Bab,2. Perkara bunga

Pak Sopian kini perlahan tenang setelah anak nya menikah dengan Nessa, Selama satu tahun belakangan ini dia sangat cemas memikirkan Rian uang terus menduda, Padahal pernikahan Rian yang kedua ini mendapat tentangan dari keluarga nya Lia, Mereka masih yakin bahwa Lia akan kembali pada suami nya suatu saat nanti.

"Bapak jangan cemas lagi, Kan sekarang Rian sudah punya istri." Bu Fitri berkata pada suami nya.

"Meski sudah menikah, Tapi kenapa Aldo masih ada di sana! Bapak enggak tenang, Bu." Pak Sopian tampak kesal.

"Jangan membahas Aldo terus, Semoga saja dengan hadir nya Nessa. Nanti dia pergi, Ibu juga enggak tenang sebenar nya." Bu Fitri juga tak suka bila Aldo masih tinggal bersama putra nya.

Hubungan Aldo dan Rian cukup dekat bahkan bisa di bilang sangat lengket, Banyak kabar burung bahwa mereka punya hubungan spesial karena Rian yang depresi akibat Lia menghilang, Tentu nya orang tua Rian tidak mau bila anak nya sampai menyimpang.

Kini mereka tenang setelah Rian menikah dengan Nessa, Kabar jelek itu pun menghilang begitu saja. Meski mereka harus di musuhi oleh keluarga nya Lia, Mereka mengatakan bahwa orang tua Rian tak punya hati, Padahal belum tentu Lia meninggal.

"Nanti kalau Ibu nya Lia sudah reda emosi nya, Kita kunjungi rumah mereka." Ajak Pak Sopian.

"Iya, Aku juga ndak enak sebenar nya sama mereka." Bu Fitri merasa serba salah.

"Bapak juga bersalah sama mereka, Tapi membiarkan Rian duda terlalu lama itu rasa nya sangat tidak mungkin! Entah siapa yang pertama kali menyebarkan fitnah itu." Pak Sopian menghembuskan nafas panjang.

"Ku rasa mereka itu cuma iri saja dengan Rian, Pak. Kan rian dapat promosi dari kantor nya." Ujar Bu Fitri.

Rian memang mendapat promosi dan sekarang dia mendapat jabatan sebagai manager, Kehidupan anak nya cukup baik. Kabar bahwa Lia menghilang itu juga malah memperburuk keadaan, Mereka mengatakan bahwa Rian punya pesugihan dan menumbalkan istri nya.

Kabar itu lah yang membuat orang tua Lia semakin marah, Mereka mulai percaya bahwa Lia di jadikan tumbal oleh suami nya sendiri, Ibu Lia yang juga orang yang cukup kaya, Dia seorang janda.

"Bunda jangan langsung percaya dengan omongan orang, Bisa saja itu hanya gosip karena mereka tidak suka sama Bang Rian." Tama adik nya Lia membuka suara.

"Tapi itu bisa saja memang terjadi, Tama! Mustahil Kakak mu hilang tanpa jejak, Bunda sudah menyuruh orang mencari nya selama dua tahun ini." Bunda menangis sedih.

Bila sudah membicarakan Lia, Maka Bunda akan menangis pilu. Rasa nya sangat tidak bisa bila harus kehilangan putri sulung nya yang sangat baik dan penurut, Bila saja sudah ada kabat bahwa Lia mati. Mungkin dia akan bisa menerima nya walau pun berat, Tapi Lia hanya menghilang tanpa jejak.

Sekarang malah berhembus kabar bahwa Lia menghilang karena di tumbalkan oleh suami nya sendiri, Hati Ibu mana yang bisa menerima nya. Apa lagi Rian sudah punya istri baru lagi, Bunda tak sanggup mendengarkan cerita orang orang yang mengatakan bahwa istri baru Rian sangat cantik.

"Aku juga sudah berusaha mencari Kakak, Bunda. Tapi dia memang menghilang tanpa jejak, Apa mungkin dia lari bersama pria lain?" Tama berkata lirih.

"Jangan sembarangan kamu! Lia tak mungkin begitu, Dia gadis yang baik." Bunda tak terima mendengar ucapan Tama.

"Aku hanya menduga saja, Bila Kakak lari dengan orang yang berpengaruh, Maka memang tak ada jejak sama sekali." Kekeh Tama.

Plak.

Bunda tak terima dengan ucapan anak bungsu nya, Rasa nya sangat tidak mungkin bila Lia kabur bersama pria lain. Karena Bunda sangat mengenal anak nya itu, Lia begitu mencintai Rian sejak mereka masih sekolah. Dan beruntung bisa menikah, Sekitar satu tahun lebih mereka bahagia dengan pernikahan tersebut. Namun kabar buruk datang, Lia hilang tak pernah di temukan sampai sekarang.

...****************...

Pagi hari Nessa sudah bangun dan membuat kan sarapan untuk suami nya, Karena pukul delapan Rian sudah berangkat kerja. Dia hanya mengambil cuti tiga hari, Dan hari ini sudah mulai kerja kembali.

"Pagi, Sayang." Rian sudah rapi dengan kemeja nya.

"Pagi, Duduk dulu di meja sana, Mas." Nessa tersenyum malu karena Rian mencium pipi nya lembut.

Rian pun duduk di meja makan menunggu sarapan yang sedang istri nya buat kan, Nessa memasukan nasi goreng dalam piring untuk suami nya. Ketika mereka sedang bercanda dan berbincang riang, Dari kamar belakang muncul lah Aldo yang baju nya juga sudah rapi.

"Pagi semua nya." Aldo menyapa dengan ramah.

"Pagi." Rian juga tersenyum pada sahabat nya ini.

Aldo juga duduk di meja makan sebelah nya Rian, Nessa mengambil kan nasi goreng juga untuk nya. Dia tidak ikut makan karena ada pria lain di meja makan, Biar lah nanti saja makan nya bila mereka sudah pergi bekerja.

Lima belas menit kemudian sudah selesai mereka sarapan, Rian dan Aldo bersiap untuk kerja. Mereka kerja di pabrik sepatu, Namun sedikit berpangkat karena mereka bagian kantor nya.

"Mas pergi dulu ya." Rian menyalami istri nya dan mencium kepala Nessa.

"Hati hati ya, Mas." Nessa mencium tangan suami nya.

"Makan siang kamu masak secukup nya saja, Mas tidak pulang." Beritahu Rian.

"Baik, Kalau gitu aku masak untuk sore saja ya." Jawab Nessa sumringah.

Rian pun masuk kedalam mobil nya dan Aldo pergi dengan motor nya, Nessa menatap sekeliling rumah yang kurang terawat. Mungkin mereka tidak sempat karena kerja pulang malam terus, Nessa pun mengambil parang kecil untuk membersihkan nya.

"Oh ini tanaman bunga seperti nya." Nessa membersihkan dengan teliti.

Chas.

Nessa malah tidak sengaja menebang nya hingga pohon bunga itu patah, Dia ketakutan karena bila ketahuan maka akan kena marah. Tapi Rian pasti tahu bahwa bunga nya kena terbas, Nessa gelisah karena takut kena marah.

"Aduh kok malah patah gini, Jangan sampai Mas Rian marah sama aku." Cemas Nessa.

Ketika dia sedang gelisah karena takut kena marah, Nessa kedatangan tamu dari tetangga sebelah nya. Tampak nya mereka ingin kenalan, Karena ada tetangga baru.

"Assalamualaikum." Sapa mereka ramah.

"Walaikum salam, Bu." Nessa menyambut nya ramah juga.

"Istri nya Rian yang baru kan?" Tanya mereka membawa nama baru.

"Iya, Saya istri kedua nya." Nessa menjawab lempang saja.

"Loh kok sampai patah ini?!" Mereka kaget melihat pohon bunga yang patah.

"Enggak sengaja tadi kena tebas, Bu." Cengir Nessa malu.

Mereka malah saling tatap membuat Nessa sangat heran, Dia agak tidak nyaman juga bicara dengan Ibu Ibu. Karena mereka pasti hanya kepo saja dengan kehidupan orang lain.

Terpopuler

Comments

Icha Sabilla

Icha Sabilla

dah mulai misteri nyaa yaa

2024-12-10

1

Ema Mahriana

Ema Mahriana

jangan2 di bawah nya kuburan Lia

2025-01-23

0

Sumini Ningsih

Sumini Ningsih

kynya tetangganya pada nyinyir

2024-12-19

0

lihat semua
Episodes
1 Bab,1. Pengantin baru
2 Bab,2. Perkara bunga
3 Bab. Makan malam keluarga
4 Bab 4. Suara itu
5 Bab 5. Isu
6 Bab 6. wanita dalam pasungan
7 Babb 7. Surat undangan Arya
8 Bab 8. Tangisan bunda
9 Bab 9. Hantu wanita
10 Bab 10. Wanita berkerudung merah
11 Bab 11. Aldo sakit
12 Bab 12. Mendatangi sepupu
13 Bab 13. Setan berenang
14 Bab 14. Mahluk kiriman
15 Bab 15. Petir merah
16 Bab 16. Muntah darah dan kawat
17 Bab 17. Kematian Bu Fitri
18 Bab 18. Introgasi
19 Bab 19. Putus
20 Bab 20. Kisah Aldo dan Rian
21 Bab 21. Kisah Rian dan Aldo part2
22 Bab 22. Daun kelor
23 Bab 23. Pertengkaran
24 Bab 24. Teriakan
25 Bab 25. jari dalam kotak
26 Bab 26. Rian kena penyakit
27 Bab 27. Pelet keluar
28 bab 28. Kesadaran Rian.
29 Bab 29. Ki Seto terluka
30 Bab 30. Bau feses
31 Bab 31. Menggali taman
32 Bab 32. Rian pelaku
33 Bab 33. Muncrat
34 Bab 34. Kesadisan pasangan gay
35 Bab 35. Telapak kaki
36 Bab 36. Jati landak VS Kusumo
37 Bab 37. Aksara pemilik pedang emas
38 Bab 38. Pengakuan Aldo
39 Bab 39. Arwah Lia
40 Bab 40. Yana dan Lusi
41 Bab 41. Bunda juga terlibat
42 Bab 42. Nilam atau bukan
43 Bab 43. Ternyata Lia
44 Bab 44. Pindah
45 Bab 45. Keluarga kunti
46 Bab 46. Tangis Nessa
47 Bab.47 Azka dan Nessa
48 Bab 48. Pertengkaran Arya dan Cakra
49 Bab 49. Aldo masih ada
50 Bab 50. Kerja di warung
51 Bab 51. Mayat tessa
52 Bab 52. Catok
53 Bab.53 Jalan jalan keneraka
54 Bab 54. Tumpukan uang
55 Bab 55. Pembelaan Cakra
56 Bab 56. Buah jeruk
57 Bab 57. Ulang tahun
58 Bab 58. arwah lelaki
59 Bab 59. Bule
60 Bab 60. Rundingan
61 Bab 61. Setan api
62 Bab 62. Apa benar Rian?
63 Bab 63. Jin dalam tubuh Fahira
64 Bab.64 Permintaan Cakra
65 Bab 65. Santet
66 Bab 66. Di makan beruang
67 Bab 67. Salah paham
68 Bab.68 ingin berbaikan
69 Bab 69. Kenyataan pahit
70 Bab.70 Bau aksara
71 Bab 71. Di hadang Nadia
72 Bab.72 Di kerjai
73 Bab 73. Fatma menjenguk
74 Bab 74. Penjelasan Nessa
75 Bab.75 Kesedihan Fahira
76 Bab.76 Kuntilanak mabok
77 Bab 77. Hukuman Aksara
78 Bab 78. Hukuman para kunti
79 Bab.79 kematian Aldo
80 Bab. 80 arwah Aldo
81 Bab.81 Azka kena mental
82 Bab.82 Meminta pendapat
83 Bab.83 reinkarnask
84 Bab.84 resmi menjadi manusia
85 Bab.85 Restu
86 Bab. 86 bulan depan menikah
87 Bab.87 Bebas
88 Bab.88 Pemulung
89 Bab.89 Empat ronde
90 Bab. 90 hantu air
91 Bab 91. Nama Jeno
92 Bab 92. Mengunjungi Fahira
93 Bab.93 Santet Athar
94 Bab.94 Akhir
95 Season 2
96 S2. Riski atau Aksara
97 S2. Mbah Legi
98 S2. Kuntilanak
99 S2. Jeno muntah darah
100 S2. Kehidupan Nilam alias Sera
101 S2 Kuntilanak di culik iblis
102 S2. Perubahan Sera
103 S2. Ancaman Sera
104 S2. Pemilik kelapa
105 S2. Gun
106 S2. Perlawanan Sera
107 S2, Gosakra
108 S2. Maharani kembali
109 S2. Pusing nya Sera
110 S2. Kesedihan Arum
111 S2. Cermin Purnama
112 S2. Ternyata bersaudara
113 S2. Rawa leak datang
114 S2. Siluman ular sendok
115 S2. Bertemu
116 S2. Siluman botak
117 S2. Restu
118 S2. Menikah
119 S2. Otong berduri
120 S2. Riski Sera gagal
121 S2. Tamat
122 Bab 122. bonchap
123 Bab 123. Bonchap
124 Bab 124. Bonchap
125 Bab 125. Bonchap
126 Bab 126. Bonchap
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Bab,1. Pengantin baru
2
Bab,2. Perkara bunga
3
Bab. Makan malam keluarga
4
Bab 4. Suara itu
5
Bab 5. Isu
6
Bab 6. wanita dalam pasungan
7
Babb 7. Surat undangan Arya
8
Bab 8. Tangisan bunda
9
Bab 9. Hantu wanita
10
Bab 10. Wanita berkerudung merah
11
Bab 11. Aldo sakit
12
Bab 12. Mendatangi sepupu
13
Bab 13. Setan berenang
14
Bab 14. Mahluk kiriman
15
Bab 15. Petir merah
16
Bab 16. Muntah darah dan kawat
17
Bab 17. Kematian Bu Fitri
18
Bab 18. Introgasi
19
Bab 19. Putus
20
Bab 20. Kisah Aldo dan Rian
21
Bab 21. Kisah Rian dan Aldo part2
22
Bab 22. Daun kelor
23
Bab 23. Pertengkaran
24
Bab 24. Teriakan
25
Bab 25. jari dalam kotak
26
Bab 26. Rian kena penyakit
27
Bab 27. Pelet keluar
28
bab 28. Kesadaran Rian.
29
Bab 29. Ki Seto terluka
30
Bab 30. Bau feses
31
Bab 31. Menggali taman
32
Bab 32. Rian pelaku
33
Bab 33. Muncrat
34
Bab 34. Kesadisan pasangan gay
35
Bab 35. Telapak kaki
36
Bab 36. Jati landak VS Kusumo
37
Bab 37. Aksara pemilik pedang emas
38
Bab 38. Pengakuan Aldo
39
Bab 39. Arwah Lia
40
Bab 40. Yana dan Lusi
41
Bab 41. Bunda juga terlibat
42
Bab 42. Nilam atau bukan
43
Bab 43. Ternyata Lia
44
Bab 44. Pindah
45
Bab 45. Keluarga kunti
46
Bab 46. Tangis Nessa
47
Bab.47 Azka dan Nessa
48
Bab 48. Pertengkaran Arya dan Cakra
49
Bab 49. Aldo masih ada
50
Bab 50. Kerja di warung
51
Bab 51. Mayat tessa
52
Bab 52. Catok
53
Bab.53 Jalan jalan keneraka
54
Bab 54. Tumpukan uang
55
Bab 55. Pembelaan Cakra
56
Bab 56. Buah jeruk
57
Bab 57. Ulang tahun
58
Bab 58. arwah lelaki
59
Bab 59. Bule
60
Bab 60. Rundingan
61
Bab 61. Setan api
62
Bab 62. Apa benar Rian?
63
Bab 63. Jin dalam tubuh Fahira
64
Bab.64 Permintaan Cakra
65
Bab 65. Santet
66
Bab 66. Di makan beruang
67
Bab 67. Salah paham
68
Bab.68 ingin berbaikan
69
Bab 69. Kenyataan pahit
70
Bab.70 Bau aksara
71
Bab 71. Di hadang Nadia
72
Bab.72 Di kerjai
73
Bab 73. Fatma menjenguk
74
Bab 74. Penjelasan Nessa
75
Bab.75 Kesedihan Fahira
76
Bab.76 Kuntilanak mabok
77
Bab 77. Hukuman Aksara
78
Bab 78. Hukuman para kunti
79
Bab.79 kematian Aldo
80
Bab. 80 arwah Aldo
81
Bab.81 Azka kena mental
82
Bab.82 Meminta pendapat
83
Bab.83 reinkarnask
84
Bab.84 resmi menjadi manusia
85
Bab.85 Restu
86
Bab. 86 bulan depan menikah
87
Bab.87 Bebas
88
Bab.88 Pemulung
89
Bab.89 Empat ronde
90
Bab. 90 hantu air
91
Bab 91. Nama Jeno
92
Bab 92. Mengunjungi Fahira
93
Bab.93 Santet Athar
94
Bab.94 Akhir
95
Season 2
96
S2. Riski atau Aksara
97
S2. Mbah Legi
98
S2. Kuntilanak
99
S2. Jeno muntah darah
100
S2. Kehidupan Nilam alias Sera
101
S2 Kuntilanak di culik iblis
102
S2. Perubahan Sera
103
S2. Ancaman Sera
104
S2. Pemilik kelapa
105
S2. Gun
106
S2. Perlawanan Sera
107
S2, Gosakra
108
S2. Maharani kembali
109
S2. Pusing nya Sera
110
S2. Kesedihan Arum
111
S2. Cermin Purnama
112
S2. Ternyata bersaudara
113
S2. Rawa leak datang
114
S2. Siluman ular sendok
115
S2. Bertemu
116
S2. Siluman botak
117
S2. Restu
118
S2. Menikah
119
S2. Otong berduri
120
S2. Riski Sera gagal
121
S2. Tamat
122
Bab 122. bonchap
123
Bab 123. Bonchap
124
Bab 124. Bonchap
125
Bab 125. Bonchap
126
Bab 126. Bonchap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!