Bab 8. Tangisan bunda

Ketika Nessa sedang menata letak letak bunga yang ada di depan rumah, Dia sangat gabut sekarang karena semua pekerjaan nya sudah usai. Tinggal menunggu Rian berangkat kerja saja, Kepala nya masih berbalut handuk pertanda ia habis keramas. Memang Nessa keramas karena tadi malam usai di dobrak oleh suami nya, Kini hati Nessa sudah lega karena Rian terbukti tidak gay.

Itu pasti lah ulah mulut tetangga yang sangat iri dengan kehidupan Rian, Menyebar fitnah bahwa pria tampan itu gay. Tadi malam saja Nessa sampai kewalahan menghadapi Rian yang sangat brutal, Tiga ronde sampai shubuh. Bahkan Nessa tak sempat tidur dan langsung mandi untuk sholat bersama suami nya juga.

Rasa nya ingin kembali tidur untuk istirahat karena tubuh nya sangat lelah, Bahkan jalan nya Nessa juga agak lain. Cara jalan yang begitu saja sudah menjadi bisik bisik tetangga, Sudah pasti Lusi lah orang pertama yang menyebarkan nya.

Mau masuk kedalam agar tak mendengarkan gunjingan mereka sekalian berbaring, Tapi Nessa merasa tidak enak karena Rian masih belum berangkat kerja, Masa dia sudah tergolek sedangkan suami nya yang cari nafkah saja masih di rumah, Karena pertimbangan itu juga dia tak jadi masuk dan kembali menyapu halaman rumah saja agar daun kering tidak mengotori nya.

"Pagi, Mbak." Aldo datang kembali kerumah ini dengan pakain yang sudah rapi.

"Pagi, Loh Mas Aldo kok pulang nya enggak bareng sama Mas Rian?" Tanya Nessa.

"Beda kerjaan nya, Aku baru selesai jam sepuluh malam! Jadi nginap dulu tadi malam di hotel." Jawab Aldo tersenyum.

Nessa pun mengangguk, Dia lega karena Aldo tidak memperpanjang masalah bunga yang ia rusak. Pemuda itu kini sudah ramah kembali, Mungkin benar kata Rian kalau mood nya gampang berubah. Aldo pun masuk kedalam rumah untuk mengambil berkas pekerjaan nya, Tak lama ia sudah berangkat lagi menggunakan motor nya.

"Mereka memang sahabatan kok, Lagian apa ya enak kalau mau main terong terongan." Gumam Nessa.

"Apa, Sayang?" Rian tiba tiba sudah rapi dan siap berangkat.

"Hhm? Enggak, Aku bilang kalau Aldo rajin sekali." Kilah Nessa.

"Biasa lah dia, Dari dulu memang rajin bekerja. Dia anak yatim, Sayang. Maka nya Mas ajak saja dia tinggal di rumah ini, Aldo tak punya rumah." Rian menceritakan sedikit tentang Aldo.

Nessa hanya mengangguk karena mood nya tidak sedang suka untuk di ajak cerita, Dia sangat lelah karena pertempuran nya tadi malam dengan Rian. Entah dia yang terlalu lebay, Atau memang fakta nya Rian memang sangat ganas sekali di atas kasur.

"Kamu kenapa? Masih terganggu dengan ada nya Aldo di rumah ini, Bila memang kamu tidak suka dengan hadir nya dia. Nanti Mas akan coba bicara, Biar lah dia cari kontrakan." Rian memegang pundak istri nya.

"Aku enggak mikir kesana, Mas. Cuma rasa nya badan ku ini letih sekali, Maka nya aku enggak semangat." Sahut Nessa.

"Oh, Ya sudah kamu istirahat lah." Rian terkekeh melihat ekspresi istri nya

"Enggak pa pa ya aku mau tidur." Ujar Nessa.

"Ya enggak masalah, Kenapa kamu malah nanya sama Mas sih, Sayang?" Rian tak mengerti dengan istri nya.

"Aku takut kamu malah ngedumel karena pagi pagi istri nya udah rebahan." Ucap Nessa.

"Enggak, Mas berangkat dulu ya." Rian mencium kening istri nya.

Gerak gerik Rian sedang di intai oleh Lusi sang tetangga, Dia agak kaget melihat keromantisan pria yang mereka gosip kan sebagai gay. Padahal banyak pria yang tinggal serumah dengan teman pria, Namun mereka di anggap biasa saja dan tak ada gosip gay.

Hanya Rian saja yang mereka gosipkan karena hubungan nya yang dekat dengan Aldo, Mereka mengatakan bahwa Rian depresi akibat kehilangan Lia dan melampiaskan pada Aldo.

Nessa masuk kedalam rumah dan mengunci pintu, Dia merebahkan diri di atas kasur dan perlahan mata nya tertutup karena memang sangat lelah dan mengantuk, Untung saja dia masih tak meninggalkan sholat nya tadi pagi.

...****************...

Warung sayur adalah lapak Ibu Ibu rempong mencari gosip, Lusi datang dengan terburu buru karena dia sudah sangat tidak sabar mau menyebarkan gosip yang ia punya. Merasa bangga sebagai sumber suara, Mereka pasti akan langsung mendekati nya karena penasaran.

"Kalian tahu ndak? Aku habis melihat sesuatu yang sangat tidak bisa di percaya." Tutur Lusi menggebu gebu.

Bunda yang juga ada di sana sedang memilih lauk pun ikut menguping, Tak mau kelihatan terlalu kepo dengan berita yang Lusi bawa, Karena Lusi adalah tetangga nya Rian paling dekat, Pasti lah ini gosip tentang menantu nya.

"Ada apa?"

"Buruan cerita dong!"

Lusi tersenyum penuh arti karena mereka semua terlihat sangat kepo, Malah dia sengaja mempermainkan rekan nya sambil mengunyah bakwan dulu. Tentu saja mereka semua jadi kesal, Karena Lusi mempermainkan.

"Apa sih? Buruan cerita dong, Lus!" Yana sangat tak tahan dengan gosip.

"Sabar! Aku mau menelan bakwan ku dulu." Lusi mendelik karena bakwan nya nyangkut di tenggorokan.

Dengan sabar mereka menunggu apa yang sebenar nya Lusi bawa, Pembawa berita meminum air dulu untuk menghanyutkan bakwan nya.

"Barusan aku lihat kalau si Rian itu mencium kening istri nya dengan sangat mesra." Tutur Lusi dengan nada yang sangat dramatis.

"Masa?! Kamu ndak salah lihat kan." Kaget Yana.

"Kau pikir aku rabun? Jelas itu tadi adalah Jessa bukan Aldo." Sewot Lusi.

"Nessa! Nama istri nya itu Nessa, Goblok." Yana menyentil telinga nya Lusi.

"Lagian nama nya kok susah sekali, Pokok nya tadi aku melihat dia mencium istri nya dan juga membicarakan perihal tadi malam. Sampai Nessa lelah dan sekarang tidur lagi, Jangan jangan mereka sudah melakukan nya." Lusi malah semakin menjadi.

"Berarti Rian bukan gay dong? Kata nya kalau gay enggak akan nafsu sama wanita." Cetus Yana.

Brak.

Mereka kaget ketika mendengar benda yang di banting dengan keras, Bunda berkelebat pergi karena muak mendengarkan kemesraan menantu nya dengan wanita lain. Hati nya semakin sakit saja, Ada rasa tidak terima karena menantu nya sudah bahagia.

Sedangkan anak nya masih tak tahu di mana rimba nya, Sambil berjalan dia menangis mengingat Lia. Anak nya tak ada berita walau sedikit pun, Polisi dan juga dukun sudah ia kerahkan, Namun hasil nya memang nihil.

"Kemana sebenar nya kamu, Camelia?" Bunda menangis dengan hati yang amat pedih.

Ini lah yang membuat nya sangat benci sekarang dengan Rian, Pria itu pasti akan sepenuh nya melupakan Lia yang sudah menghilang, Dia akan bahagia bersama istri baru nya.

Terpopuler

Comments

cookie_23

cookie_23

Aneh lagian ngapain juga anak lu pake hilang segala

2025-01-20

0

Yulay Yuli

Yulay Yuli

mamam 😂😂😂

2025-02-28

0

Biah Kartika

Biah Kartika

mgkin yang di mimpikan Nessa wanita yang dipasung itu lia tapi siapa yg masung lia, suaminya apa si aldo 🤔

2024-08-28

1

lihat semua
Episodes
1 Bab,1. Pengantin baru
2 Bab,2. Perkara bunga
3 Bab. Makan malam keluarga
4 Bab 4. Suara itu
5 Bab 5. Isu
6 Bab 6. wanita dalam pasungan
7 Babb 7. Surat undangan Arya
8 Bab 8. Tangisan bunda
9 Bab 9. Hantu wanita
10 Bab 10. Wanita berkerudung merah
11 Bab 11. Aldo sakit
12 Bab 12. Mendatangi sepupu
13 Bab 13. Setan berenang
14 Bab 14. Mahluk kiriman
15 Bab 15. Petir merah
16 Bab 16. Muntah darah dan kawat
17 Bab 17. Kematian Bu Fitri
18 Bab 18. Introgasi
19 Bab 19. Putus
20 Bab 20. Kisah Aldo dan Rian
21 Bab 21. Kisah Rian dan Aldo part2
22 Bab 22. Daun kelor
23 Bab 23. Pertengkaran
24 Bab 24. Teriakan
25 Bab 25. jari dalam kotak
26 Bab 26. Rian kena penyakit
27 Bab 27. Pelet keluar
28 bab 28. Kesadaran Rian.
29 Bab 29. Ki Seto terluka
30 Bab 30. Bau feses
31 Bab 31. Menggali taman
32 Bab 32. Rian pelaku
33 Bab 33. Muncrat
34 Bab 34. Kesadisan pasangan gay
35 Bab 35. Telapak kaki
36 Bab 36. Jati landak VS Kusumo
37 Bab 37. Aksara pemilik pedang emas
38 Bab 38. Pengakuan Aldo
39 Bab 39. Arwah Lia
40 Bab 40. Yana dan Lusi
41 Bab 41. Bunda juga terlibat
42 Bab 42. Nilam atau bukan
43 Bab 43. Ternyata Lia
44 Bab 44. Pindah
45 Bab 45. Keluarga kunti
46 Bab 46. Tangis Nessa
47 Bab.47 Azka dan Nessa
48 Bab 48. Pertengkaran Arya dan Cakra
49 Bab 49. Aldo masih ada
50 Bab 50. Kerja di warung
51 Bab 51. Mayat tessa
52 Bab 52. Catok
53 Bab.53 Jalan jalan keneraka
54 Bab 54. Tumpukan uang
55 Bab 55. Pembelaan Cakra
56 Bab 56. Buah jeruk
57 Bab 57. Ulang tahun
58 Bab 58. arwah lelaki
59 Bab 59. Bule
60 Bab 60. Rundingan
61 Bab 61. Setan api
62 Bab 62. Apa benar Rian?
63 Bab 63. Jin dalam tubuh Fahira
64 Bab.64 Permintaan Cakra
65 Bab 65. Santet
66 Bab 66. Di makan beruang
67 Bab 67. Salah paham
68 Bab.68 ingin berbaikan
69 Bab 69. Kenyataan pahit
70 Bab.70 Bau aksara
71 Bab 71. Di hadang Nadia
72 Bab.72 Di kerjai
73 Bab 73. Fatma menjenguk
74 Bab 74. Penjelasan Nessa
75 Bab.75 Kesedihan Fahira
76 Bab.76 Kuntilanak mabok
77 Bab 77. Hukuman Aksara
78 Bab 78. Hukuman para kunti
79 Bab.79 kematian Aldo
80 Bab. 80 arwah Aldo
81 Bab.81 Azka kena mental
82 Bab.82 Meminta pendapat
83 Bab.83 reinkarnask
84 Bab.84 resmi menjadi manusia
85 Bab.85 Restu
86 Bab. 86 bulan depan menikah
87 Bab.87 Bebas
88 Bab.88 Pemulung
89 Bab.89 Empat ronde
90 Bab. 90 hantu air
91 Bab 91. Nama Jeno
92 Bab 92. Mengunjungi Fahira
93 Bab.93 Santet Athar
94 Bab.94 Akhir
95 Season 2
96 S2. Riski atau Aksara
97 S2. Mbah Legi
98 S2. Kuntilanak
99 S2. Jeno muntah darah
100 S2. Kehidupan Nilam alias Sera
101 S2 Kuntilanak di culik iblis
102 S2. Perubahan Sera
103 S2. Ancaman Sera
104 S2. Pemilik kelapa
105 S2. Gun
106 S2. Perlawanan Sera
107 S2, Gosakra
108 S2. Maharani kembali
109 S2. Pusing nya Sera
110 S2. Kesedihan Arum
111 S2. Cermin Purnama
112 S2. Ternyata bersaudara
113 S2. Rawa leak datang
114 S2. Siluman ular sendok
115 S2. Bertemu
116 S2. Siluman botak
117 S2. Restu
118 S2. Menikah
119 S2. Otong berduri
120 S2. Riski Sera gagal
121 S2. Tamat
122 Bab 122. bonchap
123 Bab 123. Bonchap
124 Bab 124. Bonchap
125 Bab 125. Bonchap
126 Bab 126. Bonchap
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Bab,1. Pengantin baru
2
Bab,2. Perkara bunga
3
Bab. Makan malam keluarga
4
Bab 4. Suara itu
5
Bab 5. Isu
6
Bab 6. wanita dalam pasungan
7
Babb 7. Surat undangan Arya
8
Bab 8. Tangisan bunda
9
Bab 9. Hantu wanita
10
Bab 10. Wanita berkerudung merah
11
Bab 11. Aldo sakit
12
Bab 12. Mendatangi sepupu
13
Bab 13. Setan berenang
14
Bab 14. Mahluk kiriman
15
Bab 15. Petir merah
16
Bab 16. Muntah darah dan kawat
17
Bab 17. Kematian Bu Fitri
18
Bab 18. Introgasi
19
Bab 19. Putus
20
Bab 20. Kisah Aldo dan Rian
21
Bab 21. Kisah Rian dan Aldo part2
22
Bab 22. Daun kelor
23
Bab 23. Pertengkaran
24
Bab 24. Teriakan
25
Bab 25. jari dalam kotak
26
Bab 26. Rian kena penyakit
27
Bab 27. Pelet keluar
28
bab 28. Kesadaran Rian.
29
Bab 29. Ki Seto terluka
30
Bab 30. Bau feses
31
Bab 31. Menggali taman
32
Bab 32. Rian pelaku
33
Bab 33. Muncrat
34
Bab 34. Kesadisan pasangan gay
35
Bab 35. Telapak kaki
36
Bab 36. Jati landak VS Kusumo
37
Bab 37. Aksara pemilik pedang emas
38
Bab 38. Pengakuan Aldo
39
Bab 39. Arwah Lia
40
Bab 40. Yana dan Lusi
41
Bab 41. Bunda juga terlibat
42
Bab 42. Nilam atau bukan
43
Bab 43. Ternyata Lia
44
Bab 44. Pindah
45
Bab 45. Keluarga kunti
46
Bab 46. Tangis Nessa
47
Bab.47 Azka dan Nessa
48
Bab 48. Pertengkaran Arya dan Cakra
49
Bab 49. Aldo masih ada
50
Bab 50. Kerja di warung
51
Bab 51. Mayat tessa
52
Bab 52. Catok
53
Bab.53 Jalan jalan keneraka
54
Bab 54. Tumpukan uang
55
Bab 55. Pembelaan Cakra
56
Bab 56. Buah jeruk
57
Bab 57. Ulang tahun
58
Bab 58. arwah lelaki
59
Bab 59. Bule
60
Bab 60. Rundingan
61
Bab 61. Setan api
62
Bab 62. Apa benar Rian?
63
Bab 63. Jin dalam tubuh Fahira
64
Bab.64 Permintaan Cakra
65
Bab 65. Santet
66
Bab 66. Di makan beruang
67
Bab 67. Salah paham
68
Bab.68 ingin berbaikan
69
Bab 69. Kenyataan pahit
70
Bab.70 Bau aksara
71
Bab 71. Di hadang Nadia
72
Bab.72 Di kerjai
73
Bab 73. Fatma menjenguk
74
Bab 74. Penjelasan Nessa
75
Bab.75 Kesedihan Fahira
76
Bab.76 Kuntilanak mabok
77
Bab 77. Hukuman Aksara
78
Bab 78. Hukuman para kunti
79
Bab.79 kematian Aldo
80
Bab. 80 arwah Aldo
81
Bab.81 Azka kena mental
82
Bab.82 Meminta pendapat
83
Bab.83 reinkarnask
84
Bab.84 resmi menjadi manusia
85
Bab.85 Restu
86
Bab. 86 bulan depan menikah
87
Bab.87 Bebas
88
Bab.88 Pemulung
89
Bab.89 Empat ronde
90
Bab. 90 hantu air
91
Bab 91. Nama Jeno
92
Bab 92. Mengunjungi Fahira
93
Bab.93 Santet Athar
94
Bab.94 Akhir
95
Season 2
96
S2. Riski atau Aksara
97
S2. Mbah Legi
98
S2. Kuntilanak
99
S2. Jeno muntah darah
100
S2. Kehidupan Nilam alias Sera
101
S2 Kuntilanak di culik iblis
102
S2. Perubahan Sera
103
S2. Ancaman Sera
104
S2. Pemilik kelapa
105
S2. Gun
106
S2. Perlawanan Sera
107
S2, Gosakra
108
S2. Maharani kembali
109
S2. Pusing nya Sera
110
S2. Kesedihan Arum
111
S2. Cermin Purnama
112
S2. Ternyata bersaudara
113
S2. Rawa leak datang
114
S2. Siluman ular sendok
115
S2. Bertemu
116
S2. Siluman botak
117
S2. Restu
118
S2. Menikah
119
S2. Otong berduri
120
S2. Riski Sera gagal
121
S2. Tamat
122
Bab 122. bonchap
123
Bab 123. Bonchap
124
Bab 124. Bonchap
125
Bab 125. Bonchap
126
Bab 126. Bonchap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!