Tidak di kunci, Nessa pun nekad untuk membuka nya, Karena dia merasa melihat tadi saat di alam mimpi.

Klek.

Pintu besi itu terbuka lebar dan tampak lah jalanan yang sedikit berumput, Jarak sekitar tiga meter ada sungai yang air nya sangat jernih, Nessa menoleh kebelakang untuk memastikan penglihatan nya. Ternyata memang pintu ini yang tadi ia lihat, Nessa menahan nafas nya ketika ia juga melihat batu hitam yang ada di pinggir sungai.

"Ada apa ini sebenar nya? Kenapa banyak mimpi yang ku alami." Batin Nessa sangat resah.

Di sekeliling sini hanya ada sungai yang panjang, Pasti lah ini juga menyatu di desa nya saja. Nessa menatap rumah milik suami nya dari dekat sungai, Rumah yang terlihat sangat besar lengkap dengan taman kaca yang sangat indah, Bunga warna warni menghiasi taman itu.

"Wiih air nya jernih sekali." Nessa menceburkan kaki nya di sungai.

Sungai nya dangkal dan batu kecil kecil tampak di sana, Mata Nessa menangkap banyak udang yang bergerombol di batu batu. Dia pun ingin menangkap nya karena penasaran, Ternyata udah itu mudah di tangkap.

Sebagai gadis kota yang memang baru tinggal di desa, Nessa sangat antusias sekarang melihat banyak nya udang ini, Ada juga kepiting di sana.

"Mau pakai apa aku membawa nya nanti." Batin Nessa.

Karena memang tidak membawa tempat, Nessa melepas hijab nya dan memasukan udang yang ia dapat kedalam situ. Rasa nya bahagia sekali bisa mendapatkan udang, Ketika Nessa sedang riang dengan pekerjaan nya.

Tak sengaja telinga wanita ini mendengar tangisa yang begitu menyayat hati, Tangisan nya sama seperti di kamar nya. Sontak Nessa menghentikan acara mencari udang, Tangan nya sudah gemetar tidak karuan.

Pengalaman nya yang di hajar hantu Bu Nae, Membuat Nessa sangat parno bila mendengar suara suara aneh. Apa lagi rumah ini juga menyimpan banyak misteri, Nessa yakin ada yang misterius di rumah ini, Dalam hati hanya bisa berdoa bahwa itu tak akan berakita kepada nya.

"Huhuhuuu...

"Ya Allah apa ini?" Nessa tak kuat lagi menahan gejolak hati nya.

Sekuat tenaga dia berlari meninggalkan sungai karena suara tangis yang mendekati nya, Dia membanting pintu hingga menimbulkan suara yang sangat keras. Nessa berlari melewati taman bunga dan segera masuk kedalam rumah

...****************...

Rian sedang ngobrol dengan Aldo sepulang kerja sambil menunggu Nessa yang masih di kamar, Mereka akan segera makan malam. Gelak tawa mereka menggema dalam rumah, Terdengar sangat bahagia. Nessa juga senang karena suaminya sedang bahagia, Malahan dia mengira bahwa Rian bahagia karena sudah dapat jatah dari nya tadi malam.

"Jangan gitu dong, Enggak mau aku." Tolak Rian ketika Aldo akan menyuapi nya udang sambal pedas.

"Enak, Kamu harus coba pokok nya." Aldo memaksa Rian untuk memakan.

Karena Aldo sampai berdiri dan menekan kedua pipi nya, Rian pun membuka mulut dan memakan sambal udang masakan nya Nessa. Sedang mereka begitu, Nessa muncul dari kamar dan mematung.

"Ayo kita makan, Sayang." Ajak Rian sambil melambaikan tangan.

"Aku cicipi dia udang sambal, Mbak." Aldo tertawa girang.

Namun ekspresi Nessa sungguh jauh berbeda dengan mereka berdua, Nessa tak bisa bergerak. Pandangan nya lurus kepada mereka berdua yang sudah menunggu di meja makan, Rian merasa istri nya salah paham karena melihat mereka tadi bergurau bersama.

"Sayang kamu kenapa?" Rian bangkit mendekati istri nya.

Bruk.

Nessa malah tumbang kelantai pingsan tam sadarkan diri, Rian berlari kaget karena Nessa malah pingsan. Aldo juga ikut mendekat karena penasaran Nessa kenapa, Rian segera menggotong istri nya masuk kedalam kamar.

"Kenapa dia?" Aldo menggosok telapak kaki Nessa dengan minyak angin.

"Mungkin kelelahan, Duh pucat banget lagi muka nya." Rian panik sekarang.

"Kelelahan apa? Kan dia di rumah saja, Enggak kerja kayak kita." Aldo berkata pelan.

Rian menatap teman nya sebentar dan kembali berusaha membangunkan Nessa yang masih pingsan, Lima menit kemudian mata Nessa terbuka lebar.

"Ya Allah, Astagfirullah!" Nessa berulang kali istigfar.

"Sayang, Kamu kenapa?" Rian membenarkan rambut Nessa yang keluar dari hijab nya.

"Aku...

Bingung Nessa mau mengatakan nya dari mana, Dia menatap Rian dan Aldo secara bergantian. Tangan nya gemetar pucat, Rian merasa ada yang tidak beres dengan istri nya.

"Minum dulu, Biar bisa cerita." Rian memberikan segelas air putih.

"Ih perhatian sekali kamu, Rian." Aldo berkata sambil menepuk lengan nya Rian.

Rian hanya melirik saja pada Aldo yang barusan berkata begitu, Dia masih bingung dengan Nessa yang tiba tiba saja pingsan tadi. Dan sekarang juga Nessa sangat ketakutan, Wajah nya pucat pasi seperti mayat.

"Cerita nya pelan saja." Rian mengusap peluh di dahi istri nya.

"Sebenar nya ada apa dengan rumah ini, Mas? Ada hantu wanita yang selalu menampak kan diri padaku." Nessa berkata sambil menangis.

"Hantu?!"

Rian dan Aldo sama sama kaget dengan ucapan nya Nessa, Mereka tidak menyangka bahwa Nessa malah melihat hantu di rumah ini.

Terpopuler

Comments

Liani purnafasary☺

Liani purnafasary☺

jngn2 mereka memang gay, dan yg bunuh istri Rian adlah Aldo, trs dikubur dipinggir sungai, yg dilihat Nessa td. 😔😔

2024-12-14

1

HNF G

HNF G

aq koq curiga rian bi ya, mau sama lobang tp jg doyan pedang🤭🤭

2024-12-13

1

Daliffa

Daliffa

tak kira gak ad kelanjutan y Thor,xu sudah menungguy,💪💪💪⭐⭐⭐

2024-07-29

0

lihat semua
Episodes
1 Bab,1. Pengantin baru
2 Bab,2. Perkara bunga
3 Bab. Makan malam keluarga
4 Bab 4. Suara itu
5 Bab 5. Isu
6 Bab 6. wanita dalam pasungan
7 Babb 7. Surat undangan Arya
8 Bab 8. Tangisan bunda
9 Bab 9. Hantu wanita
10 Bab 10. Wanita berkerudung merah
11 Bab 11. Aldo sakit
12 Bab 12. Mendatangi sepupu
13 Bab 13. Setan berenang
14 Bab 14. Mahluk kiriman
15 Bab 15. Petir merah
16 Bab 16. Muntah darah dan kawat
17 Bab 17. Kematian Bu Fitri
18 Bab 18. Introgasi
19 Bab 19. Putus
20 Bab 20. Kisah Aldo dan Rian
21 Bab 21. Kisah Rian dan Aldo part2
22 Bab 22. Daun kelor
23 Bab 23. Pertengkaran
24 Bab 24. Teriakan
25 Bab 25. jari dalam kotak
26 Bab 26. Rian kena penyakit
27 Bab 27. Pelet keluar
28 bab 28. Kesadaran Rian.
29 Bab 29. Ki Seto terluka
30 Bab 30. Bau feses
31 Bab 31. Menggali taman
32 Bab 32. Rian pelaku
33 Bab 33. Muncrat
34 Bab 34. Kesadisan pasangan gay
35 Bab 35. Telapak kaki
36 Bab 36. Jati landak VS Kusumo
37 Bab 37. Aksara pemilik pedang emas
38 Bab 38. Pengakuan Aldo
39 Bab 39. Arwah Lia
40 Bab 40. Yana dan Lusi
41 Bab 41. Bunda juga terlibat
42 Bab 42. Nilam atau bukan
43 Bab 43. Ternyata Lia
44 Bab 44. Pindah
45 Bab 45. Keluarga kunti
46 Bab 46. Tangis Nessa
47 Bab.47 Azka dan Nessa
48 Bab 48. Pertengkaran Arya dan Cakra
49 Bab 49. Aldo masih ada
50 Bab 50. Kerja di warung
51 Bab 51. Mayat tessa
52 Bab 52. Catok
53 Bab.53 Jalan jalan keneraka
54 Bab 54. Tumpukan uang
55 Bab 55. Pembelaan Cakra
56 Bab 56. Buah jeruk
57 Bab 57. Ulang tahun
58 Bab 58. arwah lelaki
59 Bab 59. Bule
60 Bab 60. Rundingan
61 Bab 61. Setan api
62 Bab 62. Apa benar Rian?
63 Bab 63. Jin dalam tubuh Fahira
64 Bab.64 Permintaan Cakra
65 Bab 65. Santet
66 Bab 66. Di makan beruang
67 Bab 67. Salah paham
68 Bab.68 ingin berbaikan
69 Bab 69. Kenyataan pahit
70 Bab.70 Bau aksara
71 Bab 71. Di hadang Nadia
72 Bab.72 Di kerjai
73 Bab 73. Fatma menjenguk
74 Bab 74. Penjelasan Nessa
75 Bab.75 Kesedihan Fahira
76 Bab.76 Kuntilanak mabok
77 Bab 77. Hukuman Aksara
78 Bab 78. Hukuman para kunti
79 Bab.79 kematian Aldo
80 Bab. 80 arwah Aldo
81 Bab.81 Azka kena mental
82 Bab.82 Meminta pendapat
83 Bab.83 reinkarnask
84 Bab.84 resmi menjadi manusia
85 Bab.85 Restu
86 Bab. 86 bulan depan menikah
87 Bab.87 Bebas
88 Bab.88 Pemulung
89 Bab.89 Empat ronde
90 Bab. 90 hantu air
91 Bab 91. Nama Jeno
92 Bab 92. Mengunjungi Fahira
93 Bab.93 Santet Athar
94 Bab.94 Akhir
95 Season 2
96 S2. Riski atau Aksara
97 S2. Mbah Legi
98 S2. Kuntilanak
99 S2. Jeno muntah darah
100 S2. Kehidupan Nilam alias Sera
101 S2 Kuntilanak di culik iblis
102 S2. Perubahan Sera
103 S2. Ancaman Sera
104 S2. Pemilik kelapa
105 S2. Gun
106 S2. Perlawanan Sera
107 S2, Gosakra
108 S2. Maharani kembali
109 S2. Pusing nya Sera
110 S2. Kesedihan Arum
111 S2. Cermin Purnama
112 S2. Ternyata bersaudara
113 S2. Rawa leak datang
114 S2. Siluman ular sendok
115 S2. Bertemu
116 S2. Siluman botak
117 S2. Restu
118 S2. Menikah
119 S2. Otong berduri
120 S2. Riski Sera gagal
121 S2. Tamat
122 Bab 122. bonchap
123 Bab 123. Bonchap
124 Bab 124. Bonchap
125 Bab 125. Bonchap
126 Bab 126. Bonchap
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Bab,1. Pengantin baru
2
Bab,2. Perkara bunga
3
Bab. Makan malam keluarga
4
Bab 4. Suara itu
5
Bab 5. Isu
6
Bab 6. wanita dalam pasungan
7
Babb 7. Surat undangan Arya
8
Bab 8. Tangisan bunda
9
Bab 9. Hantu wanita
10
Bab 10. Wanita berkerudung merah
11
Bab 11. Aldo sakit
12
Bab 12. Mendatangi sepupu
13
Bab 13. Setan berenang
14
Bab 14. Mahluk kiriman
15
Bab 15. Petir merah
16
Bab 16. Muntah darah dan kawat
17
Bab 17. Kematian Bu Fitri
18
Bab 18. Introgasi
19
Bab 19. Putus
20
Bab 20. Kisah Aldo dan Rian
21
Bab 21. Kisah Rian dan Aldo part2
22
Bab 22. Daun kelor
23
Bab 23. Pertengkaran
24
Bab 24. Teriakan
25
Bab 25. jari dalam kotak
26
Bab 26. Rian kena penyakit
27
Bab 27. Pelet keluar
28
bab 28. Kesadaran Rian.
29
Bab 29. Ki Seto terluka
30
Bab 30. Bau feses
31
Bab 31. Menggali taman
32
Bab 32. Rian pelaku
33
Bab 33. Muncrat
34
Bab 34. Kesadisan pasangan gay
35
Bab 35. Telapak kaki
36
Bab 36. Jati landak VS Kusumo
37
Bab 37. Aksara pemilik pedang emas
38
Bab 38. Pengakuan Aldo
39
Bab 39. Arwah Lia
40
Bab 40. Yana dan Lusi
41
Bab 41. Bunda juga terlibat
42
Bab 42. Nilam atau bukan
43
Bab 43. Ternyata Lia
44
Bab 44. Pindah
45
Bab 45. Keluarga kunti
46
Bab 46. Tangis Nessa
47
Bab.47 Azka dan Nessa
48
Bab 48. Pertengkaran Arya dan Cakra
49
Bab 49. Aldo masih ada
50
Bab 50. Kerja di warung
51
Bab 51. Mayat tessa
52
Bab 52. Catok
53
Bab.53 Jalan jalan keneraka
54
Bab 54. Tumpukan uang
55
Bab 55. Pembelaan Cakra
56
Bab 56. Buah jeruk
57
Bab 57. Ulang tahun
58
Bab 58. arwah lelaki
59
Bab 59. Bule
60
Bab 60. Rundingan
61
Bab 61. Setan api
62
Bab 62. Apa benar Rian?
63
Bab 63. Jin dalam tubuh Fahira
64
Bab.64 Permintaan Cakra
65
Bab 65. Santet
66
Bab 66. Di makan beruang
67
Bab 67. Salah paham
68
Bab.68 ingin berbaikan
69
Bab 69. Kenyataan pahit
70
Bab.70 Bau aksara
71
Bab 71. Di hadang Nadia
72
Bab.72 Di kerjai
73
Bab 73. Fatma menjenguk
74
Bab 74. Penjelasan Nessa
75
Bab.75 Kesedihan Fahira
76
Bab.76 Kuntilanak mabok
77
Bab 77. Hukuman Aksara
78
Bab 78. Hukuman para kunti
79
Bab.79 kematian Aldo
80
Bab. 80 arwah Aldo
81
Bab.81 Azka kena mental
82
Bab.82 Meminta pendapat
83
Bab.83 reinkarnask
84
Bab.84 resmi menjadi manusia
85
Bab.85 Restu
86
Bab. 86 bulan depan menikah
87
Bab.87 Bebas
88
Bab.88 Pemulung
89
Bab.89 Empat ronde
90
Bab. 90 hantu air
91
Bab 91. Nama Jeno
92
Bab 92. Mengunjungi Fahira
93
Bab.93 Santet Athar
94
Bab.94 Akhir
95
Season 2
96
S2. Riski atau Aksara
97
S2. Mbah Legi
98
S2. Kuntilanak
99
S2. Jeno muntah darah
100
S2. Kehidupan Nilam alias Sera
101
S2 Kuntilanak di culik iblis
102
S2. Perubahan Sera
103
S2. Ancaman Sera
104
S2. Pemilik kelapa
105
S2. Gun
106
S2. Perlawanan Sera
107
S2, Gosakra
108
S2. Maharani kembali
109
S2. Pusing nya Sera
110
S2. Kesedihan Arum
111
S2. Cermin Purnama
112
S2. Ternyata bersaudara
113
S2. Rawa leak datang
114
S2. Siluman ular sendok
115
S2. Bertemu
116
S2. Siluman botak
117
S2. Restu
118
S2. Menikah
119
S2. Otong berduri
120
S2. Riski Sera gagal
121
S2. Tamat
122
Bab 122. bonchap
123
Bab 123. Bonchap
124
Bab 124. Bonchap
125
Bab 125. Bonchap
126
Bab 126. Bonchap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!