Wanita yang sangat cantik berambut panjang duduk di atas batu hitam, Nessa perlahan mendekat karena penasaran. Tampak nya dia sedang menangis karena pundak nya terguncang hebat, Dia berulang kali mengusap wajah nya. Nessa semakin mendekat karena kaki nya seolah ada yang memaksakan untuk melangkah mendekat, Padahal hati nya sudah berdebar debar tak karuan.
Isak tangis nya juga terdengar pilu, Tangan Nessa mengulur karena ingin menyapa nya. Baju wanita itu berwarna merah darah, Sebagian memang terkena oleh darah. Dan bila di perhatikan dengan seksama, Tempat ini sangat tidak asing di pikiran nya. Nessa merasa pernah berada di tempat ini beberapa waktu yang lalu.
"Permisi, Kenapa Mbak menangis?" Nessa menegur nya ramah.
"Aku kesakitan." Jawab nya tanpa menoleh.
"Apa yang menyakiti mu? Tubuh mu berdarah, Mbak." Ujar Nessa melihat paha hingga ujung kaki yang di aliri oleh darah segar.
"Suamiku....
Wus.
Seketika wanita itu menghilang dan Nessa kaget membuka mata nya, Dia berada di atas ranjang dalam kamar. Ternyata itu hanya lah mimpi saja, Namun mimpi itu terasa sangat nyata, Bahkan jantung Nessa tak bisa di kontrol nya, Jam dinding sudah menunjukan pukul satu siang.
"Lama sekali aku tidur." Nessa bergegas bangun dan ingin sholat.
Namun tiba tiba saja seperti ada yang mengganggu pikiran nya, Dia pergi ketaman belakang untuk memastikan itu. Taman yang penuh dengan bunga bunga yang cantik, Rasa nya begitu nyaman ada di sini karena aroma bunga yang sangat menyegarkan.
Taman bunga ini lumayan luas, Nessa terus berjalan hingga sampai di pagar bekalang paling ujung. Tidak di kunci, Nessa pun nekad untuk membuka nya, Karena dia merasa melihat tadi saat di alam mimpi.
Klek.
Pintu besi itu terbuka lebar dan tampak lah jalanan yang sedikit berumput, Jarak sekitar tiga meter ada sungai yang air nya sangat jernih, Nessa menoleh kebelakang untuk memastikan penglihatan nya. Ternyata memang pintu ini yang tadi ia lihat, Nessa menahan nafas nya ketika ia juga melihat batu hitam yang ada di pinggir sungai.
"Ada apa ini sebenar nya? Kenapa banyak mimpi yang ku alami." Batin Nessa sangat resah.
Di sekeliling sini hanya ada sungai yang panjang, Pasti lah ini juga menyatu di desa nya saja. Nessa menatap rumah milik suami nya dari dekat sungai, Rumah yang terlihat sangat besar lengkap dengan taman kaca yang sangat indah, Bunga warna warni menghiasi taman itu.
"Wiih air nya jernih sekali." Nessa menceburkan kaki nya di sungai.
Sungai nya dangkal dan batu kecil kecil tampak di sana, Mata Nessa menangkap banyak udang yang bergerombol di batu batu. Dia pun ingin menangkap nya karena penasaran, Ternyata udah itu mudah di tangkap.
Sebagai gadis kota yang memang baru tinggal di desa, Nessa sangat antusias sekarang melihat banyak nya udang ini, Ada juga kepiting di sana.
"Mau pakai apa aku membawa nya nanti." Batin Nessa.
Karena memang tidak membawa tempat, Nessa melepas hijab nya dan memasukan udang yang ia dapat kedalam situ. Rasa nya bahagia sekali bisa mendapatkan udang, Ketika Nessa sedang riang dengan pekerjaan nya.
Tak sengaja telinga wanita ini mendengar tangisa yang begitu menyayat hati, Tangisan nya sama seperti di kamar nya. Sontak Nessa menghentikan acara mencari udang, Tangan nya sudah gemetar tidak karuan.
Pengalaman nya yang di hajar hantu Bu Nae, Membuat Nessa sangat parno bila mendengar suara suara aneh. Apa lagi rumah ini juga menyimpan banyak misteri, Nessa yakin ada yang misterius di rumah ini, Dalam hati hanya bisa berdoa bahwa itu tak akan berakita kepada nya.
"Huhuhuuu...
"Ya Allah apa ini?" Nessa tak kuat lagi menahan gejolak hati nya.
Sekuat tenaga dia berlari meninggalkan sungai karena suara tangis yang mendekati nya, Dia membanting pintu hingga menimbulkan suara yang sangat keras. Nessa berlari melewati taman bunga dan segera masuk kedalam rumah
...****************...
Rian sedang ngobrol dengan Aldo sepulang kerja sambil menunggu Nessa yang masih di kamar, Mereka akan segera makan malam. Gelak tawa mereka menggema dalam rumah, Terdengar sangat bahagia. Nessa juga senang karena suaminya sedang bahagia, Malahan dia mengira bahwa Rian bahagia karena sudah dapat jatah dari nya tadi malam.
"Jangan gitu dong, Enggak mau aku." Tolak Rian ketika Aldo akan menyuapi nya udang sambal pedas.
"Enak, Kamu harus coba pokok nya." Aldo memaksa Rian untuk memakan.
Karena Aldo sampai berdiri dan menekan kedua pipi nya, Rian pun membuka mulut dan memakan sambal udang masakan nya Nessa. Sedang mereka begitu, Nessa muncul dari kamar dan mematung.
"Ayo kita makan, Sayang." Ajak Rian sambil melambaikan tangan.
"Aku cicipi dia udang sambal, Mbak." Aldo tertawa girang.
Namun ekspresi Nessa sungguh jauh berbeda dengan mereka berdua, Nessa tak bisa bergerak. Pandangan nya lurus kepada mereka berdua yang sudah menunggu di meja makan, Rian merasa istri nya salah paham karena melihat mereka tadi bergurau bersama.
"Sayang kamu kenapa?" Rian bangkit mendekati istri nya.
Bruk.
Nessa malah tumbang kelantai pingsan tam sadarkan diri, Rian berlari kaget karena Nessa malah pingsan. Aldo juga ikut mendekat karena penasaran Nessa kenapa, Rian segera menggotong istri nya masuk kedalam kamar.
"Kenapa dia?" Aldo menggosok telapak kaki Nessa dengan minyak angin.
"Mungkin kelelahan, Duh pucat banget lagi muka nya." Rian panik sekarang.
"Kelelahan apa? Kan dia di rumah saja, Enggak kerja kayak kita." Aldo berkata pelan.
Rian menatap teman nya sebentar dan kembali berusaha membangunkan Nessa yang masih pingsan, Lima menit kemudian mata Nessa terbuka lebar.
"Ya Allah, Astagfirullah!" Nessa berulang kali istigfar.
"Sayang, Kamu kenapa?" Rian membenarkan rambut Nessa yang keluar dari hijab nya.
"Aku...
Bingung Nessa mau mengatakan nya dari mana, Dia menatap Rian dan Aldo secara bergantian. Tangan nya gemetar pucat, Rian merasa ada yang tidak beres dengan istri nya.
"Minum dulu, Biar bisa cerita." Rian memberikan segelas air putih.
"Ih perhatian sekali kamu, Rian." Aldo berkata sambil menepuk lengan nya Rian.
Rian hanya melirik saja pada Aldo yang barusan berkata begitu, Dia masih bingung dengan Nessa yang tiba tiba saja pingsan tadi. Dan sekarang juga Nessa sangat ketakutan, Wajah nya pucat pasi seperti mayat.
"Cerita nya pelan saja." Rian mengusap peluh di dahi istri nya.
"Sebenar nya ada apa dengan rumah ini, Mas? Ada hantu wanita yang selalu menampak kan diri padaku." Nessa berkata sambil menangis.
"Hantu?!"
Rian dan Aldo sama sama kaget dengan ucapan nya Nessa, Mereka tidak menyangka bahwa Nessa malah melihat hantu di rumah ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Liani purnafasary☺
jngn2 mereka memang gay, dan yg bunuh istri Rian adlah Aldo, trs dikubur dipinggir sungai, yg dilihat Nessa td. 😔😔
2024-12-14
1
HNF G
aq koq curiga rian bi ya, mau sama lobang tp jg doyan pedang🤭🤭
2024-12-13
1
Daliffa
tak kira gak ad kelanjutan y Thor,xu sudah menungguy,💪💪💪⭐⭐⭐
2024-07-29
0